Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 15 Juli 2024

Pemkot Surabaya Atur Skema Pembuangan Sampah Selama Piala AFF U-19 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mengatur skema pembuangan sampah selama pertandingan Piala ASEAN Football Federation Championship (AFF) U-19 2024. 

Selain itu, pemkot juga akan meminta pengelola PLTSa Benowo untuk menutup tumpukan sampah dengan geomembran, supaya gas yang ditimbulkan oleh sampah itu tidak keluar.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, selama ini tumpukan sampah sudah ditutup geomembran, tetapi ada yang robek dan harus dipasang lagi agar tertutup semuanya. 

Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi bau sampah sehingga tidak mengganggu aktivitas pertandingan di stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

“Jam pembuangan sampah juga berpengaruh di dalam stadion waktu menonton sepak bola. Jadi (sampah) ditutup geomembran. Tidak ada sampah yang terbuka ketika akan ada pertandingan,” kata Wali Kota Eri seusai meninjau stadion GBT Surabaya, Senin (15/7).

Ia menjelaskan bahwa pembuangan sampah menuju ke TPA Benowo akan dilakukan setelah pertandingan AFF U-19 selesai. Waktu pembuangan sampah akan berakhir setiap pukul 10.00 WIB.

“Nanti ada satu tempat, space (tempat) area terbuka untuk membuang sampah sampai jam 10.00 WIB. Jam operasional diatur. Jadi tidak sebelum pertandingan, tetapi setelah pertandingan baru membuang sampah di sana. Setelah itu ditutup dengan membran, tidak ada lagi yang membuang sampah,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Lakukan Pengaspalan di Pusat Kota Mulai Juli Hingga Agustus 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan pengaspalan jalan di wilayah pusat kota pada bulan Juli hingga Agustus mendatang. 

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan perbaikan jalan di seluruh wilayah Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengaspalan jalan akan dilakukan mulai dari Jalan Dr Soetomo (Polisi Istimewa), Jalan A Yani, Joyoboyo hingga kawasan Perak.

"Pengaspalan jalan di tengah kota dimulai Juli hingga Agustus. Pengaspalan di wilayah Perak kita akan koordinasi dengan teman-teman Pelindo untuk mengaspal juga, karena itu masuk wilayah mereka," kata Wali Kota Eri, Senin (15/7).

Wali Kota Eri menjelasakan, pengaspalan dilakukan untuk peningkatkan kualitas jalan di Kota Surabaya. 

Sehingga, tidak dilakukan tembel sulam tetapi melakukan pengaspalan baru. "Bukan ditembel ini, tapi melakukan pengaspalan baru," ungkapnya.

Selain wilayah pusat kota, Eri mengungkapkan bahwa pengaspalan jalan juga akan dilakukan dilakukan di seluruh wilayah Kota Surabaya.

"Mulai dari HR Muhammad, Mayjen Sungkono, Wiyung akan kita lakukan pengaspalan secara pertahap," pungkasnya.

Diketahui, Wali Kota Eri memprioritaskan pengaspalan jalan sebagai salah satu program unggulan Pemkot Surabaya. 

Dengan visi yang jelas, anggaran yang terencana dan pengawasan yang efektif.

Hari Pertama Masuk Sekolah, 30.000 Siswa SD Negeri-Swasta se-Surabaya Ikuti MPLS


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Di hari pertama tahun ajaran baru 2024/2025, sebanyak 30.000 siswa SD Negeri hingga Swasta se-Kota Surabaya menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Di kesempatan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya mengajak setiap sekolah untuk menerapkan program transisi PAUD ke SD dengan cara yang menyenangkan. 

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, tujuan adanya transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan ini, agar anak-anak merasa senang dan nyaman ketika belajar di sekolah. 

“Jadi ketika anak-anak masuk sekolah pertama itu bersama orang tua, kemudian dijelaskan program dari masing-masing sekolah, setelah itu kita kasih hiburan, sehingga anak-anak ini mindset-nya, oh ternyata sekolah ini menyenangkan,” kata Yusuf, saat inspeksi mendadak (sidak) di SD Negeri Kaliasin 1, Senin (15/7).

Yusuf menjelaskan, MPLS untuk siswa SD nantinya akan berlangsung selama dua minggu ke depan. 

Di masa ini, siswa akan dikenalkan dengan berbagai program-program dan juga dikenalkan dengan guru-guru mereka di sekolah. 

Seperti MPLS di SDN Kaliasin 1, kepala sekolah dan guru rela menggunakan kostum superhero, mulai kostum tokoh pewayangan, Hulk, Spiderman, dan sebagainya. 

Kostum superhero itu digunakan untuk menyambut para siswa yang baru pertama masuk SD, agar merasa senang dan nyaman. 

“Kenapa MPLS anak SD ini selama dua minggu? Karena harus dilakukan dengan cara bertahap. Nah, berbeda dengan siswa SMP yang hanya seminggu sudah cukup, kalau anak yang di SD itu kan butuh waktu panjang, sehingga harapan kami di semester pertama (pelajarannya) itu 60-80 persen menyenangkan,” jelas Yusuf. 

Di kesempatan ini, Yusuf berpesan kepada orang tua siswa agar tidak terlalu khawatir meninggalkan anaknya di sekolah selama MPLS. 

Tujuannya, agar siswa menjadi anak yang mandiri. Menurutnya, jika anak-anak tidak dilepas oleh orang tua, maka rasa nyaman dan menyenangkan di sekolah akan hilang. 

Ia menambahkan, untuk MPLS di lingkungan SMP Negeri dan Swasta, dirinya meminta kepada para kepala sekolah dan guru untuk mendampingi siswanya. 

Tujuannya agar tidak terjadi adanya bullying terhadap siswa baru di lingkungan sekolah ketika MPLS berlangsung.

“Nah, kakak kelasnya ini kan nanti akan melatih dan memotivasi adik-adiknya bagaimana caranya berorganisasi dan memimpin. Pergugus tetap didampingi oleh teman-teman guru, soalnya untuk menghindari bullying, karena kan anak baru persepsinya nggak sama,” pintanya. 

Di samping itu, Kepala SDN Kaliasin 1 Sastro mengatakan, alasan memilih tema superhero di MPLS tahun ajaran baru ini, adalah untuk menyenangkan anak-anak. 

Di tahun ajaran baru ini, dirinya ingin para siswa baru yang baru masuk merasa nyaman dan menyenangkan. 

“Jadi ada pengenalan lingkungan, cara belajar, dan semuanya akan dikenalkan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah ini. Selama dua pekan ini untuk kelas 1 masuk pukul 07.00 - 09.00 WIB,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Sidak GBT, Pastikan Sarpras 100 Persen Jelang Piala AFF U-19


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Senin (15/7).

Sidak dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana GBT, jelang gelaran pertandingan Piala AFF U-19 yang diselenggarakan di tanggal 17-29 Juli 2024.

Tiba di GBT, Wali Kota Eri langsung melihat kesiapan lapangan mulai dari rumput hingga tribun penonton. 

Kemudian, Wali Kota Eri melanjutkan tinjauan ke kamar mandi dan musala di tribun penonton. 

Setelah melihat kondisi kamar mandi, Wali Kota Eri menginstruksikan petugas untuk memperhatikan kebersihan kamar mandi.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi memastikan bahwa sarana dan prasarana GBT sudah siap 100 persen untuk Piala AFF U-19 2024. 

Menurutnya, hanya ada catatan minor yang perlu diperhatikan seperti kebersihan.

"Jadi kalau dari penilaian FIFA sudah terpenuhi semua. Kalau di GBT ini hanya kebersihan saja, ada banner lepas yang saya minta pasang kembali. Untuk lainnya, saat ketemu dengan FIFA sudah oke semua," ujar Wali Kota Eri.

Di samping kebersihan, dalam sidaknya kali ini, Wali Kota Eri juga menyoroti keamanan dan arus lalu lintas menuju GBT. 

Pasalnya, GBT adalah home base Timnas Indonesia sehingga diprediksi akan ramai.
 
Dari hasil koordinasi dengan FIFA dan jajaran keamanan TNI-POLRI, dalam gelaran Piala AFF U-19 ini, para penonton bisa membawa kendaraan pribadi baik itu mobil atau motor.

"Karena ini kandangnya Timnas Indonesia pasti ramai sehingga penataan keamanan akan diperhatikan. Ini boleh membawa kendaraan, nanti parkirnya akan diatur oleh Dinas Perhubungan (Dishub). Motor parkirnya di sirkuit dan kalau mobil di dekat Lapangan ABC," terang Wali Kota Eri.

Selain penataan mobil dan motor pribadi, Wali Kota Eri juga meminta Dishub untuk mengatur shuttle dan parkir bus saat pertandingan Piala AFF U-19. 

Shuttle akan disediakan untuk para penonton yang rombongan datang ke GBT dengan menggunakan bus.

"Parkir busnya saya minta untuk diatur. Setelah menurunkan penumpang langsung menghadap tol penataannya, jadi busnya langsung keluar dari pintu keluar. Kalau shuttle berbeda dengan Piala Dunia, shuttle digunakan untuk orang dari bus masuk ke dalam," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, akan ada enam bus sekolah yang disediakan untuk shuttle selama pertandingan Piala AFF U-19.

"Jadi mungkin yang datang dari luar kota rombongan biasanya naik bus, kita sediakan shuttle. Supaya yang dapat parkir busnya jauh bisa naik shuttle ke dalam," pungkas Tundjung.

Kompetisi Tinju Perdana di Alun-Alun Surabaya Sukses Tarik Animo Penonton


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kompetisi tinju amatir dan profesional untuk pertama kalinya digelar di Alun-alun Balai Pemuda Surabaya, Minggu (14/7). 

Animo masyarakat yang hadir untuk menonton pertandingan pun terlihat begitu luar biasa.

Bahkan penonton tampak memadati area di sekitar ring untuk menyaksikan dari dekat pertandingan olahraga adu kekuatan pukulan tersebut. 

Mereka terlihat menikmati suasana kemeriahan, apalagi di lokasi yang sama sedang digelar bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kompetisi tinju ini digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Surabaya dan Promotor Tinju Internasional. 

Kompetisi tersebut memperebutkan "Piala Wali Kota" untuk kategori amatir dan "Sabuk Emas Wali Kota" untuk kategori profesional.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, yang hadir mewakili Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga acara dapat terselenggara dengan baik.

"Awalnya acara ini akan ditaruh di Taman Surya, namun kami memilih Balai Pemuda supaya dapat dinikmati oleh masyarakat. Beliau (Wali Kota Eri) melihat luar biasa yang nonton, animo masyarakat untuk melihat tinju ini luar biasa," kata Hidayat Syah dalam pembukaan pertandingan kategori profesional, Minggu (14/7) malam.

Dalam kesempatan ini, Hidayat juga menyampaikan pesan dari Wali Kota Eri Cahyadi. 

Dimana orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya itu berpesan kepada seluruh peserta agar menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan. 

"Beliau (Wali Kota Eri) menyampaikan bertandinglah yang benar untuk meraih prestasi yang benar, supaya sampai ke tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Pertina Kota Surabaya, Mikdon Henki Tanaem mengungkapkan, pertandingan tinju kali ini diselenggarakan di Alun-alun Balai Pemuda atas permintaan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

"Jadi Pak Wali Kota yang minta. Ini (Alun-alun Surabaya) adalah ikon kota dan kami ingin menunjukkan kepada warga semangat tinju di Surabaya," kata Neddy Tanaem, sapaan lekatnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari pertandingan ini adalah untuk memotivasi petinju amatir agar terus mengembangkan bakat mereka menuju tingkat profesional. 

Sekaligus pula untuk menggeliatkan kembali olahraga tinju pasca pandemi Covid-19. 

"Jadi supaya termotivasi petinju-petinju amatir yang nantinya ingin kembangkan bakat ke tinju profesional. Artinya, satu harapan bahwa mereka nanti habis dari petinju amatir tidak stop di situ," ujarnya.

Di samping itu, pertandingan ini sekaligus sebagai ajang seleksi untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-IX Jawa Timur tahun 2025. 

Dari total 32 atlet yang mendaftar, 20 atlet memenuhi persyaratan untuk bertanding dalam kompetisi amatir kali ini.

"Semua atlet dari Kota Surabaya. Memang ini kita khususkan dari Kota Surabaya untuk persiapan Porprov Jatim," imbuh Neddy Tanaem.

Setidaknya ada empat partai pada kategori profesional yang diikuti para atlet tinju tingkat Nasional dan Asia. 

Sedangkan untuk kategori amatir, terdapat dua partai putri dan 18 partai putra. Seluruh peserta kategori amatir berasal dari enam sasana berbeda di Surabaya.

“Kelasnya ini variasi. Tapi ini yang tanding kualitasnya sudah ada yang tingkat Nasional, ada yang tingkat Asia. Artinya petinjunya sudah punya nama semua," ujar Neddy Tanaem yang juga menjabat Ketua Harian Pertina Jawa Timur tersebut.

Ia menambahkan bahwa dukungan dari Pemkot Surabaya selama ini dinilai sangat baik terhadap cabang olahraga (cabor) tinju. Terutama dalam mencapai target juara umum pada Porprov Jatim mendatang. 

"Dukungan dari pemkot malah bagus. Kan kita Porprov besok target juara umum Surabaya, harus dipertahankan terus," tuturnya.

Sementara itu, Promotor Tinju Internasional, John Bajawa menerangkan, selama pandemi Covid-19, olahraga tinju di Indonesia khususnya Surabaya seakan mati suri. 

Karena itu, ia berharap, melalui kompetisi ini dapat kembali menggeliatkan olahraga tinju di Kota Pahlawan.

"Sekarang anak muda harus bangkit untuk memperjuangkan prestasi, untuk membawa harum nama bangsa Indonesia sampai ke ujung dunia. Khususnya arek-arek Suroboyo yang bakatnya sangat luar biasa," ujar John Bajawa.

John Bajawa juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang telah mendukung terselenggaranya pertandingan tinju tersebut. 

Apalagi pertandingan tinju kali ini dapat digelar di Alun-alun Balai Pemuda Surabaya.

"Terima kasih buat Bapak Eri Cahyadi yang sudah mengizinkan kami untuk membuat pertandingan di tempat ini. Semoga tinju profesional ke depan kembali jaya, khususnya Jawa Timur dan Surabaya," pungkasnya.

Minggu, 14 Juli 2024

Komisi B Nilai Sidak Wali Kota Eri di KBS Momentum Perbaik Kinerja Dishub, Anas: Semoga PAD Parkir Maksimal


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kasus parkir liar dikawasan wisata Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang memasang tarif parkir mobil Rp35 Ribu yang ditemukan Wali Kota Eri saat sidak, Jumat (12/7) menjadi potret lemahnya pengawasan parkir di Kota Surabaya yang berujung pada kebocoran pendapatan parkir. 

Dimana harusnya sektor parkir menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kota pahlawan. Namun, PAD tersebut malah bocor lantaran lemahnya pengawasan.

Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi perekonomian dan keuangan mengatakan bahwa fakta sidak dari Wali Kota Eri adalah awal untuk mengurai benang kusut merosotnya PAD sektor pajak.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan bahwa hingga Mei 2024, realisasi retribusi parkir di Surabaya baru mencapai Rp5,7 miliar atau sekitar 10,34 persen saja.

"Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya tahun 2024 dari sektor parkir masih jauh dari target. Tahun ini, retribusi parkir tepi jalan ditargetkan dapat menyumbang PAD Surabaya hingga Rp 55,4 miliar," kata Anas Karno, Minggu (14/7).

Pada 2023, retribusi dari parkir tepi jalan ditargetkan menyentuh Rp60,4 miliar. 

Namun, pada realisasinya, Dishub Surabaya hanya bisa mencapai Rp23,16 miliar atau sekitar 38,33 persen.

Untuk itu kata Politisi fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan dengan upaya sidak wali kota di KBS tersebut menjadi lecutan bagi dishub untuk semakin memaksimalkan PAD terutama dari sektor parkir.

"Apalagi pemkot surabaya juga telah membangun kawasan-kawasan wisata  yang cukup menarik, seperti kawasan kota lama, kebun raya mangrove yang diresmikan ibu megawati kemudian adventure land romokalisari dan Taman Hiburan Pantai Kenjeran," tambahnya.

Kedepan timpa Anas, bukan tidak mungkin tempat wisata ini akan menjadi penyumbang PAD terutama parkir sehingga potensi ini harus dimaksimalkan agar tidak terjadi kebocoran.

"Jadi mari kita berbenah kepola kinerja yang lebih baik untuk kebaikan kota surabaya, kita jaga semangat pak Wali kota Pak Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Pak Armuji yang sudah membangun Surabaya hingga seperti saat ini," pungkasnya.

Amankan Tiga Jukir Liar, Dishub Surabaya Sosialisasikan Penggembokan Kendaraan di Kota Lama


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya kembali mengamankan juru parkir (jukir) liar, di kawasan zona Eropa, Kota Lama Surabaya, Sabtu (13/7). 

Kali ini, tiga jukir diamankan oleh Dishub Surabaya karena kedapatan masih nekat beroperasi di Jalan Kasuari Kota Surabaya. 

Selain itu, Dishub Surabaya juga melakukan sosialisasi penggembokan terhadap kendaraan yang kedapatan parkir dibawah rambu larangan, maupun kendaraan yang parkir di tepi jalan. 

Sebelumnya, Dishub Surabaya berkeliling sambil melakukan woro-woro mengingatkan pengunjung Kota Lama agar tidak parkir ditempat yang tidak semestinya.

Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh mengatakan bahwa dalam kegiatan ini, Dishub Kota Surabaya bersama Polresta Tanjung Perak Surabaya melakukan penertiban gabungan terhadap jukir liar. 

“Tanggal 10 Juli 20204 kemarin sudah kita tertibkan, mereka kembali berulah di tempat yang sama di Jalan Kasuari. Tidak hanya itu, kita juga melakukan sosialisasi penggembokan kendaraan yang memarkir dibawah rambu larangan,” kata Jeane.

Jeane menjelaskan, beberapa jukir liar yang sudah di amankan beberapa hari lalu di Jalan Kasuari, Jalan Elang, Jalan Podang, Jalan Branjangan, dan Jalan Veteran mendapatkan sanksi tindak pidana ringan (tipiring). 

“Jika berulah lagi, kita amankan lagi. Karena Kota Lama menjadi ikon baru Surabaya, jadi kami tidak ingin ada tempat parkir yang tidak semestinya,” jelasnya.

Di samping itu, mengenai sosialisasi penggembokan kendaraan, berdasarkan instruksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Dishub Surabaya akan memberikan penjelasan terkait aturan-aturan parkir dibawah rambu larangan, dan selanjutkan akan melakukan penindakan.

“Jadi tidak hanya jukirnya saja, tetapi pengguna jasa parkir (PJP) juga. Jadi pengendara mobil ataupun motor harap parkir di tempat yang disediakan. Pemerintah Kota sudah menyediakan tempat parkir di Kota Lama cukup luas dengan daya tampung yang banyak,” terangnya. 

Seperti lokasi parkir di Terminal Kasuari dan Mal Jembatan Merah Plaza (JMP) yang memiliki daya tampung hingga puluhan ribu kendaraan. 

Sedangkan, persil milik warga juga bisa menjadi kantong parkir kendaraan.

