Selasa, 31 Desember 2013


KABARPROGRESIF.COM : Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur resmi menegur Walikota Surabaya soal pencemaran limbah lindi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo ke Kali Lamong.

Surat teguran itu, sudah resmi diberikan BLH Jawa Timur langsung pada Walikota Surabaya, minggu lalu, sesudah BLH Jawa Timur melakukan pengawasan langsung di lokasi pencemaran dan mengambil contoh limbah yang dibuang dari TPA Benowo ke Kali Lamong.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur, Indra Wiragana, Senin (30/12) mengatakan, BLH Jatim mengambil langkah tegas pada Walikota Surabaya, sesudah dapat laporan dari masyarakat dan aktifis lingkungan hidup yang menginformasikan, kalau TPA Benowo membuang air lindinya langsung ke Kali Lamong tanpa diolah. "Dampak dari pencemaran TPA Benowo itu, kawasan di sekitar Kali Lamong tercemar, banyak ikan mati dan pendapatan para nelayan juga terancam," jelas Indra.

Menurut Indra, BLH Jawa Timur sangat menyesalkan lemahnya pengawasan yang dilakukan Walikota Surabaya pada pengelolaan sampah di TPA Benowo yang jadi satu-satunya TPA warga Surabaya. "Persoalan ini sangat penting, karena kalau sampai TPA Benowo diharuskan tutup operasi karena melanggar UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka yang rugi warga Surabaya," jelas Indra.

Dengan hasil pantauan di lapangan, BLH Jawa Timur memastikan, ada kesalahan proses pengelolaan limbah yang dilakukan TPA Benowo, karena air limbah berupa lindi yang dibuang ke Kali Lamong tidak diolah dengan baik sebelum dialirkan ke Kali Lamong."Hasil temuan di lokasi, ternyata pipa pembuangan limbah TPA Benowo ditanam masuk ke dalam permukaan air, padahal aturannya pipa pembuangan limbah, harus ada di atas permukaan air setinggi 50 centimenter," jelas Indra.

Selain adanya indikasi kesengajaan, PT Sumber Organik (SO) pengelola TPA Benowo yang ditunjuk Pemkot Surabaya juga sudah terbukti melanggar ketentuan baku mutu air limbah yang bisa dibuang ke Kali Lamong. "Semua pelanggaran yang dilakukan Pemkot Surabaya sudah dipantau dan dilaporkan BLH Jawa Timur ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Presiden. Dampak dari laporan yang dilakukan BLH Jawa Timur, juga bisa berdampak pada pencabutan penghargaan Adipura Kencana yang diterima Surabaya," tegas Indra.

Ditambahkan Indra, pencabutan Adipura Kencana bisa dilakukan, karena pengelolaan sampah merupakan penilaian utama dalam menentukan sebuah daerah layak atau tidak diberi penghargaan Adipura.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Surabaya, Chalid Buchari mengatakan, adanya pelanggaran yang dilakukan pengelola TPA Benowo itu, pemkot akan memberi surat peringatan pada PT Sumber Organik. "Selain itu, pemkot juga akan menerapkan teknologi Advanced Oxidation Processes (AOP) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Dengan teknologi itu, air limbah yang dibuang TPA Benowo ke Kali Lamong akan lebih jernih dan memenuhi standar baku mutu air," jelas Chalid. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Kodam V/Brawijaya yang diwakili oleh Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya Kolonel Inf Junaedi mewakili Kodam dalam kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Pembinaan Teknis Pelaksanaan Penanaman Pohon di kanan dan kiri ruas jalan nasional Provinsi Jawa Timur. Pembinaan Teknis Pelaksanaan tersebut diselenggarakan di Ruang Bina Yudha, Makodam, Senin (30/12).

Dalam Bintek tersebut hadir dari instansi terkait (Dinas Kehutanan) Provinsi Jatim dan dari Kodam V/Brawijaya dengan melibatkan para danramil di seluruh jajaran di wilayah Jawa Timur. Pada acara tersebut disampaikan sambutan dari Aster Kasdam V/Brawijaya dan Kadis Kehutanan Ir. Putut Adji Surjanto, MM.

Tentu saja harapannya dengan seluruh ruas jalan nasional di wilayah Jawa Timur ditanami pohon, maka Jatim akan menjadi indah dan turut mengurangi polusi udara serta menambah kandungan oksigen bagi lingkungan sekitarnya (*/arf)

Senin, 30 Desember 2013


KABARPROGRESIF.COM :  Dalam rangka memperingati ulang tahunnya ke 51, Brigif-1 Marinir menggelar berbagai perlombaan olahraga umum yang dilaksanakan di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Senin, (30/12/2013).

Olahraga umum yang dipertandingkan yaitu sepak bola, bulu tangkis putra/putri, tenis lapangan putra/putri, bola voli putra/putri dan softball. Seluruh cabang olahraga tersebut diikuti empat tim/satuan yaitu Kompi Markas Brigif-1 Mar, Yonif-1 Mar, Yonif-3 Mar dan Yonif-5 Mar.

Seluruh pertandingan menggunakan sistem kompetisi penuh yang mana seluruh tim/satuan akan saling bertemu sehingga untuk mengetahui juaranya akan ditentukan dengan perolehan nilai dari masing-masing tim/satuan.

Dalam kesempatan tersebut Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Markos mengatakan perlombaan yang dilaksanakan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk memeriahkan hari ulang tahun ke-51 Brigif-1 Mar sekaligus sebagai wujud dari pembinaan personel, selain itu juga sebagai sarana menggali dan menjaring atlit-atlit berprestasi di lingkungan Brigif-1 Marinir, dengan harapan Brigif-1 Marinir memiliki kualitas atlit yang lebih baik untuk berlaga di event yang lebih tinggi.

Di dalam setiap perlombaan, lanjutnya, tidak semata-mata untuk sekedar menjadi pemenang, namun yang lebih penting dari itu adalah terbentuknya jiwa kebersamaan, kekompakkan serta sportifitas dari masing-masing peserta dalam setiap perlombaan.

“Tidaklah ada artinya sebuah kemenangan, apabila diraih dengan kecurangan ataupun tindakan-tindakan yang tidak sportif, karena kemenangan atau kekalahan pada setiap perlombaan adalah hal yang wajar,” tegas orang nomor satu di Brigif-1 Marinir itu.

