Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 10 September 2024

Dandim 1402/Polman Kunjungi Bidan Viral Usai Ditandu Menuju RS


Polman - KABARPROGRESIF.COM Komandan Kodim (Dandim) 1402/Polman Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan mengunjungi Bidan Safrani (34) yang jalani perawatan di rumah sakit Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Kunjungan tersebut sebagai wujud kepedulian tehadap Saftani yang sempat viral usai ditandu warga ketika hendak menuju rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di desa. Sehingga sangat penting untuk memperhatikan kondisi bidan," kata Letkol Sabar dalam keterangannya yang diterima wartawan, Senin (09/09/2024).

Letkol Sabar mengunjungi Bidan Safitri yang saat ini jalani perawatan di Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polewali, Senin (09/09). 

Dalam kunjungannya itu, Letkol Sabar juga menyemangati Bidan Safitri agar segera pulih dari sakit yang dideritanya.

Letkol Sabar menegaskan, tenaga kesehatan termasuk bidan yang bertugas di tingkat desa ataupun pelosok merupakan mitra kerja Babinsa di wilayah teritorial kodim 1402/Polman, yang saat ini berjuang menekan angkat stunting.

"Sinergi antara bidan desa bersama para Babinsa menjadi  jembatan vital dalam mengawasi dan memantau pertumbuhan serta perkembangan kesehatan anak-anak di wilayah yang bertujuan menekan angka stunting," jelasnya.

Dia berharap seluruh pihak terkait memperhatikan kondisi para Bidan. Menurutnya, kendala para bidan menjalankan tugas apalagi yang mengabdi di daerah pelosok, merupakan tanggung jawab bersama untuk segera diselesaikan.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial bidan desa bernama Safrani (34) yang sedang sakit di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, terpaksa ditandu sejauh 7 kilometer oleh puluhan warga untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit (RS). 

Sebabnya, sang bidan merasa semakin kesakitan ketika harus menumpangi mobil gegara harus melewati jalan rusak.

"Sempat pakai hardtop, di tengah perjalanan diturunkan, karena jalannya rusak, jadi goyang-goyang, semakin terasa sakit badannya, sesak, jadi lebih nyaman ditandu," kata Kepala Puskesmas Tutar dr. Sudirman kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (08/09).

0 komentar:

Posting Komentar