Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 21 Januari 2019

Danlanal Semarang Bangun Kerjasama Dengan Lima Lemdik Kemaritiman


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Guna membangun dan bersinergi dalam bidang pengamanan, kedisiplinan, pembentukan karakter,  kesamaptaan jasmani, Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang, Lantamal V  mengajak lima Lembaga Pendidikan (Lemdik) Kemaritiman di Kota Semarang (Negeri/Swasta) untuk bekerja sama yang dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), Senin (21/1).

Kelima Lemdik Kemaritiman tersebut antara lain Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP), Politeknik Maritim Negeri Indonesia Semarang (POLIMARIN), Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (AKPELNI), Sekolah Tinggi Maritim dan Transport AMNI (STIMART AMNI), dan SMK Pelayaran AKPELNI.

Penandatanganan PKS yang juga bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan potensi maritim dan mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros maritim dunia ini, digelar di Ruang Serbaguna Karimun Jawa Mako Lanal Semarang.

Hadir dalam kegiatan penandatangan PKS ini antara lain Danlanal Semarang Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo, Direktur PIP,  Direktur Polimarin, Direktur Akpelni, Wakil Ketua  II Stimart AMNI, Kepala sekolah SMK Pelayaran AKPELNI, serta seluruh Perwira Staf Lanal Semarang.

Dalam sambutannya Danlanal Semarang menyampaikan bahwa PKS ini merupakan salah satu bentuk komitmen Lanal Semarang dalam mensupport apa yang dibutuhkan oleh Lembaga pendidikan kemaritiman. Demikian pula perlunya jalinan koordinasi dan  kerjasama antar Lemdik Kemaritiman, sehingga untuk merealisasikan hal tersebut maka  Lanal Semarang melaksanakan secara serentak bersama dengan 5 Lembaga Pendidikan Maritim tersebut.

Menurut Danlanal Semarang, dengan ditandatangani PKS ini,  maka seluruh lembaga Pendidikan Maritim tersebut akan mendapatkan dukungan tenaga pembimbing dari Prajurit Lanal Semarang.

Tim yang ditunjuk akan turut memberikan pengasuhan dan pendampingan tentang materi kedisiplinan, pendidikan karakter, kesamaptaan jasmani dan pengamanan kepada Taruna/Taruni.

Ia berharap,  kerjasama ini akan dapat menciptakan generasi muda yang bukan hanya memiliki pengetahuan dan kecerdasan, namun juga memiliki sikap/karakter positif dan fisik tangguh, yang akan bermanfaat dalam memajukan kemaritiman Indonesia sesuai bidang keilmuannya masing-masing. (arf)

Pemkot Cirebon Belajar ke Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Cirebon beserta jajarannya berkunjung ke Surabaya. Saat menerima kunjungan itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan banyak hal tentang system pemerintah yang dijalankan di Kota Surabaya beserta berbagai pembangunannya. Yang jelas tujuan semua pembangunan ini bukan penghargaan, melainkan kesejahteraan warga Surabaya. Sebab, tidak ada gunanya banyak pembangunan di Surabaya apabila goal-nya atau tujuan utamanya tidak tercapai.

“ Jadi, semua orientasinya ke sana (kesejahteraan), bagaimana warga Surabaya cepat sejahtera. Makanya, saya selalu ukur apa betul kemiskinan menurun, apa betul sudah tidak ada banjir. Saya evaluasi itu dengan detail.” kata Risma dihadapan Walikota Cirebon, senin (21/1).

Risma juga berkali-kali mengatakan bahwa tidak boleh lagi berbicara tentang uang atau anggaran yang kecil. Sebab, apabila selalu mengandalkan uang, maka ia memastikan tidak akan pernah cukup dan akan selalu kurang, sehingga programnya tidak akan jalan.

“Uang itu bukan segala-galanya.” tegasnya.

Namun begitu, ia mengaku bisa memberi makan lansia, penghuni Liponsos dan anak-anak yatim.
Bahkan, pendidikan dan kesehatan gratis. Selain itu, fasilitas olahraga terus dibangun dan saat ini
sudah mencapai 403 lapangan olahraga. Sedangkan taman di Surabaya sudah mencapai 453
taman dan terus dikembangkan.

Ia juga menjelaskan berbagai sikap yang harus dilakukan oleh kepala daerah untuk menyikapi suatu masalah. Termasuk dalam proses pemindahan PKL ke sentra PKL yang selalu didahului dengan pendekatan persuasif, sehingga dalam prosesnya jarang sekali ada pertentangan.

“ Kalau Satpol PP itu jangan sampai imagenya tukang usir dan tukang obrak, jangan buat warga itu alergi dengan Satpol PP, kalau sudah dibangun imagenya maka kita nanti kalau penataan PKL akan dibantu.” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mengatakan tujuan utama datang ke Surabaya
untuk belajar langsung kepada seorang tokoh yang sangat patut untuk diteladani, yaitu Wali Kota
Risma. Melalui belajar kepada Wali Kota Risma itu, maka dia berharap di periode keduanya memimpin Kota Cirebon, akan lebih baik ke depannya.

“ Dan ternyata sungguh luar biasa. Kami mendapatkan banyak pelajaran dan yang paling utama saya sudah mendapatkan clue bagaiaman ASN ini bisa bergerak secara cepat dan baik. Clue dari Bu Risma sudah saya tangkap, sehingga saya sangat bersyukur sekali. Jadi terimakasih kepada Bu Risma dan jajarannya yang menyambut kami dengan hangat.” kata dia.

Sebetulnya, lanjut dia, sangat banyak pelajaran yang didapatkan dari pertemuan dengan Wali Kota Risma di ruang sidang. Namun, yang paling penting untuk segera dia terapkan adalah dalam menggerakkan pemerintah, harus diawali dari sikap kepala daerahnya. Nah, sikap kepala
daerah itulah yang kemudian akan mampu menggerakkan ASN dalam suatu pemerintah daerah.

“ Bu Risma selaku kepala daerah itu mampu menggerakkan ASN yang ada dengan metodenya. Dan inilah yang akan kami tiru. Saya berkesimpulan untuk menggerakkan sebuah kota atau
daerah kuncinya seorang kepala daeah tersebut bisa melaksanakan atau mampu memunculkan kekuatan atau potensi di daerahnya masing-masing.” imbuhnya.

Makanya, dia merasa tidak sia-sia membawa tim besar untuk belajar ke Surabaya. Dalam kunjungannya ini, ia mengaku membawa seluruh stafnya, mulai dari Sekda, para asisten, staf ahli dan seluruh kepala dinas, perusahaan daerah, termasuk Camat dan Lurah.

“Ini adalah bentuk kesungguhan kami bahwa kami datang ke Surabaya ingin belajar. Hampir 60 orang yang kami
bawa dalam kunjungan ini untuk belajar ke Surabaya.” pungkasnya. (arf)