Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 31 Juli 2024

Surabaya Halal Fest 2024: Dorong Keberlanjutan UMKM Menuju Masa Depan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Surabaya Halal Festival (SHF) 2024 dengan tema “Sustainable Halal Towards a Future” telah resmi dimulai sejak kick off dibuka oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kegiatan ini terbagi menjadi tiga rangkaian, yaitu pra event, main event, dan post event.

Ketua Panitia SHF 2024, Riva Siregar mengatakan, bahwa pra event berfokus pada konsultasi dan layanan untuk pengurusan berkas izin usaha. 

Seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Edar, PIRT, PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), Laik Hygiene, dan Sertifikasi Halal.

"Rangkaian kegiatan ini telah dimulai dengan pendampingan untuk wilayah Surabaya Timur pada tanggal 27-28 Juli 2024 di Gedung Research Center ITS, yang dihadiri lebih dari 400 peserta," kata Riva Siregar, Rabu (31/7).

Sedangkan main event, akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Agustus 2024 yang mencakup berbagai kegiatan, seperti lomba, bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta konsultasi halal. 

Sementara post event diadakan pada bulan September 2024 sebagai tahap evaluasi dan tindak lanjut dari seluruh rangkaian acara yang telah berlangsung.

Riva menjelaskan, sebelumnya acara pendampingan serupa telah dilaksanakan di Surabaya Barat, bertempat di Gedung Fakultas Psikologi UNESA Surabaya. 

Juga di Surabaya Selatan, bertempat di Perpustakaan Masjid Nasional Al-Akbar dengan jumlah peserta mencapai 200 orang.

"Peserta mendapatkan materi tentang Sistem Jaminan Produk Halal dan pentingnya Sertifikasi Halal untuk UMKM yang disampaikan oleh Prof Setyo Gunawan, dari Pusat Kajian Halal ITS. Selain itu, mereka juga mempelajari cara mendapatkan izin usaha NIB dan PIRT dari DPM-PTSP dan Dinas Kesehatan Surabaya," ujarnya.

Tak hanya itu, Riva menerangkan, para peserta juga mendapatkan beberapa materi lain yang disampaikan oleh para ahli. 

Termasuk di antaranya cara produksi pangan olahan yang baik, strategi perencanaan keuangan syariah hingga digital marketing.

"Harapannya UMKM mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang bagaimana meningkatkan kualitas diri sehingga siap untuk terjun ke pasar. Selain itu, UMKM juga didampingi dalam pembuatan izin usaha, izin edar dan sertifikasi halal," ujar dia.

Riva yang sekaligus menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Manyar ini menyatakan, bahwa kegiatan ini didukung oleh berbagai dinas terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Lembaga Pemeriksa Halal (LP3H) di Kota Surabaya.

"Kegiatan Surabaya Halal Festival juga mengedepankan inklusivitas dengan menggandeng komunitas disabilitas di Surabaya yaitu Kedaibilitas. Dari acara kemarin terdapat puluhan UMKM disabilitas yang menghadiri pendampingan ini," tuturnya.

Pembukaan acara pendampingan di ITS, dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Agus Imam Sonhaji. Selain itu, acara juga dihadiri Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS, Agus Muhamad Hatta, serta Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati.

Riva menambahkan, secara keseluruhan, acara pendampingan berjalan sukses dan lancar dengan antusiasme tinggi dari para peserta. 

Hal ini terlihat dari tingkat partisipasi kehadiran dan keaktifan dalam sesi tanya jawab.

"Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, kami berharap Surabaya Halal Festival menjadi acara tahunan yang terus mendukung perkembangan UMKM di Surabaya dan sekitarnya, serta memberikan manfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan," tutupnya. 

UNICEF Apresiasi Kinerja Pemkot Surabaya Penuhi 100 Persen ODF


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama United  Nation Children’s Fund (UNICEF), menggelar kunjungan lapangan terkait program Wash (Water, Sanitation and Hygiene) di Rumah Lokus Balai RW 03/RT 08, Jalan Kedung Tarukan V No. 7A, Surabaya, Selasa (30/7). 

Dalam kunjungan tersebut, UNICEF ingin memastikan bahwa Kota Surabaya telah berhasil memenuhi 100 persen open defecation free (ODF). 

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Kartika Sri Redjeki mengatakan, setelah pilar pertama dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terpenuhi, yakni 100 persen ODF, selanjutnya pemkot akan menggerakkan pilar kedua dan ketiga di Kota Surabaya. 

Pilar kedua dan ketiga itu, lanjut Kartika, adalah terkait mencuci tangan memakai sabun dan pengamanan makanan dan air minum. 

“Jadi STBM itu ada lima pilar, nah semua itu harus terpenuhi. Nah, yang pilar pertama itu adalah ODF, kan itu sudah, kemudian kita nanti di tahun ini insyaallah akan dinilai oleh tim pusat terkait pilar kedua dan ketiga,” kata Kartika, Rabu (31/7).

Setelah pilar pertama, kedua, dan ketiga tercapai dan selesai dilakukan penilaian. Selanjutnya, Pemkot Surabaya akan bergerak menuju ke penanganan STBM di pilar keempat dan kelima, yaitu pemilahan sampah dan penanganan limbah cair rumah tangga di tahun 2025.

“Jadi semacam air mandi, air bekas memasak, atau limbah domestik lainnya. Nah, dalam penanganan ini jajaran pemkot akan berbagi peran dan terlibat semua,” ujar Kartika. 

Di samping itu, Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa Arie Rukmantara turut mengapresiasi kerja keras Pemkot Surabaya, karena telah mampu mewujudkan 100 persen ODF di Kota Surabaya hanya dalam hitungan bulan selama setahun terakhir. 

Menurutnya, hal itu juga berkat adanya kerja keras dari tim koalisi Wash yang bergerak bersama membantu Pemkot Surabaya mengentaskan 100 persen ODF. 

“Jadi koalisi Wash ini berhasil melakukan percepatan Surabaya menjadi 100 persen ODF, hanya dalam beberapa bulan saja. Nah, itu terdiri dari Baznas Surabaya, jajaran OPD di lingkungan pemkot, hingga jajaran stakeholder di Surabaya,” ungkap Arie. 

Arie berharap, keberhasilan dari tim koalisi Wash dalam mengentaskan ODF 100 persen kali ini bisa berlanjut hingga ke penanganan manajemen lingkungan lainnya di Kota Surabaya. 

Misal, lanjut Arie, mulai dari penanganan manajemen sanitasi, penanganan sampah, dan sebagainya. 

“Manajemen sanitasi ini artinya, agar pengelolaan limbah tinjanya supaya tidak menjadi sumber pencemaran (lingkungan) berikutnya,” pungkasnya.

Gelar Peringatan HKG PKK Ke-52, Pemkot Surabaya Minta Kader Aktif Sosialisasi 10 Program


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Pengerak TP PKK Rini Indriyani mengelar Jambore Kader PKK 2024 untuk memperingati Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) yang ke-52 tahun di halaman Balai Kota, Selasa (30/7). 

Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang itu, dimeriahkan dengan berbagai lomba hingga bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dalam sambutannya Ketua Tim Pengerak TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, memberikan arahan agar seluruh Kader PKK di 31 Kecamatan di Kota Surabaya untuk berperan aktif dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK. 

Menurutnya, pelaksanaan program pokok PKK akan sangat mendukung pembangunan Kota Surabaya kedepan.

"Ada 10 program pokok PKK yang kita jalankan. Mulai dari kesehatan hingga kesejahteraan keluarga. Saya yakin dengan pendampingan ibu-ibu PKK yang langsung turun ke lapangan untuk mensosialisasikan program ini, akan berdampak pada pembangunan Kota Surabaya," kata Rini usai berkeliling tenan-tenan UMKM.

Adapun 10 Program Pokok PKK adalah penghatan dan pengalaman Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan ketrampilan.

Serta kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan kesehatan.

Rini Indriyani juga memuji kinerja Kader PKK di setiap kecamatan yang mampu menyentuh lapisan dasar masyarakat, yakni keluarga untuk mensosialisasikan 10 Program Pokok PKK tersebut.

"Tanpa sentuhan perempuan, tanpa sentuhan wanita program-program tersebut tidak akan menjadi luar biasa. Contohnya, dalam penangganan stunting bukan hanya soal kekurangan gizi, tapi bagaimana pola asuhnya dan juga pola hidupnya. Hal-hal tersebut bisa dilakukan seorang perempuan dengan pendekatan yang khas," jelas Rini.

Tak lupa, Rini Indriyani juga mengapresiasi prestasi TP PKK dalam keterlibatannya menurunkan angka stunting dan kasus kematian ibu dan anak di Kota Surabaya. 

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, kasus stunting di Kota Surabaya turun signifikan dari angka 28,95 persen di tahun 2021, kini menjadi 1,6 persen.

"Bagaimana seorang ibu mendampingi ibu hamil lainnya, memberikan motivasi dan semangat agar anaknya lahir dengan sempurna. Pendampingan yang dilakukan seorang wanita selalu dengan perasaan dan memberikan hasil yang maksimal. Saya pribadi dan jajaran Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih, karena para Kader PKK sudah meluangkan tenaga dan pikirannya untuk warga Surabaya," pungkasnya.

Untuk memeriahkan kegiatan tersebut diadakan lomba menghias hantaran sembako yang dimenangkan oleh Kecamatan Tegalsari, lomba yel-yel yang dimenangkan oleh kecamatan Gubeng, dan lomba senam lansia yang dimenangkan kecamatan Sukolilo.

Para pemenang lomba tersebut akan kembali diundang dalam perayaaan puncak HKG PKK nantinya.

Piala AFF U19 Tuntas, Eri Cahyadi: Surabaya Siap Sambut Event Dunia Berikutnya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pergelaran Piala AFF U-19 atau AFF U19 ASEAN Boys Championship telah tuntas digelar di Surabaya sejak 17 Juli dan berujung pada laga final 29 Juli 2024. 

Indonesia keluar sebagai juara setelah mengempaskan Thailand dengan skor 1-0 lewat gol Jens Raven.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur laga-laga Piala AFF U19 berjalan sukses di Kota Pahlawan. 

Laga-laga yang melibatkan 12 negara digelar di Stadion Gelora Bung Tomo dan Stadion Gelora 10 Nopember. 

Sejumlah lapangan lokal di Surabaya juga menjadi tempat berlatih tim nasional dari 12 negara.

“Alhamdulillah, Piala AFF U19 tuntas digelar di Surabaya. Kita juga bergembira karena Garuda Muda juara! Dan yang pasti Surabaya siap sambut event kelas dunia berikutnya,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (31/7).

Wali Kota Eri mengatakan, Surabaya memosisikan diri sebagai bagian dari ekosistem kota dunia (global city) yang akan terus mengembangkan diri dengan perpaduan akses dan fasilitas terbaik. 

“Salah satu tujuan kita adalah menjadikan Surabaya sebagai destinasi sport tourism dunia. Event-event olahraga kelas dunia harus semakin sering digelar di Surabaya,” ujar Eri.

Dalam dua tahun terakhir, event olahraga kelas dunia telah beberapa kali digelar di Surabaya, mulai dari Piala Dunia U17, Piala AFF U19, dan yang kini masih berlangsung adalah Asian Men's U-20 Volleyball Championship 2024 (AVC) yang diikuti 16 negara. 

Itu belum termasuk sejumlah laga uji coba tim nasional Indonesia yang digelar di Surabaya.

Ia menuturkan, digelarnya event-event skala dunia di Surabaya mampu memberi dampak positif ke pertumbuhan ekonomi serta sekaligus meningkatkan citra Surabaya di mata dunia. 

“Kehadiran puluhan negara, perangkat pertandingan, dan bahkan suporternya ke Surabaya tentu mendatangkan perputaran ekonomi bagi masyarakat dan dunia usaha Surabaya, mulai dari UMKM, usaha kuliner, hotel, transportasi, oleh-oleh, dan sebagainya,” jelas mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut.

Secara image, lanjut Eri, nama Surabaya juga semakin terdongkrak di dunia internasional. 

Dari sisi akses maupun fasilitas, Surabaya telah memenuhi standar global, mulai dari terintegrasinya dengan bandara internasional, beragam pilihan hotel, serta fasilitas publik yang semakin baik. 

Belum lagi Surabaya juga terus bersolek dengan beragam atraksi yang digelar rutin di berbagai destinasi. 

Semua itu membentuk ekosistem yang baik, sehingga Surabaya semakin layak menjadi tempat penyelenggaraan event skala dunia.

“Bahkan bukan hanya event sport, tapi Surabaya juga telah dan kami optimistis bisa terus menjadi pilihan sebagai tuan rumah berbagai kegiatan meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE) skala nasional serta internasional,” pungkasnya.

Selasa, 30 Juli 2024

PDIP Kerahkan Kekuatan, Menangkan Eri-Armuji di Pilkada Surabaya 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya akan tancap gas memenangkan pasangan calon (Paslon) Eri Cahyadi-Armuji pada Pilkada Surabaya 2024.

Hal ini usai keluarnya surat rekomendasi yang dibacakan di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur untuk Eri Cahyadi-Armuji berserta 6 pasangan calon (Paslon) lainnya.

"Menggerakkan seluruh kekuatan PDIP di kota Surabaya untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat, memenangkan mas Eri Cahyadi dan mas Armuji sekaligua memenangkan rekomendasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, Selasa (30/7).

Menurut Awi sapaannya, sikap all out PDI Perjuangan Surabaya agar Eri Cahyadi - Armuji dapat memimpin kembali Kota Surabaya.

Sebab paslon pertahana ini dianggap mampu membawa kepentingan warga kota pahlawan diatas segalanya.

"Memenangkan program-program kerakyatan yang diusung basis kebijakan dari wali kota dan wakil wali kota sebelumnya yang berpijak pada keberpihakan kepada rakyat," jelasnya.

Nah, untuk mewujudkan agar Eri Cahyadi - Armuji dapat melanjutkan memimpin kembali Surabaya, Awi yang menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya ini akan membentuk tim pemenangan.

Tentunya juga akan berkoordinasi dengan paslon maupun partai-partai yang mengusung Eri Cahyadi - Armuji pada Pilkada Surabaya 2024.

"Membentuk tim pemenangan yang akan bekerja untuk memenangkan mas Eri Cahyadi dan mas Armuji tetapi tentu saja kita akan berkoordinasi dengan pasangan calon karena ada partai politik - partai politik lain yang juga mengusung mas Eri Cahyadi dan mas Armuji sehingga nanti kita berharap dikomunikasikan dengan parpol lain," pungkasnya.

Usai Terima Rekom dari PDIP Maju Pilkada Surabaya 2024, Begini Kata Eri Cahyadi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Eri Cahyadi mengaku tak kaget mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk maju kembali bersama Armuji dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024.

Pasalnya ia sering mendapatkan bocoran bila PDI Perjuangan akan kembali mengusungnya untuk memimpin kembali kota Surabaya pada periode kedua.

"Rekomendasi ini akan diserahkan kembali pada saya dan Cak Armuji. Tapi waktu belum diserahkan tapi kami sudah diberitahukan beberapa kali oleh partai kami," kata Eri Cahyadi usai menerima rekomendasi yang diserahkan DPD PDI Perjuangan, Selasa (30/7).

Kendati demikian, Eri Cahyadi juga merasa was-was menanti turunnya rekomendasi dari PDI Perjuangan.

Nah, ketika rekomendasi diturunkan, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini merasa lega sekaligus bersyukur sebab rekomendasi kali ini merupakan apresiasi PDI Perjuangan kepadanya yang sukses mengelola Surabaya.

"Alhamdulillah hari ini sudah diserahkan, bebarengan dengan 7 Kabupaten/Kota, sehingga kami akan berkonsentrasi untuk program-program kami ke depan. Sebab sejak awal, kita telah dicalonkan oleh PDIP adalah 1 paket, maksudnya saya dan Cak Armuji," tegasnya.

Dengan turunnya rekom PDIP ini menurut Eri Cahyadi yang menjabat sebagai Wali Kota Surabaya ini akan melakukan kerja-kerja politiknya. Termasuk menjalin koalisi dengan partai-partai pengusungnya PPP dan PKB.

"Jadi kalau hari ini sudah keluar rekomendasi dari PDI Perjuangan maka saya akan berjuang memberikan semuanya pada masyarakat, karena juga ada partai-partai lainnya juga, ada PPP, Demokrat, Insyaallah semua sama tujuannya untuk memajukan Kota Surabaya. Kita kan terus menjalin komunikasi dengan partai-partai lainnya, karena sebelumnya sudah saya tekankan, gak isok dewean, awak dewe duduk Superman," pungkasnya.

DPD PDIP Jatim Serahkan Tujuh Surat Rekomendasi untuk Paslon Bacakada Termasuk Eri-Armuji


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menyerahkan tujuh surat rekomendasi dukungan kepada tujuh pasangan calon (Paslon) bakal calon kepala daerah (bacakada) kabupaten/kota.

Surat rekomendasi tersebut resmi mendapat restu dari DPP PDI Perjuangan, sehingga memastikan para bacakada akan berpasangan di Pilkada masing-masing daerah.

Penyerahan surat rekomendasi itu diberikan di Kantor DPD PDIP Jatim, di Surabaya Selasa (30/7). 

Tujuh pasangan bacakada yang mengantongi surat tersebut antara lain dari Kota Surabaya, Blitar, Probilinggo, Kabupaten Tulungagung, Sumenep, dan Jombang.

Masing-masing paslon bacakada yang resmi mengantongi surat rekomendasi dari DPP PDIP itu adalah Eri Cahyadi dan Armuji untuk Pilkada Kota Surabaya, kemudian Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko untuk Kabupaten Ngawi.

Selanjutnya Achmad Fauzi-KH Imam Hasyim di Kabupaten Sumenep, lalu Nyai Mundjidah Wahab-Sumrambah untuk Kabupaten Jombang, Maryoto Birowo-Didik Girnoto untuk Kabupaten Tulungagung.

Serta Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro untuk Kota Blitar, dan Habib Zainal Abidin-Sri Setyo Pertiwi untuk Kota Probolinggo.

Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono mengatakan agar para pasangan bacakada penerima rekomendasi harus memenangkan Pilkada di masing-masing daerah.

“Jangan sampai kalah, mending menang tidak terhormat daripada kalah terhormat,” ujar Kanang sapaannya saat memberi sambutan.

Kanang mengatakan, DPD PDIP Jatim masih terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain untuk mencapai kesepakatan di sejumlah daerah.

Nantinya surat rekomendasi susulan dari DPP PDIP untuk daerah yang baru menerima surat tugas akan segera diserahkan sesudah tercapainya semua kesepakatan politik dengan partai koalisi di masing-masing daerah.

“Partai sedang kita koordinasi untuk dimatangkan, deadline-nya harusnya besok sudah final, rekomendasi kita ajukan. Sehingga awal Agustus sudah selesai,” pungkasnya.

Harga Cabai Meroket di Petani, Pemkot Surabaya Gerakkan Warga Tanam Cabai


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat untuk mengatasi kenaikan harga cabai.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, harga cabai dari petani mencapai Rp70.000/kg pada Minggu (28/7). 

Sedangkan, per Senin (29/7) harga cabai menurun, yakni Rp69.000/kg. 

Kepala Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. Antiek Sugiharti mengatakan, melonjaknya harga cabai disebabkan faktor iklim, yakni  kekeringan di daerah penghasil, serta adanya serangan hama. 

Di sisi lain,  para petani di daerah penghasil baru selesai melakukan proses tanam, maka memerlukan waktu untuk berbuah/panen. 

“Untuk mengetahui, bagaimana kondisi harga, kita rutin melakukan pengecekan harga pangan di pasar,” tutur Antiek, Selasa (30/7).

Antiek mengungkapkan, kebutuhan cabai besar di Kota Surabaya sebanyak 270 ton/per bulan, dan cabe rawit sebanyak 391 ton/per bulan. 

Untuk memenuhi kebutuhan cabai, surabaya mendapat pasokan dari daerah penghasil, seperti dari daerah Kediri, Malang, Blitar, dan sebagian dari Provinsi Jawa Tengah. 

Untuk menambah pasokan, Pemkot Surabaya juga memanfaatkan lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) dan Hutan Raya yang memungkinkan untuk dilakukan penanaman. 

Hal tersebut tidak dilakukan sendiri, DKPP Kota Surabaya menggandeng Kelompok tani atau Poktan. 

“Petani yang kita dorong, ada di Made, Pakal, dan Lakarsantri. Kita juga mendorong petani urban farming yang menanam di pekarangan rumah, atau yang memanfaatkan lahan fasum/fasos itu,” terangnya. 

Ia menambahkan, upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengikis tingginya harga cabai di pasar adalah mengatur pola tanam. 

Kegiatan tanam cabai ini dilakukan bersama Poktan dan petani urban farming.

“Kita mengatur pola tanam, jadi kita sudah bisa membaca trennya pada bulan-bulan tertentu ketika harga cabai naik, biasanya menjelang hari besar atau pada musim yang cabai itu tidak bisa produksi bagus, atau adanya serangan hama,” kata dia. 

Antiek berharap, warga Kota Surabaya bisa melakukan gerakan tanam cabai di rumahnya masing-masing, dengan minimal menanam pada 2 pot. 

“Itu bisa untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Kalau gerakan menanam itu minimal 2 pot, itu sudah mampu mengurangi kebutuhan pasar. Kalau kebutuhan terbesar, biasanya dari rumah makan atau restoran,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Suyono menyampaikan saat ini tanaman cabai rawit merah di dataran tinggi banyak yang mati dan dibongkar, akibat dari dampak kekeringan. Sedangkan di dataran rendah, masih musim tanam.

“Pada masa vegetatif banyak serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) khususnya virus dan trips, sehingga mengganggu masa pertumbuhan,” kata Suyono.

Sedangkan untuk produksi cabai rawit, saat ini di dataran tinggi Jawa Timur, kurang 5-12 persen sudah memasuki masa akhir masa panen. 

“Adapun panen saat ini di dataran rendah masih spot-spot di karenakan masa tanam mundur pengaruh iklim. Selain itu, saat ini sudah ada serangan Jamur Colletotrichum Capsici (antraknosa) dan lalat buah juga berpengaruh mengurangi produksi,” ujar dia.

Dengan adanya penurunan produksi, maka harga menjadi naik mulai akhir Juni sampai saat ini.

Diprediksi harga rata-rata masih tinggi sampai minggu ke-3 bulan Agustus 2024, dikarenakan ada jeda masa panen. 

“Seharusnya dataran tinggi masih panen apabila tidak terjadi kekeringan. Prediksi akhir bulan Agustus, sudah ada luas tambah panen. Kenaikan harga tidak akan mahal sekali, dikarenakan masih ada beberapa sentra yang panen di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

DPP PDI Perjuangan Serahkan 7 Rekom Paslon Kepala Daerah


Surabaya - KABARPROGRESIF COM DPP PDI Perjuangan menyerahkan rekomendasi kepada pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada pilkada serentak 2024 untuk tujuh kabupaten/kota, Selasa (30/7).

Ketujuh daerah itu adalah Kota Surabaya, Kab Ngawi, Kota Blitar, Kab Tulungagung, Kab Sumenep, Kab Jombang dan Kota Probolinggo.

Penyerahan rekom tersebut dilakukan di kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari Industri Surabaya.

Dalam penyerahan rekom tersebut tampak hadir dari DPD adalah Sekretaris Untari Bisowarno, Wakil Ketua Budi ‘Kanang’ Sulistyono dan Ketua Bappilu DPD Deni Wicaksana.

Sedangkan dari paslon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang hadir diantaranya Eri-Armuji untuk Surabaya, Achmad Fauzi untuk Sumenep, Mundjidah-Sumrambah untuk Jombang, Marwoto untuk Tulungagung, Bambang Rianto untuk Kota Blitar. 

Terlihat juga Krisdayanti yang dikabarkan juga maju Pilwali Batu.

Pemkot Surabaya Sinkronkan Data dengan BPS, Wujudkan Kebijakan Tepat Sasaran


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerangkan 100 persen Kelurahan Cinta Statistik (Cantik). 

Program yang diinisiasi Badan Pusat Statistik (BPS) ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas statistik di tingkat kelurahan, sehingga pengambilan keputusan dalam pembangunan lebih tepat sasaran.

Acara pencanangan Kelurahan Cantik berlangsung di Graha Sawunggaling, Lantai 6 Kantor Pemkot Surabaya, pada Senin (29/7). 

Pencanangan ini dilakukan langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli dan Kepala BPS Surabaya Arrief Chandra Setiawan.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pemkot dan BPS masing-masing memiliki data statistik warga Kota Pahlawan. 

Data Cek-In Warga milik pemerintah kota nantinya akan disinkronkan dengan aplikasi statistik milik BPS.

"Data yang kita miliki akan disinkronkan semua ke aplikasi BPS. Dengan sinkronisasi ini, kita bisa mengetahui berapa jumlah warga miskin di setiap wilayah," ujar Wali Kota Eri usai acara pencanangan Kelurahan Cantik.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menerangkan bahwa aplikasi milik BPS ini nantinya bisa memetakan persentase warga miskin Surabaya maupun non-Surabaya yang tinggal di Kota Pahlawan. 

"Jadi kita bisa tahu berapa warga miskin Surabaya dan berapa warga miskin non-Surabaya. Hal ini juga berlaku untuk data pendidikan," jelasnya.

Menurut Wali Kota Eri, program Desa/Kelurahan Cantik yang diinisiasi BPS sangat membantu pemerintah dalam pengambilan kebijakan. 

Ia optimis sinkronisasi data ke aplikasi BPS akan meningkatkan akurasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di tingkat kelurahan. 

"Dengan sinkronisasi data ini, maka kebijakan - kebijakan pada tahun 2025-2026 akan lebih tepat sasaran," imbuhnya.

Sebagai contoh, Wali Kota Eri menyebutkan bahwa data warga miskin Surabaya yang tinggal di rumah kontrak atau indekos, nantinya dapat diketahui melalui aplikasi tersebut. 

Dengan data tersebut, pemerintah kota dapat mengambil intervensi yang lebih tepat sasaran. 

“Dengan data-data tadi, kita bisa mengambil kebijakan yang lebih tepat di masa mendatang,” tuturnya.

Wali Kota Eri menyatakan bahwa pemerintah kota secara berkala akan melakukan sinkronisasi data statistik ke aplikasi BPS. 

Terutama terkait dengan perubahan data warga yang pindah atau masuk ke Kota Surabaya.

"Aplikasi Cek-In Warga diperbarui sebulan sekali, dan setiap ada perubahan data, akan langsung dimasukkan ke BPS. Kami juga bekerja sama dengan RT/RW agar setiap orang yang masuk melaporkan ke Cek-In Warga. Setelah dilaporkan, data tersebut akan dimasukkan ke aplikasi BPS," paparnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menargetkan pada akhir tahun 2024, data statistik di 153 kelurahan se-Surabaya bisa dimasukkan ke aplikasi milik BPS. 

"Target kami adalah akhir tahun ini semua kelurahan sudah selesai. Karena kebijakan tidak bisa diambil hanya di satu atau dua kelurahan, tetapi harus mencakup seluruh kelurahan," tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Zulkipli menerangkan bahwa semua data monografi kelurahan di Surabaya akan dimasukkan ke dalam aplikasi BPS. 

Termasuk di antaranya data perekonomian warga dan infrastruktur di setiap wilayah. 

"Semua data akan ada di sana, seperti infrastruktur, ekonomi, kesejahteraan, dan kesehatan. Pak Wali Kota akan menggunakannya untuk kebijakan di Surabaya," kata Zulkipli.

Zulkipli menambahkan bahwa data monografi yang dimiliki setiap kelurahan di Surabaya akan diserahkan ke BPS dan dimasukkan ke dalam sistem aplikasi BPS. 

Menurutnya, di Indonesia, daerah yang 100 persen menerapkan Kelurahan Cantik masih sangat terbatas.

"Kelurahan yang 100 persen menerapkan program ini sangat terbatas. Kalau dari nasional itu aslinya hanya beberapa kelurahan. Tapi beliau (Wali Kota Eri) ingin seluruh kelurahan di Surabaya termasuk Kelurahan Cantik," pungkasnya.

Audiensi dengan KAI Daop 8, Wali Kota Eri Bahas Pembangunan Saluran Air hingga JPO Jalan Ahmad Yani


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar audiensi bersama Executive Vice President (EVP) KAI Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo di Kantor Daop 8 Surabaya, Senin (29/7). 

Dalam audiensi ini, Wali Kota Eri Cahyadi bersama EVP KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo membahas soal penataan saluran air, jembatan penyeberangan orang (JPO), perlintasan sebidang, hingga tanaman di kawasan rel kereta api.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama PT KAI Daop 8 Surabaya akan melakukan penataan di sejumlah perlintasan kereta api sebidang di Surabaya.

Penataan ini bertujuan untuk mencegah adanya kecelakaan antara pengguna jalan dan kereta api. 

“Jadi kami bagaimana nanti melakukan pengamanan-pengamanan di perlintasan sebidang. Tujuannya agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas dengan kereta api,” kata Wali Kota Eri.

Selain itu, Wali Kota Eri melanjutkan, di kesempatan ini Pemkot Surabaya meminta izin untuk melakukan penataan di sepanjang rel kereta api. 

Tujuannya, agar perlintasan kereta api di Surabaya tampak cantik dan tertata rapi. 

Bukan hanya itu saja, dirinya juga meminta izin kepada PT KAI Daop 8 untuk melakukan penataan saluran air yang melintasi rel kereta api di Jalan Ahmad Yani. 

“Karena ada saluran kami di Jalan Ahmad Yani yang sampai dengan Mal Cito itu, salurannya besar ke kecil yang melewati bawahnya rel kereta. Dan itu harus kami perbesar,” ujar Wali Kota Eri. 

Dalam waktu dekat, Wali Kota Eri bersama jajarannya akan melakukan pemetaan saluran-saluran mana saja yang kondisinya melintasi jalur kereta api di Surabaya. 

Setelah dilakukan pemetaan, selanjutnya disampaikan kepada PT KAI Daop 8 dan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian. 

“Selain saluran yang berada di depan Mal Cito, juga ada saluran di Kebonsari, yang ke arah Injoko itu kan dekat dengan rumah pompa Kebonsari, tapi air itu larinya ke Jalan Ahmad Yani. Karena ketika (air) akan dilarikan ke rumah pompa Kebonsari, itu harus melintasi rel kereta api,” paparnya. 

Tidak hanya soal penataan saluran air, Wali Kota Eri juga menyampaikan, dalam audiensi kali ini, dirinya meminta izin untuk melakukan pembangunan JPO yang berada di depan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. 

Rencananya, JPO tersebut bakal diperpanjang hingga ke arah depan UINSA. 

Dikarenakan posisi JPO itu melintang di atas jalur kereta api, maka sebelum melakukan pembangunan, ia meminta izin terlebih dahulu kepada PT KAI Daop 8 dan Dirjen Perkeretaapian. 

“Nah, yang di depan UINSA, itu ada kaki (JPO) yang tidak sampai ke depan UINSA. Karena itu juga melewati jalur kereta api, kita juga menyampaikan izin memperpanjang kakinya, sehingga ketika orang lewat nanti tidak turun di tengah-tengah (jalan) kemudian menyebrang lagi,” jelasnya.

Ia menerangkan, pengelolaan JPO tersebut sebetulnya adalah kewenangan dari investor, namun karena posisinya yang melewati jalan nasional, maka pemkot harus melakukan izin terlebih dahulu ke Balai Besar Jalan Nasional. 

Selain itu, JPO ini juga melintang di atas jalur rel kereta api, maka juga harus melakukan izin kepada Dirjen Perkeretaapian. 

“Karena apa? Itu kan terkait dengan ketinggian kereta api, sehingga ada beberapa persyaratannya. Nah, kita akan mengajukan izin kepada kereta api, terkait apa? Yaitu bangunan yang berada di atas dan bangunan yang berada di bawahnya rel kereta api, harus mendapatkan izin dan rekomendasi dari Dirjen Perkeretaapian,” terangnya.

Wali Kota Eri menambahkan, pembangunan proyek JPO tersebut rencananya akan dilakukan oleh pemkot, akan tetapi harus memiliki izin dan rekomendasi terlebih dahulu dari Dirjen Perkeretaapian dan PT KAI Daop 8 Surabaya. 

Ia menambahkan, setelah semua perizinan dan rekomendasi diterbitkan, pemkot baru bisa mulai melakukan pembangunan JPO tersebut. 

“Setelah (perizinan) dikeluarkan oleh Dirjen dan Daop 8, baru kita mulai melakukan pengerjaan proyek. Artinya, nanti pengerjaanya dilakukan oleh pemkot, sedangkan terkait izin dan struktur pelaksanaannya, itu harus ada rekomendasi dari Dirjen Kementerian Perkeretaapian, jangan sampai nanti ada pelaksanaan pembangunan akan mempengaruhi dari kereta api,” tambahnya. 

Di samping itu, EVP KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo mengatakan, PT KAI siap mendukung rencana pemkot dalam melakukan penataan lingkungan di Kota Surabaya. 

"Tentu kami PT KAI sebagai BUMN mendukung semuanya untuk kemajuan lingkungan Surabaya, tadi sudah kami obrolkan bersama dan ada tahapan-tahapannya untuk pembangunan di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Terima Kunjungan Dubes Belanda, Wali Kota Eri Jajaki Peluang Kerjasama Pengembangan Kota Lama dan Makam Peneleh Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kunjungan resmi Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, di ruang kerja Walikota Surabaya, Senin (29/7). 

Dalam kesempatan tersebut, keduanya membahas sejumlah peluang kerjasama, di antaranya revitalisasi Gedung Singa di kawasan Kota Lama Surabaya dan Makam Peneleh.

