KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebagai pasukan elit yang disegani, saudara senantiasa dituntut mempertahankan kemampuan dan kemahiran yang dimiliki melalui latihan secara rutin dan berlanjut. Satu hal yang ingin saya ingatkan adalah jangan takabur dan sombong akan kemampuan yang dimiliki, namun tetaplah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wata’ala dalam setiap tugas pengabdian.
Demikian disampaikan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal ) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P Pada Upacara Wingday penutupan Lattek Keparaan Siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikkopaska) TNI AL Angkatan XLI Ta. 2017 yang dilaksanakan di hanggar Skuadron 400 Puspenerbal Juanda Sidoarjo.
Penutupan Lattek Keparaan tersebut diikuti 28 siswa Dikkopaska yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Komando Pasukan Katak (Sekopaska) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal. Penyematan brevet para ini diawali dengan demo terjun statik oleh siswa Dikkopaska dengan menggunakan pesawat Cassa TNI AL sebanyak dua gelombang dari ketinggian 6000 kaki.
Lebih lanjut disampaikan bahwa bekal pengetahuan dan keterampilan teknik terjun yang dipelajari di Kodiklatal hendaknya dipahami dengan benar sehingga para siswa ditempat penugasan siap dan mampu melaksanakan tugas infiltrasi masuk ke daerah yang dikuasai musuh melalui media udara baik perorangan maupun tim di Dropping Zone dalam rangka menunjang tugas pokok sebagai “Manusia Katak”, salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AL.
Sebagai pasukan khusus TNI AL, lanjutnya, prajurit Kopaska dituntut mampu melakukan infiltrasi dari empat media, yaitu darat, atas permukaan, bawah permukaan maupun media udara dengan segala macam bentuk dan tingkat kesulitan risiko yang tinggi, tentu membutuhkan tampilnya prajurit yang andal dan memiliki disiplin tinggi. Ini berarti profesionalisme merupakan fokus utama dari lahirnya prajurit yang bermoral, profesional dan berani.
“Oleh karena itu, kemampuan khusus terjun bebas yang telah diperoleh dalam lattek yang ditandai dengan penyematan brevet free fall dan brevet terjun statik di dada, harus diimbangi dengan meningkatnya rasa tanggung jawab memberikan kontribusi yang positif dalam pelaksanaan tugas sebagai pasukan katak TNI AL di Satkopaska Armada RI Kawasan.
Diakhir amanatnya orang nomor satu dijajaran Kodiklatal ini berharap agar setiap Prajurit Kopaska menghayati setiap tugas yang diemban serta memahami dengan baik semboyan Kopaska "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti tak ada rintangan yang tak dapat diatasi, sehingga dapat memberikan dorongan semangat dan sumber motivasi untuk berbuat yang terbaik bagi negara, bangsa, TNI dan TNI AL khususnya.
Hadir dalam penutupan tersebut, Wadan Kodiklatal Laksma TNI Sugeng Ing Kaweruh, S.E., M.M., para Direktur Kodiklatal, Komandan Kodikopsla, Komandan Puspenerbal, dan Para Pejabat Utama Kodiklatal, Komandan Pusdiksus, Danwing Udara-1 dan Komandan Lanudal Juanda.
Adapun tahap-tahap yang telah dilaksanakan dalam keparaan yaitu terjun tempur static dan Groud training terjun tempur AFF, latihan pelayangan di Militery skydiving tunner (MST) di Mabes TNI. Kemamampuan terjun baik terjun tempur statik maupun free fall merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap prajurit Kopaska sebagai bekal di satuan dalam melaksanakan tugas-tugas khusus. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar