Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 10 April 2022

Street Food di CFD Sore Jalan Tunjungan dan Raya Darmo Surabaya Jadi Tempat Asyik Ngabuburit


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pembukaan perdana Car Free Day (CFD) Jalan Tunjungan dan Jalan Raya Darmo pada Minggu (10/4/2022) sore, disambut antusias oleh warga Surabaya. 

Terutama, bagi warga yang ingin mencari takjil untuk berbuka puasa di bulan Ramadan 1443 Hijriah. 

Mulai pukul 15.00 WIB, jajaran Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP dan TNI/Polri mulai melakukan penutupan Jalan Tunjungan. Barier dijajar melintang jalan sebagai tanda telah dibukanya CFD. 

Di area Jalan Tunjungan, tepatnya di sisi Jalan Tanjung Anom, lapak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berjajar rapi menjajakan berbagai kuliner untuk berbuka puasa. 

Begitu pula di Jalan Genteng, stan-stan UMKM juga ramai diserbu para pencari takjil. 

Salah satu pengunjung, Budiono mengaku senang dengan dibukanya kembali CFD di Kota Pahlawan. Menurutnya, CFD ini sangat pas digelar sore hari ketika Ramadan. 

Selain jadi tempat berburu takjil juga bisa dijadikan wisata murah meriah bersama keluarga. 

"Cukup senang ya, karena CFD sekalian ngabuburit ini kan pertama kali di Surabaya. Setelah tahu dari sosial media (sosmed) mau digelar CFD sore, saya rencanakan datang bersama keluarga," kata Budiono. 

Budiono menilai, CFD akan lebih meriah lagi bila ada stan selain kuliner, seperti pernak pernik, busana dan lain sebagainya. 

Karenanya, ia juga menyarankan agar CFD bisa digelar secara berkelanjutan di Jalan Tunjungan maupun Jalan Raya Darmo. 

"Jadi kalau bisa bukan hanya makanan dan minuman tapi juga ada lainnya biar makin betah di CFD. Selain itu, kalau Ramadan kan enak ya sore-sore seperti ini, harapannya CFD bisa digelar lagi setelah Ramadan nanti, mungkin bisa pagi hari seperti dulu," ujarnya. 

Selain cocok untuk berburu takjil, rupanya CFD sore hari juga menarik minat kawula muda untuk berfoto hingga menikmati musik sembari menunggu azan magrib tiba untuk berbuka puasa. 

Salah satunya Twenty Four Nur Senia, warga Banyuwangi itu mengaku senang bisa berkunjung dan menikmati sore hari di CFD Jalan Tunjungan. 

"Kalau bisa sih dibuka setiap weekend, karena kan bisa buat refreshing, atau bisa juga dijadikan tempat untuk berburu takjil. Jadi kalau ke Surabaya nggak perlu bingung lagi cari tempat berburu takjil, apalagi ada banyak spot-spot fotonya," kata Twenty. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, setelah dinyatakan status PPKM Surabaya menjadi level 1, semua taman dibuka begitu dengan CFD yang berlangsung pada Minggu (10/4/2022).

"Sesuai arahan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), CFD di digelar sore hari. Selain untuk memperbaiki kualitas udara Kota Surabaya, juga untuk ngabuburit dan membangkitkan ekonomi kerakyatan, salah satunya UMKM," kata Hebi. 

Hebi menambahkan, setelah Ramadan kemungkinan konsep CFD akan dibuka kembali pada pagi hari seperti sebelum ada pandemi Covid-19. 

Begitu dengan taman-taman yang sebelumnya ditutup juga dibuka kembali untuk pengunjung. 

Di lokasi berbeda, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, digelarnya kembali CFD ini memberikan kesempatan ruang bagi UMKM. Di CFD bukan hanya ada UMKM Pasar Ramadan akan tetapi juga ada UMKM Tunjungan Romansa. 

"Seperti yang ada saat ini, jadi UMKM-nya nyambung, ada Tunjungan Romansa kemudian ke Jalan Genteng untuk street foodnya," kata Wiwiek. 

Selain di CFD Jalan Tunjungan dan Jalan Raya Darmo, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga menyediakan tempat untuk Pasar Ramadan UMKM di Jembatan Suroboyo. 

Akan tetapi, jadwal buka antara CFD dan Pasar Ramadan Jembatan Suroboyo berbeda.  

"Kalau di Jembatan Suroboyo itu lebih ke hari Sabtu dan Minggu sedangkan CFD ini kan hanya Minggu," sebutnya. 

Potensial wisata di CFD terutama Tunjungan Romansa sangat besar, terlebih di sepanjang Jalan Genteng juga ada berbagai jenis pusat oleh-oleh. 

Artinya, dengan ditambah aktivitas street food yang dijajakan oleh UMKM Kota Surabaya, secara tidak langsung dapat menarik wisatawan dan mendongkrak ekonomi kerakyatan. 

"Jadi, orang ke sini (Tunjungan) selain membeli oleh-oleh juga bisa menikmati produk-produk dari UMKM. Jadi nanti kita evaluasi lagi setelah CFD ini," pungkasnya. 

0 komentar:

Posting Komentar