Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 08 Februari 2017

FSI Ajak Umat Islam Jihad 112


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Aksi 11 Februari dicantumkan sebagai gerakan jihad bagi kalangan syuhada Indonesia. Pencanangan resolusi jihad ini, bertentangan dengan statement Kapolri yang melarang aksi 11 Februari.

Forum Syuhada Indonesia (FSI) dalam keterangan persnya, Rabu (8/2/2017) mengajak seluruh komponen umat Islam untuk berjihad pada aksi 11Februari.

Sejumlah massa yang turut bergabung dalam resolusi jihad yaitu diantaranya, SBSI 92 dan Laskar Hadijah.

Aksi turun jalan selama ini dipicu oleh hiruk pikuk politik dan ekonomi serta masuknya investor dan tenaga asing ke Indonesia yang mempengaruhi stabilitas nasional.

Sunarti Ketua Umum SBSI 92 mengatakan, kesan tidak serius pemerintah dalam memproses hukum kasus penistaan agama, merupakan indikasi munculnya pengaruh asing yang mengancam perpecahan.

"Jangan salahkan rakyat yang turun ke jalan, pemerintah harus instropeksi diri", ungkap Sunarti dalam keterangan persnya di kantor Sekertariatan FSI Jakarta, Menteng Raya 58, Jakarta pusat.


Informasi yang didapat dari pihak kepolisian, aksi 11 Februari (112) yang awalnya dilarang kini diperbolehkan lagi. Sehingga FSI mengajak semua umat islam untuk bergabung.

 “Ada apa di balik semua ini, kenapa sekarang diperbolehkan aksi," imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Panglima GPK, Diko Sunarta yang menyoroti keberadaan perusahaan asing, terutama asal China dan Taiwan dianggap merugikan negeri ini.

"Cina dalam tanda petik adalah perusahaan-perusahaan asing yg ada di Indonesia terutama dari RRC atau Taiwan yang sangat merugikan kita, karena diberi kesempatan luas oleh pemerintah untuk berbisnis malang melintang di Indonesia," katanya

Ia menambahkan, selama ini FSI bukan terorisme yang mengganggu stabilitas bangsa. Namun sikap pemerintah yang tidak cukup adil, memaksa FSI untuk bergerak. Banyaknya  warga Negara asing yang ber-KTP WNI adalah salah satu pemicu gerakan Jihad.

“Jangan paksa untuk mengarahkan kesana, mengingat pemerintah tidak cukup adil menyikapi semua kejadian di Indonesia khususnya Jakarta. Kami di sini hanya untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar," jelasnya.                      

Sementara itu, Laskar Hadijah menegaskan bahwa FSI tidak mempunyai keterlibatan dengan jaringan ISIS yang didanai untuk merusak suatu bangsa.  FSI bergerak dengan dana sendiri untuk membela islam dan bangsa ini. 

“Kami tidak ada sankut pautnya dengan ISIS. Saya berharap Bapak Kapolri independen dan tidak bersikap memancing kemarahan umat,” pungkas Ani Ketua Umum Laskar Jihad, diakhir acara.(r7/arf)

0 komentar:

Posting Komentar