Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 03 September 2024

Pengamat Politik Beber Bahaya Pilih Kotak Kosong di Pilkada 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada tahun 2024 telah memunculkan fenomena terkait pasangan calon (paslon) tunggal. 

Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri di kalangan masyarakat, termasuk di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto memberikan pandangannya terkait fenomena ini. 

Menurutnya, kecemasan masyarakat terhadap adanya paslon tunggal dalam Pilkada 2024 adalah hal yang lumrah.

"Masyarakat panik dan cemas karena hanya ada satu paslon dalam Pilkada. Mereka khawatir, bagaimana jika kotak kosong yang menang? Selain itu, ada yang menganggap kondisi ini tidak demokratis," ujar Andri, Selasa (3/9).

Andri menjelaskan bahwa fenomena paslon tunggal pada Pilkada 2024 tidak hanya terjadi di Surabaya. 

Tetapi juga terjadi di sejumlah kabupaten di Jawa Timur dan bahkan berbagai daerah di Indonesia. 

"Informasi dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) ada 43 kabupaten/kota yang memiliki satu paslon sejak ditutupnya pendaftaran pada 29 Agustus 2024. Meskipun masa pendaftaran itu diperpanjang, potensi calon tunggal tetap ada," jelas Andri.

Namun, Andri mengungkapkan bahwa persentase jumlah paslon tunggal pada Pilkada 2024 sebenarnya menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Pada Pilkada 2020, ada sekitar 25 paslon tunggal yang tersebar dari 270 daerah, dengan persentase 9,26 persen.

"Sementara pada tahun 2024, ada 43 paslon tunggal dari 545 daerah atau sekitar 7,8 persen. Jadi, ini sebenarnya penurunan," ungkap Andri.

Andri menilai bahwa penurunan jumlah paslon tunggal dalam Pilkada serentak adalah hal yang positif. 

Meski hal itu dipandangnya tidak menjadi masalah ketika pada Pilkada 2024 masih terdapat Paslon tunggal. 

"Artinya persentase semakin menurun dari tahun ke tahun," tambahnya.

Menurut Andri, kecemasan masyarakat terkait fenomena Paslon tunggal, juga harus dilihat dari pengalaman Pilkada sebelum adanya Putusan Mahkamah Agung (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang Ambang Batas Pencalonan Kepala Daerah. 

Dimana terjadi kecenderungan hubungan koalisi partai politik dalam mengusung paslon memang dikondisikan untuk melawan kotak kosong.

Namun, Andri kembali menegaskan bahwa sejak adanya Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, persentase paslon tunggal justru menurun menjadi sekitar 7 persen dari total penyelenggaraan Pilkada 2024. 

"Jadi Putusan MK kemarin juga sangat berdampak," imbuhnya.

Andri mencontohkan seperti yang terjadi di Kota Surabaya. 

Dalam Pilkada 2024, Kota Pahlawan berpotensi hanya memiliki satu paslon, yaitu Eri Cahyadi-Armuji. 

Menurut dia, masyarakat tidak perlu berprasangka buruk terhadap fenomena ini karena hal itu adalah sesuatu yang umum.

"Masyarakat tidak seharusnya berprasangka buruk terhadap fenomena ini dengan alasan tidak demokratis, lalu mengajak orang untuk memilih kotak kosong. Fenomena ini adalah hal yang umum terjadi di Indonesia," katanya.

Andri berpandangan bahwa Paslon Eri-Armuji memiliki potensi elektabilitas yang tinggi karena kinerja mereka selama memimpin Surabaya. 

Seperti diantaranya keberhasilan dalam menurunkan kemiskinan, stunting hingga menangani pandemi Covid-19.

"Dengan potensi elektabilitas yang tinggi, penantang tentu akan berpikir dua kali untuk melawan petahana Eri-Armuji," jelasnya.

Pada sisi lain, Andri juga menyoroti koalisi yang mendukung pasangan Eri-Armuji hampir diisi oleh seluruh partai politik. 

Baginya, koalisi dalam Pilkada tidak bisa disamakan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Koalisi yang terbentuk saat ini didukung oleh hampir semua partai. Ini tidak bisa dibandingkan dengan pencapresan, karena kekuatan penguasaan legislatif di setiap daerah itu berbeda-beda," ujarnya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan pasangan Eri-Armuji dalam membangun komunikasi politik dengan kelompok-kelompok penting di Surabaya, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat hingga kelompok bisnis, turut memperkuat posisi mereka.

"Kinerja mereka yang baik, tidak korupsi, dan mampu melayani masyarakat dengan baik, sehingga hal itu semakin memperkuat posisi mereka," ujar Andri.

Terkait kekhawatiran mengenai kemenangan kotak kosong, Andri mengingatkan masyarakat bahwa hal ini justru akan merugikan mereka. 

Pasalnya, ketika kotak kosong menang, maka wali kota akan diisi oleh Penjabat (Pj) yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau provinsi. 

"Dan masyarakat tidak tahu siapa orangnya, dan ini justru tidak demokratis," tegasnya.

Untuk itu, Andri menegaskan bahwa mendorong masyarakat memilih kotak kosong adalah langkah yang salah. 

Sebab, jika kotak kosong yang menang, justru masyarakat sendiri yang dirugikan karena dipimpin penjabat yang tidak mereka pilih.

"Mendorong masyarakat memilih kotak kosong itu adalah sesat pikir. Masyarakat harus diberi sosialisasi tentang bahaya memilih kotak kosong. Karena jika terjadi, masyarakat akan dirugikan dengan hadirnya penjabat yang tidak dipilih oleh mereka," ujarnya.

Andri juga tidak sepakat terkait anggapan bahwa dengan hanya satu paslon yang diusung pada Pilkada 2024, kontrol terhadap eksekutif menjadi tidak berjalan. 

Baginya, kontrol kinerja pemerintahan tidak hanya dilakukan oleh legislatif tetapi bisa juga dari masyarakat.

"Masyarakat juga memiliki peran dalam mengontrol pemerintahan. Selama ini, Eri-Armuji telah membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada wali kota. Ini adalah bentuk kontrol yang efektif," jelasnya.

Secara garis besar, Andri menyimpulkan bahwa fenomena paslon tunggal dalam Pilkada Surabaya bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dianggap tidak demokratis.

"Jauh lebih tidak demokratis jika itu memang sengaja atau ada gerakan yang diarahkan memilih kotak kosong. Malah sentralisme akan terjadi lagi, kalau orang dari pusat yang ditunjuk menjadi penjabat wali kota," pungkasnya.

Setahun, 238 Balai RW di Surabaya Dimanfaatkan Sebagai Tempat Sinau dan Ngaji Bareng



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggerakkan secara masif program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. 

Program yang telah berjalan selama setahun ini, bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan kreativitas anak-anak di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW hingga kini masih terus berjalan di ratusan Balai RW. 

Menurutnya, Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW adalah rangkaian dari adanya program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Surabaya. 

“Jadi orang tua hebatnya mengajari anak-anak-nya, disamping itu, ditindaklanjuti oleh Sinau dan Ngaji Bareng. Sebenarnya ini rangkaian, tidak bisa diputuskan,” kata Wali Kota Eri, Selasa, (3/9).

Wali Kita Eri mengungkapkan, semua program Sinau dan Ngaji Bareng telah sukses berjalan beriringan dengan program SOTH. 

Menurutnya, program ini tidak bisa berjalan baik hingga saat ini tanpa adanya peran dari Tim Penggerak (TP) PKK dan Kader Surabaya Hebat (KSH) di Kota Surabaya. 

“Alhamdulillah, semua sudah berjalan dan matur nuwun (terima kasih) kepada PKK dan KSH yang luar biasa. Sekali lagi, Kota Surabaya ini dibangun dengan kebersamaan dan sinergi yang luar biasa hingga hari ini, Surabaya bisa diubah dengan kebahagiaan-kebahagiaan itu,” ujarnya. 

Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW saat ini telah berjalan di 238 titik Balai RW se-Surabaya. 

Jumlahnya terus mengalami peningkatan sejak diresmikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi pada 2 September 2023, yang saat itu hanya ada di 220 titik Balai RW. 

Rencananya, Yusuf menyebutkan, di tahun ini Dispendik Surabaya akan menambah program ini di beberapa Balai RW lainnya di Kota Surabaya. 

“Kemarin yang saya ingat ada tambahan di Lakarsantri. Bahkan, sekarang di hampir semua kelurahan juga sudah ada (Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW),” sebut Yusuf. 

Selain menambah program ini di Balai RW lainnya, Yusuf mengungkapkan, Dispendik Surabaya juga akan melakukan penambahan sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar sebagai penunjang program ini. 

Yusuf berencana akan menggandeng lebih banyak lagi pemuda Karang Taruna hingga mahasiswa ke dalam program tersebut.

“Jadi, nanti Balai RW ini sesuai dengan harapan Pak Wali (Eri Cahyadi), dengan peningkatan ini anak-anak tidak diajarkan soal akademis saja, akan tetapi juga talentanya. Misal, ada dari Karang Taruna yang bisa bermain gitar, nah itu mereka bisa mengajari adik-adiknya,” ungkapnya. 

Yusuf berharap, agar program ini berjalan secara berkelanjutan, diperlukan adanya kolaborasi dan konsistensi antara kelurahan, kecamatan, KSH, RT, RW, dan seluruh masyarakat. 

“Mudah-mudahan ini (terjaga) konsistensinya ya, kami juga mohon bantuan Pak Lurah, Pak Camat, Pak RT, dan Pak RW, untuk saling support memotivasi anak-anak agar mau datang ke Balai RW,” pungkasnya.

Diketahui, program ini merupakan bagian dari upaya pemkot dalam mewujudkan Surabaya menjadi Kota Layak Anak (KLA) Dunia, yaitu dengan memberikan ruang aman bagi anak-anak agar lebih produktif dan kreatif. 

Di dalam program ini, pemkot melibatkan ribuan tenaga pengajar yang terdiri dari pemuka agama, mahasiswa, hingga guru.

Pemkot Surabaya Gelar Wisuda Untuk 12.440 Peserta SOTH Lulusan 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (3/9). 

Untuk angkatan tahun 2024 ini, ada sebanyak 12.440 peserta SOTH dari 1.400 RW se Kota Surabaya yang di wisuda. 

Prosesi wisuda bagi para wisudawan dan wisudawati SOTH dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Pengerak TP PKK Rini Indriyani. 

Dalam sambutannya Wali Kota Eri Cahyadi berpesan kepada orang tua agar tidak lelah mendampingi dan mendidik putra putrinya hingga menggapai kesuksesan dunia dan akhirat. 

Ia meyakini bahwa suatu saat pemimpin Kota Pahlawan akan lahir dari orang tua yang mengikuti SOTH.

"Pemimpin hebat lahir dari seorang wanita penuh akidah Akhlakul Karimah yang hari ini mengikuti wisuda SOTH. Karena orang tua memiliki peran besar untuk membuat anak-anaknya kelak menjadi pemimpin, baik itu pemimpin Kota Surabaya bahkan Indonesia," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengatakan, dalam mendidik seorang anak tidak bisa dibebankan kepada ibu atau ayah saja, tetapi keduanya harus bekerja sama untuk mendampingi tumbuh kembang putra dan putrinya.

"Tanpa ibu seorang anak tidak akan menjadi apa-apa, begitu juga tanpa karakter ayah. Keduanya berperan penting untuk menumbuhkan karakter soleh dan soleha untuk anak-anak bangsa," terang Wali Kota Eri.

Dirinya menambahkan bahwa program SOTH merupakan bagian dari pembangunan Kota Pahlawan yang dimulai dari kesejahteraan keluarga. 

Sebab, apabila keluarga bahagia maka suatu kota juga akan terlihat guyub dan bahagia.

"Ini adalah upaya mensejahterahkan warga di Surabaya, kalau keluarga bahagia maka kota juga akan bahagia. Kemajuan itu berawal dari kebahagian keluarga. Oleh karena itu, saat menjadi wali kota saya membentuk SOTH untuk membantu para orang tua," ungkap Eri.

Sementara itu, Ketua Tim Pengerak TP PKK Rini Indriyani menyampaikan, sebanyak 12.440 peserta wisuda terdiri dari 173 laki-laki dan 12.267 perempuan. 

Hal ini membuktikan bahwa dalam mendidik anak dibutuhkan kolaborasi antara ibu dan ayah.

"Yang sekolah bukan hanya ibunya tapi juga ayahnya. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat untuk mendidik anak-anak panjenengan (Anda) semuanya, harus terus belajar dan belajar," harap Rini.

Rini menjelaskan, sebelumnya para peserta wisuda SOTH telah mengikuti 13 materi mengenai perencanaan dalam keluarga, serta harapan orang tua terhadap masa depan anak.

Kemudian ujar Rini, ada materi perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia dini, kesehatan dan gizi, serta pembentukan karakter anak.

"Ada pula materi mengenai stimulasi perkembangan gerakan kasar dan gerakan halus, perkembangan komunikasi aktif dan pasif serta kecerdasan anak. Yang tak kalah penting adalah materi tentang keterlibatan ayah dalam mendidik anak," tambahnya.

Lantaran jumlah peserta wisuda SOTH yang meningkatkan signifikan dibandingkan angkatan sebelumnya. 

Wisuda SOTH tahun 2024 dibagi dalam lima sesi yang digelar selama dua hari berturut-turut.

Salah satu peserta SOTH, Rendra Prasetya (32 tahun) mengatakan bahwa selama mengikuti SOTH dirinya mendapatkan banyak ilmu mengenai mendidik anak hingga mempersiapkan gizinya.

"Dari situ saya sadar bahwa sebagai manusia peran tertingginya adalah menjadi orang tua. Karena saat punya anak tidak hanya diberi makan saja tapi mendidik dan mengasihi anak dengan tepat," ungkap warga Kecamatan Bulak itu.

Tolak Reklamasi PSN SWL, Ratusan Nelayan Pesisir Surabaya Geruduk PT Granting Jaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ratusan nelayan pesisir Surabaya menggeruduk PT Granting Surabaya, Selasa (3/9). 

Mereka menolak reklamasi Proyek Strategi Nasional Surabaya Waterfront Land (PSN SWL).

Para nelayan itu berasal dari wilayah Kenjeran, Bulak dan wilayah lain di Surabaya timur. 

Mereka menggelar aksi di depan pintu gerbang Kenjeran Park yang merupakan kantor PT Granting.

Ratusan nelayan tersebut terlihat membawa berbagai tulisan baliho, poster dan spanduk bertuliskan penolakan proyek reklamasi.

"Tolak Reklamasi," isi poster yang dibawa nelayan.

Ada juga spanduk bertuliskan "Laut Surabaya tidak dijual,"

Lalu ada spanduk "Reklamasi hanya akan menguntungkan cukong,"

Kemudian "Tanpa reklamasi, saya tetap cantik, tolak reklamasi,"

Serta "Tolak, tolak, tolak reklamasi," ujar para nelayan menyuarakan orasinya.

Biro Hukum Himpunan Nelayan Indonesia, Kota Surabaya, Choirul Subekti mengatakan, pihaknya menolak reklamasi. Sebab reklamsi berpotensi merusak ekologi dan juga menurunkan hasil nelayan.

"Maka dari itu kita tidak berkenan dengan adanya reklamasi, di Surabaya tidak ada reklamasi, tidak banjir," ujarnya.

Pihaknya akan melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan untuk menolak proyek tersebut.

"Maka dari itu kita sepakat sampai kapan pun reklamasi akan kita tolak dengan gugatan ke PTUN," ungkap dia.

Gugatan tersebut masih dalam rumusan tim advokasi. 

Pihaknya khawatir ada gerakan masif yang memecah belah masyarakat.

"Ini masih dalam rumusan tim advokasi, khawatir ada pergerakan masif karena ada metode pemecahan belahan masyarakat yang tidak tahu. Demi menyelamatkan anak cucu proyek ini dua puluh tahun. Kita semua sudah mati," pungkasnya.

Promosikan Wisata Kota Lama, Pemkot Gelar Lomba ‘Bercerita Surabaya’


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar lomba ‘Bercerita Surabaya’ di Gedung Balai Budaya, Senin (2/9). 

Mengangkat tema ‘Kota Lama Surabaya’, perhelatan ini menjadi salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam mempromosikan kawasan wisata di Kota Lama Surabaya. 

Setelah sebelumnya, sebanyak 65 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Surabaya mengirimkan karya mereka dalam bentuk video dan telah di unggah di akun YouTube masing-masing. 

Selanjutnya, terpilih 10 finalis yang berhasil lolos dan melaju ke babak final lomba ‘Bercerita Surabaya’. 

Para OPD itu mengisahkan tentang tempat bersejarah yang ada di kawasan Kota Lama Surabaya. 

Dengan demikian, 10 finalis yang lolos saling unjuk kreativitas dalam bentuk pementasan teater. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengapreasi ke-10 OPD yang saling unjuk karya melalui pementasan teater itu. 

Bahkan menurutnya, kreativitas dan inovasi yang ditampilkan dapat diimplementasikan dalam program kerja di masing-masing OPD. 

“Saya sangat bangga melihat antusiasme dari seluruh OPD Pemkot Surabaya, termasuk kecamatan, yang turut berpartisipasi dalam lomba ini. Ini menjadi komitmen kita untuk terus mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata dan budaya di Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Ia berharap melalui kreativitas ini, OPD tidak hanya menyelesaikan tugas-tugasnya di kantor saja, tetapi bisa bekerja dan melakukan pelayanan dimana saja. 

“Dimanapun tapi tetap ada hasilnya, kreativitas seperti ini yang harus dimunculkan dalam setiap pekerjaan,” terangnya.

Di samping itu, Wali Kota Eri pun meminta kepada Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya untuk membuat deskripsi melalui tulisan atau tampilan di layar monitor terhadap bangunan bersejarah yang ada di kawasan Kota Lama Surabaya. 

“Yang ditampilkan (pertunjukannya) sangat luar biasa, karena setiap tempat memiliki kisah sejarah. Jadi kalau ada wisatawan yang datang bisa membaca dari deskripsi sejarah tempat itu atau melalui layar monitor,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, 10 finalis tampil secara langsung dihadapan Wali Koya Eri dan Bunda Literasi Surabaya Rini Indriyani. 

Mereka merupakan 10 finalis terbaik yang telah lolos melalui seleksi karya video.

“Kegiatan lomba ‘Bercerita Surabaya’ ini bertema Kota Lama Surabaya, dimana kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Pahlawan. Sehingga kita turut serta mempromosikan Kota Lama Surabaya ke masyarakat luas,” kata Mia.

Mia menjelaskan, pada tahap awal lomba “Bercerita Surabaya”, sebanyak 65 OPD telah mengirimkan hasil karya video. 

Kemudian, terpilih 10 finalis terbaik untuk tampil di Gedung Balai Budaya Surabaya. 

“Mereka tampil secara live untuk dinilai oleh dewan juri. Sedangkan kriteria penilaian lomba “Bercerita Surabaya”, antara lain ketercakupan muatan cerita, kerunutan cara bercerita, kemantapan gagasan atau usulan pengembangan, tampilan, dan kemampuan interaksi dengan audience,” pungkasnya.

Adapun para pemenang lomba “Bercerita Surabaya”, Juara I diraih oleh Disbudporapar, Juara II diraih oleh Dispusip, serta Juara III diraih oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM).

Selanjutnya, Harapan I diraih oleh Kecamatan Sambikerep, Harapan II diraih oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Harapan III diraih oleh Bagian Umum, Protokol, dan Komunikasi Pimpinan, serta Juara Favorit diraih oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya.

Senin, 02 September 2024

Ubah Mindset Camat-Lurah, Wali Kota Eri Tekankan Transformasi Layanan Publik dan Prioritaskan Kebutuhan Warga


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan pengarahan kepada seluruh camat, lurah dan Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Kegiatan pengarahan itu berlangsung di Graha Sawunggaling Kantor Pemkot Surabaya, Senin (2/9).

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri meminta camat, lurah hingga kepala PD untuk mengubah mindset cara kerja mereka dalam melayani masyarakat. 

Ia menekankan pentingnya pelayanan publik yang efektif dan efisien.

"Salah satu contohnya adalah penerapan konsep pelayanan publik di balai RW, dimana setiap kelurahan dilengkapi dengan satu tenaga kesehatan dan satu kelurahan satu unit ambulans," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai kegiatan pengarahan.

Ia menjelaskan bahwa filosofi dari pelayanan publik di balai RW adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga. 

Misalnya ketika warga memerlukan layanan administrasi kependudukan (Adminduk), maka mereka tidak perlu lagi datang ke kantor kelurahan karena bisa melalui aplikasi.

"Setiap kegiatan atau pelayanan publik di Balai RW, filosofinya adalah membuat pintar warga. Jadi misal pada waktu (ada pegawai) izin kerja, warga tidak perlu urus KTP datang ke kantor kelurahan, dengan begini maka tidak ada lagi pelayanan publik yang terhambat," ujarnya.

Karena itu, Wali Kota Eri menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan teknologi dalam transformasi pelayanan publik. 

Ia pun menyoroti keberhasilan program Pemkot Surabaya dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan dalam tiga tahun terakhir.

"Dulu, penanganan stunting dilakukan secara manual dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan. Sekarang, dengan perubahan ini, angka (prevalensi) stunting Surabaya turun menjadi 1,6 persen, dan kemiskinan juga mengalami penurunan," jelasnya.

Sebagai contoh lain, Wali Kota Eri menyoroti masalah pengelolaan parkir pada restoran. Menurutnya, teknologi CCTV dapat digunakan untuk memantau tempat parkir secara otomatis. 

"Sehingga tidak lagi perlu melakukan pencatatan karcis manual," tegasnya.

Termasuk pula dalam penerapan absensi karyawan di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Dengan teknologi aplikasi, kini absensi karyawan menjadi lebih efisien karena mereka tidak perlu harus antre.

"Jadi absen bisa dilakukan di mana pun, yang terpenting adalah output dan outcome-nya per hari itu ada. Itu kenapa saya kumpulkan lurah, camat dan kepala dinas. Jadi yang sudah kita lakukan ini saya ingin menjadi evaluasi agar mengerti tujuannya," bebernya.

Selain itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini kembali menegaskan bahwa kerja pemerintah harus berorientasi pada kebahagiaan masyarakat.

"Jadi saya ingin mengubah mindset camat dan lurah agar tidak bekerja dengan perintah otoriter, tetapi lebih kepada apa yang diinginkan warga, didiskusikan dan dijalankan, itu yang saya bentuk hari ini," jelas dia.

Misalnya soal peningkatan data warga miskin yang tidak boleh dianggap sebagai kegagalan dalam kepemimpinan. 

Tetapi hal itu harus dianggap sebagai peluang untuk memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran.

"Karena apa? kadang-kadang mereka (camat-lurah) takut, ketika ada warga miskin masuk data jadi tambah, maka dia takut dikatakan gagal, dicopot dari jabatannya,"  katanya.

"Jadi saya sampaikan, kerja ini untuk kebahagiaan warga dan hari ini saya minta camat lurah collect semuanya dalam satu RW itu, apa yang dibutuhkan warga, misal paving atau apa? Nah, nanti kita buatkan prioritas," imbuhnya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri kembali menegaskan kepada jajarannya bahwa pemerintah harus bekerja untuk kepentingan masyarakat, tanpa mencari pengakuan atau pujian. 

"Inilah yang saya ajarkan ke teman-teman selama tiga tahun terakhir. Bagaimana dengan kemajuan teknologi, bekerja dengan hati, bisa mengubah semuanya," pungkasnya.

Bubarkan Balap Sepeda Angin, Dua Anggota Satpol PP Surabaya Dikeroyok, Kasus Ditangani Polisi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dua insiden kekerasan menimpa anggota Satpol PP Kota Surabaya dalam dua malam. 

Insiden tersebut melibatkan pengeroyokan dan pemukulan terhadap anggota yang sedang menjalankan tugas menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser mengatakan bahwa insiden pertama terjadi di Kecamatan Dukuh Pakis, tepatnya di Jalan KH Abdul Wahab Siamin depan Golden City (Goci) Mall pada Jumat (30/8) malam.

"Pada malam itu, anggota Satpol PP Dukuh Pakis melakukan patroli setelah menerima laporan dari warga terkait seringnya lokasi tersebut dijadikan arena balap liar sepeda angin dan terindikasi ada taruhan," kata Fikser, Senin (2/9).

Setelah membubarkan kegiatan balap liar, para pelaku justru kembali dan menyerang anggota Satpol PP. 

Akibatnya, dua anggota Satpol PP menjadi korban pengeroyokan, sementara mobil patroli mereka juga dilempari batu.

Fikser menegaskan bahwa kasus pengeroyokan tersebut, sudah dilaporkan ke Polsek Dukuh Pakis, Polrestabes Surabaya untuk ditindaklanjuti.

"Kami sudah lapor dan semua proses sudah dibawa ke Polsek Dukuh Pakis. Semoga yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota kami bisa diproses," ujarnya.

Sedangkan insiden kedua terjadi di wilayah Pasar Keputran Surabaya pada Sabtu (31/8) malam. 

Saat melakukan giat rutin penertiban, anggota Satpol PP Surabaya menjadi korban pemukulan. 

"Kejadian di Pasar Keputran juga sudah kami laporkan ke Polsek Tegalsari. Itu korbannya satu anggota Satpol PP," ungkap Fikser.

Meski pelaku pemukulan di Pasar Keputran sudah diamankan dan mengajukan permohonan maaf, Fikser menegaskan bahwa proses hukum akan tetap dilakukan jika insiden serupa terulang di kemudian hari.

"Sudah ada penyesalan dan permohonan maaf dari pelaku, kemudian ini kita selesaikan bersama. Tetapi bila ini kejadian lagi, pasti proses hukum," tegasnya.

Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya itu menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk mendukung giat Satpol PP pada malam hari. 

Hal ini diharapkan agar insiden serupa tidak kembali terjadi.

"Secara keseluruhan kami sudah koordinasi dengan Polrestabes Surabaya terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan Satpol PP terkait ketertiban umum," pungkasnya.

Jadi Kado Spesial di HUT ke-108, PDTS KBS Kenalkan Anak Gajah Sumatera “Rocky Balboa” ke Publik


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) akhirnya mengenalkan secara resmi anak gajah Sumatera, Rocky Balboa kepada publik, Sabtu, (31/8). 

Anakan gajah Sumatera itu dikenalkan ke publik bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 KBS. 

Direktur Utama (Dirut) PDTS KBS, Chairul Anwar mengatakan, anak gajah Sumatera ini merupakan hasil breeding (pembiakan) indukan gajah jantan dewasa bernama Doa dan gajah betina, Lembang. 

“Jadi kerudung (penutup kandang) yang ada di kandang gajah nanti akan dibuka, sehingga pengunjung sudah bisa menikmati, melihat anak gajah secara langsung,” kata Chairul, Senin (2/9).

Chairul menjelaskan, keberhasilan pembiakan gajah Sumatera ini, menjadi kebanggaan tersendiri bagi jajarannya, dan menjadi kado spesial di HUT ke-108 KBS. 

Tidak hanya itu, kelahiran Rocky sekaligus juga menambah koleksi gajah di KBS. 

“Sekarang ada enam ekor ya, jadi ada tiga betina dan tiga jantan. Yang pertama itu bapaknya Rocky, yaitu Doa namanya. Kemudian ada kakaknya, namanya Gonzales, dan ini sekarang Rocky,” jelas Chairul.

Chairul menerangkan, sebagai bagian dari lembaga konservasi, PDTS KBS berkomitmen akan terus melakukan pembiakan gajah untuk menambah koleksi kelestarian hewan langka di Indonesia. 

Rencananya, PDTS KBS akan menambah koleksi gajah betina baru untuk dilakukan proses pembiakan ke depannya.

“Ada tambahan betina gajah, karena usia Lembang, ibunya si Rocky itu sudah 40-50 tahunan. Jadi, kita mau cari yang fresh blood untuk gajah betina, sebenarnya (Lembang) masih bisa, akan tetapi kalau terlalu tua kasihan dan hasilnya nggak bagus,” terangnya. 

Ia menambahkan, kondisi Rocky saat ini sudah sangat baik sehingga bisa segera disaksikan oleh para pengunjung KBS. 

Bahkan, perilaku Rocky sudah jauh lebih aktif sejak dilahirkan oleh induknya pada 25 Mei 2024 lalu. 

Dirinya mengungkapkan, anak gajah itu setiap harinya diberi makanan buah dan sayur-sayuran. 

Di samping itu, bayi gajah itu juga minum susu secara langsung dari induknya. 

“Yang paling itu adalah, kalau anak gajah balita itu (diperhatikan) nafsu makannya, karena nafsu makannya tinggi sekali. Karena ini masih belum enam bulan, itu masih menyusu sama induknya, dan ditambah buah-buahan yang dipotong kecil-kecil,” ungkapnya. 

Di samping itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim Nur Patria Kurniawan mengukapkan, kelahiran Rocky adalah bentuk keseriusan, kepedulian, dan keberhasilan manajemen PDTS KBS sebagai lembaga konservasi. 

Dia berharap, keberhasilan PDTS KBS dalam pengembangbiakan gajah Sumatera ini bisa dijadikan contoh bagi lembaga konservasi lainnya di Jawa Timur. 

“Di Jatim itu ada 10 lembaga konservasi salah satunya adalah KBS ini, maka dari itu harapan saya ini bisa menjadi best learning untuk lembaga konservasi lainnya. Memang, tidak semua lembaga konservasi punya gajah, tetapi ini merupakan bentuk keseriusan yang bisa diimplementasikan dan sekaligus menjadi contoh untuk lembaga konservasi yang lain,” pungkasnya. 

Diketahui, saat ini PDTS KBS memiliki enam ekor gajah. Diantaranya ada tiga jantan yaitu Doa, Gonzales, dan Rocky. Sedangkan tiga lainnya adalah gajah betina, yaitu Lembang, Hilir, dan Si Manis.

Sabtu, 31 Agustus 2024

15 Pasang Peserta Cak dan Ning Surabaya 2024 Melaju ke Babak Final Memperebutkan 7 Kategori Juara


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya bersama Paguyuban Cak dan Ning Surabaya (PCNS) mengelar semifinal pemilihan Cak dan Ning Kota Surabaya 2024 di Balai Budaya, Jumat (30/8) malam. 

Dalam gelaran semifinal tersebut, 15 pasangan Cak dan Ning terpilih untuk melanjutkan ke babak final yang akan diadakan tanggal 7 September 2024.

Ketua Umum Paguyuban Cak dan Ning Surabaya, Sereza Buana Febrian mengatakan, mereka yang berhasil lolos ke babak final akan melakukan karantina selama enam hari untuk mempersiapkan mental hingga memperdalam wawasan.

"Karantina ini untuk mempersiapakan 15 pasang Cak dan Ning yang terpilih agar siap menampilkan yang terbaik dalam babak final minggu depan," ungkap Reza ditemui usia acara.

Reza menggungkapkan bahwa dalam babak semifinal, sebanyak 25 pasangan Cak dan Ning beradu gagasan mengenai parawisata hingga fasilitas pendukung yang sedang dikembangkan oleh Pemkot Surabaya.

"Ini yang membedakan pemilihan Cak dan Ning tahun ini dengan sebelumnya. Pertanyaan yang diberikan tidak hanya seputar Disbudporapar atau pariwisata tapi juga pengembangan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya lainnya," jelas Reza.

Sebelumnya, Cak dan Ning yang lolos ke semifinal sudah mengikuti babak penyisihan satu, dua dan tiga. 

Reza menjelaskan bahwa rangkaian seleksi pemilihan Cak dan Ning Kota Surabaya sudah dilaksanakan sejak 23 Agustus 2024. 

Awalnya ada 350 peserta yang mendaftar, mereka terus tereliminasi hingga tersisa 25 pasang di babak semifinal dan dikerucut lagi menjadi 15 pasang yang akan melaju ke babak final.

"Rangkaiannya banyak sekali dan banyak yang gugur juga. Babak penyisihan pertama tes performance, lalu penyisihan kedua lebih kepada adu gagasan dan bagaimana peserta menguasai dirinya saat berbicara didepan umum. Selanjutnya, babak penyisihan ketiga lebih kepada tes psikologi dan wawancara dengan panitia," papar Reza.

Mantan Cak Kota Surabaya tahun 2018 itu menyebut, antusiasme peserta di tahun 2024 meningkat tajam dibandingkan dua tahun sebelumnya. 

Hal ini membuktikan bahwa semakin pemuda dan pemudi yang ingin terlibat dalam pembangunan Kota Surabaya.

"Tahun 2022 lalu yang mendaftar sekitar 175 pasangan, lalu tahun 2023 ada 220 pasangan dan di tahun 2024 melonjak sampai 350 pasangan Cak dan Ning yang mendaftar. Jadi untuk tahun ini memang lebih antusias pesertanya," imbuhnya.

Reza berharap, pasangan Cak dan Ning yang terpilih ke babak final bisa memberikan dampak dan sumbangsihnya untuk pembangunan Kota Surabaya ke depan.

"Harapannya jelas membantu Pemkot Surabaya mengenalkan kembali wisata kepada masyarakat luas," harapnya.

Adapun 15 pasangan Cak dan Ning yang lolos ke babak final adalah:

1.Cak Hanif/Ning Chellyne

2.Cak Bagas/Ning Michelle

3.Cak Juan/Ning Jea

4.Cak Hendy/Ning Elvira

5.Cak Rangga/Ning Indira

6.Cak Arka/Ning Deninta

7.Cak Abel/Ning Joana

8.Cak Zidane/Ning Sayla

9.Cak Raynal/Ning Roschetta 

10. Cak Rofiq/Ning Khayla

11.Cak Adi/Ning Ajeng

12.Cak Hilmy/Ning Sasa

13.Cak Mauda/Ning Farah

14. Cak Helmy/Ning Tsania

15.Cak William/Ning Tiara

Mereka akan memperebutkan juara pertama hingga 7 kategori juara lainya, yaitu Wakil 1 Cak dan Ning Surabaya 2024,Wakil 2 Cak dan Ning Surabaya 2024, Wakil 3 Cak dan Ning Surabaya 2024, 

Persahabatan Cak dan Ning Surabaya 2024, Berbakat Cak dan Ning 2024, Favorit Cak dan Ning 2024.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani berharap, para pemuda Surabaya dapat berkontribusi lebih dalam program pembangunan di Kota Pahlawan lewat pemilihan Cak dan Ning 2024.

“Jadi tidak hanya terkait pariwisata tetapi juga bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Surabaya,” terangnya.

Kamis, 29 Agustus 2024

Pemkot Surabaya Ajak Warga Selesaikan BPHTB Sebelum Harga Properti Naik Lagi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program diskon Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). 

Program yang berlaku selama bulan Agustus 2024 ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang melakukan transaksi properti.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati mengimbau kepada masyarakat yang memiliki transaksi properti, untuk segera menyelesaikan pembayaran BPHTB.

"Mumpung ada program diskon, segera manfaatkan untuk menyelesaikan BPHTB, baik untuk transaksi jual-beli, peningkatan status kepemilikan ke sertifikat, maupun waris," ujar Febri, Kamis (29/8).

Febri menekankan pentingnya menyelesaikan BPHTB segera setelah transaksi atau layanan terkait pertanahan dilakukan. 

Menurutnya, jika transaksi atau layanan pertanahan tidak langsung diselesaikan, akan ada kerugian di kemudian hari.

"Misalnya, jika lima tahun lalu seseorang membeli properti dan saat ini ingin meningkatkan status kepemilikan menjadi sertifikat, maka BPHTB akan dihitung berdasarkan nilai properti saat ini, bukan pada saat pembelian lima tahun lalu," jelas Febri.

Untuk itu, Febri menekankan pentingnya menyegerakan pembayaran BPHTB untuk transaksi jual-beli atau waris. 

"Jika BPHTB ditunda, ketentuan yang berlaku bisa membuat beban semakin besar," tambahnya.

Dalam program "Promo Merdeka", Pemkot Surabaya memberikan diskon BPHTB bagi wajib pajak, baik perorangan maupun badan, yang melakukan perolehan hak atas tanah dan bangunan. 

Termasuk melalui jual-beli maupun peralihan hak non-jual-beli seperti hibah, waris, hibah wasiat atau tukar menukar.

Febri mengungkapkan, hingga saat ini, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan program diskon BPHTB tersebut. 

"Diskon masih berlaku dan meskipun sudah banyak yang memanfaatkan, saya yakin masih ada yang menunda karena merasa belum membutuhkan saat ini," katanya.

Program pengurangan BPHTB ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu jual-beli dan non-jual-beli. 

Untuk Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) sebesar Rp 0 - Rp1 miliar dalam kategori jual-beli, diberikan pengurangan sebesar 30 persen, sedangkan untuk non-jual-beli, pengurangan sebesar 40 persen.

Sementara itu, untuk NPOP lebih dari Rp1 miliar hingga Rp2 miliar, kategori jual-beli mendapatkan pengurangan sebesar 15 persen, dan kategori non-jual-beli mendapatkan pengurangan sebesar 20 persen. 

Sedangkan untuk NPOP di atas Rp 2 miliar, baik kategori jual-beli maupun non-jual-beli, diberikan pengurangan sebesar 10 persen.

Data Bapenda Surabaya bulan Juli dan Agustus 2024, sebanyak 4.849 Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) telah memanfaatkan program pengurangan BPHTB dengan total realisasi mencapai Rp348,5 miliar.

Sementara itu, total capaian BPHTB yang telah dibayarkan masyarakat hingga 26 Agustus 2024 mencapai Rp 847,3 miliar, dengan Rp 469,8 miliar di antaranya berasal dari wajib pajak yang tidak mengikuti program diskon ini.

Febri menegaskan bahwa program diskon BPHTB ini masih berjalan hingga 31 Agustus 2024. 

Karena itu, pemerintah kota mengajak masyarakat dapat segera memanfaatkannya sebelum periode berakhir.

"Diskon yang diberikan bervariasi tergantung pada range NPOP atau harga pasar. Semakin cepat BPHTB diselesaikan, semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat," pungkasnya.

Cegah Penularan Mpox, Pemkot Surabaya Masifkan Sosialisasi PHBS ke Masyarakat


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bergerak cepat melakukan pencegahan adanya penularan penyakit Mpox (Monkey Pox) di Kota Pahlawan. 

Pencegahan yang dilakukan diantaranya adalah, melakukan sosialisasi dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat. 

Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Moh. Ashadi Mu’minin mengatakan, pemkot melalui Dinkes Surabaya sudah mulai melakukan sosialisasi kewaspadaan terhadap Mpox sejak tahun 2023. 

Nah, di tahun ini, Dinkes meningkatkan kembali sosialisasi kewaspadaan terhadap Mpox melalui jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan, kecamatan, RS, hingga puskesmas. 

“Sudah kami sosialisasikan terkait managerial kasus terkait gejala, cara penularan, hingga langkah pencegahan terkait Mpox. Kami juga bekerjasama dengan otoritas pelabuhan dan bandara, tujuannya untuk memperketat di pintu-pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara,” kata Ashadi, Kamis (29/8).

Tidak hanya itu, Ashadi melanjutkan, Pemkot Surabaya juga meningkatkan kapasitas dan penguatan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) untuk mendeteksi dini, pelatihan, dan pengendalian Mpox. 

Selain itu, pemkot juga melakukan pelatihan rekam medis hingga peningkatan atau menyediakan peralatan yang diperlukan untuk mendeteksi dini penyakit Mpox. 

“Kami juga melakukan pengecekan, dan konfirmasi kasus 1x24 jam, itu harus dilaporkan. Nah, itu akan kita tindak lanjuti agar penanganannya lebih cepat,” ujar Ashadi. 

Ashadi menjelaskan, sejak tahun lalu pemkot melalui Dinkes juga melakukan pemantauan kasus Mpox secara berkala. 

Pemantauan kasus tersebut dilakukan melalui aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI). 

“Jadi kita memantau melalui aplikasi ini, dan ini bisa dipantau oleh seluruh Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia. Kami juga melakukan diseminasi informasi kepada masyarakat secara masif, baik melalui media massa ataupun sosial media, tujuannya agar tidak timbul hoaks atau timbul kepanikan di masyarakat,” jelasnya. 

Ashadi mengungkapkan, selama tahun 2024, kasus Mpox di Surabaya masih belum ada, alias Nol kasus. 

“Kota Surabaya sendiri sudah melakukan tindakan sejak tahun 2023, dan tahun ini kita lakukan peningkatan sosialisasi,” ungkapnya. 

Sementara itu, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Husada Utama, Ni Putu Susari Widianningsih, menyampaikan upaya-upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit Mpox. 

Yakni dengan menjaga pola hidup sehat dan mengolah makanan dengan baik dan benar. 

Penularan Mpox bisa melalui cairan tubuh, luka, hubungan sexual, droplet, hingga melalui bekas luka Mpox. 

”Karena penularanya ini bisa dari hewan, dari makanan daging yang dimasak dengan cara tidak baik, kemudian juga bisa memperhatikan kesehatan hewan prliharaan,” kata Putu. 

Putu menjelaskan, gejala Mpox yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah, adanya pembesaran kelenjar getah bening dan terasa nyeri. 

“Kemudian timbul ruam-ruam, hingga demam, itu harus waspada. Jika ada riwayat kontak atau bepergian, itu harus memeriksakan diri ke dokter,” jelasnya. 

Dirinya mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melupakan pola hidup sehat, agar tidak mudah tertular penyakit tersebut. 

“Kami harap terus waspada jika kemudian ada gejala. Selain itu kami harap pemerintah bisa memperluas testing untuk pemeriksaan terhadap orang-orang bergejala, dan harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghambat penyebaran yang lebih luas lagi,” pungkasnya.

Asrama Bibit Unggul Diresmikan, Langkah Nyata Wali Kota Eri Cetak Generasi Emas


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya mencatat saat ini ada sekitar 138 anak yang mengikuti program pendidikan "1 Keluarga 1 Sarjana" di Asrama Bibit Unggul. 

Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan beberapa mahasiswa yang masih proses seleksi PTN.

"Kemarin sudah ada yang mulai mengikuti kelas di Poltekkes secara daring, dan Alhamdulillah mulai hari ini mereka sudah belajar secara langsung di kelas Asrama Bibit Unggul," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajrihatin, Kamis (29/8).

Anna membeberkan bahwa Pemkot Surabaya menyediakan berbagai fasilitas dan ruang di Asrama Bibit Unggul. 

Diantaranya, ruang pembelajaran, ruang kreasi, ruang makan, hingga lapangan olahraga seperti futsal dan basket.

"Anak-anak yang tinggal di Asrama Bibit Unggul juga kami beri kesempatan untuk mengembangkan bakat. Mulai dari musik, melukis dan berbagai kegiatan kreatif lainnya. Kami berharap asrama ini dapat mencetak generasi muda yang luar biasa," imbuhnya.

Di samping itu, Anna menyebutkan bahwa pihaknya juga dibantu alumni Stikes Hang Tuah Surabaya dalam mendidik anak-anak di Asrama Bibit Unggul. 

Mereka akan membantu mendampingi hingga membimbing anak-anak di asrama selama 24 jam.

"Asrama ini akan menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak, mulai dari bangun pagi, berkuliah hingga aktivitas lainnya. Ini juga tempat untuk membentuk jiwa dan empati anak-anak dalam mewujudkan generasi yang hebat," ungkap Anna.

Hingga saat ini, terdapat 138 anak yang telah tinggal di Asrama Bibit Unggul. 

Terdiri dari 46 anak tengah berkuliah di Poltekkes Kemenkes, 56 anak di Stikes Hang Tuah, dan sisanya berkuliah di PTN.

"Mereka yang berkuliah di Hang Tuah dan PTN diantar menggunakan Suroboyo Bus. Sementara untuk kelas Poltekkes Kemenkes, dibuka langsung kelas di Asrama Bibit Unggul," pungkasnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Asrama Anak Asuh Bibit Unggul yang berlokasi di Jl. Villa Kalijudan Indah XV/Kav. 2-4 Surabaya, Senin (26/8). 

Asrama ini dirancang sebagai tempat tinggal sekaligus pusat pendidikan akademik dan kebangsaan bagi anak-anak penerima program "1 Keluarga 1 Sarjana".

Peresmian Asrama Bibit Unggul ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan ronce bunga melati oleh Wali Kota Eri Cahyadi, dengan didampingi Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani. 

Hadir pula sejumlah pengusaha yang berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak penerima manfaat program tersebut.

Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha yang telah memberikan dukungan penuh dalam mewujudkan Asrama Bibit Unggul. 

Menurutnya, kontribusi mereka sangat besar dalam membantu pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu di Surabaya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi, baik dari kalangan perguruan tinggi maupun pengusaha. Sesungguhnya, Asrama Bibit Unggul ini bukan milik pemerintah kota atau wali kota, melainkan milik orang-orang hebatnya Surabaya," ujar Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa anak-anak yang tinggal di Asrama Bibit Unggul tidak hanya menerima pendidikan akademik, tetapi juga dilatih melalui sekolah kebangsaan. 

Mereka dibina untuk menjadi disiplin dan mandiri selama tiga tahun hingga lulus dan memasuki dunia kerja.

"Ini adalah impian warga Kota Surabaya, agar anak-anak dari keluarga tidak mampu memiliki kesempatan meraih cita-cita setinggi langit dan mampu mengangkat derajat keluarganya," tuturnya.

Dalam mendukung Asrama Bibit Unggul, Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. 

Termasuk di antaranya Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Surabaya.

"Anak-anak yang menempuh pendidikan di Poltekkes belajar di asrama ini, nanti kalau praktik mereka ke RSUD dr Soetomo. Sedangkan mahasiswa Stikes dan perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya berkuliah di kampus masing-masing," jelas Wali Kota Eri.

Selain menyediakan tempat tinggal, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Asrama Bibit Unggul juga memberikan pendidikan etika dan karakter bagi anak-anak. 

Bahkan, anak-anak itu juga mendapatkan uang saku dan makan gratis tiga kali.

"Asrama ini seperti rumah mereka, namun yang membedakan adalah adanya pendidikan kebangsaan. Jadi anak-anak juga diajak Salat Malam hingga Salat 5 waktu berjamaah. Nah, pendidikan-pendidikan inilah yang mengajarkan anak-anak kedisiplinan," tambahnya.

Di Asrama Bibit Unggul, Pemkot Surabaya memisahkan tempat tinggal anak-anak berdasarkan jenis kelamin. 

Untuk anak laki-laki ditempatkan di gedung asrama sisi barat, sedangkan anak perempuan di sisi utara. 

Selain itu, asrama ini juga menampung 51 anak istimewa dan 25 lansia putri.

Wali Kota Eri menambahkan bahwa anak-anak penerima program 1 Keluarga 1 Sarjana juga diajarkan agar memiliki rasa empati dengan dunia luar. 

Karena itu anak-anak tersebut, tinggal berbaur di Asrama Bibit Unggul dengan anak-anak istimewa dan lansia.

"Ini agar bagaimana mereka sebagai anak bangsa yang memiliki jiwa-jiwa Pancasila menghormati yang lansia, bagaimana mereka bisa membantu anak-anak disabilitas. Sehingga ketika mereka di luar, melihat dunia nyata itu mereka sudah punya rasa empati," pungkasnya.