Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih penghargaan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Early Adopter dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI).
Penghargaan tersebut, diserahkan oleh Menteri Kominfo RI, Budi Arie Setiadi kepada Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, di Jakarta, Selasa (10/9) pada agenda Peluncuran Hasil Pengukuran IMDI Tahun 2024.
Penghargaan IMDI Early Adopter adalah sebuah apresiasi yang diberikan Kemenkominfo RI kepada pemerintah provinsi yang telah menggunakan IMDI sebagai salah satu indikator rencana pembangunan daerah di wilayahnya.
Selain penghargaan kepada pemerintah provinsi, Kemenkominfo RI juga memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota yang memiliki nilai indeks IMDI tahun 2024 sangat tinggi.
Dalam arahannya tentang 'Peran Masyarakat Digital dalam Menuju Indonesia Digital', Menteri Kominfo RI Budi Arie Setiadi menyampaikan, perkembangan era digital saat ini membawa pengaruh besar dalam berbagai lini kehidupan.
Sehingga konsekuensinya diperlukan upaya ekstra dalam pengembangan talenta digital yang siap mengembangkan teknologi tersebut.
"Ada sekitar 149 juta jumlah pekerjaan digital di level global dibutuhkan di tahun 2025. Di Indonesia ada 27 hingga 46 juta pekerjaan baru diperkirakan akan muncul akibat otomatisasi di tahun 2030. Kondisi ini cukup menantang karena sekitar 90% perusahaan di Indonesia merasa ketersediaan talenta digital masih dibawah kebutuhan industri," jelas Budi.
Lebih lanjut, Budi menerangkan, salah satu cara merespon kebutuhan digital adalah melalui up-skilling dan re-skilling talenta digital yang dirasa perlu memiliki berbagai keterampilan penting.
"Saat ini talenta digital membutuhkan keterampilan teknologi di tingkat menengah dan mahir yang mampu mendistruksi cara kerja yang melahirkan berbagai inovasi baru. Talenta digital diharapkan menguasai teknologi terbaru dengan memiliki keterampilan seperti digital entrepreneurship, keamanan siber, data science, computational thinking, programming, Ai dan Big Data," terangnya.
Keterampilan digital tersebut, dikatakan Budi, akan diperkuat dengan keterampilan kognitif seperti pola pikir analitik, pola pikir sistemik, dan berpikir kreatif.
Menurutnya, talenta digital yang mumpuni sangat dibutuhkan di tengah berbagai peluang dan tantangan di ruang digital.
Potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, Budi menyebutkan, diperkirakan mencapai 220-360 US Dollar yang akan memberikan kesempatan perkembangan perekonomian bangsa secara signifikan.
Terlebih, generasi muda saat ini sangat familiar dengan platform digital, di samping itu pemahaman terhadap pemanfaatan teknologi digital juga diharapkan ada beberapa tantangan misalnya ancaman penyebaran konten negatif dan provokatif yang dapat menimbulkan perpecahan.
"Selain itu kesenjangan literasi dan keterampilan digital menjadi tantangan tersendiri yang dapat menghambat pemanfaatan ruang digital secara optimal. Kesenjangan digital menjadi perhatian berbagai negara di dunia seperti Vietnam, China, dan Singapura untuk mengukur tingkat kompetensi masyarakat di Indonesia dalam menggunakan teknologi digital," ungkap Budi.
Oleh karena itulah, Budi mengatakan, Kmenterian Kominfo mencanangkan inisiatif IMDI yang dirancang berdasarkan digital literasi dan digital skill tool kit sebagai implementasi pengukuran kondisi masyarakat digital Indonesia berbasis wilayah dari tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.
"IMDI mengukur kondisi masyarakat digital Indonesia di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sehingga dapat menjadi pedoman dalam menentukan arah kebijakan serta program pengembangan SDM digital yang komprehensif dan tepat sasaran," kata Budi.
Pengukuran IMDI secara berkala, menurut Budi, dapat berperan penting dalam memantau tren perkembangan kompetensi digital masyarakat dari tahun ke tahun sebagai bagian dari upaya mengakselerasi agenda transformasi digital Indonesia.
IMDI disusun berdasarkan pada empat pilar yaitu infrastruktur dan ekosistem, keterampilan digital, pemberdayaan dan pekerjaan.
"Saya mengapresiasi peluncuran hasil pengukuran IMDI tahun 2024 sebagai langkah bersama dalam memperolah pemahaman komprehensi akan perkembangan kondisi masyarakat digital Indonesia. Semoga hasil pengukuran hari ini dapat menjadi landasan pembuatan kebijakan serta program pengembangan SDM digital khususnya untuk menuju dan mewujudkan Indonesia Emas 2045," tukas Budi.
Sementara itu, saat ditemui usai acara Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin menyampaikan, pihaknya bersyukur Pemprov Jatim dapat menerima penghargaan IMDI Early Adopter sebagai bentuk apresiasi dari Kemenkominfo.
"Alhamdulillah, hari ini Pemprov Jatim mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kemenkominfo sebagai apresiasi terhadap pemerintah provinsi yang awal menerapkan indeks masyarakat digital Indonesia," tutur Sherlita.
Sherlita menilai, IMDI ini menjadi bagian dari semua dokumen perencanaan di Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Oleh karenanya Ia berharap, Indeks Masyarakat Digital bisa diterapkan juga di pemerintah kabupaten/kota.
"Sehingga ada benang merah perencanaan atau indeks yang dipakai bersama tidak hanya oleh Kemenkominfo, pemerintah provinsi tapi juga oleh kabupaten kota," pungkas Sherlita.
Diketahui, dalam agenda ini Pemkot Malang juga menerima penghargaan sebagai salah satu Pemkot dengan nilai IMDI sangat tinggi yakni, 52,64.
Sherlita mengucapkan selamat dan sukses atas penghargaan yang diraih Pemkot Malang tersebut.