Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 24 Juni 2024

Groundbreaking RSIA Kendangsari: Surabaya Perkuat Layanan Kesehatan Ibu dan Anak


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan gedung baru, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari, Senin (24/6). 

Gedung baru RSIA tersebut, nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas layanan kesehatan khusus bagi ibu dan anak.

Wali Kota Eri menuturkan, dengan adanya pengembangan gedung baru RSIA Kendangsari, masyarakat bisa memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan layanan kesehatan. 

Pun demikian bagi warga Jawa Timur, juga bisa mendapatkan layanan kesehatan di Surabaya tanpa harus ke luar negeri.

"Karena dengan begini, maka Surabaya semakin banyak rumah sakit. Sehingga nanti sekitar Surabaya, tidak usah jauh-jauh sampai ke luar negeri, tapi bisa ke rumah sakit yang ada di Surabaya," kata Wali Kota Eri.

Menurut dia, banyak rumah sakit di Surabaya yang memiliki fasilitas layanan kesehatan lengkap. 

Bahkan pula rumah sakit di Kota Pahlawan juga didukung dengan dokter dan tenaga kesehatan yang profesional. 

"Seperti RSIA Kendangsari ini, yang menjadi komisaris utama, yang menjadi direkturnya, adalah orang-orang yang luar biasa, yang pengalamannya luar biasa," ujarnya.

Karena itu, Wali Kota Eri berharap, setelah groundbreaking ini, maka dalam 12 bulan ke depan, gedung baru RSIA Kendangsari sudah terbangun. 

Sehingga warga Indonesia bagian timur, bisa mendapatkan pilihan layanan kesehatan di Kota Surabaya.

"InsyaAllah dalam waktu 12 bulan ke depan, maka Surabaya bisa menjadi tempat pilihan dari warga Indonesia timur, warga Jawa Timur, untuk melakukan pengobatan di Surabaya dengan dokter-dokter yang luar biasa," tuturnya.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menyatakan, selama ini Pemkot Surabaya menjalin kerjasama dengan semua rumah sakit ibu dan anak di Kota Pahlawan. 

Hasil dari kerjasama itu salah satunya diwujudkan dengan penurunan jumlah balita stunting di Surabaya. 

"Karena sejak awal ada informasi dari rumah sakit, dari rumah sakit ibu dan anak, dari tempat bidan, yang memberikan informasi ketika ada bayi lahir. Berapa panjangnya, berapa beratnya, apakah risiko stunting atau tidak, kita sudah ada kerjasama," ungkap dia. 

Di tempat yang sama, Founder RSIA Kendangsari Grup, dr Budi Santoso, SP.OG (K), menerangkan bahwa tantangan di bidang kesehatan akan terus berkembang. 

Karena itu, dibutuhkan inovasi-inovasi baru untuk menunjang aksesibilitas pelayanan kesehatan tersebut.

"Nah inovasi yang kita kembangkan adalah pelayanan bedah plastik, pelayanan jantung anak, kedokteran fisik dan rehabilitasi. Kemudian juga kita lakukan operasi-operasi bedah yang lain, yang lebih spesifik," kata dr Budi Santoso. 

Untuk menunjang pengembangan layanan kesehatan ini, tentu dibutuhkan ruang atau gedung baru. 

Karenanya, dr Budi bersyukur, pihaknya bisa mendapatkan lahan untuk mengembangkan layanan kesehatan di gedung baru RSIA Kendangsari.

"Alhamdulillah kami bisa mendapatkan lahan di sebelah (RSIA) kami, di Kendangsari No 40 dan Kendangsari Taman No 35. Itulah yang akhirnya kita nanti setting untuk yang ada eksisting saat ini, sebagian akan kita pindah ke yang baru," ungkap dia.

Gedung baru RSIA Kendangsari tersebut, direncanakan akan dilengkapi berbagai layanan kesehatan unggulan. 

Di antaranya, bedah plastik, bedah laparoskopi (bedah perut terbuka), kedokteran fisik dan rehabilitasi, hingga pelayanan unggulan yang lain.

Dengan demikian, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya (Unair) ini berharap, apabila nanti ada ibu atau anak yang mengalami patah tulang, maka tidak perlu ke rumah sakit umum untuk melakukan operasi. 

Sebab, RSIA Kendangsari ke depan juga menyediakan layanan operasi tersebut.

"(Pengobatan) jantung pun juga demikian, akan selalu kita terus kembangkan, agar supaya masyarakat Jawa Timur mempunyai pilihan untuk melakukan operasi. Pelayanan kami kita upayakan seperti rumah sakit umum, walaupun untuk pasien-pasien ibu dan anak-anak," pungkasnya.

Transisi PAUD ke SD, Pemkot Surabaya bersama KidZania Kenalkan Ragam Profesi Lewat Wahana Edukasi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan KidZania Surabaya menggelar Pentas Seni dan Lepas Kenang, PAUD Negeri Bung Karno dan PPT (Pos PAUD Terpadu) Ceria, di Lagoon Mall Surabaya, Senin (24/6).

Seusai pentas seni, pemkot bersama Kidzania kembali menggelar praktik belajar yang menyenangkan untuk PAUD. 

Dalam kesempatan tersebut, pemkot bersama KidZania turut mengenalkan berbagai profesi melalui wahana edukasi. 

Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, praktik belajar ini merupakan bagian dari upaya Bunda PAUD Kota Surabaya dalam menjalankan gerakan transisi PAUD ke SD/Mi yang menyenangkan. 

“Hal ini juga menjadi upaya dalam membentuk karakter anak-anak. Karena di sini, anak-anak diajak untuk mengenal beragam profesi. Mereka belajar mandiri, jadi biasanya tidak didampingi orang tua,” kata Bunda Rini.

Oleh sebab itu, Bunda Rini mengucapkan terima kasih kepada KidZania Surabaya yang telah memfasilitasi PAUD Negeri Bung Karno dan PPT Ceria dalam pengenalan profesi melalui wahana edukasi. 

“Terima kasih kepada KidZania karena anak-anak bahagia, dan bisa membentuk karakter anak. Ini sebagai salah satu upaya pembentukan karakter dan persiapan anak-anak dari PAUD ke SD/Mi yang menyenangkan,” ungkapnya. 

Selain itu, pada kegiatan Pentas Seni dan Lepas Kenang, dimana PAUD Negeri Bung Karno adalah PAUD yang didirikan oleh Pemkot Surabaya sejak 2 tahun yang lalu. 

Karenanya, anak-anak PAUD Negeri Bung Karno merupakan lulusan pertama yang akan masuk ke jenjang SD/Mi.

“Lalu ada PPT Ceria yang merupakan PPT yang didirikan oleh PKK. Saya memang meneruskan, tetapi saya mengapresiasi karena PPT ini adalah satu-satunya di Indonesia yang ada di pasar tradisional, yakni di dalam Pasar Wonokromo,” ujar dia.

Bunda Rini melanjutkan, PPT Ceria didirikan bagi orang tua yang berdagang di Pasar Wonokromo sehingga anak-anak mereka bisa belajar di PPT Ceria. 

“Kita ajak bermain dan belajar, hingga sampai detik ini menjadi PPT untuk menampung anak-anak di pasar itu atau yang ada di lingkungan Pasar Wonokromo,” imbuhnya. 

Di samping itu, sebagai upaya transisi PAUD ke SD/Mi yang menyenangkan, pemkot melalui Bunda PAUD turut mengajak PAUD/TK untuk melakukan kunjungan ke jenjang SD/Mi. 

Di sana, anak-anak dikenalkan dengan lingkungan SD/Mi agar mereka tidak kaget. 

“Sehingga mereka siap ketika masuk SD secara karakter. Dengan demikian mereka akan terbiasa di lingkungan yang sekolah yang baru,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan HRD KidZania Surabaya, George B. Ngantu menyampaikan bahwa sebagai wahana edukasi dan entertain yang ada di Kota Pahlawan, pihaknya turut mendukung program-program yang digalakkan oleh Pemkot Surabaya.

“Konsep edukasi inilah, anak-anak diajarkan untuk langsung praktik. Mereka beraktivitas, dan merasakan experience  (pengalaman). Sebagai wahana yang ada di Kota Surabaya sudah pasti kita harus mendukung program-program di Surabaya, khususnya dengan Bunda PAUD,” pungkasnya.

Susun Dua Perwali Perlindungan Anak, Pemkot Surabaya Libatkan DPRD, Pelajar hingga Akademisi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar forum konsultasi publik di Auditorium Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Senin (24/6). 

Forum tersebut bertujuan untuk menghimpun saran dan masukan dari berbagai pihak sebelum menetapkan dua rancangan Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya tentang perlindungan anak.

Forum konsultasi publik ini menghadirkan berbagai unsur dan elemen. Di antaranya, Non Govermental Organization (NGO), Jurnalis Sahabat Anak, DPRD Surabaya, akademisi, perguruan tinggi, Forum Anak Surabaya (FAS) hingga Organisasi Pelajar (Orpes) Surabaya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, forum ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2023 tentang perubahan Perda No 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak, yang sebelumnya telah disusun. 

"Jadi untuk menunjang Perda 3 Tahun 2023, dibutuhkan Perwali. Dan Perwali yang kita siapkan adalah tentang Mekanisme Penyelenggaraan Kota Layak Anak dan rancangan Perwali tentang Tata Cara dan Mekanisme Pemberian Perlindungan Khusus Kepada Anak," kata Irvan Wahyudrajat, usai membuka forum konsultasi publik.

Menurut Irvan, sebelum dua Perwali tersebut ditetapkan, Pemkot Surabaya ingin menghimpun masukan dan saran dari berbagai elemen tersebur. 

Karenanya, dalam forum ini pihaknya juga mengundang berbagai unsur dan elemen terkait dengan perlindungan anak di Surabaya.

"Jadi kami juga menggandeng UNICEF, Wahana Visi Indonesia, pemerhati anak, akademisi, perguruan tinggi, Forum Anak Surabaya dan Organisasi Pelajar," ujar Irvan.

Irvan juga menerangkan, pelibatan FAS dan Orpes dalam forum konsultasi publik ini sangatlah penting. 

Bagi dia, mereka adalah pemilik masa depan sehingga sangat penting untuk meminta masukan dan saran dari anak-anak tersebut.

"Kita juga sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD 2025-2045). Ini juga mereka (anak-anak) kita libatkan sejak awal," ungkapnya.

Untuk itu, melalui forum konsultasi publik, Irvan berharap, berbagai pihak itu memberikan masukan atau pandangan-pandangannya. 

Termasuk terhadap isu-isu terkini terkait perlindungan anak maupun bagaimana Surabaya bisa meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia.

"Jadi kita menargetkan Surabaya sebagai satu-satunya atau pertama kali Kota Layak Anak tingkat dunia, dengan pendampingan dari UNICEF dan semua komponen dari pemerhati anak," bebernya.

Setelah menerima masukan dan pandangan dari berbagai pihak melalui forum tersebut, Irvan juga memastikan dua Perwali itu bisa segera ditetapkan. 

Di sisi lain, forum ini sekaligus menjadi rangkaian dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024.

"Setelah kita menerima pandangan dan masukan-masukan, kita segerakan Perwali ini terbit dan bisa dilakukan. Sehingga perlindungan terhadap anak, apakah itu terkait dengan kekerasan, eksploitasi, itu ada dasar hukumnya, sebagai tindak lanjut Perda No 3 Tahun 2023," tuturnya.

Rancangan Perwali tentang Tata Cara dan Mekanisme Pemberian Perlindungan Khusus kepada Anak ini membuat 11 BAB dan 49 Pasal. 

Diantaranya, terkait dengan upaya penanganan atau perlindungan khusus terhadap anak dalam situasi darurat. 

Misalnya anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), anak korban kekerasan fisik atau psikis, hingga anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual.

Sementara rancangan Perwali Surabaya tentang Mekanisme Penyelenggaraan Kota Layak Anak, memuat 22 BAB dan 28 Pasal. Perwali ini fokus terhadap arah kebijakan KLA. 

Diantaranya, mengoptimalkan potensi dalam penguatan kelembagaan KLA hingga memastikan pelayanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus.

Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah berharap, upaya pemkot dalam memastikan perlindungan anak, bukan sekadar untuk meraih penghargaan KLA tingkat dunia. 

Tetapi bagaimana esensi dari KLA itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

"Jadi, hadirnya negara ini, hadirnya pemerintah, itu bisa betul-betul kita rasakan," kata Khusnul.

Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perlindungan Anak DPRD Kota Surabaya, Tjutjuk Suparino. 

"Saya kira Perda dan Perwali ini memang menjadi satu bagian dari tugas kita sebagai pengampu kebijakan atau bisa mengawal hak-hak anak yang ada di Surabaya," kata Tjutjuk.

Secara garis besar, Tjutjuk kembali mengingatkan terkait aplikasi di lapangan dengan adanya Perda dan Perwali tentang perlindungan anak. 

Misalnya, terkait pelibatan FAS dalam Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel).

"Karena Pak Wali Kota ini sudah sangat-sangat berusaha merangkul banyak anak. Saya kira dengan dibangunnya banyak Rumah Anak Prestasi, sudah itikad baik Pak Wali Kota untuk menjangkau banyak anak," pungkasnya.

Fraksi Gerindra Usulkan Perda Inisiatif ke Pemkot Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Komisi D DPRD Surabaya mengusulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) untuk membentuk Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan (LPLPP). 

Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati menyatakan bahwa antusiasme terhadap usulan ini sangat positif.

Namun, ia menekankan pentingnya agar kegiatan pemberdayaan perempuan tidak hanya dilakukan sebagai event atau program CSR saja.

Menurutnya, kegiatan pemberdayaan ini harus menjadi kegiatan rutin yang mampu menjangkau target dan mengembangkan hasil yang nyata. 

Selain itu, ia mengharapkan agar program ini dapat memberikan pendampingan yang berkelanjutan sehingga manfaatnya dapat di rasakan oleh perempuan lainnya di Surabaya.

“Sehingga, yang awalnya pemerintah melayani pemberdayaan perempuan. Selanjutnya para perempuan yang berdaya tersebut harus mampu memberdayakan sesama perempuan di sekitarnya,” kata Ajeng, Senin (24/6).

Ajeng juga mengungkapkan bahwa usulan ini telah di atur dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang pemberdayaan perempuan. 

Raperda ini sendiri di prakarsai oleh Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPP) atas usulan-nya sebagai perwakilan dari Fraksi Gerindra.

Raperda ini di harapkan dapat menjadi payung hukum yang kuat untuk mendukung program-program pemberdayaan perempuan di Kota Surabaya. 

Dengan adanya LPLPP, Wakil Ketua Komisi D tersebut berharap perempuan di Surabaya dapat lebih berdaya.

“Biar lebih berdaya dan memiliki kemampuan untuk saling mendukung dalam mengembangkan potensi diri dan lingkungan sekitar,” pungkasnya.

Gerindra Pastikan Usung Kader Internal di Pilkada Surabaya 2024, Nama AH Thony Masuk Bursa Cawali


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Partai Gerindra terus menggodok nama-nama kader yang akan diusung untuk mengikuti kontestasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Makanya hingga saat ini partai bergambar kepala burung garuda itu secara resmi belum menampilkan sosok kader internal di depan publik.

"Kalau dari sikap partai belum launching soal banner dan lain-lain, terkait dengan gambar yang sudah beredar di medsos maupun di jalan umum di surabaya," kata Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya, Bahtiyar Rifai dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (24/6).

Kendati demikian Partai Gerindra sudah mengantongi sejumlah nama dari kader internal untuk menduduki jabatan sebagai Cawali maupun Cawawali di Pilkada Surabaya 2024.

"Intinya ada salah satu kader kami yang bisa maju dalam kontestasi. Kalau internal ada pak deddy memang kader gerindra dan juga beliau internal yang berpeluang maju sebagai cawali, juga sempat ada mas Ahmad Dhani dan Pak AH Thony yang gambarnya beredar," jelasnya.

Menurut Bahtiyar, ketiga nama yang memiliki potensi maju di Pilkada Surabaya 2024 tersebut merupakan sebuah usulan dari masyarakat kota pahlawan.

Saat ini tinggal menunggu persetujuan atau rekom dari DPP Gerindra.

"Itu bagian dari usulan masyarakat dan semuanya menunggu arahan dari DPP seperti apa finalnya," pungkasnya.

KPK Diminta Serius Tindaklanjuti 343 Lapdu Korupsi di Surabaya, AH Thony: Kepercayaan Bisa Turun


Surabaya - KABARPROGRESIF COM Data laporan pengaduan (Lapdu) masyarakat untuk Kota Surabaya yang dibeber Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2020-2024 meraih peringkat terbanyak diantara Kabubaten/Kota di Jawa Timur yakni sebanyak 343 mendapat perhatian serius dari pimpinan DPRD Surabaya, AH Thony.

Legislator asal Partai Gerindra ini menilai data yang dipamerkan itu akan menjadi bumerang bagi lembaga antirasuah.

Pasalnya bila lapdu tersebut tak ditindaklanjuti, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK.

"Ya aturan sebanyak itu kalau tidak ditindaklanjuti itu nanti menjadikan kepercayaan dari masyarakat terhadap KPK bisa menurun," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony, Senin (24/6).

Alasan itu menurut Thony sangat wajar sebab saat ini tingkat kepercayaan terhadap KPK dalam memberantas maling uang negara sangat tinggi dibanding dengan institusi lainnya.

Nah, apabila hal tersebut tak segera direalisasikan oleh KPK maka akan beredar bila lembaga antirasuah itu bisa 'masuk angin' terutama soal masifnya penanganan korupsi di kota pahlawan.

"Karena apa, karena ada dugaan macam-macam nanti. Buat KPK yang tidak aware dengan aduan masyarakat atau KPK yang memang tidak mau nindaklanjuti persoalan-persoalan di Surabaya," jelasnya.

Selain itu, anggapan masyarakat kata Thony akan menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak serius untuk melakukan pencegahan korupsi sedini mungkin dari tingkat jajaran paling bawah..

Dikhawatirkan lapdu tersebut akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu akan meledak diera-era kepemimpinan mendatang.

Makanya, ia mendorong keseriusan KPK untuk menuntaskan data lapdu tersebut.

"Nanti dikira Surabaya itu gak bisa?. Kalau gak segera diselesaikan nanti numpuk dan jadi bom waktu juga. Jangan-jangan begitu muncul nanti ada rentetan kasus yang meledak di Surabaya. Bahaya untuk Surabaya. Nah itu akan mengganggu stabilitas," pungkasnya.

Seperti diberitakan KPK membeberkan data pengaduan masyarakat di Jawa Timur mulai tahun 2020-2024.

Dalam data yang ditunjukkan KPK di gedung Grahadi, Kamis (13/6), Pemkot Surabaya meraih peringkat terbanyak diantara Kabubaten/Kota di Jawa Timur yakni sebanyak 343.

Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merespon adanya pengaduan dugaan korupsi terbanyak di Surabaya tahun 2020-2024 yang disampaikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung Grahadi, Kamis (13/6).

Dalam paparannya, KPK merilis data adanya laporan pengaduan untuk Kota Surabaya sebanyak 343 aduan.

“Surabaya pengaduan tertinggi itu kota Surabaya loh bukan pemerintah kotanya," kata Wali Kota Eri, Jumat (14/6).

Menurut Wali Kota Eri, di kota pahlawan ini banyak berdiri berbagai instansi milik kementerian lembaga maupun badan hingga Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jatim.

"Instansi di Surabaya banyak loh, ada Pemerintah Kota, ada kementerian disini, lembaga disini, Provinsi juga disana, itu masuk kota Surabaya,” tandasnya.

Kendati demikian, Wali Kota Eri mengakui bahwa ada laporan ke KPK terkait kinerja Pemkot Surabaya. 

Tetapi jumlahnya tidak sebanyak seperti yang dipublikasikan itu. “Ada tapi jumlahnya sedikit. Sekitar 30an (pengaduan korupsi),” ungkapnya.

Dari jumlah puluhan pengaduan di KPK itu, paling banyak terkait perihal percepatan pelayanan. Apalagi di tingkat RW. 

“Sampai RW dilaporkan yo ada, ketika ada pembangunan jalannya rusak sampai dilaporin disana,” ujarnya.

Eri menambahkan, hal ini menjadi tantangan Pemkot Surabaya untuk terus bergerak memberantas kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota. 

“Ini menjadi tantangan kita ya bagaimana  Surabaya bisa terus bergerak karena lek wong gak ngerti ya itu Surabaya pikirannya Pemkot. Padahal surabaya instansinya akeh (banyak),” tandasnya.

Wali Kita Eri menyebut bahwa Pemkot Surabaya paling tertinggi terkait indikator Monitoring Center for Prevention (MCP). 

Artinya, pengawasan praktik korupsi di Surabaya paling tertinggi. Tercatat mencapai nilai MCP 97 persen.

Tak hanya itu, Survei Penilaian Integritas (SPI) terkait pencegahan korupsi Pemkot  Surabaya, juga tertinggi tercatat ditahun 2023 sebanyak 79,57 persen.

“MCP  Surabaya nomor satu, SPI-nya nilainya 79 persen. Berarti kasus korupsi bukan pemerintah kota Surabaya. Tapi karena instansi yang ada di Surabaya banyak,” pungkasnya. 

Peserta Isbat Nikah yang Digelar Pemkot Surabaya Tiap Tahun Mengalami Peningkatan



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Peserta Isbat Nikah Lontong Kupang (Layanan Online Terpadu One Gate System) yang diselenggarakan Pemkit Surabaya mengalami peningkatan.

Pada tahun 2023 kegiatan ini diikuti oleh 225 pasangan. 

Kemudian di tahun 2024 mengalami kenaikan jumlah peserta, yaitu diikuti oleh 330 pasangan. 

Tetapi jumlah peserta yang mendaftar kegiatan di tahun 2024 sebanyak 377 peserta namun yang memenuhi persyaratan hanya 330 peserta.

Rangkaian kegiatan program Lontong Kupang, antara lain  pembekalan isbat nikah di Empire Palace, kemudian pelaksanaan sidang isbat di Gedung Siola lantai 4 dengan dua gelombang. 

Yakni, gelombang pertama tanggal 2 Juli 2024 yang diikuti oleh 250 pasang, dan gelombang kedua pada tanggal 3 Juli dengan diikuti 80 pasangan. 

Terakhir adalah resepsi pernikahan akan dilaksanakan pesta kebun di Balai Kota Surabaya pada 3 Juli 2024.

“Yang tidak lolos karena ada yang sudah pernah menikah tetapi belum bercerai, akhirnya menikah siri, utamanya yang perempuan. Ketika sudah menikah siri, baru satu bulan berikutnya akta cerainya keluar, jadi itu tidak bisa di isbatkan. Yang bisa di isbatkan adalah cerai terlebih dahulu baru nikah siri, itu bisa disahkan,” kata Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Eddy Christijanto, Senin (24/6).

Selain memberikan pembekalan isbat nikah, pemkot juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi 330 pasangan. 

Meskipun terdapat pasangan dengan usia 70 tahun, namun terdapat pula pasangan dengan usia produktif.

“Itu kita cek kesehatannya supaya ketika nanti mereka punya anak dalam keadaan sehat. Jika memiliki riwayat penyakit akan ditangani oleh puskesmas setempat. Tes kesehatan untuk memastikan mereka adalah pasangan usia subur,” ujarnya.

Sedangkan, alasan dipilihnya konsep pesta kebun pada gelaran nikah massal tahun 2024 ini adalah berdasarkan instruksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ingin mengemas event tersebut sebagai pesta rakyat. 

Dengan demikian, masyarakat diharapkan lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya dokumen pernikahan.

“Tahun lalu di Empire, masyarakat tidak bisa menyaksikan, yang menyaksikan adalah keluarga sendiri. Pak Wali ingin ini dikemas menjadi pesat rakyat atau pesta kebun sehingga masyarakat umum bisa menyaksikan proses pernikahannya,” imbunya.

Untuk busana dan rias pengantin, pemkot menyedikan busana beserta periasnya. 

Bahkan, sebelum pembekalan bagi peserta isbat nikah, terlebih dahulu para peserta melakukan fitting busana pengantin. 

“Hari ini memadukan antara konsep riasan dengan busana.  Sehingga satu pasangan akan dirias oleh satu perias. Hari ini busananya  di paskan karena tahun ini tema busana pengantinnya sparkling atau berwarna-warni. Kalau tahun lalu temanya putih melati,” jelasnya.

Meski di tahun 2024 ini terdapat peningkatan peserta, Eddy mengaku masyarakat masih berpikir bahwa proses pernikahan berbelit-belit, serta harus mengeluarkan uang tidak sedikit. 

Dimana, para peserta yang mengikuti program isbat nikah ini didominasi oleh warga yang tidak mampu. 

“Kita ada anggaran untuk membayar isbat nikah bagi orang tidak mampu. Termasuk mendapat bantuan dari Baznas. Harapan kita dengan adanya isbat nikah ini, masyarakat semakin sadar bahwa menikah itu mudah, dan bisa memberikan manfaat kepada dirinya dan anaknya nanti melalui dokumen kependudukan,” pungkasnya.

Seperti diberitakan Pemkot Surabaya memberikan pembekalan bagi peserta Isbat Nikah Lontong Kupang (Layanan Online Terpadu One Gate System) tahun 2024, di Empire Palace, Rabu (19/6).

Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 330 pasangan mengikuti pemeriksaan kesehatan dan melakukan fitting busana pengantin, sebelum pelaksanaan nikah massal pada 3 Juli 2024 mendatang. 

Program Lontong Kupang merupakan kerjasama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Pengadilan Agama, dan Kementerian Agama yang mengakomodir beberapa permohonan. 

Meliputi isbat nikah atau asal-usul anak dengan kondisi dan kriteria tertentu. 

Output yang diperoleh pemohon tidak hanya amar putusan sidang, melainkan pemohon juga memperoleh buku nikah, serta dokumen kependudukan yang lainnya. Seperti KK, KTP, akta kelahiran atau catatan pinggir akta, yang seluruhnya diserahkan pada satu hari yang sama (one day service).

Nantinya setelah melaksanakan isbat nikah, para pengantin akan mengikuti prosesi nikah massal atau resepsi yang digelar oleh Pemkot Surabaya di Balai Kota Surabaya pada 3 Juli 2024, dengan mengusung tema pesta kebun.

Tes Darah untuk Bayi: Pemkot Surabaya Integrasi Layanan Kesehatan, Wujudkan Kota Layak Anak yang Humanis


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama bagi anak-anak. 

Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) pun mengimplementasikan Integrasi Layanan Primer (ILP) dengan pendekatan humanis untuk masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, langkah ini bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui beberapa inisiatif. 

Termasuk pengaktifan kembali Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kelurahan.

"Pustu ini membina Posyandu Keluarga yang melayani skrining untuk anak-anak hingga lansia. Dengan mendekatkan layanan, masyarakat diharapkan lebih mudah melakukan deteksi dini kesehatannya. Prinsipnya, tidak menunggu sakit baru berobat," kata Nanik, Senin (24/6)

Nanik juga menjelaskan bahwa ILP berfokus pada tiga hal. 

Yakni, pemantauan wilayah setempat, mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat, dan menyediakan layanan kesehatan sesuai siklus hidup. 

Lebih dari itu, Posyandu Keluarga tidak hanya melayani anak-anak tetapi juga kesehatan lansia.

Sebagai bagian dari upaya perlindungan anak, Dinkes bekerja sama dengan beberapa rumah sakit dan puskesmas untuk melaksanakan program tes darah bayi, yang dikenal sebagai Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

Program ini wajib dilakukan pada semua bayi yang baru lahir usia 48-72 jam dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi. 

Tujuannya untuk deteksi dini kelainan hormon tiroid yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

"Tes darah ini diharapkan bisa mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang bayi. Bila terdeteksi ada kelainan, intervensi dapat dilakukan lebih dini sehingga gangguan dapat diminimalisir," jelas Nanik.

Layanan kesehatan di Kota Surabaya mengedepankan pendekatan yang penuh kasih sayang. 

Anak-anak diperlakukan dengan empati dan perhatian, menciptakan lingkungan yang ramah anak dengan warna-warni dan keceriaan untuk meredakan kecemasan mereka.

Para tenaga medis di Kota Surabaya berkomitmen mendengarkan keluhan dan cerita anak-anak dengan penuh perhatian. 

Para petugas kesehatan juga memberikan solusi medis, sekaligus memperhatikan sisi emosional anak-anak.

Selain pengobatan, layanan kesehatan di Kota Surabaya juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk optimalisasi tumbuh kembang anak.

Joris dari Yayasan Embun Surabaya, yang biasa menangani anak-anak korban HIV, mengapresiasi program ini. 

"Screening ini akan membantu bayi mendapatkan penanganan yang tepat dan dini. Namun, informasi pribadi tentang kondisi bayi harus tetap dilindungi untuk menghindari stigma," ujar Joris.

Apresiasi yang sama juga diutarakan Isa Ansori, dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jawa Timur. Ia menyatakan bahwa program ini menegaskan komitmen Surabaya sebagai Kota Layak Anak. 

"Program ini menunjukkan bahwa Surabaya melindungi anak-anak dari gangguan tumbuh kembang sejak bayi," kata Isa.

Isa berharap, Wali Kota Eri Cahyadi dapat menyampaikan komitmen ini kepada pemerintah pusat dan negara-negara dunia sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2024. 

"Surabaya siap menjadi bagian dari kota-kota di dunia yang peduli pada persoalan anak-anak," pungkas Isa.

Minggu, 23 Juni 2024

Kolaborasi Sang Pisang dan Baba Rafi, Jawaban Isu Terkait Kemunculan Baliho Kaesang-Hendy di Surabaya


Sidoarjo - KABARPROGRDSIF.COM Kebab Turki Baba Rafi dan Sang Pisang resmi melakukan kerjasama bisnis ditandai dengan acara potong pita di Kantor Baba Rafi Sidoarjo, Minggu (23/6). 

Kegiatan ini dihadiri oleh kedua pemilik brand makanan tersebut, yakni Hendy Setiono selaku pemilik Kebab Baba Rafi dan Kaesang Pangarep pemilik Sang Pisang. 

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ali Afandi. 

Hendy menjelaskan kolaborasi kedua produk makanan ini merupakan jawaban dari banyaknya baliho bergambar dirinya dan Kaesang yang muncul di beberapa sudut jalan Kota Surabaya.

Kegiatan kolaborasi yang diberi nama Koalisi Pisang Nasional sekaligus menjawab isu yang berkembang jelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.  

Dia menjelaskan, pemberian nama Koalisi Pisang Nasional ini bentuk kreativitas dalam merespon isu-isu tersebut.

“Ini sekaligus menjawab adanya baliho yang bertebaran di Surabaya. Ini jawabannya. Wah Mas Hendy mau gandeng Mas Kaesang. Nah ini menjawab baliho-baliho yang selama ini bertebaran,” kata Hendy ditemui usai acara. 

Hendy mengatakan kolaborasi ini bukan hanya tentang menciptakan menu baru, tetapi juga tentang menyatukan visi dan misi dalam memberikan yang terbaik bagi konsumen Indonesia.

Sementara itu, Kaesang menyampaikan kolaborasi kedua produk ini dirasa cukup unik. 

Sebab, penggabungan antara kulit kebab yang dibalut dengan pisang bisa disatukan menjadi produk baru. 

“Saya rasa Koalisi Pisang Nasional Kebab Turki Baba Rafi dan Sang Pisang ini saya rasa cukup unik. Karena sebuah perbedaan untuk disatukan menjadi satu koalisi,” kata Kaesang. 

Sementara disinggung terkait Pilkada Surabaya, Kaesang enggan berkomentar. 

Dia justru mendorong Hendy untuk mengikuti kontestasi lima tahunan sekali itu. 

“Enggak, enggak ngomong Pilkada. Kalau mau Pilkada tanya ke Mas Hendy yang mungkin jadi calon wali kota, tanya ke beliau saja,” kata Kaesang.

Kaesang tak masalah jika Hendy Setiono ingin maju Pilwali Surabaya. 

Bahkan dirinya juga mempersilahkan untuk daftar ke partainya. 

“Ya saya terbuka. Ya balik lagi PSI punya kursi di Surabaya. Kalau Mas Hendy mau mendaftar, udah daftar belum,” tandas Kaesang.

Wali Kota Eri Bersama Inul Daratista Masak 1500 Porsi Bakso Untuk Warga Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak PKK berkolaborasi dengan She Radio dan Royco mengelar "Masak Besar Berkah" (MABAR Berkah) di area Balai Kota Surabaya, Minggu (23/6).

Acara masak besar tersebut melibatkan 750 ibu-ibu relawan yang berasal dari PKK Kecamatan Kota Surabaya dan masyarakat umum. 

Mereka mengolah daging sapi dalam jumlah yang cukup besar yakni, 1500 porsi Bakso Sapi Kuah yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar. 

Masak besar bakso dengan porsi ribuan ini juga dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani didampingi Inul Daratista dan suaminya, Adam Suseno.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri menggungkapkan bahwa acara masak besar ini diadakan masih dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 sekaligus memperingati Idul Adha 1415 H.

"Alhamdulilah hari ini kita bersama-sama melaksanakan masak besar bakso, yang nantinya akan dibagikan kepada warga Suarabaya. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat hari ini," kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, acara masak besar kali ini tidak hanya sekedar masak lalu dibagikan, tetapi didalamnya juga memperkenalkan bagaimana cara mengolah protein hewani yang baik untuk menu makanan keluarga.

Lanjutnya, bila protein hewani dalam setiap keluarga tercukupi, maka akan berimbas pada penurunan angka stunting di Kota Surabaya.

"Di balik kemasan Royco itu ada rekomendasi cara-cara masak menu makanan stunting. Jadi harapan kita bagaimana ibu-ibu bisa memberikan protein hewani di setiap menu masakannya," ungkap Eri.

Wali Kota Eri menambahkan, angka stunting di Kota Surabaya saat ini terus mengalami penurunan. 

Dirinya berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini dari banyak pihak, akan membantu Pemkot Surabaya mencapai target penurunan stunting sebesar satu persen di tahun 2024.

"Saat ini, angka stunting tinggal 1,6 persen. Kalau dilihat dari jumlah penduduknya angka tersebut masih cukup besar. Di Indonesia, Kota Surabaya angkanya yang paling sedikit, tapi kita tetap kejar terget satu persen di tahun 2024 ini," harap Wali Kota Eri.

Dari angka 1,6 persen angka stunting di Kota Surabaya, Wali Kota Eri menyebut bahwa 0,2 persen adalah stunting tanpa komorbid dan sisanya stunting yang disertai komorbid.

"Untuk yang komorbid ini tetap akan menjadi fokus kita, untuk disembuhkan komorbidnya dulu," imbuhnya.

Sementara itu, Senior Brand Manager Royco, Ilham Chairat mengapresiasi dukungan Pemkot Surabaya untuk acara masak besar kali ini. 

Ungkapnya, menu bakso dipilih lantaran bakso, atau yang biasa dikenal masyarakat Surabaya sebagai ‘pentol’, adalah hidangan yang sangat digemari berbagai kalangan dan usia. 

Bahkan ada begitu banyak penjaja bakso legendaris yang terlahir dari wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya. 

"Acara semasif ini tentunya tidak bisa terlaksana tanpa kepedulian dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan acara hari ini," ujar Ilham.

Acara yang berlangsung meriah tersebut juga cukup memberi kesan kepada penyanyi asal Pasuruan Jawa Timur, Inul Daratista. 

Baginya animo masyarakat Surabaya untuk masak besar bakso sangat luar biasa.

"Ini saya seperti pulang kampung ya, karena dari dulu Kota Surabaya adalah basecam saya. Ini antusiasnya wedan pokok e (gila banget), bikin bahagia," ungkap Inul antusias.

Pembangunan Kawasan Kota Lama Wujud Kebhinekaan Warga Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak lama lagi segera meresmikan kawasan wisata Kota Lama. 

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya, mulai dari penataan tanaman, penerangan jalan umum (PJU), pedestrian, pengecatan gedung tua, dan sebagainya. 

Semua itu disiapkan secara matang oleh pemkot, untuk membangkitkan kembali kawasan Kota Lama Surabaya. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, penataan kawasan Kota Lama yang dilakukan oleh pemkot saat ini, bukan sekadar untuk daya tarik wisata dan roda perekonomian di Kota Surabaya saja. 

Akan tetapi, juga sebagai untuk mengingat kembali sejarah peradaban Kota Surabaya yang terjalin erat dalam benang kebhinekaan.

“Penataan Kota Lama Surabaya ini, akan terus dikembangkan dan ditata. Tidak hanya sekadar segabai destinasi wisata heritage, tapi juga akan menjadi destinasi wisata pendidikan, wisata kuliner, dan juga wisata religi,” kata Irvan, Minggu (23/6).

Irvan menjelaskan, Kota Lama terdiri dari empat zona bagian. 

Yakni, zona Arab, Eropa, Melayu, dan Pecinan. Di zaman pendudukan Belanda, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan, bisnis, hingga pertukaran budaya. 

Berbagai etnis pun berkumpul menjadi satu di kawasan ini. Mulai dari etnis Arab, Eropa, Madura, Melayu, Jawa, hingga Tionghoa. 

Maka dari itu, ia ingin, kawasan ini bukan sekadar menjadi jujukan wisata saja, akan tetapi juga sebagai tempat untuk mengingat kembali sejarah terbentuknya Kota Pahlawan. 

Dengan begitu, maka rasa gotong royong, toleransi, saling menghargai sesama, dan nilai kebhinekaan warga Kota Surabaya akan semakin erat.

“Kota Lama Surabaya adalah wadah peleburan berbagai budaya, di mana harmoni dan toleransi menjadi landasan utama kehidupan masyarakatnya. Di sini, perbedaan bukan menjadi pemisah, melainkan kekuatan pemersatu yang melahirkan kekayaan budaya tak ternilai,” jelas Irvan.

Irvan menambahkan, penataan kawasan wisata Kota Lama masih akan terus dikembangkan, sehingga masing-masing zona tersebut saling terintegrasi satu sama lain. 

Salah satunya adalah di zona Arab. Rencananya, zona ini akan dikembangkan menjadi kawasan “improvement area” atau menguatkan identitas wisata Religi Sunan Ampel sebagai “moslem friendly tourism”.

“Selain itu juga akan dilakukan pengelolaan dan konektivitas zona, sehingga terlihat hubungan yang harmoni antar budaya yang ada di kawasan tersebut,” tambahnya.

Di samping itu, Pengamat Budaya dari Komunitas Begandring Soerabaia, Nanang Purwono mengatakan, Kota Lama bukan sekadar sebuah tempat wisata, akan tetapi juga menjadi tempat budaya yang mempesona. 

Senada dengan Irvan, kawasan ini juga bisa dijadikan sebagai tempat belajar tentang sejarah. 

Bahkan, lanjut Nanang, juga bisa dijadikan sebagai tempat berburu kuliner lezat, dan merasakan atmosfer harmonis dari perpaduan budaya yang unik. 

“Kota Lama adalah bukti nyata bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan persatuan adalah kunci untuk mencapai kemajuan sebuah kota,” kata Nanang. 

Sebenarnya, lanjut Nanang, kawasan Kota Lama terdiri dari lima bagian. Yaitu zona Arab, Eropa, Melayu, Pecinan, dan Jawa atau pribumi. 

Ia menjelaskan, letak zona tersebut berada di sekitar Ampel Denta. Alasannya, karena di zona ini banyak ditemukan tulisan aksara Jawa. 

Maka dari itu, ia berharap kepada pemkot untuk menelisik lebih dalam lagi keberadaan zona Jawa atau pribumi ini. 

Tujuannya, agar bagian dari sejarah terbentuknya Kota Surabaya tidak terlupakan. 

“Bahkan kata Ampel Denta itu berasal dari kawasan Ampel yang banyak ditumbuhi pohon bambu. Karena pohon bambu kalau terkena angin berbunyi atau berdenta-denta menjadi sebuah bunyi bunyian,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, rencananya kawasan wisata Kota Lama akan diresmikan pada 27 Juni 2024. 

Peresmian tersebut bersamaan dengan kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie, sekaligus memberikan bantuan 20 unit sepeda listrik untuk Pemkot Surabaya.

Ikuti Green Force Run 2024, Wali Kota Eri Lari Bersama 3500 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Ketua Tim Pengerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengikuti event lari Green Force Run (GFR) 2024 bertempat di Monumen Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Minggu (23/6).

GFR 2024 merupakan event lari keempat yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Developmental Basketball League (DBL) Indonesia. 

Event lari tahunan ini, diikuti oleh 3500 pelari dari 118 kota/kabupaten dari 23 provinsi se-Indonesia. 

Tak hanya pelari dalam negeri, GFR 2024 juga menarik animo tujuh pelari manca negara, antara lain dari Jepang, India, Filiphina dan Australia.

Menariknya, ribuan pelari GFR 2024 yang diberangkatkan Monumen Tugu Pahlawan, melintasi banyak landmark penting di Kota Surabaya seperti, Monumen Bambu Runcing, Monumen Kapal Selam, Kya-Kya termasuk kawasan wisata Kota Lama zona Eropa yang baru saja direvitalisasi oleh Pemkot Surabaya. 

Untuk beberapa kategori yang dilombakan anatara lain, 21K (half marathon), 10K, 5K, 2,5K (Family Run), dan kids dash.

Dalam sambutannya Wali Kota Eri menyampaikan, selamat datang kepada para pelari di Kota Surabaya.

"Selamat datang untuk para pelari. Karena diadakan di Kota Pahlawan jadi start dan finishnya di Tugu Pahlawan," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri yang mengikuti kategori lari 5K juga menyampaikan bahwa suasana mendung Minggu pagi di Surabaya semangat menambah semangat para pelari. 

Terlebih, bagi para pelari yang baru pertama kali datang ke Surabaya.

"Lagi di Green Force ini sangat menyenangkan, suasannya bagus pagi ini. Pesertanya banyak sekitar 3000 lebih, hal ini membuktikan bahwa Kota Surabaya jadi primadona untuk lari 5K dan 10K," paparnya.

Dirinya menggungkapkan, melihat animo dari para pelari yang mengikuti GFR 2024, kedepannya akan semakin banyak event lari yang diadakan di Kota Surabaya.

Menurutnya, dalam waktu dekat juga akan ada beberapa event lari yang berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya.

"Akan ada banyak event lari di Surabaya kedepannya, ada beberapa termasuk yang akan diadakan Kompas dan lainnya," terangnya. 

Wali Kota Eri berpesan kepada masyarakat Surabaya untuk tidak malas berolahraga, termasuk lari. 

Lantaran, ungkapnya olahraga lari tidak membutuhkan banyak biaya dan bisa dialakukan dimana saja.

"Jadi untuk warga Surabaya, lari baik untuk kesehatan seluruh badan dan biayanya ringan. Cukup lari menggunakan tenaga dan disesuaikan dengan kemampuan, InsyaAllah kalau lari badan kita menjadi sehat. Ayo arek-arek Suroboyo melok mlayu," pesannya. 

Sementara itu, Wakil Direktur DBL Indonesia Donny Rahadian menggungkapkan, GFR 2024 tak hanya memberikan hadiah jutaan rupiah kepada para pemenang. 

Tetapi, juga kepada warga yang memberikan dukungan sekreatif mungkin kepada para peserta di sepanjang rute yang dilewati.

"Rute GFR 2024 juga melewati kawasan Car Free Day (CFD) di Jalan Tunjungan dan Darmo. Sambil berolahraga, masyarakat juga bisa dukungan sekreatif mungkin kepada para pelari atau peserta. Kami menyiapkan e-money jutaan rupiah dan handphone," ungkap Donny.