Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 02 Agustus 2016

Kodim Kediri Amankan Tempat-Tempat Ibadah Pasca Tragedi Di Tanjung Balai



KABAPROGRESIF.COM : (Kediri) Pasca tragedi di Tanjung balai, melalui via telepon, Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi (masih berada di Kodam V/Brawijaya) menghubungi Kasdim Kediri, Mayor Inf Joni Morwantoto, untuk menyikapi segala kemungkinan dan gejala sosial masyarakat yang berdampak negatif, khususnya di Kota dan Kabupaten Kediri, Sabtu (30/07/2016).

Usai melakukan kontak via telepon, Mayor Inf Joni Morwantoto langsung mengambil langkah strategis guna menghadapi segala kemungkinan yang tidak terduga dengan memerintahkan seluruh Danramil jajaran Kodim 0809/Kediri untuk langsung mengantisipasi tempat-tempat ibadah yang ada di Kota dan Kabupaten Kediri.

Dari 29 Kecamatan, 3 di Kota Kediri dan 26 di Kabupaten Kediri, seluruh tempat ibadah mulai hari ini dijaga ketat seluruh anggota Koramil jajaran Kodim Kediri, disamping Vihara atau Klenteng tentunya. Sesuai instruksi Letkol Inf Purnomosidi, yang langsung ditujukan kepada Mayor Inf Joni Morwantoto, Vihara atau Klenteng agak berbeda (lebih banyak) jumlah personil yang turun dalam pengamanan di tempat ibadah tersebut.

Disamping tempat ibadah, Pasi Ops Kodim Kediri, Kapten Arm, Nur Solikin, juga telah menyiapkan personil khusus, untuk mengantisipasi kerawanan sosial yang akan timbul, dengan menempatkan personil pada titik-titik tertentu. Sebagaimana pengamanan yang dilakukan Vihara Tjoe Hwie Kiong ,yang berlokasi di Kelurahan Pocanan dan Vihara Jayasaccako ,yang terletak di Kelurahan Semampir, keduanya berada di Kecamatan Kota.

Menurut Mayor Inf Joni Morwantoto, salah satu kunci keberhasilan Kediri hingga saat ini tetap aman dan kondusif ,adalah kesadaran masyarakat dan kredibilitas para pemuka agama ,yang mampu menjadi “transporter dan speaker” untuk menjadi jembatan segala perbedaan ataupun perselisihan. Dalam catatan tinta emas, konflik berbau SARA yang ada di Kediri, memang belum pernah terjadi, tetapi gesekan berbau perselisihan memang kerap terjadi, tetapi belum pernah berujung pada kerusuhan, dan selalu berakhir di meja perundingan dan dialogis dengan damai. (andre).

0 komentar:

Posting Komentar