Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 10 April 2022

Menkeu Sri Mulyani Bilang Indonesia Bisa Jadi Contoh Negara-Negara ASEAN


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia bisa jadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam penanganan defisit fiskal.

Hal ini diungkapkan dalam rangkaian pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN pada 7-8 April 2022 yang pada tahun ini berada pada keketuaan Kamboja.

Sri Mulyani menyebutkan pelebaran defisit Indonesia selalu di bawah tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) selama 15 tahun terakhir dan baru tiga tahun ada di atas tiga persen.

Kemudian, fleksibilitas APBN dapat responsif mendanai kebutuhan yang sangat prioritas di kala pandemi yaitu kesehatan dan sosial, serta gotong royong alias burden sharing dengan pihak lain seperti pemerintah.

"Terkait pelaksanaan program bantuan sosial dan Bank Indonesia terkait pendanaan penanganan pandemi," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (10/4).

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut dalam konteks mobilisasi penerimaan perpajakan, ada beberapa tantangan bagi negara berkembang di ASEAN.

Oleh karena itu, kebijakan perpajakan tidak diarahkan untuk penerimaan melainkan relaksasi selama pandemi.

"Ke depan seiring pemulihan, Pemerintah Indonesia merancang konsolidasi fiskal dengan hati-hati dan terukur agar tidak mengganggu pemulihan ekonomi," ujar Menkeu.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Indonesia bisa jadi contoh bagi negara-negara ASEAN dalam penanganan defisit fiskal.

Di sisi lain, komitmen Indonesia dalam pengendalian iklim juga semakin kuat.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu menyebut bahkan saat ini Indonesia bersama Bank Pembangunan Asia (ADB) sedang merancang Mekanisme Transisi Energi (ETM) untuk memensiunkan dini PLTU Batu Bara dan mengalihkannya ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Diharapkan bauran pembiayaan Bank Pembangunan Multilateral, swasta, mitra bilateral, dan lain-lain bisa semakin mendukung transisi yang adil dan terjangkau," bebernya.

Kendati demikian, Sri Mulyani menyebutkan kolaborasi di tingkat global seperti pada forum G20 maupun kerja sama regional di ASEAN perlu terus diperkuat dan konsisten dilanjutkan.

"Tantangan pembangunan saat ini tidak dapat ditangani negara secara individu," kata Sri Mulyani.

ASEAN merupakan kawasan yang memiliki daya tahan di tengah pandemi dan Indonesia berkontribusi pada capaian positif tersebut.

"Terlihat dari pertumbuhan ekonomi ASEAN yang positif sebesar 2,9 persen pada 2021, seiring dengan itu Indonesia mampu tumbuh positif 3,69 persen pada tahun lalu," ucap Menkeu Sri Mulyani. 

0 komentar:

Posting Komentar