Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 16 Januari 2019

Kenang Heroisme Pahlawan Samudera, Prajurit dan PNS Lantamal V Doa Bersama dan Nobar Film Pertempuran Laut Arafuru


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk mengenang Heroisme Pahlawan Samudera,  prajurit dan PNS  Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) mengikuti  Doa Bersama dan menyaksilan film dokumenter Mengenang Pertempuran Laut Arafuru Aru 15 Januari 1962 di Gedung PTA Mako Armada II, Ujung Surabaya tadi malam.

Doa bersama dan menyaksikan film dokumenter Mengenang Pertempuran Laut Arafuru ini digelar dalam rangka memperingati hari Dharma Samudera tahun 2019 yang dihadiri Pangkoarmada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si, Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksma TNI Edwin,  S.H.

Tampak hadir Kaskoarmada II, Danguspurla Koarmada II, Irkoarmada II, Para Asisten Pangkoarmada II, Sahli Pangkoarmada II dan Para Kasatker Koarmada II, Pada Asisten Danlantamal V dan perwira staf lainnya.

Acara diawali pemutaran film pertempuran laut Aru. Dalam keaemlatan tersebut juga dibacakan amanat Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E,.M.M. oleh Pangkoarmada ll.

Kasal dalam amanatnya mengatakan bahwa Pertempuran Laut Arafuru yang terjadi pada Tanggal 15 Januari 1962, telah tercatat sebagai pertempuran laut  paling heroik dalam sejarah Republik Indonesia.

Tiga kapal cepat ALRI jenis Motor Torpedo Boat atau MTB, yaitu RI Harimau, RI Matjan Tutul, dan RI Matjan Kumbang harus berjibaku melawan tiga kapal kombatan utama dan sebuah pesawat udara Angkatan Laut Kerajaan Belanda.

Ketiga MTB yang tergabung dalam Satuan Tugas Chusus-9 atau STC-9 ini, sebenarnya mengemban tugas infiltrasi mendaratkan pasukan Angkatan Darat di Timur Kaimana sebagai langkah awal perjuangan Trikora.

Sesuai dengan rencana Operasi, unsur unsur STC-9 harus kembali ke pangkalan manakala posisinya diketahui musuh, namun Armada tempur Belanda terus mengejar dan menyerang Tiga MTB ALRI ini,  di tengah situasi genting dengan kekuatan yang tidak seimbang itu, Deputy I Men/Ksal Komodor Yos Sudarso yang berada di RI Matjan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat (SOPA), mengambil alih komando kapal tersebut dengan melakukan manuver  menyongsong gerak maju tiga kapal kombatan Belanda, sehingga serangan semua kapal musuh tertuju pada RI Matjan Tutul.

Kumandang “Kobarkan Semangat Pertempuran”  yang diserukan oleh Komodor Yos Sudarso lewat radio telefoni, mengiringi perlawanan RI Matjan Tutul menghadang Armada musuh yang lebih unggul kekuatannya. RI Matjan Tutul tenggelam secara Gentle and Brave bersama Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai Kusuma Bangsa.

Pengorbanan pahlawan samudera itu justru mengobarkan sentimen nasional untuk segera mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi dan berhasil diwujudkan pada tanggal 1 Mei 1963.

Para Pahlawan pertempuran Laut Arafuru telah memberikan teladan sejati kepada kita yakni sikap ksatria, rela berkorban, pantang menyerah dan tetap gigih sampai akhir. Mereka telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia tidak pernah gentar menghadapi musuh dalam upaya mempertahankan  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"nilai-nilai kepahlawanan samudera yang telah ditunjukkan oleh para pendahulu itu harus kita warisi dengan sepenuh hati. nilai  nilai pertempuran laut Arafuru yang luhur ini harus menjadi jiwa dan semangat generasi penerus untuk menghadapi tantangan tugas masa kini dan masa depan yang tidak kalah beratnya," terang Kasal.

Pentingnya arti pewarisan nilai-nilai kepahlawanan pertempuran laut Arafuru ini, menjadi pertimbangan utama TNI Angkatan Laut menggelar acara doa bersama mengenang pertempuran laut Arafuru pada malam hari ini.

Acara yang baru kita gelar tahun ini dan menjadi bagian dari peringatan hari Dharma Samudera, dimana acara seperti ini juga dilaksanakan secara serentak di semua satuan TNI Angkatan Laut dan unsur-unsur KRI di mana pun bertugas baik di dalam negeri maupun luar negeri. pada kesempatan yang sama KRI Makasar juga melaksanakan doa bersama pada posisi tenggelamnya RI Matjan Tutul di laut Arafuru.

Acara doa bersama mengenang pertempuran laut Arafuru 15 Januari 1962 ini memiliki dua tujuan. Acara ini merupakan salah satu bentuk penghargaan yang setinggi tingginya kepada para Pahlawan pertempuran laut Arafuru dan pertempuran laut lainnya, yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka demi mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.

"Sejarah membuktikan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai jasa para Pahlawannya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah mewariskan nilai nilai luhur para pahlawan pertempuran laut kepada generasi penerus untuk dapat diaktualisasikan dalam tugas tugas kekinian. kenyataan telah memperlihatkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter nasionalnya yang mampu menyaring nilai nilai global untuk kepentingan nasionalnya," pungkas Kasal. (arf)

Pimpinan DPRD Bekasi Serahkan Rp 70 Juta ke KPK


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, seorang pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi menyerahkan uang ke KPK sebesar Rp 70 juta.

Penyerahan uang tersebut dilakukan dalam pemeriksaan saksi-saksi di penyidikan kasus dugaan suap pada proses perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"KPK menerima pengembalian uang dari salah seorang unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Bekasi, sebesar Rp 70 juta. Nanti akan dimasukkan dalam berkas perkara untuk kebutuhan penanganan perkara lebih lanjut," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bekasi juga telah menyerahkan uang dengan nilai total sekitar Rp 110 juta ke KPK. Sehingga, total penerimaan uang saat ini sebesar Rp 180 juta.

"Kami hargai pengembalian tersebut, dan KPK kembali mengingatkan agar pihak-pihak lain yang telah menerima untuk kooperatif menginformasikan dan mengembalikan segera uang atau fasiitas lainnya yang telah diterima terkait perizinan proyek Meikarta ini," kata Febri.

Sebab, KPK menduga masih ada sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bekasi lainnya yang pernah menerima uang atau fasilitas wisata ke luar negeri.

Dalam kasus Meikarta, KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan petinggi Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka.

Selain itu, KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka.

KPK juga menetapkan tiga kepala dinas sebagai tersangka. Mereka adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor.

Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati.

KPK pun menetapkan dua konsultan Lippo Group, Fitri Djaja Purnama dan Taryadi, sebagai tersangka.

Seorang pegawai Lippo Henry Jasmen juga menjadi tersangka dalam kasus ini.

Neneng bersama pejabat yang menjadi tersangka diduga menerima suap terkait proyek perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Suap diberikan oleh pejabat pengembang properti Lippo Group. (rio)