Sementara itu Mayor Marinir Arif Miftakudin selaku ketua panitia perlombaan mengatakan selain olahraga umum, juga telah dilaksanakan pertandingan olahraga militer yaitu renang laut, menembak, cross country dan halang rintang, keluar sebagai juara umum olahraga militer yaitu Yonif-3 Mar dengan memenangi cabang menembak dan halang rintang. Selain lomba-lomba tersebut, juga akan dilaksanakan gerak jalan ‘Bedah Surabaya’ dengan start dari Yonif-1 Mar dan Yonif-5 Mar dengan finish di lapangan apel Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Petugas kebersihan gorong-gorong yang dimiliki Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya patut disalahkan dalam hal kematian balita TK, Febriyanto Yudhoyono (5).

Sebab, balita asal Tambak Wedi, Surabaya, ini ditemukan tewas dalam gorong-gorong kawasan Kedung Cowek, ruas Suramadu menuju arah Surabaya, dengan kondisi membusuk, Senin (30/12/2013).

Kisah pilu ini berawal tiga hari lalu. Saat itu, Febriyanto Yudhoyono ikut bersama neneknya, Dwi Astuti (65) yang ingin ke pasar.

Kondisi hari itu hujan, sementara nenek Dwi berjalan sambil menggendong adik Febriyanto. Febriyanto saat itu hanya berjalan sendiri di belakang neneknya.

Karena hujan, Febriyanto yang berjalan sendiri, berniat digandeng Dwi. Namun saat itu Dwi kehilangan Febriyanto. Dwi berpikir, jika Febriyanto sudah pulang sendiri ke rumahnya. Dwi pun melanjutkan niatnya ke pasar.

Setelah itu, sampai di rumah, Dwi lalu mencari Febriyanto di rumahnya namun tak ketemu. Sementara orang-orang di rumah hanya tahu jika Febriyanto ikut nenek Dwi ke pasar.

Sejak itulah diketahui Febriyanto hilang dan dilaporkan ke Polsek Kenjeran, Polres KP3 Tanjung Perak.
Selang tiga hari, mayat Febriyanto ditemukan dalam gorong-gorong yang pintu bak kontrolnya terbuka, oleh petugas kebersihan gorong-gorong. Penemuan itu pun gempar.

Menurut pengakuan Rokib, seorang tukang becak yang biasa mangkal di lokasi, sejak tiga hari lalu, pintu bak kontrol itu dibuka oleh petugas kebersihan gorong-gorong.

Biasanya, setelah dibersihkan, pintu bak kontrol itu selalu ditutup lagi. Namun saat itu, tidak ditutup dan apes menimpa Febriyanto.

Sementara menurut Kanit Reskrim Polsek Kenjeran AKP M Yudho, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.Yang jelas, polisi akan melakukan pemanggilan terhadap petugas kebersihan gorong-gorong yang dianggap bertanggungjawab atas hal tersebut, guna mengusut penyebab kematian Febriyanto.“Kabarnya, pintu bak kontrol harus dibuka karena di kawasan itu sering terjadi penyumbatan. Karena intensitas hujan tinggi, maka pintu bak kontrol itu terus dibuka agar tak terjadi penyumbatan. Saat hujan, air yang tergenang membuat lubang gorong-gorong itu tak terlihat karena tertutup air. Namun hal itu berbuah bencana,” tegas AKP M Yudho.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya Erna Purnawati dikonfirmasi enggan disalahkan. Ia menegaskan jika gorong-gorong di kawasan itu milik Badan Pengelola Wilayah Suramadu. (*/Iko)

KABARPROGRESIF.COM : Benar-benar keterlaluan dan edan!!!, APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk tahun 2014 naik sebesar Rp 100 miliar. Hal ini membuat kalangan anggota DPRD ricuh, mereka menilai kenaikan itu tergolong cukup fantastis. Terlebih, alasan kenaikan itu disebut-sebut untuk perekrutan karyawan baru.

Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya memang beralasan, kenaikan itu dikarenakan adanya perekutan pegawai baru dan hampir semua anggaran di tingkat dinas serta SKPD mengalami kenaikkan yang juga cukup fantasis.

Dalam APBD 2013 total gaji untuk PNS mencapai Rp 1,7 triliun, jumlah itu meningkat menjadi Rp 1,8 triliun pada 2014. Alokasi gaji itu, mengarah pada penambahan tunjangan. Sepanjang 2013 belum ada rekruitmen pegawai baru.

Pemkot baru membuka penerimaan PNS pada akhir tahun. Sementara jumlah formasi yang dibuka sebanyak 375 orang. Penambahan gaji Rp 100 miliar tentu terlalu banyak untuk mengaji 375 orang PNS baru.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Agus Sudarsono menjelaskan, dirinya tak percaya bahwa anggaran Rp 100 miliar dipakai untuk menggaji PNS baru. PNS yang masuk ke pemkot hanya 375 orang. “Bisa dihitung saja, kalau Rp 100 miliar dipakai menggaji untuk 375 orang. Rasanya, takmungkin seperti itu,” katanya. Ia melanjutkan, anggaran untuk gaji pegawai tak hanya mengalami penambahan Rp 100 miliar, “ kata Politisi Partai Golkar ini.

Lebih lanjut pria yang sudah dua kali menjabat itu menuturkan, pada pos anggaran belanja langsung ada dana Rp. 414 miliar untuk tunjangan bagi PNS, sehingga kantong pegawai di pemkot jelas lebih tebal dengan tambahan itu. “Kalau di total anggaran untuk gaji pegawai menembus Rp 2,2 triliun. Itu sudah gaji pokok dan tunjangan, kanbesarsekali,” ujarnya.

Bahkan, katanya, anggaran untuk gaji pegawai lebih besar dari pada anggaran barang dan jasa yang hanya Rp1,8 triliun, sehingga APBD Surabaya 2014 banyak didominasi gaji pegawai di lingkungan pemkot.

Tahun 2014, kekuatan APBD Surabaya mencapai angka sebesar Rp 6,3 triliun. Kekuatan anggaran itu meliputi belanja langsung Rp 4,1 triliun dan belanja tidak langsung Rp 2,2 triliun. Anggaran sebesar itu berarti naik atau bertambah Rp 800 miliar karena pada APBD Surabaya 2013 sekitar Rp5,5 triliun.

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud menjelaskan, kenaikkan anggaran ditingkat
pembangunan dipergunakkan untuk pembebasan lahan dalam membangun inprastruktur jalan. “Belanja langsung selain untuk melakukan pembebasan lahan juga untuk pembangunan jalan terutama kawasan jalan A. Yani,” bela Machmud.

Besaran APBD Surabaya 2014 mencapai angka Rp 6,6 triliun lebih, dengan defisit anggaran mencapai Rp. 824 miliar lebih. Dari besaran Rp. 6,6 triliun lebih itu, anggaran belanja daerah terbanyak masih untuk membayar belanja langsung yang mencapai Rp. 4,4 triliun lebih dan belanja tidak langsung yang mencapai Rp. 2,2 triliun lebih.“Untuk target pendapatan daerah, Surabaya hanya menargetkan Rp. 2,9 triliun lebih dengan dana perimbangan dari pusat sebesar Rp. 1,6 triliun lebih,” tegasnya. sembari menjelaskan instansi mengalami kenaikkan yang cukup tinggi yakni Dinas Pekerjaan Umum yang sekarang anggarannya mencapai 1,5 triliun.

Proses pembahasan APBD Surabaya sempat diwarnai protes dan interupsi anggota DPRD Surabaya, karena APBD Surabaya 2014 dinilai tidak peduli rakyat miskin. Dalam APBD Surabaya 2014, tidak memberikan anggaran santunan kematian untuk warga miskin, sementara yang dicantumkan justru anggaran hibah yang mencapai Rp. 341 miliar lebih, bahkan ironisnya ada anggaran hibah sebesar Rp. 184 juta lebih, hanya untuk grup musik di Surabaya yang kepentingannya tidak terlalu signifikan, dibanding anggaran santunan kematian untuk keluarga miskin.

Banyak anggaran hibah yang tidak jelas keperuntukkannya dengan kegiatan yang tidak jelas tersebut membuat geram para wakil rakyat. "Dalam APBD 2014 ini ada anggaran hibah Rp 341 miliar lebih, tapi anggaran santunan kematian untuk warga miskin tidak ada, meski sudah mulai 2011 lalu kit usulkan, kondisinya tetap sama, kenapa Surabaya tidak bisa kalau daerah lain bisa," kata Sachiroel Alim Anwar.

Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini menyayangkan beberapa anggaran hibah yang dinilai tidak jelas dipergunakan untuk apa. padahal saat ini masyarakat miskin di Surabaya sangat membutuhkan namun pemkot tidak memperdulikan kepetingan rakyat melainkan lebih memetingkan kepetingan pembangunan yang tidak bisa dinikmati langsung oleh rakyat surabaya.“ Buat apa ada pembangunan mega jika tidak bisa dinikmati rakyat secara langsung,” pungkasnya.(arf)


KABARPROGRESIF.COM : Keluarga korban kecelakaan maut Probolinggo mendapat santunan dari Jasa Raharja Cabang Jawa Timur.

Penyerahan simbolis itu diberikan oleh Bupati Probolinggo Hj Tantriana, Kapolresta AKBP Iwan Setyawan dan Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan Jasa Raharja Pusat Abdul Azis.

Bagi korban yang meninggal dunia mendapat nilai santunan Rp 25 juta dan yang mengalami cacat didasarkan prosentase. Bupati pun menyampaikan bela sungkawa dan berpesan agar keluarga tabah menghadapinya.
"Ini adalah takdir dari Allah. Tentu ada hikmah yang harus diambil dari peristiwa ini," ujar Tantri yang juga istri Hasan Aminuddin, mantan Bupati Probolinggo, Senin (30/12/2013).

Tantri mengatakan, naik mobil bak terbuka seperti menjadi budaya bagi warga pedesaan dimanapun, termasuk di Probolinggo. Karena itu, Tantri mengimbau warga untuk lebih memperhatikan keselamatan meski harus merogoh kocek lebih dalam."Mobil bak terbuka itu didesain untuk barang dan hewan, bukan untuk angkutan barang. Saya imbau untuk memperhatikan keselamatan," kata Tantri.

Kecelakaan 'adu banteng' maut antara mobil pikap Mitsubishi T120 SS warna hitam Nopol B 2625 XCU dengan truk Fuso gandeng nomor polisi P 8568 UL, itu terjadi pada Sabtu (28/12) sore. Akibat kecelakaan sebanyak 18 orang meninggal dan 14 lagi luka-luka.

Kronologi kecelakaan maut tersebut berawal saat mobil pikap melaju di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, dari arah Probolinggo-Pasuruan-Surabaya. Mobil tersebut mengangkut 32 penumpang rombongan pelayat.

Sampai di Km 36, Jalan Raya Curah, kendaraan itu menyalip kendaraan jenis Xenia di depannya, dan sudah berada di lajur kanan. Polisi menduga, sopir pikap memaksa menyalip dalam kondisi tidak bebas pandangan. Benar saja, dari arah berlawanan muncul truk gandeng bermuatan tepung. Tabrakan pun tak terhindarkan. Penumpang pikap terlempar keluar dari bak mobil pikap.

Korban meninggal mayoritas perempuan, dua anak, dan satu pria yakni sopir pikap. Sementara selebihnya, sebanyak 14 orang mengalami luka-luka, dan saat ini masih dirawat di rumah sakit Tongas. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Ahmad Sukardi resmi menjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur menggantikan Rasiyo setelah dilantik secara resmi oleh Gubernur Soekarwo mewakili Menteri Dalam Negeri di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Senin pagi.

"Selamat kepada Pak Ahmad Sukardi sebagai Sekdaprov baru, dan terima kasih kepada Pak Rasiyo karena telah mengabdi serta bekerja keras selama ini," ujar Gubernur Jatim Soekarwo di sela sambutan acara Pengangkatan, Sumpah dan Pelantikan serta Serah Terima Jabatan Sekdaprov.

Pengangkatan Ahmad Sukardi sebagai orang nomor tiga di Pemprov Jatim sesuai Surat Keputusan Presiden RI Nomor 157/M Tahun 2013 Tertanggal 27 Desember 2013.

Soekarwo juga menyampaikan pesan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengungkapkan kepercayaannya kepada Sekdaprov baru di Jatim akan mampu melaksanakan tugas barunya.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengakui, tugas sebagai Sekdaprov tidaklah mudah. Selain sebagai sekretaris pemerintah provinsi, Sekdaprov juga merupakan sekretaris Gubernur maupun Wakil Gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat di daerah.

Di samping itu, sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tugas Sekdaprov yakni membantu Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menjabarkan visi misinya dalam rangka mewujudkan janji saat kampanye. "Sehingga, Sekdaprov harus tahu janji gubernur dan wakilnya. Bahkan, janji ini disampaikan ke DPRD dan rakyat saat kampanye lalu," kata Pakde Karwo.

Tidak itu saja, Sukardi yang sebelumnya menjabat Asisten IV Biro Adminitrasi Umum Setdaprov tersebut juga harus menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tidak lebih dari tiga bulan setelah pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, 12 Februari 2014."Jangan sampai Juni baru selesai, karena Juli akan ada program yang kosong dan janji kepada rakyat tidak bisa dijalankan. Jadi, Mei tahun depan harus sudah selesai," katanya.

Gubernur juga menyampaikan, Sekdaprov harus mampu melakukan pembinaan adminitrasi, baik internal maupun eksternal. Selanjutnya, kata Pakde Karwo, diharapkan agar Sekdaprov tidak ragu memberikan pinalti jika ada biro yang tidak tertib, apapun alasannya.

Menanggapinya, Ahmad Sukardi mengaku bersyukur atas jabatan barunya. Ia akan melaksanakan amanat yang diembannya dan melanjutkan tugas-tugas Sekdaprov lama."Sesuai perintah dari gubernur, saya akan bekerja semaksimal mungkin membantu kepala daerah menyelesaikan program-programnya," kata Sukardi. (*/arf)






KABARPROGRESIF.COM: Selama perayaan malam tahun baru, Polrestabes Surabaya telah memetakan tempat-tempat yang menjadi atensi khusus rawan kejahatan maupun pusat keramaian. Wilayah perbatasan kota seperti Berbek Industri, Giant Pondok Chandra, Romokalisari, Benowo, Lakarsantri/Menganti, Jembatan Baru Karang Pilang, Bundaran Waru, Kedung Cowek akses Jembatan Suramadu, bakal dijaga anggota kepolisian untuk mencegah melubernya warga luar kota memadati lalu lintas Surabaya.

Selain itu masih ada enam wilayah lain yang juga bakal `dipasangi` anggota dengan berpakaian terbuka maupun intel saat perayaan malam tahun baru. Yakni Surabaya Town Square (Sutos), Darmo Park, Gereja Bethany, Danau Cinta Citraland Wiyung, Konjen Amerika Serikat dan Kebun Kebun Binatang Surabaya (KBS). Khusus KBS baru akan dijaga mulai 1 januari 2014 karena diprediksi akan banyak dikunjungi masyarakat untuk menghabiskan liburan.

Baca juga: Polrestabes Surabaya siapkan 40 truk pengangkut motor berknalpot brong dan Malam Tahun baru Ebiet G Ade luncurkan "Serenade"

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, menjelaskan, selain mengamankan sejumlah obyek vital demi mengantisipasi tindak kejahatan, pihaknya juga akan tegas dalam melakukan penertiban motor brong. “Sedikitnya akan dikerahkan 2500 personel dari Polrestabes Surabaya diback up Polda Jatim,” tegasnya.

Sementara untuk di dalam kota, terdapat beberapa jalan yang merupakan titik-titik kerawanan bakal ada anggota berpakaian preman dari intel dan Reskrim yang keliling di kawasan Jl Yos Sudarso, Jl Tunjungan, Taman Bungkul, Tunjungan Plasa, Bambu Runcing, Panglima Sudirman, Gedung Grahadi, Bubutan, Stasiun Gubeng, dan Polisi Istimewa.

“Kami minta warga yang merayakan pesta malam tahun baru agar waspada terhadap aksi tindak kejahatan. Selain itu, kami imbau muda-muda untuk mengendarai kendaraannya dengan baik dan tak menggeber gas motor agar tak mengganggu ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas,” saran Kombes Pol Setija Junianta.


KABARPROGRESIF.COM: Polrestabes Surabaya mengaku sudah menyiapkan sedikitnya 40 truk yang digunakan sebagai salah satu sarana pengamanan perayaan malam tahun baru. Puluhan truk itu bakal digunakan untuk mengangkut kendaraan berknalpot brong.

“Kami sudah siapkan truk yang digunakan untuk mengangkut motor berknalpot brong. Truk-truk itu berasal dari Polrestabes Surabaya dan bantuan dari Pemkot Surabaya,” tegas Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, Senin (30/12/2013).

Puluhan truk itu nantinya akan disebar di sejumlah titik, terutama jalan-jalan akses masuk Surabaya dan di dalam kota. Nantinya polisi akan bertindak tegas dan langsung mengamankan motor yang menggunakan knalpot brong ke Mapolrestabes Surabaya.

Menurut Kombes Pol Setija Junianta, tak hanya knalpot brong yang akan diamankan. Motor tidak sesuai spesifikasi juga akan diangkut ke dalam truk. “Knalpot brong itu melanggar aturan, jadi bukan hanya pada tahun baru saja dilarang tapi untuk seterusnya,” terangnya. (*Iko)



KABARPROGRESIF.COM: Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya diam-diam tengah mengumpulkan data-data guna mengungkap dugaan korupsi dana hibah APBD Pemkot Surabaya senilai Rp 22 miliar yang disalurkan ke Polrestabes Surabaya di tahun 2011.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo, mengatakan pihaknya tengah menelusuri mekanisme pemberian dana hibah dari Pemkot Surabaya berupa 28 unit mobil patroli polisi ke Polrestabes Surabaya yang kemudian disalurkan ke Polsek-Polsek.

“Pemberitaan media ketika itu menyebut Pemkot Surabaya menyalahi sejumlah peraturan perundang-undangan yang melarang Walikota Surabaya memberikan hibah uang kepada Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya. Nilai dana hibah seluruhnya mencapai Rp 22 miliar,” ujar Nur Cahyo.

Nurcahyo mengungkapkan, pihaknya kini sedang berupaya mengumpulkan data-data. Diantaranya, klipingan dari pemberitaan media. “Kami masih perlu banyak data-data pendukung lainnya yang lebih otentik sehingga dapat dijadikan alat bukti di persidangan,” ungkapnya.

Menurutnya, dugaan korupsi kasus ini pernah ramai diungkap media di penghujung tahun 2011 hingga awal 2012. Disebutkan, Pemkot Surabaya dinilai melanggar sejumlah aturan dalam pemberian hibah ini. Salah satunya, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2008 tentang Hibah Daerah, yang mengatur hibah uang yang diterima Polrestabes Surabaya semestinya merupakan penerimaan negara sehingga pelaksanaannya harus menggunakan mekanisme APBN.

Pemberian maupun penerimaan hibah uang daerah harus dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Umum Kas Daerah ke Rekening Umum Kas Negara. Oleh karena itu, Kapolrestabes wajib membuka rekening hibah yang diregister oleh Kementerian Keuangan dan mendapatkan pengesahan dari Bendahara Umum Kas Negara untuk dapat menerima dana hibah dari Pemkot. “Kami tengah telusuri, apakah prosedur ini dilanggar atau tidak,” tandasnya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM: Hasil analisa dan evaluasi (Anev) tahunan terhadap anggota polisi dalam lingkup Polrestabes Surabaya, ternyata mengalami peningkatan dari tahun lalu. Pada 2012, tercatat sebanyak 80 anggota melakukan tindak disiplin dan pada 2013 meningkat jadi 87 anggota.

Pelanggaran yang dilakukan anggota ada beberapa kasus yakni, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tidak masuk tanpa izin, serta tidak patuh jam kerja. Dari 87 anggota tersebut sudah dilakukan sidang disiplin sebanyak 79 orang serta 5 orang lainnya masuk dalam tahap sidang kode etik.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, menegaskan anggota yang melakukan pelanggaran itu sudah dibina dan diberi sanksi sesuai kesalahannya seperti yang sudah tertuang dalam keputusan Kapolri.

“Bila nantinya mereka melakukan kesalahan lagi, tentunya pimpinan akan mempertimbangkan sanksi yang lebih berat tentunya. Bahkan bisa juga diberi tindakan keras dengan cara pemberhentian tidak dengan hormat (PDTH),” tegas Kombes Pol Setija Junianta, Minggu (29/12/2013)). (*/Iko)


KABARPROGRESIF.COM: Dalam Mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di jalur protokol pada malam pergatian tahun, Polrestabes Surabaya melarang seluruh kendaraan masuk jalur utama (Car Freenight)

Jalur protokol yang diberlakukan Car Freenight tersebut diantaranya, Jalan Raya Darmo, Urip sumoharjo,  Tunjungan , Pemuda dan Panglima Sudirman. Di sepanjang jalan tersebut, disiagakan sebanyak 1292 personil serta 8 Pospam dengan jarak 1,6 km.

Menurut Kombes Pol Setija Junianta, Kapolrestabes Surabaya , Car Freenihgt tersebut merupkan pertama di Surabaya, yang telah mendapat dukungan dari Kapolda, Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya dan dan instansi terkait.“Nanti kami akan melakukan penutupan jalan mulai pukul 16.00 WIB, seluruh kendaraan bermotor dilarang melintas, jadi bagi masyarakat yang akan pulang, sebaiknya pulang lebih awal,” terang Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.

Sedang kendaraan masyarakat yang akan menghabiskan malam tahun baru, Polrestabes Surabaya akan berkoordinasi dengan pihak perhubungan untuk menyiapkan parkir umum yang dapat menampung sebanyak 6 ribu motor  dan 5 ribu mobil.

Maenurut  AKBP Reydian Kokrosono, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, mulai Kamis (19/12/2013) sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak memasang knalpot yang mengeluarkan suara bising, serta larangan keras mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengendara.

“Apa bila nantinya dalam waktu yang sudah ditentukan, terdapat kendaraan yang memasang knalpot bersuara bising, kami langsung tahan, sedang bagi pemuda yang melakukan pesta miras, kami juga akan langsung tangkap, agar tidak menimbulkan keresahan,” terang Reydian. (*/Iko)


KABARPROGRESIF.COM : Warga Kota Surabaya dan sekitarnya yang ingin menikmati malam pergantian tahun bersama keluarga, tidak perlu kebingungan harus merayakannya di mana. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya, menggelar beragam acara yang dikemas dalam car free night pada Selasa (31/12).

Kegiatan yang dipusatkan di empat lokasi seperti di Jalan Raya Darmo, Jalan Tunjungan, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan Gubernur Suryo dimulai dari sore hingga malam pergantian tahun 2013 menuju tahun 2014. Di sepanjang empat jalan tersebut bakal digelar berbagai acara mulai dari tari-tarian tradisional khas Surabaya, festival band, lomba cheerleader, streetball performance dan parkour, juga pameran produk dari 70 Usaha Kecil Menengah (UKM) di bawah naungan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya. Termasuk juga aksi berbagai komunitas di Kota Pahlawan.

“Semua acara ini diperuntukkan bagi warga Kota Surabaya. Kita ingin memberikan hiburan kepada warga kota supaya memanfaatkan pergantian tahun dengan situasi menarik,” tegas Asisten I Sekkota Surabaya (bidang pemerintahan), Yayuk Eko Agustin kepada wartawan dalam jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Senin (30/12).

Dijelaskan Yayuk, dari empat ruas jalan yang akan menjadi pusat kegiatan Car Free Night, sudah diklasifikasikan bentuk acaranya. Dia mencontohkan untuk Jalan Darmo, akan dipusatkan untuk aksi budaya, lalu Jalan Tunjungan diperuntukkan bagi aktivitas anak muda (youth) seperti festival band dan yel-yel eco school. “Nantinya ada beberapa panggung. Seperti di Jalan Darmo ada tiga panggung, salah satunya di Taman Bungkul. Tentunya juga kita siapkan lampu dan mobil toilet,” sambung Yayuk.

Demi menunjang kelancaran dan keamanan acara Car Free Night ini, Pemkot Surabaya menerjukan sebanyak 1520 personel. Diantaranya dari Satpol PP sebanyak 300 personel, dari Linmas sebanyak 200 personel, Dinas Perhubungan (Dishub)  200 personel, lalu Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas  Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan personel Pemadam Kebakaran (PMK), Dinas Pariwisata (Disparta), Dinkop UKM, Bapemas KB dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).

Yayuk yang didampingi Kepala Disparta, Wiwiek Widayati dan Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser, menyebut lokasi Car Free Night akan disterilkan alias ditutup mulai pukul 15.00 WIB. Namun, sebelum penutupan, persiapan sudah akan dilakukan sejak pagi. “Ini sebenarnya yang punya hajat Polrestabes Surabaya dan bekerja sama dengan Pemkot Surabaya,” imbuh mantan Kepala BKD Pemkot Surabaya.

Sementara Kepala Disparta, Wiwiek Widayati menambahkan, untuk perayaan pergantian tahun kali ini, nyaris tidak ada artis ibu kota yang tampil di Surabaya. Beberapa rumah rekreasi dan hiburan (RHU) di Kota Surabaya lebih banyak menggelar acara gala dinner ketimbang panggung music. Khusus tahun ini, sesuai peraturan yang baru, Disparta tidak memberikan ijin showbiz dan hanya ijin keramaian dari Polrestabes. “Tapi kami masih melakukan pengawasan jam operasional RHU. Yakni mulai dari jam 20.00 WIB hingga jam 03.00 WIB dini hari,” jelas Wiwiek Widayati. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Pengadilan Negeri (PN) Surabaya hingga akhir 2013 ini berhasil mendapatkan tambahan penghasilan uang  negara  bukan pajak sebesar Rp 7.762.324.000 (tujuh miliar tujuh ratus enam puluh dua juta tiga ratus dua puluh empat ribu rupiah)

Menurut Wakil Panitera Sekretaris PN Surabaya, H Soedi, dana 7 miliar itu didapatkan dari denda pelanggar lalu lintas."Dari perkara masuk dan telah diputus hingga akhir November 2013 sebanyak 168.459 pelanggar ",Jelas Soedi diruang kerjanya, Senin (30/12/2013). .

Dari data yang dimiliki PN Surabaya, sepanjang ditahun 2013, jumlah perkara yang masuk ke PN Surabaya bervariatif."Jumlahnya naik turun, hanya akhir desember yang belum kita rekap. Soalnya masih berjalan,"ujar Soedi.

Penghasilan uang negara dari denda tilang ini  mengalami penurunan dari tahun sebelumnya."Tahun ini turun 3 persen," ungkapnya

Dijelaskan Soedi, PN Surabaya hanya memutuskan perkaranya saja, sedangkan yang melakukan eksekusi terhadap denda tilang ini adalah Korps Adhyaksa."Yang melaksanakan eksekusi denda nya pihak Kejaksaan, termasuk juga  yang menyetorkan ke kas negara, sehingga untuk jumlah  detail dendanya  yang mengetahui adalah Kejaksaan",jelas Soedi yang merangkap jabatan sebagai Panitera Muda (Panmud) PN Surabaya.(Komang)

Sumber PN Surabaya

Januari Rp 680.536.000
Pebruari. Rp 804.561.000
Maret Rp 754.196.000
April Rp 742.573.000
Mei Rp 649.121.000
Juni Rp 790.308.000
Juli Rp 661.520.000
Agustus Rp 480.634.000
September Rp 592.777.000
Oktober Rp 867.384.000
November Rp 738.914.000
Desember (belum masuk)


KABARPROGRESIF.COM  Sebanyak 58 Ketua Rukun Tetangga ( RT ) terpilih resmi dilantik di Kelurahan Rungkut Kidul Jumat (13/12  malam. Acara yang digelar di pendopo kelurahan dihadiri langsung oleh Diah Ernawati Lurah Rungkut Kidul.

Pada acara tersebut juga turut menghadiri adalah jajaran Muspika wilayah rungkut kidul diantaranya LKMK,Tokoh Masyarakat serta RT maupun RW yang lama

Menurut Diah Ernawati, pelantikan yang berdasarkan SK Walikota Nomor 68 TH.2013 tentang Pelaksanaan Daerah Kota Sby. 15/2003 tentang  Pedoman   Pembentukan  Organisasi  LKMK,RW dan RT.” Pelantikan RT  yang digelar ini sebagai  legalitas yang sudah disahkan.” katanya pada kabarprogresif.com

Erna sapaan akrabnya berharap dalam tugas nantinya supaya RT terpilih bisa memberikan pelayanan yang terbaik terhadap seluruh bidang yang ada di masyarakat,” Semoga tugas kinerja RT bisa memberikan pelayanan adminitrasi kepada masyarakat di berbagai bidang,terutama dalam meningkatkan keamanan, ketentraman dan meningkatkan pemswakarsa di wilayah masing-masing RT.”jelasnya

Perempuan Kelahiran Trenggalek ini menambahkan ,agar kinerja masyarakat  dan pemerintahan selalu saling bekerja sama,sehingga program pemerintah dalam membangun ke sektor segala bidang bisa teratasi,” Kesinambungan antara Pemerintah dan Masyarakat harus padu,sehingga untuk menunjang program  kelancaran dalam bidang  pembangunan  fisik maupun  non fisik untuk masyarakat bisa terwujud.”ujarnya

Sebagai rasa terima kasih atas pengabdian dan pengorbanan dalam memberikan pelayanan terhadap warga,Diah Ernawati memberikan sebuah penghargaan yakni berupa piagam kenangan. (Adji)

KABARPROGRESIF.COM : Di Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Surabaya, pelantikan rukun tetangga (RT) yang akan mengalami pemekaran akhirnya resmi digelar. Pada pelantikan tahun lalu hanya berjumlah 93 Ketua RT.namun, untuk pelantikan kini sebanyak 96 Ketua RT periode Tahun 2013 hingga 2016

Pelantikan yang digelar di Pendopo Kelurahan Minggu (15/12) malam,dan dihadiri langsung oleh Bambang H.Effendi, S.STP, Lurah Medokan Ayu serta Muspika setempat se-wilayah Kelurahan Medokan Ayu berjalan dengan tertib.

Bambang H. Efendy menyampaikan, dalam pelantikan ketua RT ini adalah bertujuan untuk mengesahkan organisasi masyarakat dalam memulai tugas-tugasnya untuk  melayani masyarakat,” Adanya pelantikan digelar ini adalah untuk mengesahkan kepengurusan ketua RT terbaru, supaya mulai siap untuk melakukan kinerjanya dalam memberikan pelayanan terbaik untuk warga.” katanya

Masih Bambang, meski mengalami pemekaran untuk  Ketua RT di wilayah kelurahan itu, namun masyarakatnya dalam melakukan pelayanan akan lebih cepat,” Pemekaran ini akan lebih efektif, karena akan memaksimalkan pelayanan warga yang lebih dekat.” terangnya pada Kabarprogresif.com

Bambang berharap,dengan terbentuknya ketua RT kedepan antara masyarakat dan pemerintah kota dalam roda pembangunan bisa saling sinergi,” Berharap dengan adanya Ketua RT baru ini bisa saling memberikan pelayanan pada masyarakat dalam bidang pembangunan, pendidikan, kesehatan serta sosial di kemasyarakatan.” terang mantan Lurah Airlangga. (Adji)

Sabtu, 28 Desember 2013


KABARPROGRESIF.COM :  Sebanyak 13 polisi dari jajaran Polda Jatim yang dipecat atau menjalani pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) selama tahun 2013, namun jumlah itu menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 41 polisi "nakal" yang dipecat.

"Selama 2013 tercatat 1.015 polisi dan 11 PNS yang melakukan pelanggaran, kemudian hukuman disiplin diberikan kepada 934 polisi dan sembilan PNS serta 33 polisi menerima hukuman kode etik," kata Kabag Bin Ops Biro Operasi Polda Jatim AKBP Djoko DJ di Mapolda Jatim, Sabtu (28/12/2013).

Ditemui saat mendampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Suprodjo WS dalam rangka Analisa dan Evaluasi Kamtibmas Akhir Tahun 2013 di Mapolda Jatim (27/12), ia menjelaskan pelanggaran polisi mencakup disiplin, kode etik, dan pidana."Pelanggaran disiplin dan kode etik sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2012, karena pelanggaran disiplin oleh polisi pada 2012 mencapai 2.282 kasus tapi tahun 2013 hanya 934 kasus, sedangkan pelanggaran kode etik juga menurun dari 74 kasus (2012) menjadi 33 kasus (2013)," katanya.

Namun, pelanggaran pidana yang dilakukan polisi di Jatim mengalami peningkatan hingga 71 persen dari 28 kasus pidana pada tahun 2012 menjadi 48 kasus pidana pada tahun 2013. Hal yang sama juga terjadi pada PNS Polri yakni satu kasus pidana (2012) menjadi dua kasus pidana (2013)."Ada tiga penyebab utama peningkatan pelanggaran pidana di kalangan polisi yakni penganiayaan, kerja sama bisnis, dan narkoba. Pelanggaran pidana terbanyak adalah kasus penganiayaan yang mencapai 352 kasus, seperti tempeleng, pukul, tendang, dan sebagainya. Artinya masyarakat mulai sadar atas hak secara hukum bila berhadapan dengan polisi," ungkapnya.

Namun, evaluasi hingga akhir Desember 2013 menunjukkan pelanggaran pidana oleh polisi itu sudah ada indikasi menurun, karena ada tindakan tegas dari Kapolda Jatim untuk memberi efek jera pada anggota lain, lalu untuk kerja sama bisnis antara polisi dengan pihak lain juga sudah diberikan arahan (rambu-rambu aturan).

Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Pol Idris Kadir menegaskan bahwa kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi proyek Jembatan Brawijaya di Kediri dari APBD 2010 senilai Rp66 miliar hingga kini belum terungkap."Kami sudah minta audit kepada BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), tapi ahli BPKP bilang kerugian belum bisa dihitung, karena pembangunan jembatan itu belum selesai dan sifatnya multiyears," katanya saat mengikuti Analisa dan Evaluasi Kamtibmas Akhir Tahun 2013 di Mapolda Jatim. (*/Iko)


KABARPROGRESIF.COM : Warga Sememi bersama PSK gelar aksi unjuk rasa penolakan terhadap penutupan Lokalisasi Moroseneng yang terkesan dipaksakan oleh Pemkot Surabaya. Pasalnya, susah dipungkiri jika keberadaan lokalisasi ini ikut meningkatkan taraf hidup warga sekitar.
Selain itu, bersama Pekerja Seks Komersial (PSK) Moroseneng, warga Sememi mengaku sampai saat ini belum pernah menerima kompensasi yang dijanjikan Pemkot. “Sampai saat ini saya belum terima uang kompensasi itu mas. Kalau memang Pemkot mengklaim sudah memberikan pada kami, bisa ditunjukkan buktinya,” terang salah satu PSK yang ikut menggelar aksi unjuk rasa.
Hal serupa juga diungkapkan salah satu tokoh di RW 1. Menurutnya berbagai cara telah dilakukan Pemkot Surabaya termasuk memverifikasi data PSK penghuni wisma di kompleks Lokalisasi Moroseneng, namun itu tidak berhasil melakukan karena ditolak warga. “Pemkot telah melakukan verifikasi melalui Dinsos, namun warga disini khususnya RW 1 kelurahan Sememi menolak sehingga mereka tidak dapat melakukan verifikasi tersebut,” terang salah satu tokoh setempat.
Pemkot Surabaya melalui Dinsos yang gagal melakukan verifikasi, kini melakukan dengan cara lain, yakni dengan mengiming-imingi sejumlah uang dan jabatan sebagai pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya kepada warga yang mau mendukung dan membubuhkan tanda tangan untuk penutupan lokalisasi.
Hal itu tentu saja sangat disayangkan karena menganggap hal itu sebagai pembodohan terhadap masyarakat. “Kami sangat menyayangkan cara-cara yang dilakukan Pemkot Surabaya, dimana banyak warga Sememi yang mendapat tekanan atau paksaan dalam penggalangan tanda tangan demi menyetujui penutupan lokalisasi Sememi. Ini adalah bentuk pembodohan kapada masyarakat,” tegas tokoh masyarakat itu. (*/arf)


*Pemkot Sediakan Rusun untuk Pekerja



KABARPROGRESIF.COM : Tantangan dunia usaha di tahun 2014 bakal cukup berat. Karena itu, semua pihak diharapkan ikut menjaga kondusivitas perekonomin Kota Surabaya. Harapan itu disampaikan Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT ketika menandatangani usulan penetapan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) Kota Surabaya tahun 2014 di rumah dinas Walikota Surabaya, Kamis (26/12) siang.

Dikatakan Walikota Risma, tahun 2014 mendatang diprediksi akan cukup berat mengingat adanya pesta demokrasi (pemilihan legislatif dan pemilihan presiden) serta rencana kenaikan bahan bakar minyak. “Kalau kondisi perekonomian kita terganggu, maka produktivitas juga akan terganggu. Karena itu, mari kita jaga stabilitas di kota ini. Teman-teman serikat buruh dan serikat pekerja juga ikut mengamankan,” tegas Walikota Risma.

Ketua Dewan Pengupahan Kota Surabaya, Dwi Purnomo mengatakan, ketika penetapan besaran Upah Minimum Kota (UMK) yang akhirnya ditetapkan sebesar Rp 2,2 juta, kondisi di Surabaya relatif aman dan kondusif. Hal itu berbeda dengan kondisi di ring I Surabaya seperti di Gresik atau Mojokerto yang masih bergejolak.

Dijelaskan Dwi Purnomo, pembahasan UMKS berjalan beriringan dengan pembahasan UMK. Sebagaimana penetapan UMK, penetapan UMKS juga harus dilakukan melalui Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota yang terdiri atas unsur pekerja, pengusaha dan pemerintah, termasuk Badan Pusat Statistik.

Tahapannya dimulai dengan melakukan survey di 40 perusahaan di berbagai sektor. Survei tersebut dilaksanakan mulai Oktober 2013 hingga berita acara ditanda tangani oleh walikota Surabaya pada November. Adapun besaran UMSK merupakan besaran UMK yang ditetapkan ditambah dengan 5 persen dari jumlah UMK tersebut.