“Apabila suatu bangunan milik pribadi atau swasta yang tempat atau halamannya menjadi kantong parkir, masuknya ke pajak parkir. Tarif terserah mereka, yang penting pajak 10 persen dari omzet yang mereka terima harus disetorkan ke pajak daerah, yakni Badan Pendapatan Daerah,” imbuhnya. 

Sedangkan untuk pelepasan gembok kendaraan, pemilik harus membayar denda melalui nomor rekening Kas Daerah, melalui Bank Jatim. 

Nantinya bukti transfer harus diberikan kepada petugas agar bisa membuka gembok kendaraan. 

“Jadi petugas tidak menerima fresh money (uang tunai), setelah membayar baru nanti bisa dibuka gemboknya. Malam ini masih tahap sosialisasi kepada para pengguna jasa parkir (PJP), kita berikan wawasan bahwa tidak dibenarkan parkir dibawah rambu larangan,” ungkapnya.

Jeane menegaskan bahwa Pemkot Surabaya berkomitmen penuh untuk mengatasi parkir liar yang ada di seluruh wilayah di Kota Pahlawan. 

Dishub Surabaya pun telah memploting personel di setiap titik. 

“Perlu penebalan personel di Kota Lama, jadi penebalan personel ini dari lintas PD (Perangkat Daerah) untuk membantu pengamanan dan penertiban parkir. Supaya tidak mengganggu ketertiban lalu lintas,” ujar dia. 

Sementara itu, Ketua Tim Regu Pengendali Lapangan Pengawasan dan Pengendalian Dishub Kota Surabaya, Hendyk Wahyu menyampaikan penggembokan kendaraan itu mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2018. 

Denda bagi kendaraan roda dua yang digembok per harinya Rp250 ribu, dan roda empat per harinya Rp450 ribu.

“Di Kota Lama sudah kami sosialisasikan terus-menerus, adanya rambu larangan maka pengendara jangan nekat parkir. (Penggembokan) termasuk membuat jera bagi pengendara, selanjutnya akan kami lakukan penggembokan secara berkala,” pungkasnya.

Kadishub Surabaya Janji Usut Tuntas Pelaku Parkir Liar dan Tindak Tegas Petugas Bila Terlibat


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kepala Dishub Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru akan menindaklanjuti temuan Wali Kota Eri saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) juru parkir liar (Jukir) di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Dalam sidak tersebut, Wali Kota Eri menemukan adanya pungutan liar sebesar Rp35 ribu untuk parkir mobil di Jalan Setail, sekitar Kebun Binatang Surabaya.

Tundjung menyatakan akan mengusut tuntas pelaku parkir liar dan menindak tegas petugas apabila terbukti terlibat.

"Kami akan mencari tahu siapa yang bermain. Joki-joki liar itu bukan petugas kami. Jika ada petugas yang terlibat, akan kami tindak tegas," kata Tundjung, Minggu (14/7).

Tundjung juga menjelaskan, bahwa praktik parkir liar sering terjadi pada hari libur dan liburan sekolah.

Namun, ia memastikan sering melakukan penindakan, meski praktik parkir liar ini terus berulang.

"Kami akan meningkatkan intensitas patroli dan penjagaan, serta bekerjasama dengan Satpol PP dan Polisi untuk menertibkan area (KBS) tersebut," jelasnya.

Selain itu, Tundjung juga menyatakan bahwa Dishub akan lebih memperketat pengawasan dan memberikan pengarahan kepada petugas untuk lebih aktif menindak joki liar yang meminta tarif parkir tidak resmi.

"Ke depan, kami akan meningkatkan intensitas patroli dan penjagaan, serta menindak tegas petugas yang terlibat," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7). 

Sidak tersebut dilakukannya untuk menindaklanjuti keluhan wisatawan terkait keberadaan parkir liar di sekitar KBS.

Dalam sidak tersebut, Wali Kota Eri menemukan adanya oknum juru parkir (Jukir) yang mematok tarif parkir mobil hingga Rp35.000 di Jalan Setail. 

Dengan tegas, ia meminta seorang pengemudi agar tidak membayar biaya parkir tersebut.

"Jangan dibayar, siapa yang minta Rp35.000," kata Wali Kota Eri kepada pengemudi mobil tersebut langsung disambut dengan menunjukkan tangannya ke arah jukir yang tepat berada di seberang jalan.

Melihat pengakuan pengendara, Wali Kota Eri langsung membalikkan badannya. 

Dengan menunjukkan telunjuk tangan kanannya, Wali Kota Eri nenanyakan biaya parkir tersebut ke oknum jukir.

"Sopo seng njaluk Rp35.000, balekno (Siapa yang minta Rp35 ribu, kembalikan). Ojok nemen-nemen, ngerusak Suroboyo awakmu iki (Jangan terlalu, merusak Surabaya kamu ini). Melok aku, melok aku (ikut saya)," tegas Wali Kota Eri  dengan nada marah kepada oknum Jukir di Jalan Setail Surabaya.

Tak hanya itu, sambil memegang lengan tangan kanan oknum jukir, Wali Kota Eri juga didampingi petugas Dishub mengamankan di mobil berwarna hijau.

Ia juga meminta petugas Dishub lainnya yang berada di lokasi segera melaporkan ke pihak kepolisian.

"Eh, celukno (panggilkan) polisi," pungkasnya.

Pindah Alamat Sesuai Prosedur Malah Ditolak Warga, Begini Kata Lurah Banjar Sugihan Pemicunya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Puluhan warga dari seluruh penghuni di RT 01/RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes sempat melakukan aksi demo di Kantor Kelurahan Banjar Sugihan, Jum'at (12/7) lalu. 

Aksi demo itu dipicu karena adanya penolakan warga, terhadap Amin Santoso ketika akan pindah ke alamat domisili di wilayah Raya Banjar Sugihan No. 2, RT 01/RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan. 

Menanggapi hal tersebut, Lurah Banjar Sugihan Gani Nurcahyono menjelaskan, awal mula penolakan warga terhadap Amin, diduga terjadi karena ada masalah sengketa lahan antara Warsito pemilik lahan dengan warga. 

Karena masalah tersebut, Amin ditolak oleh warga ketika akan pindah alamat domisili di wilayah RT 01/RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan pada 6 Mei 2024. 

Pengurusan berkas domisili tersebut dilakukan oleh Amin, bertujuan untuk menindaklanjuti kebijakan pemutakhiran data kependudukan yang saat ini dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot), melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. 

Nah, adanya kebijakan tersebut, akhirnya Amin mengurus berkas-berkas kependudukan di Kelurahan Banjar Sugihan. 

Gani mengatakan, Amin adalah warga lama di wilayah RT 01/RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan. 

Karena sebelumnya Amin sempat terlibat masalah sengketa lahan, yang melibatkan dirinya dan pamannya Warsito, akhirnya warga pun menolak dia untuk pindah di wilayah tersebut. 

“Nah, Amin ini kan selaku pengacara Warsito, plus saksi yang memberatkan warga, padahal Amin adalah warga di situ juga. Padahal Amin ini membela Warsito kan karena dia profesi,” kata Gani, Minggu (14/7).

Karena masalah itu, lanjut Gani, akhirnya warga beramai-ramai menolak jika Amin harus pindah ke alamat tersebut. 

Sebenarnya, jika dilihat dari segi prosedur pemberkasan, Amin memenuhi syarat untuk pindah ke alamat Raya Banjar Sugihan No. 2, RT 01/RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan.

“Bukan karena saya membela, tapi secara prosedur memang dia (Amin) sudah terpenuhi, karena syaratnya kan harus punya rumah di situ, nah itu sudah terpenuhi. Rumahnya atas nama si Amin, dan dia juga sudah bertahun-tahun tinggal di situ, karena ada kebijakan itu akhirnya dia mengurus izin pindah masuk dari Tambak Langon ke Banjar Sugihan, dengan disertai data yang ada,” ujar Gani.

Nah, ketika melakukan pengurusan, lanjut Gani, Amin sempat ditolak oleh RT setempat, sehingga tidak mau menandatangani blanko surat pengantar. 

Setelah itu, Amin berkonsultasi ke kantor Kelurahan Banjar Sugihan. 

Saat berkonsultasi, jajaran Kelurahan Banjar Sugihan memberikan solusi agar Amin berkirim surat permohonan pindah ke Dispendukcapil Surabaya. 

“Nah, saat itu RW-nya pula juga tidak mau menandatangani blanko. Akhirnya warga yang keberatan itu membuat surat, yang ditandatangani oleh puluhan warga di situ. Kemudian kita sertakan juga dengan surat permohonan pindah yang diajukan oleh Amin, kemudian kita kirim ke Dispendukcapil Kota Surabaya,” jelas Gani. 

Karena tidak dilengkapi dengan tanda tangan RT/RW dan ada surat penolakan yang berisi tanda tangan warga, akhirnya surat permohonan tersebut ditolak dan dikembalikan oleh Dispendukcapil ke Kelurahan Banjar Sugihan pada 24 Juni 2024. 

“Saat itu info updatenya kan selalu saya sampaikan kepada Pak Amin, itu juga saya sampaikan kepada Pak RT dan RW. Akan tetapi, tanpa sepengetahuan kelurahaan, Pak Amin kemudian datang secara langsung ke Dispendukcapil Surabaya untuk memastikan kembali perihal penolakan pindah alamat tersebut,” paparnya.

Dikarenakan berkas yang diajukan oleh Amin dinilai sesuai dan memenuhi prosedur untuk pindah alamat, petugas verifikasi tempat tinggal kelurahan kemudian mencoba untuk mengunggah kembali berkas permohonan Amin pada 3 Juli 2024. 

Akhirnya, verifikasi tempat tinggal yang diajukan oleh Amin itu disetujui dan telah diterbitkan kartu keluarga (KK).

Akan tetapi setelah KK itu diterbitkan, warga di wilayah 01/RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan menolak keberadaan Amin. 

Sehingga pada 12 Juli kemarin, warga berdemo di kantor Kelurahan Banjar Sugihan menuntut kepada Gani untuk melakukan pencabutan status kependudukan atau KK terhadap Amin.

“Seiring berjalannya waktu, akhirnya ada demo itu. Pada intinya warga itu menolak jika Amin tinggal di situ. Nah, sebetulnya kan itu masalah eksternal, kalau ada masalah itu pasti kelurahan menengahi, memediasi, atau mendamaikan. Karena kan dari segi hukum permohonan pindah itu tidak ada masalah, hanya saja warga menolak, jika Amin pindah di situ,” terangnya. 

Rencananya, Gani menambahkan, akan menggelar mediasi kembali bersama Dispendukcapil Surabaya, Bagian Hukum dan Kerjasama Kota Surabaya, Kecamatan Tandes, dan pihak Amin, untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. 

“Nanti saya akan koordinasi dengan Pak Camat, mungkin nanti akan kami datangkan Pak Amin, Dispendukcapil, dan Bagian Hukum. Karena kami ingin menjembatani masalah ini,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Beri Instruksi dan Sanksi Tegas untuk Dishub Atasi Parkir Liar di Seluruh Tempat Wisata


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pasca menemukan adanya juru parkir (jukir) liar di sekitar Kebun Binatang Surabaya (KBS), Wali Kota Eri langsung menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) menghentikan praktik parkir liar di seluruh tempat wisata dan taman di Kota Pahlawan.

"Mulai hari ini, tidak boleh ada parkir liar lagi. Dishub harus menjaga semua tempat wisata dan taman hingga pukul 22.00 WIB," kata Wali Kota Eri, Minggu (14/7).

Selain itu, Wali Kota Eri juga memerintahkan Kepala Dishub Surabaya, Tundjung Iswandaru, untuk mengevaluasi kinerja personel Dinas Perhubungan secara menyeluruh.

"Saya minta Pak Tundjung mengevaluasi semua kerja Dishub, termasuk tindakan tegas terhadap petugas yang terlibat dalam praktik parkir liar," pintanya.

Bila perintah tersebut tak dijalankan sesuai arahan, maka akan diberikan sanksi.

"Jika tidak ada perubahan, akan ada sanksi tegas hingga pencopotan jabatan struktural," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7). 

Sidak tersebut dilakukannya untuk menindaklanjuti keluhan wisatawan terkait keberadaan parkir liar di sekitar KBS.

Dalam sidak tersebut, Wali Kota Eri menemukan adanya oknum juru parkir (Jukir) yang mematok tarif parkir mobil hingga Rp35.000 di Jalan Setail. 

Dengan tegas, ia meminta seorang pengemudi agar tidak membayar biaya parkir tersebut.

"Jangan dibayar, siapa yang minta Rp35.000," kata Wali Kota Eri kepada pengemudi mobil tersebut langsung disambut dengan menunjukkan tangannya ke arah jukir yang tepat berada di seberang jalan.

Melihat pengakuan pengendara, Wali Kota Eri langsung membalikkan badannya. 

Dengan menunjukkan telunjuk tangan kanannya, Wali Kota Eri nenanyakan biaya parkir tersebut ke oknum jukir.

"Sopo seng njaluk Rp35.000, balekno (Siapa yang minta Rp35 ribu, kembalikan). Ojok nemen-nemen, ngerusak Suroboyo awakmu iki (Jangan terlalu, merusak Surabaya kamu ini). Melok aku, melok aku (ikut saya)," tegas Wali Kota Eri  dengan nada marah kepada oknum Jukir di Jalan Setail Surabaya.

Tak hanya itu, sambil memegang lengan tangan kanan oknum jukir, Wali Kota Eri juga didampingi petugas Dishub mengamankan di mobil berwarna hijau.

Ia juga meminta petugas Dishub lainnya yang berada di lokasi segera melaporkan ke pihak kepolisian.

"Eh, celukno (panggilkan) polisi," pungkasnya.

Hadiri HUT PORPI DPC Surabaya, Wali Kota Eri Silahkan Gunakan Balai Kota Untuk Olahraga


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengahadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (PORPI) DPC Kota Surabaya ke-37 tahun, yang digelar di Halaman Taman Surya pada Minggu (14/7).

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri bersama Ketua Pengerak TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani melakukan senam refleksi bersama ratusan anggota PORPI Kota Surabaya.

Tidak hanya Wali Kota Eri dan Ketua Pengerak TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, pada acara ini juga turut hadir Wakil Wali Kota Surabaya Armuji serta jajaran pengurus PORPI Indonesia.

Wali Kota Eri menyambut baik banyaknya persatuan atau komunitas olahraga yang ada di Kota Surabaya. 

Baginya kesehatan jasmani dan rohani pada masyarakat akan berpengaruh baik pada pembangunan Kota Pahlawan kedepannya.

Dukungan kepada PORPI juga dilakukan Wali Kota Eri dengan memberikan tempat di Taman Surya untuk berlatih senam.

"Balai Kota atau Taman Surya ini boleh digunakan untuk PORPI. Silahkan ditentukan harinya, apakah mau hari Sabtu atau Minggu untuk jadwal senamnya. Saya juga akan umumkan kepada masyarakat kalau mau ikut senam bisa datang ke Balai Kota," kata Wali Kota Eri.

Sebelumnya, di Balai Kota Surabaya juga sudah ada jadwal senam Taichi yang bisa diikuti masyarakat.

Menurut Wali Kota Eri dengan banyaknya kegiatan olahraga di Taman Surya, juga sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meningkatkan Usia Harapan Hidup (UHH) para lansia. 

Pemkot Surabaya menargetkan UHH menjadi 85 tahun di tahun 2045 mendatang, saat ini diketahui UHH mencapai 74,75 tahun.

"Salah satu upaya peningkatan UHH dengan kondisi yang sehat, sehingga apapun kegiatan olahraga akan kita dukung. Seperti teman-teman kalau ingin menggunakan Taman Surya kita persilahkan, dengan olahraga tubuh akan sehat jasmani dan rohani sehingga dapat meningkatkan angka harapan hidup warga Surabaya," terang Eri.

Ditemui ditempat yang sama, Ketua Ketua PORPI DPC Surabaya Hartantro mengatakan, senam pernafasan Oks yang dilakukan oleh PORPI terdiri dari perengangan, pendinginan dan pernafasan. Tujuannya agar tubuh sehat tanpa obat dan bugar tanpa alat.

"Meskipun gerakannya sederhana tapi manfaatnya untuk tubuh luar biasa. Gerakan yang dilakukan bisa membuat nadi aktif kembali, sehingga aliran darah bisa lancar," paparnya.

Saat ini, ujar Hartantro anggota PORPI di Surabaya sudah mencapai 750 orang. Di HUT yang ke-37 ini, pihaknya terus berupaya untuk mengajak masyarakat, khususnya Surabaya mau bergerak dan berolahraga agar tubuh tetap sehat di usia lanjut.

"Saya berterima kasih atas dukungan dari Pemkot Surabaya. Acara hari ini juga sebagai tanda bahwa PORPI Surabaya siap untuk Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII pada tahun 2025, yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB)," pungkasnya.

Wali Kota Eri Ungkap Temukan Jukir Liar di KBS Berkat Laporan Medsos Hingga WhatsApp


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkap temuannya ketika menemukan juru parkir (Jukir) liar saat inspeksi mendadak (sidak) di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7).

Menurut Wali Kota Eri temuan jukir liar itu lantaran adanya laporan dari berbagai sumber.

"Ada laporan dari media sosial dan pesan WhatsApp mengenai praktik parkir liar yang merugikan pengunjung," kata Wali Kota Eri, Minggu (14/7).

Nah, ketika sidak itu, ia menemukan adanya pungutan liar sebesar Rp35 ribu untuk parkir mobil di Jalan Setail, sekitar Kebun Binatang Surabaya.

"Saya langsung turun ke lapangan dan melihat sendiri kejadian tersebut. Saya bilang gak ngene ngisin-ngisini Suroboyo iki (Saya sampaikan, ini memalukan bagi Surabaya)," pungkasnya.

Seperti diberitakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7). 


Sidak tersebut dilakukannya untuk menindaklanjuti keluhan wisatawan terkait keberadaan parkir liar di sekitar KBS.

Dalam sidak tersebut, Wali Kota Eri menemukan adanya oknum juru parkir (Jukir) yang mematok tarif parkir mobil hingga Rp35.000 di Jalan Setail. 

Dengan tegas, ia meminta seorang pengemudi agar tidak membayar biaya parkir tersebut.

"Jangan dibayar, siapa yang minta Rp35.000," kata Wali Kota Eri kepada pengemudi mobil tersebut langsung disambut dengan menunjukkan tangannya ke arah jukir yang tepat berada di seberang jalan.

Melihat pengakuan pengendara, Wali Kota Eri langsung membalikkan badannya. 

Dengan menunjukkan telunjuk tangan kanannya, Wali Kota Eri nenanyakan biaya parkir tersebut ke oknum jukir.

"Sopo seng njaluk Rp35.000, balekno (Siapa yang minta Rp35 ribu, kembalikan). Ojok nemen-nemen, ngerusak Suroboyo awakmu iki (Jangan terlalu, merusak Surabaya kamu ini). Melok aku, melok aku (ikut saya)," tegas Wali Kota Eri  dengan nada marah kepada oknum Jukir di Jalan Setail Surabaya.

Tak hanya itu, sambil memegang lengan tangan kanan oknum jukir, Wali Kota Eri juga didampingi petugas Dishub mengamankan di mobil berwarna hijau.

Ia juga meminta petugas Dishub lainnya yang berada di lokasi segera melaporkan ke pihak kepolisian.

"Eh, celukno (panggilkan) polisi," pungkasnya.