Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 16 Januari 2014

Dugaan Korupsi Gedung Bea Cukai, Tersangka Bakal Bertambah


KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur kembali melanjutkan penyidikan dugaan korupsi pembangunan gedung Kantor Wilayah (Kanwil) Bea dan Cukai Jatim senilai Rp 36,5 miliar.

Dalam waktu dekat, penyidik akan memeriksa Pejabat Pengguna Anggaran (PPA) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Pemeriksaan dilakukan guna mencari adakah tambahan tersangka baru, setelah sebelumnya menetapkan dua tersangka.

Kasi Penyidikan Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim, Mohammad Rohmadi, mengungkapkan, seteleah menggeledah Kanwil DJBC dan menetapkan dua tersangka, maka proses penyidik akan dilanjutkan kembali. “Pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus ini, terus kami lakukan. Kalau dari pemeriksaan nantinya terdapat tersangka lagi, ya kita tambah lagi tersangkanya,” ujarnya, Kamis (16/1/2014).

Sejauh ini lanjut Rohmadi, total saksi yang sudah diperiksa penyidik Kejati Jatim sebanyak 20 saksi. Saksi yang diperiksa diantaranya mulai dari pihak pengawas, perencana hingga perbankan. Adapaun pemeriksaan terakhir yang dilakukan Kejati yakni memeriksa rekanan pembangunan, PT Trisna.

“Senin (13/1/2013) kemarin, kami memanggil Direktur Legal PT Trisna, H Sholeh,” terang mantan Kasi Intel di Penajam Kaltim ini.

Pemeriksaan terhadap PT Trisna, difokuskan pada penyidikan terkait adendum proses pembangunan gedung Bea Cukai. Proses penyidikan mengarah kesana, karena PT Trisna adalah rekanan yang membangun gedung itu tahap pertama.

Setelah pemeriksaan ini selesai, penyidikan mulai mengarah pada pegawai Bea Cukai, terutama yang terlibat dalam pembangunan gedung Kanwil Bea Cukai. Ada dua bagian yang akan diperiksa, yakni PPA dan KPA. Untuk PPA, kemungkinan ada 3-5 orang yang masuk dalam PPA ini, dan semuanya adalah pegawai yang punya jabatan di Bea Cukai. Sedangkan KPA, pejabat yang akan dipanggil bisa jadi Kakanwil atau pejabat setingkat kabid.

Disinggung mengenai adakah tersangka baru dalam pemeriksaan kali ini, Rohmadi mengaku setelah menetapkan dua tersangka yakni Agus Kuncoro selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan satu lagi dari kontraktornya, Direktur PT Bintang Timur Nangdi, Nanang N. Terkait hal ini, dia tak menampik jika bisa jadi ada penambahan tersangka lagi. “Bisa jadi tersangka bertambah,” tegasnya.

Seperti diketahui, pembangunan gedung Kanwil Bea dan Cukai Jatim ini dibangun secara bertahap. Tahap pertama yang terdiri dari dua lantai, yakni lantai 1 dan 2, diselesaikan pada tahun 2011 lalu dengan pembangunan tahap pertama yang menyerap anggaran APBN sebesar Rp 30 miliar. Untuk tahap dua, pembangunan difokuskan untuk mengerjakan gedung lantai 2 dan 3 dengan anggaran Rp 6,5 miliar.

Namun, hingga target akhir tahun 2012, pembangunan itu tak pernah selesai karena terindikasi terjadi penyimpangan. Dan kerugian sementara yang dapat ditaksir yakni mencapai Rp 2 miliar. Tak hanya itu, Kejati juga telah menetapkan PPK Agus Kuncoro dan Direktur PT Bintang Timur Nangdi, Nanang N sebagai tersangka. (Komang)

Kepala SKPD Surabaya Dikenai Wajib Jaga KBS


KABARPROGRESIF.COM : Seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dikenai wajib jaga di Kebun Binatang Surabaya setelah kasus kematian singa jantan asal Afrika yang dinilai tidak wajar belum lama ini.

"Kebijakan Pemkot Surabaya tersebut tidak berbeda dengan penjagaan taman-taman di sejumlah kawasan kota yang sudah diterapkan selama ini," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, pengawasan para Kepala SKPD beserta stafnya menjadi sorotan sebagai dampak persoalan yang terjadi di kawasan konservasi itu. "Sekarang KBS jadi sorotan, jadi lihatnya jadi berbeda," katanya.

Fikser menambahkan pengawasan langsung para kepala SKPD ke KBS bukan karena situasi yang darurat, akibat kematian sejumlah satwanya. Namun, penjagaan di KBS telah lama direncanakan.

"Taman-taman sudah biasa, sekarang fokus ke KBS. Agenda jaga KBS sudah lama," katanya.

Pengawasan KBS yang melibatkan seluruh jajaran struktural dan staf di Pemerintah Kota Surabaya, menurut Fikser, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pada Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS.

Fikser mengatakan keikutsertaan para kepala SKPD memantau situasi di KBS telah dimulai sejak Sabtu (11/1). Tugas melakukan pengawasan tersebut dilakukan oleh seluruh SKPD secara bergantian, mulai Pukul 18.00–24.00 WIB dan 24.00–18.00 WIB.

"Ada jadwalnya, SKPD ini kapan, kemudian berikutnya SKPD lain," tegas alumnus STPDN ini.

Ketika ditanya sampai kapan kebijakan Wali Kota Surabaya meminta para Kepala SKPD dan staf mengawasi KBS, Fikser mengaku tidak mengetahui. "Sampai kapan kita ikut mengawasi, itu perlu komunikasi dengan PDTS," katanya.

Sementara terkait kabar bahwa wali kota turut memantau situasi di KBS melalui koneksitas CCTV yang dipasang di KBS dari ruang kerjanya, Kabag Humas Pemkot Surabaya ini mengatakan belum mengetahui informasi itu.

Menurutnya, untuk pengelolaan KBS telah diserahkan pada PDTS. "Saya kira tidak sampai ke sana, wali kota percayakan pada pengelola KBS," tegasnya.

Namun, ia mengakui pemasangan CCTV akan dilakukan di dalam KBS untuk melihat kondisi di lingkungan ruang terbuka hijau itu. Pemasangan CCTV di KBS akan dibantu oleh pemerintah kota melalui Dinas Kominfo. (*/arf)

Penemuan Jarum Suntik Tidak Ada Sangkutnya dengan Singa





KABARPROGRESIF.COM : Penemuan jarum suntik oleh petugas Linmas Pemkot Surabaya di kandang Babi Rusa Kebun Binatang Surabaya ( KBS) langsung disikapi Polrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Kombes Setija Junianta menyatakan penemuan jarum suntik tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan singa mati."Jarum suntik usai dipakai untuk menyuntikan atau memberi imunisasi pada babi rusa pada 12 Januari lalu, ada kegiatan penyuntikan imunisasi babi rusa," kata Setija Junanta kepada wartawan, Kamis (16/1/2014).

Dijelaskanya  alat suntik bukan fator utama atas kematian singa di KBS. "Tidak ada hubungannya dengan singa, karena jarum suntik itu berisi imunisasi untuk babi rusa," terang Setija.

Penemuan jarum suntik itu sangat disayangkan oleh pihak kepolisian, sebab kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman, seandainya menemukan hal-hal mencurigakan tidak merusak TKP hingga petugas kepolisian datang.

Penemuan alat suntik tersebut, sudah diberikan kepada petugas Linmas dalam keadaan sudah terbungkus plastik, dari situ jarum suntik diserahkan ke pada polisi."Setelah ditelusuri jarum suntik tidak ada kaitannya dengan kematian singa KBS," papar Farman.(*/arf)

Soal Penemuan Jarum Suntik, dr Liang Anggap Wajar


KABARPROGRESIF.COM : Temuan jarum suntik berjenis blow terselip di salah satu pohon depan kandang babi rusa disanggah Direktur Operasional Kebun Binatang Surabaya (KBS) dr Liang Kaspe sebagai sesuatu yang ganjal.

Menurut salah satu spesialis dokter hewan KBS ini, alat suntik yang ditemukan salah satu anggota Linmas, Kamis (16/1/2014) pukul 10.00 wib, memang kepemilikan KBS.

Alat itu, kata Liang, biasa dipakai tim medis dan keeper untuk memberikan asupan vitamain kepada satwa yang belum jinak dan sulit ditangkap. "Itu cuma jarum yang sehari-hari dipakai untuk suntik satwa liar. Jadi tidak usah dibesar-besarkan. Apalagi jika disangkut-pautkan dengan kematian singa Afrika beberapa waktu lalu," ucapnya dengan nada tinggi, ketika dikonfirmasi, Kamis (16/1/2014).

Suntikan berukuran 3-5 cc, lanjutnya, justru sengaja diselipkan di salah satu pohon agar tidak terkena pengunjung. Hal tersebut, aku Liang bukan bentuk kelalaian apapun, melainkan hal yang lumrah terjadi setelah tim medis menyuntik hewan liar.

"Terselip disitu karena keeper-nya belum sempat mengambil, kemudian kan harus dikumpulkan, dikasih ke klinik karantina lalu dimusnahkan. Karena kan sekali pakai," tandasnya.(*/arf)

Linmas Pemkot Surabaya Temukan Jarum Suntik di Kandang Rusa


KABARPROGRESIF.COM : Petugas Linmas Pemerintah Kota Surabaya menemukan sebuah alat berbentuk jarum suntik terselip di depan kandang rusa, sekitar area Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kamis (16/1/2014).

Kapolsek Wonokromo Kompol Roman Semaradana Elhaj langsung meninjau lokasi kejadian setelah mendapat laporan tersebut. Roman mengatakan, alat suntik itu ditemukan saat salah satu anggota Linmas sedang berjaga sekitar pukul 10.00 wib.

Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah alat itu berhubungan dengan kasus lain, termasuk zat yang ada didalam alat jarum suntik itu.

"Melihat model dan bentuknya kalau jarum tersebut tidak mungkin untuk suntik manual. Karena alat tersebut bentuknya cukup khusus kalau untuk jarum suntik," terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan akan diperiksa di laboratorium setelah menanyakan soal itu ke pengelola dan pihak KBS. Setelah ini, temuan jarum suntik itu akan dilaporkan ke penyidik Polres.

Sementara, Humas KBS Agus Supangat ketika dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu soal jarum suntik tersebut. "Ia benar tadi ditemukan jarum suntik. Tapi saya tidak ada dilokasi. Jadi gak tahu," pungkasnya.(*/arf)

MAYOR MARINIR TAUFIQ PRASETYO JABAT KOMANDAN KOMPI MARKAS BRIGIF-1 MARINIR


KABARPROGRESIF.COM : Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Markos melantik Mayor Marinir Taufiq Prasetyo sebagai Komandan Kompi Markas Brigif-1 Marinir dalam upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di lapangan apel Kompi Markas Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Kamis (16/01/2014).

Mantan Kasidikpa Disminpers Kormar tersebut dilantik sebagai Komandan Kompi Markas Brigif-1 Marinir menggantikan pejabat lama Mayor Marinir Irwanto, selanjutnya Mayor Marinir Irwanto akan menempati jabatan baru sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir.

Dalam amanatnya, Komandan Brigif-1 Marinir mengatakan serah terima jabatan di lingkungan militer mengandung makna penting dan strategis ditinjau dari upaya Brigif-1 Marinir dalam meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Dengan serah terima jabatan tersebut diharapkan akan terjadi regenerasi kepemimpinan, sehingga akan membawa ide-ide baru dan mampu menciptakan langkah-langkah kreatif dan inovatif dalam menjalankan roda organisasi.

Lebih lanjut, orang nomor satu di jajaran Brigif-1 Marinir itu mengatakan, jabatan Komandan Kompi Markas Brigif-1 Marinir merupakan salah satu jabatan penting yang mempunyai tugas dan tanggung jawab atas terselenggaranya urusan dalam, penegakan disiplin, tata tertib, pengamanan dan pelayanan serta bantuan yang diperlukan Mako Brigif-1 Marinir.

Dalam kesempatan tersebut, Komandan Brigif-1 Marinir mengucapkan selamat kepada Mayor Marinir Taufiq Prasetyo atas jabatan baru sebagai Komandan Kompi Markas Brigif-1 Marinir. “Saya percaya, dengan bekal pengalaman dan kemampuan yang saudara miliki, saudara akan mampu melaksanakan tugas dengan baik,”  tegasnya.

Selain itu, Komandan Brigif-1 Marinir juga mengharapkan agar pejabat baru dapat mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai serta meningkatkan kerja sama dan keterpaduan, baik di dalam maupun di luar kesatuan demi keberhasilan tugas.

Kepada Mayor Marinir Irwanto, Komandan Brigif-1 Mar atas nama pribadi dan segenap jajaran Brigif-1 Mar mengucapkan terima kasih atas jerih payah dan pengabdiannya, serta selamat bertugas dan sukses di tempat tugas yang baru.

Komandan Brigif-1 Marinir juga berharap kepada seluruh anggota dan keluarga besar Kompi Markas Brigif-1 Marinir agar tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan tugas pejabat yang baru.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Wadan Brigif-1 Mar Letkol Marinir Suliono, Pasops Brigif-1 Mar Letkol Marinir Nurhidayat, Danyonif-1 Mar Letkol Mar Sulistyo Tri, Danyonif-3 Mar Letkol Mar Agus Gunawan Wibisono, Danyonif-5 Mar Letkol Mar Joni Sulistiyawan, Para Perwira Staf dan Perwira di jajaran Brigif-1 Marinir. (*/arf)

Tutupi Ketidak Mampuan, Rekanan Disnaker Dijadikan Kambing Hitam


KABARPROGRESIF.COM : Pengungkapan korupsi di Disnaker Surabaya oleh Kejari Tanjung Perak bisa dibilang lambat. Untuk menetapkan tersangkanya saja, Kejaksaan yang akan berpindah kantor di jalan Kemayoran ini perlu berfikir cukup lama.

Terbukti  pada akhir pekan ini, Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, hanya menetapkan seorang tersangka saja. Parahnya lagi dalam perkara dugaan korupsi dana pelatihan otomotif di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dengan dana APBD 2013 sebesar Rp 820 juta tersebut, seorang tersangkanya bukan dari kalangan birokrat.

Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Tanjung Perak, Gatot Haryono membenarkan hal itu. Menurutnya, Kejari Tanjung Perak saat ini sudah menetapkan seorang tersangka. Hanya saja, Gatot meminta agar media tak menyebut nama tersangkanya dulu. Ia berkilah supaya tersangka itu tidak kabur."Ada satu tersangka. Tapi untuk nama jangan disebut dulu, takut akan kabur" terangnya kepada wartawan.

Walau tanpa menyebut nama, petunjuk yang didapatkan dari Kasi Pidsus yakni tersangka adalah perusahaan rekanan alias pihak ketiga rekanan Disnaker Surabaya. "Rekanan ini seperti EO (Event Organizer) yang ditunjuk Disnaker Surabaya, untuk menggelar pelatihan ini," ujarnya.

Berdasarkan pemeriksaan, didapat keterangan bahwa rekanan pihak ketiga itu yang diberi kuasa menghelat pelatihan otomotif. Itu juga termasuk mengundang peserta pelatihan sebanyak lebih dari 300 orang. Adapun sebagian besar para peserta pelatihan otomotif ini diduga fiktif, hanya dicatut nama dan alamatnya saja.

Mengenai penetapan tersangka, pihaknya tak menampik jika kemungkinan ada penambahan tersangka. Penambahan tersangka dari pejabat Disnaker Surabaya bisa dimungkinkan. Apalagi, hingga saat ini proses penyidikan masih berjalan."Kami masih mengembangkan penyidikan dan kemungkinan jumlah tersangka bisa bertambah," katanya datar. (*/arf)

Wagub Jatim Tahan Tendangan Penalti Kapolda


KABARPROGRESIF.COM : Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mampu menahan bola tendangan penalti Kapolda Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono dalam pertandingan simbolis di sela pembukaan turnamen futsal antarwartawan Piala Kapolda ke-3 di Lapangan Gool Mangga Dua, Surabaya, Rabu.

"Baru kali ini bisa menahan tendangan penalti Kapolda. Padahal tendangannya cukup keras," ujar Saifullah Yusuf usai menahan bola.

Usai menjadi penjaga gawang, giliran pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menjadi eksekutor tendangan penalti. Sama dengan sebelumnya, Kapolda juga mampu menahan bola keras sepakan Gus Ipul.

Turnamen Piala Kapolda ke-3 tahun 2014 digelar selama dua bulan, Januari-Februari, dan diikuti oleh 22 tim yang mewakili kelompok kerja wartawan. Tidak hanya dari Surabaya, sejumlah wartawan asal luar kota.

Sejumlah wartawan daerah yang mengikuti antara lain dari Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Jombang, Mojokerto, Kediri, Gresik, Madura dan sejumlah kota lainnya.

Dalam sambutannya, Gus Ipul mengaku bangga terhadap wartawan-wartawan yang tetap mencintai olahraga dan mengedepankan sportifitas dalam bertanding.

"Inilah yang harus dipupuk dan dipertahankan. Jadikan ajang ini sebagai kompetisi secara sehat dan menjalin persaudaraan," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono berterima kasih kepada segenap panitia dan semua wartawan yang mau berpartisipasi demi suksesnya turnamen tahunan tersebut.

"Meski sempat tertunda, namun berkat kerja keras rekan-rekan wartawan, turnamen ini terselanggara dan semoga lancar sampai selesai," ujarnya, berharap.

Menurut Unggung, kegiatan ini sangat strategis untuk mempererat persatuan antarwartawan. Di samping digelar dalam rangka Hari Pers Nasional, sekaligus sarana silaturahim antarmedia, baik cetak, televisi, maupun online.

"Ini bukan tujuan akhir, tetapi semangat kebersamaan untuk menjalin keakraban. Terima kasih kepada semua wartawan yang selama ini membantu kegiatan Polda Jatim secara berimbang," ucap jenderal polisi bintang dua itu. (*/arf)

25 Pokja Wartawan Futsal Rebutkan Piala Kapolda Jatim


KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 25 kelompok kerja wartawan akan mengikuti pertandingan futsal memperebutkan Piala Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2014.

"Turnamen ini rutin dan sudah kali ketiga digelar memperebutkan piala Kapolda Jatim. Pertandingan digelar mulai Januari tahun depan di Lapangan Gool Mangga Dua," ujar Ketua Kelompok Kerja Wartawan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Polda Jatim, W. Wisnu Wardhana, Sabtu.

Total hadiah dalam futsal piala Kapolda Jatim III ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp15 juta. Turnamen rutin ini sesuai aspirasi rekan-rekan dan mendapat dukungan dari Pokja wartawan lainnya.

Pesertanya antara lain Pokja Polda Jatim, Pokja Perhubungan Jatim, Pokja Karang Gayam, Pokja KONI Jatim dan Dispora, DPRD Surabaya, Pemkot Surabaya, Pokja Polrestabes Surabaya, Pokja Hukum, Pokja DPRD Jatim, Pokja Pemprop Jatim, Pokja PWI Jatim.

Kemudian, Pokja Pendidikan, Pokja Wartawan Lamongan, Pokja Wartawan Sidoarjo, Pokja Wartawan Bangkalan, Pokja Wartawan Gresik, Pokja Wartawan Mojokerto dan Pokja Jurnalis Foto.

Sementara itu, Ketua Panitia Soim Adriansyah mengharapkan agar turnamen futsal ini dijadikan ajang silahturahmi dan sinergisitas antara pokja wartawan. Harapannya, kata dia, segenap potensi komponen masyarakat yang ada di Jatim dapat bekerja sama.

"Di samping sebagai sarana olah raga, tentu saja hal ini dapat meningkatkan sinergisitas antar Pokja wartawan. Sekaligus memberikan kontribusi bagi dunia sepak bola Jatim," kata kontributor TV Nasional itu. (*/arf)

23 CPNS Kota Surabaya Mengundurkan Diri



KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 23 calon pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya mengundurkan diri, karena mereka sudah diterima sebagai CPNS di daerah lain.

"Sudah ada yang memutuskan untuk mundur. Ada 23 orang, bahkan yang 18 sudah membayar denda melalui kas daerah. Sementara yang lima belum ada kabar," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Surabaya, Mia Santi Dewi, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, sesuai peraturan yang berlaku, CPNS yang mengundurkan diri diwajibkan membayar denda uang sebesar Rp25 juta.

Kebanyakan dari CPNS yang mengundurkan diri tersebut, kata Mia, beralasan telah diterima di daerah lain, karena sebelumnya mereka mendaftar di dua daerah sekaligus, semisal dari daerah asal dan Surabaya.

Para CPNS Kota Surabaya yang mengundurkan diri itu, antara lain berasal dari Madiun, Tuban dan Bojonegoro.

"Pemberian sanksi berupa denda ini diharapkan agar para CPNS tidak main-main, karena banyak yang ingin jadi PNS. Dengan mereka main-main itu artinya mereka menghilangkan kesempatan orang lain yang serius ingin menjadi PNS. Mereka sudah tahu akan sanksi yang diberikan jika memilih mundur dengan membuat surat pernyataan," tegas Mia.

Mengenai CPNS yang mundur tetapi nekat tidak membayar denda, Mia memastikan akan ada pemberitahuan bagi daerah lain tempat CPNS tersebut diterima. "Semua sudah diatur oleh Kementerian PAN, termasuk data-data CPNS," katanya.

Pada seleksi penerimaan pegawai tahun ini, para CPNS yang lolos tidak sesuai dengan 375 formasi yang dibutuhkan Pemkot Surabaya.

Ada beberapa formasi yang kosong, karena para pendaftar CPNS di formasi ini tidak mencapai "passing great" yang telah ditetapkan, di antaranya, formasi pengawasan pematusan sebanyak empat orang, pelatih olahraga (1), lingkungan hidup (1), dan pengawas transportasi darat (3).

Mia mengatakan formasi yang kosong nantinya dibiarkan tidak terisi, meskipun Pemkot Surabaya masih membutuhkan tenaga tersebut.

Sebenarnya, Pemkot Surabaya masih memerlukan tambahan banyak PNS baru, karena jumlah mereka yang pensiun lebih kurang 1.000 orang PNS setiap tahunnya.

Sedangkan pada seleksi CPNS tahun 2013, hanya 366 orang yang berhasil lolos seleksi, dari 375 formasi yang dibutuhkan. "Saat ini, jumlah pegawai negeri di lingkungan Pemkot Surabaya sekitar 18.000 orang," katanya. (*/arf)

Rencana Pemasangan CCTV Sempat Ditolak Pegawai KBS


KABARPROGRESIF.COM : Direksi Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya menyatakan rencana pemasangan kamera CCTV di 17 lokasi KBS sempat mendapat penolakan dari pegawai setempat.

Direktur Utama PDTS KBS, Ratna Achjuningrum, Rabu, mengatakan rencana pemasangan CCTV di 17 titik di KBS sebenarnya dilakukan pada periode Juli-Agustus 2013.

"Cuma saat itu, ada gejolak dari kalangan pegawai, kenapa harus ada CCTV? sepertinya kita (pegawai) orang jahat sehingga harus diawasi," katanya.

Mendapati hal itu, kata dia, pihaknya menghentikan rencana pemasangan kamera tersebut. Namun, dengan adanya kematian sejumlah satwa akhir-akhir ini, salah satunya kematian singa jantan asal Afrika yang dinilai tidak wajar, menuntut pihak manajemen melakukan pemasangan CCTV.

"Kita sudah rapat dengan pihak penyalur CCTV. Selain itu, kami juga dapat bantuan nasehat teknis dari Kemkominfo," katanya.

Soal anggaran, Ratna mengaku tidak tahu detail rinciannya, namun tetap akan dibebankan pada keuangan PDTS KBS. "Dana PDTS juga dana APBD, kita dapat dari APBD sekitar Rp5,174 miliar. Sebagian sudah ada yang kita gunakan," ujarnya.

Saat ditanya apakah pemasangan CCTV di 17 titik sudah ideal, Ratna mengatakan itu belum ideal, karena yang akan dipasang sifatnya utama, sedangkan lainnya dipasang secara bertahap.

Sementara itu, mengenai kematian terbaru seekor Kambing Gunung koleksi KBS pada Selasa (14/1) di sangkarnya, Direktur Operasional KBS drh Liang Kaspe mengatakan berdasarkan hasil otopsi ditemukan luka memar pada bagian leher dekat kepala.

"Hasil otopsi, ditemukan memar memerah pada bagian leher dekat kepala. Dugaan kami, itu yang menjadi penyebab kematian. Itu kemungkinan besar akibat di tanduk Kambing Gunung dewasa kelompoknya, dengan demikian sisa koleksi anak Kambing Gunung asal Afrika saat ini tinggal 16 ekor," katanya. (*)

Lagi, Satwa Koleksi KBS Mati di Kandangnya



KABARPROGRESIF.COM : Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali kehilangan salah satu koleksinya. Kambing gunung berusia enam bulan kedapatan mati pada Selasa (14/1/2014).

Kematian tersebut, pertama kali diketahui oleh keeper dan langsung melakukan evakuasi, saat itu juga. Berdasarkan hasil otopsi terdapat memar pada leher dan kepala yang menyebabkan kematian binatang tersebut.

“Ada sebagian pembuluh darah yang pecah. Kemungkinan, ini disebabkan oleh serangan atau berkelahi dengan kambing gunung lainya,” kata Drh  Liang Kaspe, Direktur Operasional, Rabu (15/1/2014).

Terkait hal ini, M Mahmud, Ketua DPRD Surabaya menyatakan, bahwa dirinya sangat yakin jika kematian satwa koleksi KBS, dalam waktu bersamaan memang sengaja dibunuh.

“Indikasinya sangat mencolok, yaitu matinya seekor singa bernama micheal dengan lehernya terlilit kawat layaknya manusia yang gantung diri. Malah kini giliran kambing gunung yang mati dikandanganya,” jelas M Mahmud. (*/arf)