Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 13 September 2016

Danlantamal V Dampingi KSAL Solat Idul Adha dan Serahkan Hewan Qurban di Juanda



KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V)  Brigjrn TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah,  S..AP mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal)  Laksamana TNI Ade Supandi,  S. E. ,  M. A. P melaksanakan solat Idul Adha 1437 H di Lapangan Gedung Seba Guna,  Lanudal,  Juanda dan menyerahkan Hewan Qurban di Mesjid Al Muslimun, Sidoarja,  Jawa Timur,  Senin (12/9).

Selain KSAL dan Komandan Lantamal V,  tampak Ketua Umum Jalasenastri Ny.  Endah Ade Supandi dan Ketua Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur,  Lantamal V, Ny.  Ine Rudy Andi Hamzah, Danpuspenerbal, Wadan Lantamal V Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto,  SE., MM,  Asrena Danlantamal V Kolonel Laut (S)  Nanang Permadi, Dandenma Lantamal V Mayor Marinir Prasetyo Pinandito besama warga disekitar pangkalan TNI AL Juanda melaksanakn Solat Idul Adha secara tertib dan khusuk dipimpin Imam dan Khotib, KH.  Umar Yusuf, S. Ag.

Menurut Umar -sapaan akrab Khotib Idul Adha ini- pada peristiwa idul Adha ini telah terjadi hal yang luar biasa, sebuah keimanan dan ketaqwaan serta kemantapan hati yang tidak akan kita temui di zaman sekarang, yakni ketulusan Ibrahim AS untuk menjalankan perintah Rob-nya untuk menyembelih putra kesayangan yang selama ini dirimdukan,  namun apakah Ismail jadi disembelih?

Tentu saja tidak. Allah hanya ingin memperlihatkan kepada para malaikat bahwa gelar al-khalil yang diberikan kepada Ibrahim bukanlah tanpa alasan.Maka kemudian proses penyembelihan itu diganti oleh Allah dengan seekor domba yang dagingnya dibagikan kepada fakir miskin. Inilah yang kemudian menjadi sejarah lahirnya idul nahr atau hari raya kurban dan kita mengenalnya sebagai idul adha.

Menurut Umar,  ada beberapa hikmah yang bisa dijadikan pelajaran penting dari sejarah idul adha ini, yaitu pertama Keimanan. Manusia yang memiliki keteguhan iman seperti Ibrahim tidak akan tergoda dengan keberlimpahan harta maupun kedudukan yang menjadi karunia Tuhan. Lihatlah bagaimana Ibrahim bahkan rela mengorbankan harta yang paling berharga dalam hidupnya, yaitu anaknya Ismail, semata-mata karena ketaatan dan keimanan yang tinggi kepada Allah.

"Mampukah kita memiliki daya keimanan yang kuat seperti itu? Saya kira hanya diri anda yang mampu menjawabnya. Anda tentu saja tak harus mengorbankan anak atau apapun. Karena inti dari pelajaran yang ingin diberikan Ibrahim adalah bahwa keimanan tidak bisa ditawar apalagi ditukar dengan harta benda dan segala atribut yang sifatnya hanyalah sementara," terangnya.

Kedua, lanjutnya adalah Ketaqwaan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran bahwa yang dimaksud dengan taqwa adalah meyakini akan keberadaan sesuatu yang gaib. Meyakini tidaklah sekedar dalam hati, melainkan dengan lisan dan perbuatan juga. Inilah ketaqwaan yang ditunjukan Ismail.

"Ismail begitu ridha, bahwa jika itu memang perintah Tuhan, maka beliau siapa menerima bahkan jika nyawa yang menjadi taruhannya," pungkasnya.

Usai pelaksanaan solat Idul Adha,  KSAL didampingi Danlantamal V serta pejabat lainnya menuju Masjid Al Muslimun, Komplek TNI AL Pulungan untuk menyerahkan hewan qurban berupa 5 ekor sapi dan 22 ekor kambing untuk disembelih dan dibagikan kepada pakir miskin dan masyarakat sekitar komplek TNI AL. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar