Pages - Menu

Pages - Menu

Senin, 21 November 2016

Jaga NKRI, Aliansi Kebangsaan Sampaikan Pesan Moral



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejumlah elemen yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan Jawa Timur menggelar pagelaran budaya untuk menyampaikan pesan moral tentang keberagaman budaya dan suku bangsa yang harus dijaga demi keutuhan NKRI.

Sekitar 30 elemen masyarakat dari berbagai etnis lintas agama dan kelompok mahasiswa ini, berorasi secara bergantian di atas podium yang di dirikan didepan gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo Surabaya, Sabtu (19/11/2016).

“Indonesia ada karena keberagaman etnis, suku, budaya dan agamanya, kalau tidak beragam, bukan Indonesia namanya,” teriak Jurkam(juru kampanye) dari perwakilan Biksu se-Jatim.

Sementara itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) dalam orasinya yang disampaikan oleh Jurkamnya secara tegas menolak aksi unjukrasa yang bertujuan menggoyang pemerintahan dengan menggunakan isu agama sebagai sarananya.

Aksi simpatik atas keprihatinanya kepada para mahasiswa untuk tidak terhasut oleh isu SARA akan terus digulirkan.

“Apapun alasannya, kami yakin bahwa sebenarnya sikap dan tindakan itu sudah mereka rencanakan sebelumnya dengan tujuan menggoyang pemerintahan dan keutuhan NKRI. Buktinya aksi mereka sudah keluar konteks yaitu dengan sengaja dan berani menghujat simbol-simbol Negara. Tentu hal ini tidak bisa dibenarkan, sehingga kami mendukung TNI/Polri untuk bersikap tegas,” ungkap Kusnan inisiator PMII.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Paguyuban Arek Suroboyo (PAS) yang berharap aksi simpatik ini bisa menarik pemahaman masyarakat untuk tidak turut merongrong pemerintahan yang sah.

“Kami tidak bicara soal kuantitas massa, tetapi kualitas, dan paling tidak, kami sudah membuktikan bahwa kami berani bersuara lantang dimuka umum, untuk menunjukkan ke bangsa ini jika kami elemen masyarakat yang lebih waras. Artinya tidak semua masyarakat sepakat dengan pergerakan yang terindikasi merongrong kekuasaan pemerintahan yang sah. Kami siap mendukung pemerintahan Jokowi-JK hingga akhir masa tugasnya,” teriaknya saat orasi.


Berbeda dengan pernyataan Rudi Rosadi perwakilan komunitas Perjuangan Anak Bangsa (PAB) yang menyatakan bahwa aksi damai yang digelar Aliansi Kebangsaan Jatim sekarang, tidak terkait sama sekali dengan dari kelompok lain yang mempunyai symbol 411, 2511 maupun 212.

“Jangan kaitkan aksi kami ini dengan aksi-aksi ditempat lain dengan tema yang berbeda, dan kami juga tidak bermaksud untuk kontra, tetapi lebih kepada kesamaan hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, yang sama-sama dilindungi oleh Undang Undang(UU),” cetusnya.

Rudi juga berpesan kepada masyarakat Jatim, khususnya Surabaya untuk tidak merasa takut menyampaikan uneg-unegnya tekait kondisi negara dan bangsa akhir-akhir ini, karena hal itu merupakan hak konstitusi sebagai warga negara.

“Kami sudah buktikan hari ini, bahwa kami tidak merasa takut untuk bersuara, dan kami juga mengajak sekaligus mendoakan agar mereka yang mempunyai pemahaman yang berbeda soal arti sebuah persatuan dan kesatuan di NKRI ini, agar segera diberikan hidayah serta dikembalikan ke jalan yang benar oleh Allah SWT,” tandasnya.

Rudi juga meluruskan, pergerakan ini bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, karena hal itu bukan urusan warga Jawa Timur. JIka ada masyarakat yang menuding seperti itu, maka mereka mempunyai cara pandang yang sempit.

“Pilgub DKI ya urusan warga Jakarta, apa kepentingan kami. Lebih baik sekarang kita persiapkan waktu, pikiran dan tenaga kita untuk Jatim yang dalam waktu akan menggelar Pemilihan Gubernur,” kata Rudi.(arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar