Minggu, 27 Desember 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya mengantarkan Tri Rismaharini hingga ke Kabupaten Ponorogo sebelum menuju ke DKI Jakarta, Minggu (27/12). 

Mereka pun turut serta blusukan bersama Menteri Sosial RI itu untuk menyalurkan bantuan sosial ke desa-desa di Ponorogo.

Meski di hari libur, para pejabat Pemkot Surabaya ini merelakan waktunya untuk mengawal Risma menggunakan mobil pribadi hingga ke Kabupaten Ponorogo. 

Bahkan, tak sedikit pula di antara mereka yang mengajak keluarganya. Ini dilakukan mereka sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada sosok perempuan yang pernah menjabat Wali Kota Surabaya itu.

Mereka di antaranya, M Fikser (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya), Wiwiek Widiyanti (Kabag Umum dan Protokol Pemkot Surabaya), Eddy Christijanto (Kepala Satpol PP Surabaya), Irvan Wahyudrajat (Kepala Dishub Surabaya), Erna Purnawati (Kepala Dinas PU dan Bina Marga Surabaya), Febriadhitya Prajatara (Kabag Humas Pemkot Surabaya), Febria Rachmanita (Kepala Dinas Kesehatan Surabaya) hingga Ikhsan (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya).

Mewakili seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Pemkot Surabaya, Kadiskominfo Kota Surabaya, M Fikser menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Tri Rismaharini atas dedikasinya selama ini untuk warga Kota Pahlawan. 

Menurut dia, banyak pelajaran hidup yang diberikan Risma ketika dulu masih menjabat Wali Kota Surabaya.

"Terima kasih untuk seluruh pelajaran kehidupan yang selama ini diberikan kepada kami para stafnya di lingkungan Pemkot Surabaya. Dan ilmu itu sangat bermanfaat untuk kami bekerja di Surabaya bagaimana harus melayani warga Surabaya dengan baik," kata Fikser usai mengantarkan Risma hingga ke Ponorogo, Minggu (27/12).

Tak lupa, Fikser bersama seluruh karyawan di Pemkot Surabaya juga turut serta mendoakan Risma agar selalu diberikan kesuksesan dan kelancaran dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial RI.

"Kami mendoakan beliau (Risma, red) agar sehat selalu dalam menjalankan amanah yang lebih besar untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), amanah dari Presiden dan amanah dari rakyat Surabaya," tuturnya

Ia meyakini bahwa Risma mampu menjalankan amanahnya sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI. 

Terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di seluruh pelosok negeri. 

"Kami yakin bahwa Ibu (Risma) pasti bisa menyelesaikan amanah itu dengan baik. Karena beliau mempunyai kemampuan yang efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah itu," jelasnya.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini pun mengaku rindu dan kangen saat dimana Risma mengajaknya makan bersama-sama usai bekerja. 

"Yang paling dirindukan pas najak makan. Karena bahasanya ibu (Risma) kalau ngajak makan itu kayak seorang ibu ngajak anaknya," ungkapnya.

Apalagi, kata Fikser, saat makan bersama Risma tidak pernah membedakan mana staf maupun pejabat struktural di Pemkot Surabaya. 

Selain itu, di saat makan pula Risma selalu memberikan masukan-masukan atau solusi terkait masalah pekerjaan.

"Bagi kami orang timur tempat makan itulah tempat yang sakral bagi keluarga. Karena beliau (Risma) membangun tim ini seperti keluarga. Karena di situ (meja makan, red) kita dinasihati, ditegur dan dikasihkan solusi," pungkas Fikser. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Bola mata Tri Rismaharini pun berkaca-kaca saat berpamitan dengan para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Bahkan, Menteri Sosial (Mensos) RI yang baru dilantik itu pun tak kuasa menahan air mata saat naik mobil dan akan meneruskan perjalanannya menuju DKI Jakarta.

"Terima kasih. Terima kasih. Makasih ya," kata Risma kepada para pejabat pejabat Pemkot Surabaya usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).

Kendati sudah berada didalam mobil, Risma enggan memerintahkan sopirnya untuk meninggalkan lokasi. 

Tak banyak kata yang diucapkan Risma selain kalimat terima kasih kepada para pejabat Pemkot Surabaya yang meluangkan waktunya di hari libur untuk hadir melepas kepergian mantan pemimpinnya itu untuk menjalankan tugas barunya sebagai Mensos.

Tak hanya bola mata Risma yang terlihat berkaca-kaca. Namun hal serupa juga terlihat pada beberapa pejabat Pemkot Surabaya yang rela hadir dimasa akhir melepas tugas dari mantan Wali Kota Surabaya itu.

Selain memberi ucapan rasa terima kasihnya pada para pejabat Pemkot Surabaya, Risma juga memberikan ucapan yang sama kepada para jurnalis yang setiap hari ngepos di lingkungan Pemkot.

"Makasih yo rek," pungkas Risma sambil menyatukan kedua tangannya memberi salam. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menjelaskan, permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat itu bersifat kompleks. 

Makanya penanganannya harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi. 

Meski demikian, ia mengaku harus mempelajari resource-resource apa yang ada di Kementerian Sosial.

Pernyataan itu, Risma sampaikan usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).

"Jadi ini lagi saya coba saya belum tahu resource-nya sumber-sumber yang bisa digunakan apa. Insya allah kita akan menanganinya secara komprehensif dan terintegrasi," kata Risma usai kunjungannya itu.

Oleh sebab itu, Risma ingin ke depan antar Direktorat Jenderal (Dirjen) yang ada di Kementerian Sosial bisa saling bersinergi dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Terutama masalah terkait kesejahteraan sosial.

"Jadi antar Dirjen itu bisa saling membantu. Kalau itu bisa maka penyelesaiannya itu akan terintegrasi cepat menyelesaikan masalah," paparnya.

Terkait penanganan masalah sosial di dua desa tersebut, Mensos Risma menyatakan, bahwa memang harus ada treatment khusus yang dilakukan. 

Pasalnya, di setiap daerah itu pasti kondisi wilayah maupun warganya berbeda. 

"Karena memang kan ada khusus. Jadi treatmennya ya harus khusus. Tidak bisa kemudian dibandingkan daerah lain yang kondisi warganya normal itu tidak bisa. Jadi apa-apa yang mereka bisa kerjakan maka itulah yang akan menjadi penyelesaian masalah," ungkapnya.

Makanya, dalam kunjungannya ini, Mensos Risma juga membawa bibit lele untuk dibagikan kepada warga di Desa Krebet. 

Ia berharap bibit lele itu dapat segera dibudidayakan warga untuk menambah omzet penghasilan.

"Tadi kan kita lihat bagaimana bisa menambah income secepatnya. Maka kemudian, contohnya ternak ayam petelur, lele, yang mudah seperti itu. Itu akan mudah membantu selain tadi kerajinan tangan," terangnya.

Tak hanya itu, mantan Wali Kota Surabaya itu juga ingin, ke depan tak hanya lele maupun ayam petelur yang dapat dibudidayakan warga. 

"Nanti apa lagi kalau (bertanam) sayur, pengeluarannya (warga) kan bisa turun," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Sebelum menuju ke Jakarta, Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini blusukan ke desa-desa untuk menyalurkan bantuan sosial, Minggu (27/12). 

Dalam kunjungannya yang pertama, Risma bersama rombongan mendatangi LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Di tempat rehabilitasi sosial bagi para lansia ini, Risma menyerahkan bantuan sosial berupa sembako, alat permainan edukatif, kursi roda hingga paket Suplemen vitamin, hand sanitizer, masker, dan sabun cair.

Setelah menyerahkan bantuan, rupanya Risma tak langsung tolak meneruskan perjalanannya. 

Justru ia memilih mendatangi satu persatu rumah warga PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang berada di area sekitar dengan berjalan kaki.

Menurut Risma, bencana kemanusiaan itu jauh lebih berat dibandingkan terkena musibah bencana alam. 

Sebab, sepanjang hidupnya warga tersebut tidak bisa melakukan apa-apa dan membutuhkan bantuan orang lain.

“Saya mendengar ada warga di sini yang karenanya tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan kan semakin berat. Artinya akan terjadi ketergantungan kepada orang lain,” kata Risma di sela kunjungannya.

Karena itu, Risma mendorong pilar-pilar sosial yang ada di sana baik Pendamping PKH, Tagana maupun TKSK agar dapat bersinergi menjadi ujung tombak Kementerian Sosial dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial di masyarakat.

"Kita menolong orang lain itu tidak harus  mengeluarkan uang, justru di tangan teman-teman bisa membantu banyak sekali. Tuhan pasti akan memberikan uluran tangannya untuk membantu orang lain," pesan dia.

Mensos Risma juga menyatakan, bahwa pilar-pilar sosial adalah mata, telinga, mulut dan kepanjangan tangan dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

Oleh sebab itu, dia berharap para relawan ini dapat membantu melaporkan setiap kondisi perkembangan warganya.

"Karena kalau kita hanya memberikan bantuan-bantuan kita tidak pernah tahu progresnya, kalau kita lupa maka mereka terlantar lagi," tuturnya.

Di sisi lain, mantan Wali Kota Surabaya ini juga berpesan kepada masyarakat agar selalu bersyukur. 

Sebab, di luar sana masih banyak warga yang membutuhkan bantuan atau uluran tangan dari orang lain. 

Karenanya ia yakin, dengan sinergitas antara pemerintah dan pilar-pilar sosial ini masalah PMKS di masyarakat dapat segera terselesaikan. 

“Mereka bisa makan kalau ada pembagian, itu tidak bisa. Saya pengalaman di Surabaya bisa menyelesaikan hal tersebut. Saya yakin bisa menyelesaikan hal itu. Kita harus berusaha, memang berat, itu tugas kita,” pungkasnya.

Setelah membagikan bantuan melalui dor to dor ke rumah-rumah warga, Mensos Rima kembali meneruskan perjalanannya menuju Rumah Harapan di Desa 
Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. 

Di tempat tersebut, ia bersama rombongan kembali menyalurkan bantuan sosial untuk Anak Berkebutuhan Khusus. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY berhasil mengamankan sebuah senjata api laras panjang jenis Engkelop.

Senjata itu, diperoleh dari salah satu warga Kampung Tetop, Kabupaten Boven Digoel, Papua, yang berinisiatif untuk menyerahkan senjata yang selama ini ia simpan.

Penyerahan senjata itupun, disaksikan oleh tokoh masyarakat hingga warga setempat.

"Kedekatan antara warga dan Satgas kan sudah terjalin dengan baik. Alhasil, kedekatan itu berbuah kesadaran warga yang telah menyerahkan senjata api miliknya,” ujar Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, Sabtu (26/12).

Kejadian itu bermula ketika Satgas Pos Tetop menerima laporan dari warga sekitar terkait adanya pertikaian antar dua keluarga. 

Perkelahian itu, dilatarbelakangi adaanya dendam antar keduanya.

Keluarga BI dan AL ini ternyata sudah menyempan dendam lama. Warga langsung mengadu ke Danpos Tetop ketika Dansatgas menambahkan, menerima laporan tersebut personelnya langsung menuju ke lokasi kejadian untuk menenangkan kedua belah pihak. 

“Nah, dari situ kita ketahui kalau diantara salah satu keluarga itu, ada yang memiliki senjata api,” ungkapnya.

Dengan melakukan pendekatan secara persuasif, alhasil Satgas pun berhasil mengamankan senjata api laras panjang jenis Engkelop dari tangan salah satu keluarga tersebut.

“Kita lakukan pemanggilan ke pos. Kita lakukan mediasi, akhirnya mau menyerahkan senjata yang dimilikinya,” beber Dansatgas. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana terus keliling ke kantor atau markas Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. 

Setelah sebelumnya ke Mapolrestabes Surabaya, kini Wisnu bersilaturrahmi dan berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (26/12/2020).

Kunjungan WS-sapaan Wisnu Sakti Buana disambut langsung oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum dan pejabat utama (PJU). 

Dalam silaturahmi itu, WS menyampaikan terima kasih karena selama ini sudah bersinergi dengan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Jadi, saya ini berkomunikasi dengan Forpimda khususnya soal pengamanan malam tahun baru dan akhir tahun ini, termasuk pula penanganan Covid-19 yang sudah bagus selama ini, dan supaya ini lebih bagus lagi,” kata Wisnu.

Ia berharap selama natal dan tahun baru ini tidak ada lonjakan lagi di Surabaya, karena sudah ada penurunan hingga masuk zona orange saat ini. 

Syukur-syukur jika ke depannya bisa segera hijau dan segera terangkat pandemi ini. 

“Apalagi nanti kalau vaksin datang, itu pasti bisa membantu sekali, makanya saya keliling ini berkomunikasi untuk sama-sama melakukan pengamanan Surabaya ke depannya,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengaku juga ada masukan dari Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk melakukan tes swab atau rapid test di beberapa titik krusial. 

Makanya, nanti akan dibikinkan posko-posko, termasuk di Jembatan Suramadu, karena dia mengaku sudah meminta izin Gubernur untuk menutup sementara Suramadu di malam tahun baru.

“Alhamdulillah diizinkan, nanti kita bikin posko di sana. Nanti mobil puskesmas untuk swab juga. Minimal mereka takut kalau di swab, wong dirapid tes aja sudah takut. Nanti kita tulisi tes swab gratis. Swab masal paling tidak supaya tidak ada kerumunan di sana,” ujarnya.

Wisnu juga menegaskan bahwa semua kegiatan nanti pada malam tahun baru terakhir pukul 20.00 WIB. 

Namun, karena mungkin warga masih ada yang keluar, maka perlu dilakukan berbagai langkah-langkah. 

“Dan kampung tangguh nanti akan kita aktifkan lagi. Bahkan, nanti dana hibah dari Pemkot Surabaya juga akan kita turunkan. Kemarin saya sudah komunikasi dengan Pak Sekda, insyallah minggu depan bisa diturunkan dan kampung tangguh mulai aktif lagi,” tegasnya.

Menurutnya, jika kampung tangguh ini bisa diaktifkan kembali, maka minimal mereka bisa melarang warganya untuk keluar pada saat malam tahun baru. 

Ia mencontohkan anak-anak muda yang barangkali mau keluar pada saat malam tahun baru, mungkin nanti bisa dicegat untuk tidak keluar dan cukup di rumah saja.

“Dengan cara ini, pasti akan sangat membantu untuk memecah kerumunan massa di tengah kota, sehingga nanti penanganan di tengah kota bisa lebih ringan karena sudah diantisipasi dari hulunya,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum memastikan ke depannya kampung tangguh yang ada di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak akan digiatkan lagi. 

Sebab, beberapa waktu lalu memang agak kendor dan akan coba digiatkan lagi ke depannya. 

“Bagaimana pun juga, kampung tangguh ini sangat efektif untuk menekan Covid-19,” kata Ganis usai bertemu WS.

Ia juga menegaskan bahwa jajaran kepolisian dari Pelabuhan Tanjung Perak siap mendukung rencana penutupan Suramadu. 

Sebab, sudah disampaikan oleh Plt Wali Kota Surabaya bahwa sudah meminta izin kepada Gubernur Jatim.

“Tentunya, nanti ada pos pantau di Suramadu dan nanti kita akan melakukan pengamanan di sana. Bahkan, nanti kami akan melakukan pola-pola tertentu agar tidak ada kerumunan di sana, terutama pada saat malam tahun baru ini,” pungkasnya. (Ar)


Sabtu, 26 Desember 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengaku akan melakukan bersih-bersih di tubuh Kementerian Sosial (Kemensos).

Hal tersebut dilakukannya pasca Menteri sebelumnya Juliari Batubara tersandung kasus korupsi bantuan sosial (Bansos).

Namun sayangnya, Risma sapaan Tri Rismaharini enggan menyebut pos pengelolaan anggaran di Kemensos yang dibidiknya terlebih dahulu untuk dilakukan bersih-bersih itu.

"Iya sebetulnya saya nggak mau ngomong detail. Karena itu pun akan saya lakukan, tapi paling penting adalah bagaimana kontrol keuangan itu bisa dilakukan dengan tepat," kata Risma di Kafe Bober, Jemursari, Surabaya, Jumat (25/12).

Menurut Risma, bersih-bersih di tubuh Kementerian Sosial (Kemensos) ini tidaklah mudah. 

Sebab, di Kemensos itu, kata Risma, ada anggaran Non APBN-nya cukup besar.

Sedangkan saat ini, ia harus bekerja ekstra cepat, membagi waktunya apalagi dituntut segera menuntaskan penyaluran dana bansos yang harus segera dicairkan pada awal tahun melalui sistem elektronik.

"Tapi masalahnya, Kementerian sosial itu ternyata bukan hanya ngelola yang APBN, ternyata ada beberapa anggaran yang jumlahnya besar, termasuk izin-izin melakukan donasi dan sebagainya. Jadi, sistem itu memang berat, itu hampir seperberapa dikelola APBN. Yang non APBN itu juga besar sekali katanya. Saya belum tahu persis, kemarin saya hanya serah terima sebentar ketemu dengan para pejabatnya, kemudian saya sowan ke Bu Mega kemudian setelah itu saya kembali ke Surabaya," ungkap Risma.

Namun ketika disinggung pengawasan anggaran, lagi-lagi Risma enggan membocorkannya.

Ia hanya mengaku telah menyiapkan formula bagaimana cara agar kinerja Kementerian Sosial menjadi lebih baik seperti yang sudah diterapkannya di Pemkot Surabaya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengaku sangat kaget saat mengetahui besarnya nilai anggaran di salah pos Kementerian yang ia pimpinnya.

Sayangnya Risma sapaan Tri Rismaharini enggan menyebutkan nilai anggaran sebesar Rp 1,3 Triliun itu berada di pos anggaran mana.

"Yang aku kaget itu duitnya, duitnya buanyak sekali. Saya dibilangin Rp 1,3 triliun, Masya Allah," kata Risma di Kafe Bober, Surabaya, Jumat (25/12).

Maka dari itu, Risma meminta jajaran Kemensos untuk lebih berhati-hati dalam mengontrol dan mengelola anggaran keuangan.

Ia juga berharap agar jajrannya dapat lebih berhemat lagi mengelolanya agar bisa membantu yang lain.

"Saya ngomong kepala Pusdatinya, Pak ini bukan gede, tapi guede. Saya bilang gitu. Besar pak. Kita harus hati-hati pak. Tapi kita harus bisa hemat, supaya uangnya bisa kita gunakan bantu orang lain. Mudah-mudahan mereka mau mendengarkan," ungkapnya.

Kendati ada perbedaan besarnya anggaran, Risma mengaku tidak ada perbedaan dalam mengelola keuangan selama di Pemkot Surabaya dan Kemensos. Semuanya tetap dibutuhkan kehati-hatian dalam mengelola uang rakyat.

"Mungkin ya ndak (ada perbedaan) sebetulnya. Cuman ini kan butuh kehati-hatian betul mengelola uang. Masalahnya ini bukan duitku ya kan. Sementara masyarakat itu mengumpulkan duit dengan keringat, aku harus hati-hati sekali, itu kan dari pajaknya rakyat," paparnya.

Bahkan agar tak terjadi penyalahgunaan, saat ini Risma berupaya memperbaiki sistem yang lebih canggih dari sebelumnya.

"Itu makanya aku mikir membuat sistem. Kalau semuanya pakai elektronik, maka insyaallah berkurang. Kalau ada, ya itu manusianya. Tapi bahwa sistem itu harus dibuat. Jadi bisa mengelola, semuanya bisa akuntabel," pungkasnya.

Seperti diketahui, Risma dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/12) sebagai Menteri Sosial menggantikan kader PDIP lainnya yang tersandung kasus korupsi bansos, Juliari Batubara. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada tahun 2021 akhirnya ditunda oleh FIFA, karena masih adanya pandemi Covid-19. Rencananya even Piala Dunia U-20 ini digelar pada tahun 2023 mendatang.

Meski diundur pelaksanaannya, Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap melakukan persiapan untuk menyambut gelaran Piala Dunia U-20 tersebut.

"Persiapan sudah, termasuk persiapan Stadion GBT (Gelora Bung Tomo). Tinggal memaintenance stadion itu supaya tetap siap di tahun 2023," kata Whisnu usai kegiatan audiensi di Mapolrestabes Surabaya, Jum'at (25/12/2020).

Pria yang akrab disapa WS itu menilai, penundaan Piala Dunia U-21 di tahun 2023 mendatang justru akan menguntungkan Kota Surabaya. 

Sebab, dalam jangka waktu itu pemkot dapat melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pendukung lainnya. 

"Malah kita punya waktu 2 tahun untuk memperbaiki masalah transportasinya dan sebagainya, malah lebih bagus lagi," terang dia.

Di tempat terpisah, Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan proses renovasi stadion dan pembangunan lapangan pendukung masih berjalan.

"Kalau proses pembangunan masih sesuai rencana semula bulan Februari FIFA mau cek lokasi. Jadi masih proses, masih kita kebut semua sesuai kontrak yang sudah berjalan," kata Iman.

Bahkan, Iman mengungkapkan, Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan agar masing-masing kota segera menyiapkan hal itu sebelum adanya penundaan FIFA ini. 

"Jadi kita kebut semuanya sesuai instruksi Presiden," katanya.

Terkait penundaan, Iman mengaku tidak mempermasalahkannya. Sebab menurutnya, selain diperuntukan untuk gelaran Piala Dunia U-20, Stadion GBT masih bisa digunakan untuk warga Surabaya.

"Kalau penundaan tidak ada masalah. Sebenarnya tanpa tidak dipakai untuk Piala Dunia, bisa dipakai buat warga, klub olahraga, jadi masih tetap kita buka. Jadi bisa dimanfaatkan oleh warga juga. Memang tujuannya buat warga, bukan untuk Piala Dunia saja," jelas Iman.

Di sisi lain, Iman juga menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan pemeliharaan lapangan selama tidak dipakai buat venue Piala Dunia U-20 mendatang. 

"Pemeliharaan sudah kita siapkan. Jadi tanpa ada Piala Dunia pun pemeliharaan harus tetap dijalankan," ungkap Iman.

Iman menambahkan, bahwa proses renovasi Stadion GBT dalam tiga bulan ke depan masih masuk dalam masa pemeliharaan kontraktor konstruksi pembangunan. 

"Selama tiga bulan masih ada pemeliharaan dari kontraktor pelaksana," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Guna mengantisipasi terjadinya suatu tindak kriminal, aparat TNI-Polri sengaja meningkatkan statut pengamanan perayaan natal di Lamongan.

Beberapa Gereja pun, disisir oleh aparat di bawah kendali Letkol Inf Sidik Wiyono dan AKBP Harun itu. 

“Meskipun situasinya sudah kondusif, tapi kami tetap siaga berpatroli,” ujar Dandim. Kamis (24/12) malam.

Selain pengamanan, pihaknya juga menginstruksikan personelnya untuk mengimbau masyarakat agar patuh dengan adanya protokol kesehatan.

Ia menilai, penerapan 3M wajib diberlakukan meski perayaa natal sudah mulai berjalan di setiap Gereja. 

“Kita mencegah timbulnya klaster baru Covid-19. Maka dari itu, kita imbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. (Pendam V/Brw/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) FIFA secara resmi membatalkan Piala Dunia U-20, yang akan di gelar di Indonesia pada 2021.

Rencananya, turnamen serupa bakal dijadwalkan pada 2023 mendatang.

Alasan pembatalan itu lantaran adanya Pandemi COVID-19.

Alhasil ditundanya Piala Dunia U-20 membuat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kaget.

"Diundur, oh ya ta, Masyaallah. Lak stadion rusak selak'an (stadionnya keburu rusak nanti)," kata Risma di Kafe Bober, Jemursari, Surabaya, Jumat (25/12).

Kendati kecewa lantaran Risma sapaan Tri Rismaharini saat menjadi Wali Kota Surabaya, ia sangat bersemangat merenovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) serta infrastruktur sekitar pendukung event tersebut.

Namun Risma mengaku ihklas memaklumi penundaan tersebut demi kebaikan bersama karena masih dalam pandemi COVID-19.

"Padahal ngebut dalan ngebut iki, iya ndak papa. Gak ada yang salah kan. Toh nanti kita kan ngadakan tahun 2023," ungkapnya.

Menurut Risma jika Piala Dunia diadakan pada 2023 mendatang, maka proses renovasinya juga menjadi lebih mahal. 

Mulai harga pembelian alat-alat seperti seat (kursi) dipastikan harganya bakal naik.

"Itu juga semua udah mahal. Misalkan kursi aja bisa naik sekian persen kan

Tak hanya soal renovasi stadion GBT, namun ditahun 2023 juga dipastikan harga tanah akses menuju stadion tersebut juga ikut mahal.

"Terus misalkan. Jalan. Pembebasan tanah yang jelas naik kan. Tau gak aku bebskn jalan itu mulai harga Rp 2 juta an, Rp 1,9 juta sampai Rp 20 juta. Jadi gak papa. Kalau uang sekarang cukup tapi kalau uang nanti mungkin agak sulit ya. Gak papa lah. Kadung apik iku, apik e stadiune," pungkasnya. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel, Papua) Banyak cara yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY dalam menyambut, sekaligus merayakan natal di daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Namun, cara yang digagas oleh prajurit di bawah kendali Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin kali ini, terlihat lebih menarik. Salah satunya menjadi Santa Claus.

“Kita berikan cara yang humanis. Hadiah-hadiahnya juga kita bagikan ke semua warga, tanpa memandang usia,” ujar Dansatgas, Kamis (24/12) malam.

Pembagian hadiah yang dilakukan di Distrik Asiki itu, kata Letkol Radhi, dilakukan di setiap rumah-rumah warga. 

“Door to door istilahnya. Hadiah itu kita bagikan ke setiap rumah warga,” bebernya.

Terpisah, Berta (42), mengaku sangat terhibur dengan adanya pembagian kado natal sekaligus Santa Claus yang diperankan oleh Satgas Pamtas itu.

Pasalnya, tak hanya menghibur warga kalangan dewasa saja. Namun, anak-anak pun terlihat antusias dengan adanya Santa tersebut. 

“Sangat jarang sekali. Baru sekali ini ada Santa Claus di Desa kami,” ungkapnya. (Dendam V/Brw/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive