Pages - Menu
▼
Pages - Menu
▼
▼
Selasa, 14 Februari 2017
Mensos Serahkan Bantuan Non Tunai Pangan di Surabaya
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah menyerahkan Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) sebanyak 99.500 penerima bantuan pangan di Surabaya.
Menurut Mensos,, bantuan pangan ini dulu adalah Raskin atau Rasra dari 99.500 bantuan pangan plus 45.000 penerima PKH ( Program Keluarga Harapan ) di Kota Surabaya, total Bansos di Kota Surabaya terkait dengan PKH Non Tunai dan Bantuan Pangan ada 1,45 Milyar.
Harapan kami dengan bantuan pangan non tunai ini akan menjadi solusi baru kita terhadap indikasi kita temukan informasi beras dalam keadaan beras ke kuning-kuningan, keadaan berjamur maupun dalam keadaan beras berkutu.
" Resim beras ke kuning- kuningan,berjamur ataupun berkutu akan berakhir ,jika kita sudah terima dalam bentuk bantuan pangan,karena mereka akan menukarkan Top Up dari Pemerintah senilai 110 ribu di dalam kartu keluarga sejahtera sesuai dengan kebutuhan mereka." kata Khofifah saat hadir pada penyerahan penyaluran bantuan non tunai di Gedung Bung Tomo pada Minggu (12/02/2017).
Khofifah menjelaskan dengan kartu tersebut mereka bisa menukarkan melalui e- warung, agen berbasis Toko sembako atau RPK yang menjadi agen mereka.
" Mereka bisa memilih Beras medium, medium plus, beras premium maupun premium plus mereka boleh memilih." ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah menuturkan,Bantuan pangan non tunai yang diprakarsai oleh pemerintah ini di Top Up 110 setiap bulannya,namun untuk hari ini mereka mendapat Top Up 220 ribu hal ini dikarenakan bantuan pangan tersebut hanya untuk bulan Januari dan Februari.
" Jadi ini menjadi opsi baru bagi masyarakat yang menerima Raskin atau Rasra, karena mereka bisa memilih kualitas beras yang diinginkan. mereka hanya boleh menukarkan Top Up 110 ribu selain itu mereka juga bisa menukarkan beras dan gula tapi hanya dengan bulan maret." jelasnya.
Mensos juga menambahkan, selain bantuan pangan berupa beras dan gula ,pihaknya akan berusaha memberikan bantuan lain setelah di bulan maret.
" Setelah kita melihat hasil riset maupun surveinya BPS,keluarga kurang mampu untuk pengeluaran pangan rata-rata 79 persen dari 5 besar pengeluaran pangan seperti beras 39 persen, telur, rokok, gula dan mie instan." pungkas Khofifah. (Dji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar