Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Tampilkan postingan dengan label Koperasi dan UMKM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Koperasi dan UMKM. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Juni 2022

Penyaluran Kredit UMKM Bank Mandiri Area Solo Capai Rp 80,8 Miliar


KABARPROGRESIF.COM: (Solo) Penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh Bank Mandiri Area Solo hingga April 2022 mencapai Rp 80,8 miliar atau naik 38,8 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya seiring membaiknya kondisi perekonomian dalam negeri.

Senior Executive Vice President (SEVP) Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso melalui keterangan tertulisnya di Solo, mengatakan, dukungan terhadap sektor UMKM sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan sektor tersebut.

Sektor UMKM menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 61 persen dan mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

"Ini menandakan UMKM di dalam negeri memiliki potensi besar dan mampu pulih dengan baik," kata Josephus.

Sementara itu, secara nasional realisasi kredit UMKM oleh Bank Mandiri pada periode yang sama sebesar Rp109,04 triliun. Realisasi tersebut meningkat sebesar 16,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kualitas kredit yang terjaga.

Dari sisi sektor usaha, beberapa sektor menunjukkan perbaikan, di antaranya sektor pertanian dan sarana pertanian. 

"Termasuk sektor lain seperti perdagangan, restoran dan hotel, perindustrian serta jasa," katanya.

Menurut Josephus, secara sektoral bisnis UMKM terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. 

"Kami optimistis kondisi ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM," kata dia.

Kamis, 17 Maret 2022

Aset dan Laba Bank Jatim Meningkat Pesat, Gubernur Khofifah Ingatkan untuk Gencarkan Pembiayaan UMKM


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong agar Bank Jatim tidak hanya berperan sebagai institusi berorientasi untung.

Lebih dari itu, Gubernur Khofifah ingin Bank Jatim terus mendorong penyaluran kredit guna penguatan ekspansi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.

Hal itu ditegaskan Gubernur Khofifah memberikan arahan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Jatim Tahun 2021 di Kantor Pusat Bank Jatim, Kamis (17/3/2022).

Meski begitu, ia mengapresiasi bahwa sejauh ini, Bank Jatim telah melakukan percepatan penyaluran Dana Bergulir. 

Realisasi penyaluran Dana Bergulir Bank Jatim per Februari 2022 mencapai Rp 506,756 miliar untuk 12.633 debitur.

“Kami terus dorong agar Bank Jatim mampu menjadi institusi yang membantu UMKM untuk bangkit lewat percepatan penyaluran dana bergulir dan kredit,” tegas Khofifah.

Dalam RUPS tersebut, Gubernur Khofifah juga memberikan pujian atas kinerja Bank Jatim selama tahun buku 2021 yang menujukkan pertumbuhan positif.

Pasalnya selama tahun 2021, kenaikan total aset Bank Jatim tembus 20,45 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya. Dimana total aset Bank Jatim tahun 2021 mencapai Rp 100,723 trilliun.

Selain itu, tak hanya aset yang meningkat, dana dari pihak ketiga juga mengalami kenaikan sebesar 21,52 persen. Kemudian Giro naik 22,94 persen, dan Tabungan naik 8,85 persen.

Begitu juga dengan deposito dan kredit yang diberikan juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 32,14 persen dan 3,06 persen.

Selain itu, laba bersih pada tahun 2021 juga lebih besar daripada laba bersih tahun sebelumnya, yaitu mencapai Rp 1,523 Trilyun, atau lebih besar 2,29 persen dibandingkan laba bersih tahun 2020.

"Saya ingin menyampaikan, bahwa laba bersih Bank Jatim ini di atas bank pembangunan daerah lainnya. Dari posisi produktivitas yang baik memang masih harus terus ditingkatkan di beberapa sisi yang lain," imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut Khofifah, prestasi yang patut diapresiasi dari kinerja Bank Jatim adalah rasio keuangan meliputi CAR/Capital Adequacy Ratio, ROA/Return On Asset, ROE/Return On Equity, NIM/Net Interest Margin juga mengalami kenaikan.

Rasio CAR naik yaitu lebih dari dan sama dengan 8 persen, ROA lebih dari 1,25 persen, ROE lebih dari 17,50 persen, NIM mengalami kenaikan lebih dari 2 persen.

Sedangkan untuk NPL/Non Performing Loan dan LDR/Loan To Deposit Rasio masih berada pada posisi di bawah benchmark yaitu NPL masih di bawah 5 persen dan rasio LDR berada di atas 78 persen serta kurang dari sama dengan 100 persen.

Khofifah juga meminta Bank Jatim meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, sehingga rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dapat dijaga pada angka yang ideal dan sehat.

"Kunci utama dalam industri perbankan adalah kepercayaan dan kehati-hatian, tidak bosan saya berpesan bahwa kepercayaan itu mahal harganya," pesannya.

Sementara itu, Dirut Bank Jatim Busrul Iman bersyukur pelaksanaan RUPS Tahun buku 2021 telah berjalan dengan baik dan diterima oleh seluruh pemegang saham. Ke depan ia berharap Bank Jatim akan mampu tumbuh berkembang dan berprestasi lebih baik.

"Alhamdulillaah pada hari ini telah kita simak bersama RUPST 2021 di tahun ini telah berjalan dengan baik semua, mata acara juga telah diterima dengan baik seluruhnya dan tentu ini awal yang baik untuk bank Jatim ke depannya bisa tumbuh dengan lebih baik. Bisa eksis dan bisa memperoleh suatu prestasi yang lebih baik, lebih membanggakan di tahun ini dan tahun ke depannya," ucapnya.

Rabu, 03 November 2021

Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Hadiri Pembukaan Gebyar Karya Pertiwi Tahun 2021


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Dewi Iwan Isnurwanto yang juga sebagai Wakil Ketua Dharma Pertiwi Daerah E mendampingi Ketua Dharma Pertiwi Daerah E Surabaya menghadiri pembukaan Gebyar Karya Pertiwi Tahun 2021 secara virtual yang digelar di tempat Stand Toko Dharma Pertiwi Daerah E Surabaya (Aula Ster Lantai 3), Senin (01/11/2021).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. mewakili Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 

Kegiatan yang direncakanan berlangsung selama satu minggu hingga tanggal 7 November 2021 turut juga dihadiri Ibu Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nany Hadi Tjahjanto.

Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nany Hadi Tjahjanto dalam sambutannya mengatakan bahwa Kegiatan Gebyar Karya Pertiwi yang digagas oleh Dharma Pertiwi kali ini telah memasuki perhelatan yang ketiga.

Kegiatan ini merupakan wujud perhatian Dharma Pertiwi dalam upaya melestarikan wastra dan kerajinan nusantara, sekaligus menggali potensi keterampilan istri Prajurit TNI.

“Gebyar karya pertiwi tahun 2021 kali ini mengangkat tema Dharma Pertiwi berkarya untuk indonesia bangkit. 

Tema ini semakin memantapkan langkah Dharma Pertiwi untuk selalu mendukung anggotanya dalam berkarya serta mewadahi UMKM yang ada di lingkungan keluarga besar TNI”,ungkap Ketum Dharma Pertiwi.

Adapun tujuan dari kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan itu adalah memperkenalkan dan melestarikan keanekaragaman kerajinan budaya daerah seluruh Indonesia dan diharapkan lebih memantapkan motivasi dan kreativitas kewirausahaan di kalangan keluarga Prajurit TNI dan masyarakat pada umumnya. 

Dalam Vicon tersebut disuguhkan hiburan fashion show, pertunjukan tarian sasando dan vocal grup, dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan peresmian Museum, Perspustakaan dan Galeri Dharma Pertiwi yang diresmikan langsung oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi.

Turut hadir Wakil Ketua Unsur Jalasenastri , Wakil dari Persit KCK, Wakil Ketua Unsur Pia Ardhiyagharini, Wakil Ketua Unsur IKKT, Ketua Seksi Ekonomi Dharma Pertiwi. (Dispen Koarmada II)

Dharma Pertiwi Kenalkan Kerajinan Nusantara


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dharma Pertiwi memperkenalkan beberapa produk hasil UMKM yang ada di wilayah masing-masing. Perkenalan produk itu, dilakukan secara virtual.

Acara yang dipimpin langsung oleh Ketua Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto, yang tak lain adalah istri Panglima TNI tersebut, diyakini bisa memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM ditengah pandemi Covid-19.

“Kegiatan itu merupakan wujud perhatian Dharma Pertiwi dalam upaya melestarikan kerajinan nusantara,” ujar Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Letkol Arm Kusdi Yuli Suhandra. Senin, 01 Nopember 2021 siang.

Selain diikuti Persit Kartika Chandra Kirana, Kusdi menjelaskan jika acara itu juga turut diikuti oleh Jalasenastri dan PIA Ardhya Garini.

Ketiga organisasi itu, merupakan organisasi istri prajurit TNI, baik dari matra darat, laut dan udara.

“Acara itu, adalah wadah bagi istri prajurit untuk menggali potensi, sekaligus memantapkan langkah Dharma Pertiwi untuk selalu berkarya, dan mewadahi UMKM yang ada di lingkungan Keluarga Besar TNI,” jelasnya.

Selain pengenalan produk-produk UMKM, acara yang digelar secara virtual itu juga diwarnai dengan adanya peresmian Museum. (Pendam V/Brawijaya)

Selasa, 02 November 2021

Percepat Pemulihan Ekonomi, Pameran Surabaya Fashion Week 2021 Digelar Secara Hybrid


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi sesuai pandemi Covid-19 landai. 

Salah satu yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah menggelar Pameran Surabaya Fashion Week (SFW) 2021 yang sudah dibuka Minggu Malam, (31/10) lalu.

Pameran SFW 2021 yang diikuti oleh ratusan UMKM yang ada di Kota Pahlawan itu digelar secara hybrid dengan mengusung tema UMKM Journey, yakni perkembangan UMKM di Kota Surabaya dari masa ke masa. 

Dalam pameran ini, para pengunjung bisa langsung mendatangi stand pameran yang berlokasi di Main Atrium Grand City Surabaya, pada 31 Oktober hingga 07 November 2021 mendatang. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pameran SFW 2021 diikuti oleh ratusan pelaku UMKM tersebut, terbagi menjadi tiga jenis produk, yakni kuliner, busana, dan kerajinan.

"Kami menggelar pameran Surabaya Fashion Week ini juga secara hybrid, dimana 80 UMKM mengikuti pameran secara offline dan 278 UMKM mengikuti secara online," kata Wiwiek, Senin (1/11). 

Wiwiek menjelaskan, bahwa para untuk menyaksikan pameran online, masyarakat juga bisa mengakses aplikasi Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (PEKEN) Surabaya. 

Yakni aplikasi belanja online yang bisa diakses oleh masyarakat untuk memilih produk-produk berkualitas karya UMKM Kota Surabaya.  

"Masyarakat bisa juga mengakses dari aplikasi PEKEN, disana juga terdapat banyak sekali produk UMKM yang kita promosikan. Bentuknya memang menjadi Marketplace untuk UMKM Surabaya," terang dia. 

Selain itu, ia juga menyampaikan, akan ada workshop dari Kemenkumham, terkait pentingnya sertifikasi untuk para pelaku UMKM. 

Melalui workshop tersebut, ia berharap akan banyak pelaku UMKM yang mulai memahami pentingnya sertifikasi. 

"Materi tersebut berisi tentang pengetahuan, memberikan informasi terkait sertifikasi, karena bisa menjadi salah satu penunjang," ujar dia. 

Oleh karena itu Wiwiek mengungkapkan, saat ini masyarakat tidak perlu khawatir terhadap produk UMKM. 

Sebab, produk UMKM buatan Kota Surabaya sudah dipasarkan hingga ke pasar internasional. 

"Pada Pameran Surabaya Fashion Week ini kami juga telah melakukan kurasi. Jadi tidak perlu khawatir dengan kualitas produk dari UMKM Surabaya. Harapannya pameran ini bisa menjadi momentum pada masa transisi pandemi agar pelaku UMKM bisa menjadi lebih bersemangat," pungkasnya.

Senin, 01 November 2021

Surabaya Fashion Week 2021 Resmi Dibuka, Seluruh Forkopimda Surabaya Tampil dengan Busana UMKM


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) resmi membuka pagelaran Surabaya Fashion Week (SFW) 2021, yang berlangsung di Main Atrium Grand City Surabaya, Minggu (31/10). 

Pagelaran ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan. 

Pada pagelaran SFW 2021, akan berlangsung pada 31 Oktober hingga 07 November 2021 mendatang. 

Terdapat penampilan menarik, pada SFW 2021 yang dibuka oleh penampilan fashion show dari putra dan putri Wali Kota Surabaya. 

Kemudian disusul dengan penampilan fashion show Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama istri, serta fashion show yang diikuti oleh seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, dengan mengenakan busana buatan UMKM Kota Surabaya. 

“Surabaya Fashion Week ini untuk memasarkan dan mempromosikan produk UMKM yang ada di Kota Surabaya. Seperti tadi yang dikenakan oleh seluruh Forkompinda Kota Surabaya itu adalah karya dari UMKM. Ini waktunya kita bangkit untuk UMKM Kota Surabaya. Kalau bukan hari ini kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi usai meresmikan SFW 2021.

SWF 2021 juga penampilan fashion show dari para mahasiswa internasional dan para model. Mereka ikut mengenakan karya busana dari UMKM Kota Surabaya, yang diharapkan bisa ikut berpartisipasi dalam mempromosikan produk UMKM di negara mereka masing-masing.

Menurut Wali Kota Eri, dengan bergotong-royong dalam menekan pandemi Covid-19 dan terselenggaranya pagelaran SFW 2021, ia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya, sekaligus meminta untuk tidak melakukan euforia dan terus menekankan protokol kesehatan. 

“Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya, lembaga keuangan, dan hebatnya Forkompinda di Kota Surabaya, saya yakin Kota Surabaya akan menjadi kota yang lebih hebat dari hari ini. Semoga seluruh amalan njenengan (Anda) dan masyarakat akan dicatat oleh Gusti Allah menjadi amal jariyah, ” ujar dia.

Pada kesempatan tersebut, Pemkot Surabaya juga melaunching aplikasi Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken) Surabaya, yakni aplikasi belanja online yang bisa diakses oleh masyarakat untuk memilih produk-produk berkualitas karya UMKM Kota Surabaya. 

Wali Kota Eri menerangkan, bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya, bisa memulai membeli karya produk UMKM pada aplikasi tersebut.

“Kita munculkan PEKEN, kita akan menjual atau mempromosikan semua produk UMKM disananya. Jadi, Pemkot membantu memasarkan produk UMKM Kota Surabaya, yang tidak bisa mengunjungi pameran, bisa membuka aplikasi PEKEN. Saya berharap, ini bisa dimulai dari ASN Kota Surabaya untuk bisa belanja di PEKEN,” terang Wali Kota Eri.

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan terima kasih kepada seluruh Forkopimda Kota Surabaya, yang ikut berpartisipasi dalam ajang fashion show dengan menampilkan busana dari karya produk UMKM.

“Penampilan fashion show alhamdulillah, saya berterimakasih banyak  kepada Forkopimda Surabaya beserta istri, yang ikut mempromosikan UMKM Surabaya.  Mudah-mudahan ini bisa membangkitkan semangat UMKM Kota Surabaya,” kata Rini Indriyani.

Rini juga menjelaskan, bahwa SFW 2021 bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Kota Surabaya, yang juga dikemas dalam platform aplikasi PEKEN. Sehingga, dapat memudahkan para pembeli untuk memilih produk UMKM. 

“Surabaya Fashion Week ini, selain bisa langsung dikunjungi oleh pengunjung, kita juga mengemas dalam aplikasi PEKEN yang harapannya bisa segera membantu percepatan pemulihan ekonomi,” jelas dia.

Dengan berlangsungnya Pameran SFW 2021 ini, Rini Indriyani berharap, para pelaku UMKM bisa kembali bangkit dan bersemangat dalam berkarya. Sebab, Kota Surabaya resmi menjadi PPKM Level 1. 

“Alhamdulilah kita sudah berada di Level 1, ini waktunya kita bangkit. Kita juga membantu memasarkan produk UMKM, agar produk mereka lebih mudah dikenal banyak orang,” pungkasnya.

Tak hanya itu saja, pada pagelaran SFW 2021 juga dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional hingga tari modern, serta diikuti dengan pemberian kredit modal usaha secara simbolis oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kepada para pelaku UMKM di Kota Surabaya.

Sabtu, 30 Oktober 2021

Covid-19 di Surabaya Terus Melandai, Omzet Pedagang SWK Merangkak Naik


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Omzet pedagang dari sejumlah total 48 Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Surabaya, tercatat mulai merangkak naik. 

Kenaikan ini salah satunya disebabkan karena faktor melandainya pandemi Covid-19 dengan diikuti sejumlah kelonggaran.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan, kondisi pandemi di Kota Surabaya yang terus melandai rupanya, berdampak positif bagi para pelaku usaha. Tak terkecuali para pedagang di SWK yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya.

"Kalau saat ini omzet mereka (pedagang SWK) sudah luar biasa, setelah dibuka kesempatan (diizinkan) sampai jam 12 malam," kata Widodo, Sabtu (30/10).

Kebijakan tersebut, sebelumnya telah diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, 2, dan 1 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

Dalam Inmendagri itu, salah satunya diatur mengenai jam operasional bagi warung makan, warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya yang diizinkan hingga pukul 22.00 WIB dengan maksimal pengunjung 75 persen. 

Sementara bagi pelaku usaha yang operasionalnya mulai malam hari, dapat beroperasi maksimal hingga pukul 00.00 WIB dengan kapasitas maksimal 75 persen.

Widodo menjelaskan, sejak PPKM Darurat diterapkan, beberapa pelanggan SWK sendiri juga bertanya kapan diizinkan buka. 

Nah, setelah situasi Covid-19 di Surabaya ditetapkan level 1, maka pedagang SWK akhirnya diizinkan beroperasi hingga tengah malam dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Pelanggan (SWK) mereka sendiri juga sudah lama menunggu kapan SWK kembali boleh dibuka," terang mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya ini.

Widodo juga mengungkapkan, dari total 48 SWK yang ada di Surabaya, 22 di antaranya kini omzet penjualannya sudah mencapai sekitar 85 persen. Sedangkan 12 SWK lain, omzetnya sudah 100 persen bahkan lebih.

"Sudah sekitar 85 persen seperti normal. Tapi untuk 12 SWK itu omzetnya sudah normal, bahkan ada yang lebih, seperti SWK Bratang dan Dharmahusada, sudah lebih dari normal," ungkap dia.

Meski sudah diizinkan buka hingga pukul 12 malam, Widodo menyatakan, seluruh pedagang di SWK tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan. 

Tak terkecuali bagi para pengunjung atau pembeli. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Tapi pedagang kan macam-macam, jadi kita juga selalu ingatkan dan kita dampingi. Ada pendamping di sana yang selalu mengingatkan prokes," ujarnya.

Pihaknya berharap, dengan kondisi Covid-19 yang terus melandai dan diiringi sejumlah kelonggaran, omzet atau pendapatan para pedagang di SWK dapat kembali normal. "Saat ini omzet mereka mencapai sekitar 85 persen. Semoga bisa segera kembali seperti sediakala," pungkasnya.

Jumat, 29 Oktober 2021

Pemkot Surabaya Dukung DJP Beri Pelatihan Business Development Service untuk UMKM Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung penuh program Business Development Service (BDS) yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dalam upaya menumbuhkan kesadaran wajib pajak kepada masyarakat. 

Salah satunya melalui pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Genteng.

Pelatihan yang digelar bersama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surabaya tersebut, berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung Belakang KPP Pratama Surabaya Genteng, Jalan Kayoon No. 28 Kota Surabaya, Kamis (28/10).

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng, Sriadi Setyanto mengatakan, bahwa pelatihan BDS yang diberikan kepada para pelaku UMKM bertujuan untuk membantu UMKM agar lebih memahami konsep pengelolaan keuangan dan bisnis.

“BDS terus dilakukan di seluruh kantor di Indonesia. Kami berkolaborasi dengan institusi pemerintah untuk mendukung UMKM. Salah satunya UMKM di kecamatan Genteng, dari sisi administrasi perpajakan atau administrasi keuangan yang sederhana dalam mengelola keuangan,” kata Sriadi Setyanto.

Sriadi menerangkan, melalui pelatihan ini pihaknya bermaksud ingin membantu UMKM agar bisa menghitung sendiri biaya produksi, harga jual produk, hingga gaji yang didapatkan. Dengan demikian, diharapkan para pelaku UMKM bisa mengetahui keuntungan atau omset yang didapatkan.

“Dengan mengetahui proses pengelolaan keuangan, otomatis mereka bisa mengetahui strategi bisnis diharapkan mereka bisa mempertahankan bisnisnya,” terang dia.

Oleh karena itu, Sriadi berharap, dengan pelatihan tersebut, bisa menumbuhkan kesadaran para pelaku UMKM untuk membayar pajak, sesuai dengan pengembangan pajak yang berlaku pada PP No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

“Kita punya kebijakan PP No. 23 Tahun 2018, yakni para pelaku UMKM diwajibkan membayar pajak setengah persen dari omzet mereka. Sehingga UMKM ini tidak lagi melakukan pembukuan, tetapi sudah melakukan pencatatan. Mereka bisa melihat berapa omzet yang ada dengan memulai membayar pajak setengah persen,” jelas dia.

Tak hanya itu saja, Sriadi mengaku, pihaknya juga akan memberikan fasilitas kepada para pelaku UMKM yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 

Bantuan tersebut, berupa kemudahan untuk proses pengurusan NPWP.

“Kita memfasilitasi teman-teman (UMKM) jika belum memiliki dan akan membuat NPWP. Sehingga, apabila mereka memiliki urusan dengan pemkot atau institusi keuangan, mereka sudah memiliki identitas taat membayar pajak,” ungkap dia.

Menurutnya, saat ini perkembangan teknologi digital terus berkembang sangat pesat.

Maka dari itu, pihaknya memberikan fasilitas pelatihan berupa Workshop Foto Produk UMKM.

“Karena perkembangan dunia teknologi digital, sehingga ada pemasaran yang menggunakan media sosial. Maka hari ini kami membuat pelatihan foto produk, agar produk itu bisa menarik daya minat pembeli,” kata dia.

Sementara itu, Camat Genteng Kota Surabaya, Linda Novianti mengatakan, bahwa para peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 50 para pelaku UMKM. 

Menurutnya, pelatihan tersebut membantu kebangkitan UMKM di Kecamatan Genteng, usai terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“UMKM Genteng ini mulai bangkit Maret 2021, kemudian kami mencoba berkolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya dengan KPP Pratama Surabaya Genteng. Kegiatan hari ini adalah kegiatan yang kedua, dengan memberikan edukasi kepada UMKM terkait pentingya memiliki NPWP,” kata Linda.

Edukasi tersebut, menurut Linda, bisa mempermudah para pelaku UMKM dalam mengurus perizinan. Apabila para pelaku UMKM sudah memiliki izin yang komplit, diharapkan bisa masuk ke aplikasi E-Peken hingga ke pasar Local Market.

Ia menjelaskan, bahwa prinsip UMKM di Kecamatan Genteng adalah untuk tidak hanya berjejaring secara offline, melainkan juga secara online dengan memasarkan produk UMKM pada Local Place dan Marketplace.

“Dari pelatihan foto produk ini, bisa memberikan edukasi promosi di Marketplace yang mudah untuk menarik minat pembeli. Dengan harapan mereka lebih sejahterah,” pungkasnya. 

Senin, 01 Februari 2021

Laporkan Konten Negatif ke Layanan Aduan Konten Kominfo


KabarProgresif.com: (Surabaya)  Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) memberikan layanan aduan konten untuk masyarakat. Tujuan dibukanya layanan aduan konten tersebut untuk menciptakan ekosistem yang nyaman dan aman bagi setiap kalangan dalam menggunakan internet.

Dengan adanya pengaduan tersebut, masyarakat dapat melaporkan konten yang bersifat negatif serta mengganggu ketertiban. Misalnya ujaran kebencian, hoaks, pornografi atau konten yang menyinggung nilai-nilai kesusilaan bagi masyarakat Indonesia.

Konten negatif yang bisa dilaporkan, yakni seperti situs atau website, URL, akun media sosial, aplikasi mobile dan software.

Sistematika pelaporannya adalah sebagai berikut :

1. Mendaftarkan diri dan membuat akun di web aduankonten.id

2. Unggah tautan atau link yang berisikan konten tidak sesuai dengan perundang-undangan

3. Screenshot konten tersebut dan berikan alasan Anda

4. Aduan pemohon akan di verifikasi oleh Tim aduan konten

5. Pantau terus proses pengaduan.

Aduan konten dari pemohon akan diverifikasi oleh tim @aduankonten.official sebelum akhirnya ditindak lanjuti. 

Silahkan klik tautan berikut untuk kembali ke halaman utama dan melaporkan konten yang Anda nilai negatif dan merugikan masyarakat : LAPORKAN

 

Sabtu, 20 Januari 2018

PNS Buka Outlet di Raya Balongsari Tama Selatan IX, Sajikan 49 rasa


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setiap orang pasti gemar mengkomsumi berbagai jenis buah pisang. Selain nikmat rasanya, pisang juga mempunyai kandungan kalsium yang tinggi untuk menambah stamina.


Di era digital sekarang ini, mengkomsumsi pisang lebih nikmat karena di campur dengan berbagai varian topping rasa, seperti pisang yang diolah PNS atau Pisang Nugget Surabaya.

PNS mengolah pisang jenis tertentu untuk dibuat berbentuk nugget yang dibalut dengan berbagai varian topping rasa.

Sejak dibuka pada tanggal 27 September 2017 lalu, PNS kini telah menjadi camilan favorite warga Surabaya yang menyehatkan dengan harga kompetitif dan di gemari semua kalangan usia.

Sebanyak 49 topping rasa PNS yang disajikan untuk PNS Lovers seperti diantaranya, Coklat, Keju, Blueberry, Strawberry, Greentea, Duren, Anggur, Alpukat dan banyak lagi topping rasa coklat mix olahan lainnya.

Selama ini PNS di jual melalui sosial media Instagram dan Aplikasi online Go-Food dengan harga mulai dari Rp. 17.000,- sampai dengan Rp. 27.000,- per-boxnya dengan isi 9-10 potong.


“PNS rasanya memang lezat dan bikin ketagihan. Cuma sayangnya hanya order lewat online tanpa bisa makan di tempat,” ungkap salah satu PNS Lovers, Dewi siswi SMA ini.

Jam buka PNS juga terbatas yakni mulai pukul 12.00 Wib sampai pukul 20.30 Wib, yang membuat pelanggan kesulitan order dengan bebas.

“Kadang pesan datang langsung atau lewat go-food. Kalau kepingin nyamil PNS pagi atau malam banget, kita sudah tidak bisa order lagi,” kata Hanum PNS Lovers lainnya.

Menanggapi permintaan berbagai pelanggan tersebut, PNS kini telah membuka outlet yang menyediakan tempat untuk menikmati PNS dilokasi.

Outlet PNS yang bernama Warung PNS terletak di jalan raya Balongsari Tama Selatan IX nomer 10, Tandes Surabaya, dilaunching pada Minggu (21/1/2018).

Harapannya para pecinta PNS tidak kesulitan lagi mendapatkan camilan favoritenya dan bisa langsung menikmatinya setelah disajikan.

“Warung PNS buka lebih pagi dan tutup lebih malam. Disini kita bersebelahan dengan café yang menyediakan free-wifi dan menjual makanan dan minuman, sehingga PNS Lovers yang menyantap di tempat bisa juga pesan minuman,” ungkap Waty selaku owner PNS. (arf)

Selasa, 07 Juni 2016

Primkop Kartika Kodim Lamongan Berprestasi.



KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Di usianya yang ke-69 ini koperasi Indonesia banyak mengalami perkembangan dan kemajuan seiring dengan dinamika perkembangan ekonomi nasional maupun global. Koperasi bersama UMKM telah memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Peningkatan kinerja koperasi dari tahun ke tahun tersebut menunjukkan penggiat koperasi yang tinggi, dikelola lebih profesional dan sesuai dengan semangat koperasi yaitu kebersamaan dan gotong royong.

Bertempat di lapangan perhutani Ngimbang Primkop Kartika Suwoko Kodim 0812 Lamongan sebagai panitia pelaksanaan kegiatan KSP/USP peduli 2016 dalam rangka hari Koperasi,yang dihadiri oleh Bupati Lamongan,Wakil Bupati Lamongan,Ketua DPRD Lamongan,Sekda Kab.Lamongan, Kadinas Kopindag dan UKM Propinsi Jatim, Dandim Lamongan Yang diwakili Oleh Kapten Inf Agus Mulyono, Kapolres Lamongan dan Katua Forum Komunikasi Koperasi/KSP Prop jatim.Kamis (02/06).

Bupati lamongan H.Fadeli SH,MM dalam sambutannya, jika koperasi dikelola lebih baik lagi, maka dapat dipastikan lebih sejahtera anggotanya, sekaligus dapat menyelesaikan persoalan sosial dan budaya  masyarakat.  Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh penggiat koperasi untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan agar koperasi lebih profesional, mandiri dan siap untuk bersaing di era persaingan global. “ ajak Bupati”.

Sementara itu, dalam kegiatan Hari Koperasi Primkop Kartika Suwoko Kodim 0812 Lamongan menerima penghargaan predikat, sebagai koperasi “ berprestasi dengan nilai baik”  dari Bupati Lamongan. Penghargaan diterima oleh Kapten Kav Taruji selaku Kepala Primkop Kartika Suwoko Kodim 0812 Lamongan.

Dalam kesempatan itu dibagikan paket sembako sebanyak 6.500 paket,  kepada warga Kec. Ngimbang, Modo, Bluluk dan Sukorame.(arf)

Rabu, 25 Mei 2016

EMPAT UKM SURABAYA GO DIGITAL



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak empat (4) pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Pahlawan ,siang tadi (25/5) melaksanakan penandatanganan kerjasama kemitraan dengan Telkom area wilayah telekomunikasi (Witel) Surabaya – Madura di Empire Palace, Surabaya. Kemitraan ini didasari guna menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), harapannya pelaku UKM di Surabaya bisa menjadi tuan dan nyonya di negeri sendiri. Ke-empat UKM tersebut adalah, UKM Elok Mekar Sari, UKM Gaul Mira Rahayu, UKM Kampung Kue, dan UKM Craft Karang Pilang Bersatu.

Penandatanganan kerjasama tersebut, disaksikan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan Dan Penanaman Modal Kota (BKPPM) Surabaya Eko Agus Supiadi Sapoetro. Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Agus ini menyatakan bahwa empat UKM ini sebelumnya telah mengalami proses seleksi dengan menggandeng pihak civitas akademika Universitas Airlangga mulai dari bulan Februari hingga Mei, dan dari seleksi tersebut dipilihlah empat pelaku UKM.

“Ada beberapa aspek yang menjadi bahan untuk seleksi, salah satunya adalah kontinuitas perusahaan, kualitas produk, dan yang paling penting adalah ketersediaan tenaga kerja yang memadai. Nantinya, para pelaku UKM ini akan mendapatkan pelatihan selama tiga bulan mengenai e-commerce dan toko digital, sehingga mereka bisa memasarkan produk secara online,” tegas Agus.

Agus menambahkan, produk ke-empat pelaku UKM ini juga telah dipasarkan di gerai swalayan modern, dan sentra UKM milik pemerintah. Pemkot Surabaya juga berusaha mengenalkan produk UKM ini sebagai buah tangan kepada tamu domestik dan mancanegara. “Pada era sekarang investasi tidak selalu membicarakan tentang uang. segala hal yang mampu membuat pelaku usaha terus berjalan dan berkembang juga merupakan ivestasi. Kegiatan yang dilakukan hari ini, nantinya akan mereka rasakan kedepannya,” imbuh Agus.

General Manager PT  Telkom Witel Jatim Suramadu M Nasrun Ihsan berharap, empat UKM ini bisa menjadi pemicu bagi UKM lainnya di Surabaya. Karena masih awal, nantinya keempat UKM ini akan terus mendapat pembelajaran dan pendampingan dari pihak Kampung UKM digital. Targetnya, di tahun 2016 setiap kecamatan di Kota Surabaya memiliki wakil di Kampung UKM digital.

“Karena ini masih baru, kami melakukan pendampingan secara intens. Aplikasi chat juga dimanfaatkan oleh pelaku UKM dengan pendamping. Nantinya, mereka akan diarahkan ke platform belaja milik Telkom, atau membentuk market place (pasar digital) sendiri. Upaya ini untuk membuat UKM di Surabaya menjadi lebih maju, mandiri, dan modern,” imbuh Nasrun.

Nasrun menambahkan, kerjasama ini ditekankan pada 3C yakni,  Connectivity, Content, dan Commerce. Connectivity berupa penyediaan jaringan internet sebagai akses konektivitas pelaku UKM. Pada Content, penekenan ada pada penyediaan dan pengembangan berbagai layanan yang dapat mendukung teknologi informasi bagi pelaku UKM. Sementara pada sisi Commerce, Telkom menyediakan platform commerce sebagai solusi pemasaran produk.

Ary Widiastuti dari UKM Elok Mekar Sari menyambut positif kegiatan ini, menurutnya UKM Elok Mekar Sari telah menerapkan teknogi informasi dalam pelaksanaan kegiatan dagangnya. Melalui blog, produk mereka telah dikenal dan dinikmati masyarakat dari Jakarta, Bali, hingga Batam. Berbekal olahan jamur, lele, dan Jangkrik. Omset sebesar 2 juta rupiah dapat dikantongi UKM yang telah berdiri dari tahun 2013 ini tiap harinya. 

Senada dengan Ary Widiastuti, Choirul Mahpuduah dari UKM Kampung Kue juga menyambut dengan optimis kegiatan hari ini. Ia berharap produk olahan UKM Kampung Kue berupa almond crispy dan nastar green tea diharapkan mampu menembus pasar mancanegara. “Kami inisiatif menjadikan olahan kampung kue sebagai  oleh-oleh bagi teman yang pelesir dan bekerja di luar negeri. Harapannya produk kami dikenal terlebih dahulu, dan masyarakat luar jadi tahu bahwa produk ini bisa dibeli di Kota Surabaya,” imbuh wanita yang akrab disapa Bu Irul ini.

Bu Irul menambahkan, UKM Kampung Kue telah menyiapkan empat varian rasa almond crispy yang kekinian agar produknya bisa menyasar kalangan menengah ke atas dan eksekutif muda. Dengan mengikuti tren, ia yakin bahwa UKM yang mampu meraih omset hingga 40 juta per harinya ini mampu menembus pangsa pasar di Asia, terlebih di benua Amerika dan Eropa. (arf)

Senin, 03 November 2014

Semarak Festival Kuliner Tunjungan 2014


KABARPROGRESIF.COM : Pemandangan berbeda tersaji di Jalan Tunjungan, Minggu (2/11) sore. Salah satu ruas jalan bersejarah yang setiap harinya dipadati kendaraan ini, sore kemarin justru dipenuhi hilir mudik manusia. Sementara di samping kanan-kiri jalan, berdiri seratusan stan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menawarkan sajian kuliner khas Surabaya seperti Rujak Uleg, Lontong Balap, Kupang Lontong, Lontong Mie dan sebagainya. Termasuk juga kuliner khas Jepang. Ada juga stan yang memajang berbagi hasil kreasi produk kerajinan UKM Surabaya. Semua “warna-warni” yang tersaji di Jalan Tunjungan itu merupakan bagian dari keramaian Festival Kuliner Tunjungan yang kembali digelar Pemerintah Kota Surabaya.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, Festival Kuliner Tunjungan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ini merupakan kegiatan memorabilia. Sebab, Jalan Tunjungan merupakan jalan kebanggaan warga Surabaya. “Jalan Tunjungan juga ada nilai sejarahnya sehingga kita ingin hidupkan lagi setiap tahunnya melalui kegiatan semacam ini,” tegas walikota.

Tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini langsung berjalan kaki di sepanjang ruas Jalan Tunjungan guna melihat stan-stan UKM yang ada, sekaligus menyapa warga. Beberapa kali walikota berhenti di depan stan kuliner untuk berbincang-bincang dengan warga. Di stan makanan khas Jepang, walikota mencoba membuat makanan khas Jepang, Sushi.

Walikota menegaskan, agenda Festival Kuliner Tunjungan akan rutin digelar setiap tahunnya. Bahkan, di tahun 2015 mendatang, agenda tahunan ini dijanjikan akan digelar lebih meriah lagi. Walikota sudah punya rencana untuk mempercantik Jalan Tunjungan. “Mudah-mudahan akan lebih bagus lagi karena pedestriannya nanti agak lebih besar. Pada 2015 nanti, kita juga berupaya bebaskan Jalan Simpang Dukuh. Jadi arus lalu lintas nanti sebagian kita pindahkan ke sana, sehingga di sini cuma kecil dan nantinya trem lewat sini,” jelas walikota.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, mengatakan, Festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 digelar untuk menghidupkan kembali Jalan Tunjungan seperti tempo dulu dimana disini dulu banyak sekali aktifitas perdagangan sehingga mendapatkan julukan urat nadi perdagangan Kota Surabaya. Ada sekitar 100 peserta dari pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Pemkot Surabaya dan juga UKM warga yang meramaikan Festival Kuliner Tunjungan tahun ini.

“Selain untuk menghidupkan kembali kawasan Jalan Tunjungan, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan kuliner kepada wara Surabaya,” jelas Wiwiek.

Dijelaskan Wiwiek, peserta yang meramaikan Festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 diantaranya dari  APKRINDO beserta UKM binaannya, UMKM pelaku kuliner, UKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UKM binaan Dinas Pertanian, Binaan Pahlawan Ekonomi, UKM dan PKL binaan Dinas Koperasi dan UMKM, Dekranasda binaan Bapemas KB serta UKM warga sekitar Jalan Tunjungan.

Selain sajian anek kuliner dan makana tradisional, Festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 juga akan diramaikan dengan gelaran hiburan. Diantaranya kesenian Ludruk, band, perkusi dan juga DJ music-musik perjuangan. “Ini untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Jawa Timur pada umumnya dan masyarakat Surabaya pada khususnya,” sambung Wiwiek

Selama November ini, Pemkot Surabaya memang punya banyak agenda untuk memperingati Hari Pahlawan. Selain Festival Kuliner Tunjungan, juga ada Wisata Heroik Track, Sekolah Kebangsaan, Pawai Surabaya Juang, dan juga Surabaya Membara.(*/arf)

Panen Raya Garam, Walikota Imbau Petambak Garam Bentuk Koperasi




KABARPROGRESIF.COM : Petambak garam di Kota Surabaya diimbau untuk membentuk koperasi. Keberadaan koperasi diharapkan akan mempermudah akses komunikasi antara petambak garam dengan perusahaan penampung garam. Imbauan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, di sela-sela melakukan panen raya garam bersama petambak garam di tambak garam di kawasan Romokalisari, Minggu (2/11) pagi.

Menurut walikota, akan sulit bagi petambak garam untuk bisa menjalin hubungan baik dengan pihak perusahaan bila masih berjalan sendiri-sendiri. Karena itu, perlu adanya wadah bagi petani garam.

“Kita bentuk koperasi. Melalui koperasi ini, saya nanti bisa hubungkan dengan perusahaan. Kan ndak mungkin pabrik berhubungan dengan orang per orang. Makanya harus dibentuk koperasi,” tegas Walikota Risma.

Momen panen raya garam tersebut memang seperti menjadi kesempatan bagi para petambak garam untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi kepada walikota. Ketika sesi dialog dengan walikota, satu demi satu petambak garam menyampaikan keluh kesah dan pertanyaan kepada walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini.

Diantaranya perihal air yang tersumbat karena adanya pelengsengan dan saluran air yang macet. Ada juga petambak garam yang mengeluhkan terpal untuk tambak garam mereka. “Monggo panjenengan tulis semua permasalahan apa yang mau disampaikan. Nanti akan kita selesaikan,” sambung walikota.

Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, Djoestamadji mengatakan, pihaknya akan segera berkordinasi dengan dinas terkait untuk menindaklanjuti arahan dari walikota. Diantaranya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM perihal pembentukan koperasi bagi petambak garam.

“Ini masih saya pelajarai. Tetapi kami sebenarnya sudah ada pembicaraan dua kali dengan Dinas Koperasi perihal pembentukan koperasi. Juga terkait siapa nanti dari petambak garam yang mau jadi pengurus,” jelas Djoestamadji.

Distan, sambung Djoestamadji juga mempunya program yang jelas untuk petambak garam di Kota Surabaya pada tahun 2015 mendatang. Mulai dari awal pembuatan garam hingga pasca panennya. “Termasuk juga pembuatan sarana dan pra sarananya. Khusus untuk penyiapan infrastruktur kita bekerja sama dengan Dinas Pekerjaa Umum Bina Marga,” jelas mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya ini.

Sebelum panen garam, perwakilan dari Paguyuban Petani Garam menyampaikan bahwa penerapan teknik membran membuat produktivitas garam rata-rata mencapai 120-150 ton per hektar dengan harga Rp 400-450 perkilogram. “Kualitas garam yang dihasilkan juga jauh lebih bersih dan lebih baik. Untuk itu, saya mewakili petambak garam, menyampaikan terima kasih kepada Bu Risma dan juga Dinas Pertanian Kota Surabaya yang telah memberikan perhatian kepada kami” ujarnya.(*/arf)

Jumat, 31 Oktober 2014

100 UKM Ramaikan Festival Kuliner Tunjungan


KABARPROGRESIF.COM : Warga Kota Surabaya dan sekitarnya yang ingin mencicipi kuliner khas Surabaya, akhir pekan ini bisa menemukan destinasi yang mudah untuk memenuhi selera kuliner mereka. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember tahun 2014, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mengadakan Festival Kuliner Tunjungan Tahun 2014 di sepanjang Jalan Tunjungan pada Minggu (2/11) sore. Agenda tahunan ini digelar mulai pukul 16.00 hingga pukul 22.00 WIB.

Akan ada sekitar 100 peserta dari pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Pemkot Surabaya dan juga UKM warga yang meramaikan Festival Kuliner Tunjungan dengan beragam kuliner khas, minuman tradisional dan juga kue-kue khas Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, dalam press release Disbudpar mengatakan, Festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 digelar untuk menghidupkan kembali Jalan Tunjungan seperti tempo dulu dimana disini dulu banyak sekali aktifitas perdagangan sehingga mendapatkan julukan urat nadi perdagangan Kota Surabaya.

 “Tujuan diadakannya kegiatan festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 ini adalah untuk meningkatkan penghasilan bagi pelaku usaha kuliner masyarakat Surabaya khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah,” jelas Wiwiek Widayati.

Dijelaskan Wiwiek, peserta yang meramaikan Festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 diantaranya dari  APKRINDO beserta UKM binaannya, UMKM pelaku kuliner, UKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UKM binaan Dinas Pertanian, Binaan Pahlawan Ekonomi, UKM dan PKL binaan Dinas Koperasi dan UMKM, Dekranasda binaan Bapemas KB serta UKM warga sekitar Jalan Tunjungan.

Selain sajian anek kuliner dan makana tradisional, Festival Kuliner Tunjungan tahun 2014 juga akan diramaikan dengan gelaran hiburan. Diantaranya kesenian Ludruk, band, perkusi dan juga DJ music-musik perjuangan. “Ini untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Jawa Timur pada umumnya dan masyarakat Surabaya pada khususnya,” sambung dia.

Kepala Bagian Humas Pemkota Surabaya, Muhamad Fikser menambahkan, selama November ini, Pemkot Surabaya memang punya banyak agenda untuk memperingati Hari Pahlawan. Selain Festival Kuliner Tunjungan, juga ada Wisata Heroik Track, Sekolah Kebangsaan, Pawai Surabaya Juang, dan juga Surabaya Membara. “Selain agenda untuk menapaktilasi semangat perjuangan para pahlawan, juga ada berbagai pertunjukan seni budaya yang mengangkat kearifan budaya lokal Surabaya. Ini semua untuk memperingati Hari Pahlawan,” tegas Fikser.(ARF)

Senin, 08 September 2014

Songsong MEA Koperasi Surabaya Harus Kreatif




KABARPROGRESIF.COM : Keberadaan koperasi jelas membawa manfaat bersama bagi aggotanya, tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan. Itu mutlak agar sekali lagi kesenjangan tidak terus melebar dan kemudian kesejahteraan secara adil dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.

Koperasi harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya. Di Hari Koperasi ke-67, Pemerintah Kota Surabaya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), menggelar dialog interaktif Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan gerakan koperasi kota Surabaya menyongsong MEA, Minggu (7/9), di Sentra Ikan Bulak (SIB), Kenjeran.

Dialog ini dilakasanakan untuk mengetahui persiapan koperasi yang ada di Surabaya. Bersamaan itupula dilakukan penandatangan prasasti peresmian sentra wisata kuliner Dukuh Menanggal, Jambangan, dan RMI.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (MUKM) Surabaya, Hadi Mulyono semenjak diresmikannya SIB telah terbentuk koperasi 14 April 2014. Anggota yang tergabung 38 pedagang. Sampai sekarang koperasi SIB sudah memiliki omset Rp.3,3 juta dari modal awal sebesarf Rp.2,1 juta. Hal ini menandakan kalau kehidupan di SIB berjalan dengan baik. “Jika dilihat pertumbuhan omset koperasi SIB sangat relevan jika keberadaan SIB sangat bermanfaat bagi pedagang,” tukasnya.

Sementara itu, Hadi menjelaskan pertumbuhan koperasi di Surabaya cukup menggembirakan. Jika dihitung rata pertumbuhan koperasi dari tahun 2011-2014 kenaikannya sebesar 2,3 persen per tahunnya. Tahun 2013, jumlah koperasi sekitar 1516, sedangkan tahun 2014 sampai bulan Juli 2016 koperasi.

“Jika dilihat dari jumlah peningkatan koperasi di Surabaya menandakan koperasi dibentuk bukanm atas keinginan masyarakat. Melainkan koperasi sekarang sudah menjadi kebutuhan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Surabaya. Pengurus dan penggerak koperasi di Surabaya harus bangga,” tuturnya.

Hadi menambahkan sudah koperasi di Surabaya sudah dibimbing dengan baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Mulai dari memperkuat pengelolaan simpan pinjam sampai dengan sertifikasi kompetensi nasional pengurus koperasi. “Jadi, nantinya pengurus koperasi yang memiliki sertifikasi ini bisa bekerja di koperasi yang berada di Malaysia, Singapura, dan lainnya. Sekitar kurang lebih 1200 pengurus koperasi di Surabaya yang memiliki sertifikasi tersebut,” tambahnya.

Menyongsong MEA, Wali Kota mengajak seluruh pengurus koperasi di Surabaya untuk mempersiapkan diri menyambut MEA. Per 1 Januari 2015, menurut Risma masyarakat Surabaya akan berhadapan langsung secara ekonomi dengan warga Negara ASEAN. “Kita tidak hanya sekedar melakukan kerjasama dengan mereka. Melainkan mereka bisa saja menguasai mata pencaharian kita. Makanya, kita perlu menyiapkan diri kita secara personal maupun organisasi (koperasi,red),” ucapnya.

Menurut Risma, koperasi di Surabaya harus tumbuh besar. Karena, kunci perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya adalah koperasi. Maka kemudian masyarakat maupun perusahaan besar di ASEAN tidak akan mudah menyerang perekonomian di Surabaya. Asalkan, pengurus koperasi harus bisa mengelola secara professional.

“Untuk menuju kesana kita harus belajar pembukuan yang baik dan pengelolaan keuangan secara profesional dan se efisien mungkin supaya kita bisa menjadi besar. Itu yang saya lakukan memimpin Surabaya, saya kontrol sendiri anggran untuk dinas. Kenapa? supaya operaisonal kedinasan kecil sedangkan anggaran untuk pembangunan masyarakat bisa besar,” akunya.

Namun, lanjut Risma, koperasi tidak hanya fokus pada simpan pinjam saja. Melainkan harus ada inovasi dari pegurus untuk memajukan koperasi. Seperti harus bisa membuat produk sendiri untuk dijual. Dengan begitu perputaran uang di koperasi akan semakin besar. Minimal menjual bahan kebutuhan sehari-hari.

Dalam teleconference antara pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi dan RMI. Salah satu pengurus koperasi Taman Prestasi melaporkan koperasi sentra PKL Taman Prestasi dibentuk pada Mei 2013. Modal awal 15 juta, jumlah anggota 30 orang fokus usaha masih simpan pinjam dengan bung 2 persen. Selama setahun omset koperasi sentra PKL Taman Prestasi sebesar Rp.30.375.000,-.

Wali Kota Surabaya perempuan pertama ini memberikan apresiasi kepada pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi. “Bagus itu pak, hanya butuh waktu setahun omsetnya sudah mencapai angka tersebut,” kagumnya.

Bangun Infrastruktur Guna Ramaikan SIB
Wali Kota juga menyinggung mengenai pembangunan infrastuktur pengembangan SIB. Selama ini perekembangan SIB dibilang sedikit lamban, perlu adanya infrastuktur penunjan untuk bisa meramaikan SIB. Salah satu yang akan dilakukan Pemkot Surabaya adalah dengan membangun akses jalan tembus dari Suramadu ke Juanda.



Tidak hanya akses jalan yang akan dibangun disana, Pemkot juga akan membangun plaza di sekitar SIB. Tujuannya adalah agar pengunjung plaza bisa berbelanja ikan panggang di SIB. Risma yakin apabila akses jalan tersebut sudah dibangun SIB orang-orang yang akan juanda pasti akan mampir ke SIB.

“Saya yakin bisa promosikan SIB. Nantinya, SIB pasti akan ramai apabila infstuktur di sekitar SIB dibangun secara serius saya jamin SIB akan  seramai sentra ikan hias gunung sari sekarang ini. Dulu, pembangunan sentra ikan hias gunung sari mendapatkan perlawanan dari pedagang ikan hias. Sekarang, omset mereka sudah

Menurut rencana pemkot juga akan membangun jembatan yang dibangun diatas laut. Dalam kesempatan tersebut, Risma memberikan sedikit bocoran terkait pembangunan jembatan itu. Risma menjelaskan, jika melintas jembatan kenjeran pada sore hari akan disuguhi pemandangan air mancur yang bisa menari. “Konsep jembatan ini saya adopsi dari Busan. Jadi, kalau mau lihat air mancur menari-nari tidak perlu jauh-jauh ke busan cukup ke kenjeran,” pungkasnya. (*/arf)