“Dari survey yang kami lakukan, ada 78 sektoral. Dan kita melakukan batasan, ada filter bahwa yang masuk dalam kategori ini adalah perusahaan yang sudah go public atau penanaman modal asing. Jadi usaha kecil menengah tidak termasuk,” jelas Dwi Purnomo.

Menurut Dwi Purnomo, sektor-sektor yang masuk dan terikat oleh penetapan UMK sektoral ini wajib lapor ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya. Dwi yang juga Kepala Disnaker Kota Surabaya menjamin bahwa tidak akan ada gejolak yang menimpa dunia usaha di Kota Pahlawan terkait penetapan UMKS ini. “Sektor itu sudah kita cek. Rata-rata gajinya Rp 2,5 juta,” urai Dwi.

Namun, Walikota Risma mewanti-wanti Dewan Pengupahan Surabaya bahwa pekerjaan rumah belum selesai. Selain menandatangani usulan UMKS Surabaya Tahun 2014, Walikota Risma juga membahas kesiapan pemberlakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang efektif berlaku mulai Januari 2014 mendatang. Walikota menggarisbawahi pentingnya transisi peralihan dari Jamsostek, Askes, jamkesmas atau Jamkesmas non kuota ke BPJS.

“Saya minta itu didetailkan dulu, supaya kalau ada peralihan ndak ada masalah, minimal hak yang didapatkan sama. Karena itu, saya harap kita ndak usah nunggu (PP nya belum ada). Tapi kita yang memberi masukan ke pusat,” jelas walikota.

Dalam kesempatan itu, Walikota Risma juga menyampaikan harapannya agar para pekerja di Kota Surabaya yang belum memiliki tempat tinggal ataupun kesulitan menyewa rumah karena biayanya yang mahal, bisa tinggal di rumah susun (Rusun) milik Pemkot Surabaya. “Saya minta data pekerja nya. Seingat saya ini yang sudah ketiga kalinya saya minta. Rusun Pemkot itu per bulan tarifnya hanya Rp 50 ribu. Jadi setahun cuman Rp 600 ribu,” ujar walikota.

Dwi Purnomo mengaku sudah mendata pekerja seperti yang diminta walikota berdasarkan Askes. Diantaranya di daerah  Margomulyo, Karangpilang dan SIER (Rungkut) yang merupakan basis daerah pekerja. Dari jumlah yang ada, nantinya akan diverifikasi lagi. “Setelah diverifikasi siapa saja yang memang layak menempati Rusun ini, baru kita akan berikan ke ibu wali,” sebutnya.(*/arf)  

Jumat, 27 Desember 2013

KABARPROGRESIF.COM : Teguh Abadi, S.Sos Lurah Rungkut Menanggal mendapatkan Penganugerahan Tanda Kehoramatan  Satyalancana Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia,atas turut sertanya untuk mendonorkan darahnya selama 100 kali atau lebih secara sukarela.

Penganugerahan Tanda Kehormatan yang diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Palang Merah Indonesia Yusuf Kalla tersebut digelar di Hotel Grand Sahid jaya. Senin ( 17 /12 ) Jakarta.

Menurut Teguh Abadi,penganugerahan Satyalancana  yang kali pertama ini,merupahkan penghargaan yang sangat disyukurinya,pasalnya semenjak   Tahun 1985 dalam mendonorkan darahnya secara sukarela,Pria Paro Baya ini tidak mengeluh kesakitan ,” Saya menyumbangkan darah ini sudah berjalan  108 kali, Alhamdulillah  sampai sekarang saya masih diberikan Kesehatan oleh Allah .”ujarnya pada Kabarprogresif.com.

Dilakukannya dalam menyumbangkan darahnya tersebut.Masih Teguh Abadi, adalah sebagai bentuk  rasa kepedulian terhadap masyarakat yang butuh pertolongan,”  Mungkin dengan mendonorkan darah,saya bisa memberikan bantuan terhadap mereka yang sangat membutuhkan pertolongan,” terangnya.

Bagi Teguh sapaan akrab Teguh Abadi,Setelah memperoleh penganugerahan  tersebut,Pihaknya akan selalu tetap mendonorkan darahnya secara sukarela untuk kepentingan kemanusiaan,” Selama keadaan saya masih diberikan kesehatan, saya akan upayakan untuk tetap melakukan donor darah bagi orang yang membutuhkannya,”katanya

Selain Teguh Abadi,Presiden SBY juga menyerahkan  Penganugerahan tanda Jasa terhadap delegasi Jawa Timur sebanyak 406  orang, (Adji)

Rabu, 25 Desember 2013

KABARPROGRESIF.COM : Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya, Achmad Iswandi, menegaskan berbagai kecaman masyarakat terkait putusan banding yang membebaskan pengedar narkoba di lingkup Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, I Made Djumante Yoga, tidak akan mengubah keputusan yang telah ditetapkan Majelis Hakim.

Iswandi menegaskan itu kepada wartawan usai menerima perwakilan dari DPC Gerakan Nasional Anti Narkotika(Granat) Kota Surabaya di ruang kerjanya, Kantor PT Surabaya, Jl Sumatra, Senin (23/12).

Iswandi mengatakan pihaknya hanya  bisa menampung aspirasi masyarakat yang mengecam putusan Majelis Hakim pasca mengabulkan banding Yoga pada pekan lalu.

Sebelumnya Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memvonis Yoga enam tahun penjara, serta denda Rp 1 miliar subsider dua bulan penjara. Vonis PN Surabaya yang diketuai Majelis Hakim, M Yapi, itu menyebut Yoga terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 114 ayat 2 UU No 35/2009 tentang narkotika, karena kedapatan memesan dan menerima sabu-sabu seberat 97 gram dari Siswo Prawiro (tersangka lain, sedang dalam proses persidangan berkas terpisah, red).

Dengan dikabulkannya banding oleh PT Surabaya, Yoga kini dinyatakan bebas. "Kita tidak mungkin membatalkan putusan banding Majelis Hakim," ujar Iswandi.

Untuk meredam gejolak masyarakat atas kontroversi putusan bebas tersebut, Iswandi mendesak Kejari Surabaya segera mengajukan kasasi. "Nanti kita lihat bersama hasil putusan kasasi, apakah menguatkan putusan PN atau PT," katanya. Kepada wartawan, Iswandi enggan membeberkan pertimbangan Majelis Hakim PT dalam menetapkan putusan bebas terhadap Yoga.

"Hasil putusannya sudah kita unduh di website resmi PT Surabaya. Masyarakat bisa membacanya di sana. Salinan Putusannya juga sudah kirim ke PN Surabaya hari ini," katanya.

Namun Wakil Panitera PN Surabaya, