Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 13 Mei 2016

Calon-Calon Kajari Se-Indonesia Nimba Ilmu Di Kejari Surabaya

didik farkhan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Calon calon pemimpin Kepala Kejaksaan (Kajari) Se-Indonesia melakukan Benchmarking Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan I Tahun 2016  Kejaksaan Agung RI di Kejari Surabaya.

Sebelum resmi menyandang jabatan sebagai Kepala Kejaksaan, Para pejabat ekselon III itu menimba ilmu kepemimpinan.

Menurut Ketua Penyelenggara, DR Kristiana mengatakan, Kejari Surabaya ditunjuk sebagai jujukan para calon Kajari Se-Indonesia menimba ilmu , dikarenakan Kejari Surabaya berhasil menjadi percontohan Kejari Se-Indonesia. Diantaranya indentifikasi barang bukti perkara yang menggunaakan barcode, pelayanan prima tilang hingga pembangunan swalayan Adhyaksa Mart.

"Banyak terobosan baru yang dilakukan Pak Kajari Surabaya, terutama dibidang administrasi yang dimenggunakan tehnologi, karena itu para peserta diklat harus banyak menggali ilmu disini,"terangnya usai diklat.

Dari pantauan,  Pada diklat yang dilakukan dilantai III Gedung Kejari Surabaya, para calon Kajari melakukan dialog dengan Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi. Berbagai permasalahan pun dipaparkan dalam dialog tersebut, mulai penanganan perkara hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Ada 27 peserta yang mengikuti diklat ini, mereka dari berbagai jabatan, mulai dari Kordinator Jaksa, Kasubag TU hingga Kajari, yang golongannya masuk ekselon tiga,"sambung Mantan Jaksa KPK yang pernah menangani perkara korupsi Hambalang.

Usai berdialog, para peserta diklat  langsung melihat-lihat hasil  inovasi Kajari Surabaya. Diantaranya, barcode yang terpasang di barang bukti perkara pidana umum (Pidum).

Terpisah, Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi menjelaskan, Benchmarking atau study banding tersebut merupakan program dari Kejagung RI. "Kalau dulu sebelum jadi Kajari harus pendidikan dulu baru menjabat, tapi sekarang mereka menjabat dulu baru pendidikan atau disebut Dukdik. (Komang)

0 komentar:

Posting Komentar