Senin, 29 Agustus 2016
Kodim 0828 Didatangi Oleh Laksamana Pertama TNI Agus Rustandi
KABARPROGRESIF.COM : (Sampang) Kunjungan Kerja (Kunker) dari Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan RI Leksamana Pertama TNI. Agus Rustandi dikabupaten Sampang, tepatnya di Makodim 0828 Sampang disambut langsung oleh Dandim 0828 Sampang Letkol Inf. Indrama Bodi beserta seluruh Jajaran Kodim 0828 Sampang.
Pembahasan Kunker tersebut dalam rangka penelitian tentang konflik yang pernah terjadi berada di wilayah Kabupaten Sampang, Laksamana Pertama TNI. Agus Rustandi mengatakan, menanyakan permasalahan konflik tersebut apakah dari keluarga atau politik (red).
Dandim 0828 Sampang menyampaikan, Bahwa di Kabupaten Sampang ada 2 permasalahan yg pernah ada, yaitu Waduk Nepah dan konflik kelompok Tajul muluk dengan masy Omben. Untuk permasalahan Waduk nepah 19 maret 2016 telah diresmikan oleh Presiden RI dan pembangunan Waduk Induk dari waduk Nepah sudah selesai sedangkan saluran Irigasi untuk lahan pertanian dan yang lainnya masih dalam proses pembebasan lahan.
Sebelum dilaksanakan peresmian banyak tokoh masyarakat yang menanyakan tentang waduk Nepah krn permasalahan ini sdh ada semenjak tahun1993. Namun telah selesai permasalahannya, pada saat peresmian berjalan aman dan lancar.
Lanjut Dandim 0828 Sampang, konflik di 2 Desa Karang gayam Kecamatan Omben dan Desa Blu'uran Kecamatan Karang Penang masih tahap penyelesaian. Kejadian tersebut, pertama pada tahun 2011 dan tahun 2012. Dengan kerugian beberapa rumah terbakar, korban jiwa 1 orang meninggal dunia, luka berat 1 org. dan luka ringan 11 orang. Saat ini kelompok Tajul Muluk masih berada di Rusunawa Sidoarjo dengan jumlah 82 Kepala Keluarga ( 349 jiwa).
Pada tanggal (02 juni 2016) di kantor Capil pok k. Tajul Muluk melaks proses pembuatan E KTP sebanyak 59 orang dan yang dapat diproses 27 orang sedangkan sisanya belum terdaftar (dalam pengurusan baru) setelah selesai warga kembali ke Sidoarjo.
Tepat pada 30 Juni melaksakan rapat di Pemkab bersama Forkopimda dan ulama dalam rangka rencana kelompok Tajul muluk mau silatorrahmi pada tanggal (5 s.d 6 juli 2016) hasil rapat tersebut belum diijinkan oleh masyarakat karena takut terjadi konflik yang lebih besar dari pada sebelumnya. (andre)
0 komentar:
Posting Komentar