Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 17 September 2016

Danramil Singgahan Ajak Mahasiswa Poltana Mapena Tuban Tingkatkan Wasbang



KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Pendidikan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) sangat penting diberikan kepada generasi muda terutama kalangan mahasiswa, karena mereka adalah kader penerus bangsa yang bertugas mempertahankan Negara Kesatuan Rupublik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman dan gangguan.

Untuk itu, Komandan Koramil (Danramil) 0811/16 Singgahan Letnan Satu Arh Sudiono memberikan pendidikan wawasan kebangsaan (Wasbang) kepada 62 mahasiswa Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban, bertempat di Aula Kampus Poltana Mapena, Jl. Raya Bojonegoro-Lasem km 32, LajoLor, Singgahan, Tuban, Jawa
Timur, Kamis (15/9/2016).

Menurut Danramil Singgahan,  wawasan kebangsaan merupakan kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa, khususnya untuk membangkitkan rasa dan semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa, dan juga mendorong percepatan pencapaian tujuan dan cita-cita Nasional dalam kerangka NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“Pendidikan wawasan kebangsaan ini sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara terutama kepada mahasiswa, mereka tidak sekedar belajar ilmu pengetahuan saja, “ tutur Danramil Singgahan.

Lebih lanjut Danramil menjelaskan, kondisi wawasan kebangsaaan saat ini sudah mulai memudar. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa indikasi seperti merebaknya KKN di kalangan elit, rusaknya lingkungan hidup, illegal logging, serta merebaknya penyakit masyarakat misalnya judi, pornografi, pornoaksi, narkoba dan kriminialitas.

Danramil juga menambahkan tentang fenomena Proxy War, perang yang merupakan sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti/pihak ketiga untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alas an mengurangi risiko pada kehancuran yang fatal, biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah Negara kecil, aktor non negara yang dapat berwujud LSM, Ormas dan kelompok masyarakat atau perorangan.

“Singkatnya, Proxy War merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang yang mahal dan berdarah,” pungkasnya. (andre)

0 komentar:

Posting Komentar