Melalui pertemuan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap bahwa Kota Surabaya dapat sesegera mungkin menjalin sister city dengan kota-kota yang ada di Belanda. 

Seperti, peluang sister city dengan Kota Rotterdam yang disebut Dubes Belanda memiliki kesamaan dengan Kota Surabaya.

“Terkait dengan cagar budaya, beliau sangat interest (tertarik) dengan Kota Lama, bagaimana bisa ada (terintegrasi) dengan kawasan Eropa, Arab, dan Cina. Mereka takjub luar biasa, salah satunya adalah Gedung Singa yang menjadi perhatian beliau,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menjelaskan alasan Gedung Singa yang menarik perhatian Dubes Belanda. Sebab, Gedung Singa tersebut dirancang oleh tiga arsitek asal Belanda. 

Ia pun menyampaikan bahwa Gedung Singa tersebut telah tercatat dalam bagunan cagar budaya. 

“Gedung Singa saat ini masuk dalam pengelolaan Jiwasraya (BUMN),” jelasnya.

Kedua adalah menyasar Makam Peneleh Surabaya. 

Di sana, juga dimakamkan Walikota pertama di Surabaya yang berasal dari Belanda. 

“Kami sedang revitalisasi Makam Peneleh dengan Bu Petra (Belanda), juga dengan Begandring Soerabaia. Belanda memberikan bantuan (data) siapa saja yang dimakamkan di sana, dan juga anggaran yang bekerjasama dengan Begandring dan Pemkot Surabaya, sehingga bisa menjadi living library,” ujar dia.

Dan ketiga adalah terkait dengan pengelolaan air di Kota Pahlawan. Pengelolaan air merupakan cara bagaimana sungai di Surabaya menjadi bersih. 

Selain itu, Wali Kota Eri juga ingin memanfaatkan air sungai dengan menyediakan transportasi air. 

“Seperti yang saya sampaikan saat menjadi Kepala Bappeko (Bappeda Litbang), maka salah satu alternatif itu adalah transportasi air, sudah ada kajiannya. InsyaAllah juga akan dibantu Belanda nanti, karena di sana (Belanda) ada taxi air, mungkin itu bisa dilakukan di Surabaya,” terangnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri berharap, beberapa pembahasan tersebut dapat segera terealisasi. Seperti, transportasi air dapat bisa beroperasi di Kota Pahlawan di tahun 2026. 

Selanjutnya, Makam Peneleh, maupun bangunan-bangunan yang ada di kawasan Kota Lama Surabaya.

“Ketika sudah terkoneksi semua, bisa mendatangkan turis, ekonomi kita akan bergerak. Itu yang akan kita dikerjasamakan dengan Belanda nanti. Ada juga di bidang ekonomi, maupun maritim, dan ada banyak hal,” ujar dia.

Sementara itu, Dubes Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns menyampaikan bahwa menjadi kehormatan besar baginya bisa bertemu dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Sebab, sudah lama ia ingin bertemu, mengingat Surabaya merupakan kota penting dalam hubungan kerjasama di bidang ekonomi, maritim, hingga pengelolaan sampah.

“Kami membahas tata kota dan tata ruang di Surabaya, serta cagar budaya dalam bidang heritage atau warisan sejarah. Teruma kesuksesan Pemkot Surabaya yang telah meresmikan Kota Lama, itu sangat menarik, khususnya bagi orang Belanda,” kata Lambert Grijns.

Bagi Lambert Grijns, alasan Kota Lama Surabaya sangat menarik bagi Belanda karena Pemkot Surabaya telah melakukan investasi melalui renovasi dan revitalisasi di kawasan Eropa, Cina, dan Arab. 

“Itu merupakan salah satu contoh buat kota-kota di dunia, bagaimana bisa revitalisasi Kota Lama seperti ini,” terangnya.

Lambert Grijns melihat bahwa keberhasilan Pemkot Surabaya dalam melakukan revitalisasi Kota Lama Surabaya, tidak hanya disambut antusias warga Kota Pahlawan dan wisatawan saja. 

“Pemkot Surabaya membuatnya (Kota Lama) menarik bukan hanya untuk orang Surabaya atau turis, tetapi juga untuk mahasiswa yang tinggal di sini, dan untuk sektor swasta yang pengusahanya di sini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lambert Grijns mengaku bahwa ada dua contoh kerjasama dalam pengembangan wisata heritage yang telah dibahas dengan Wali Kota Eri beserta jajarannya. 

Yakni, menyasar Gedung Singa di dekat Jembatan Merah Surabaya dan Makam Peneleh Surabaya.

“Makam Peneleh melibatkan ahli Belanda bersama dengan komunitas sejarah Begandring Soerabaia, mau membuat living library untuk menceritakan sejarah makam itu. Dan Gedung Singa di dekat Jembatan Merah yang sekarang sudah direnovasi Pemkot Surabaya,” pungkasnya.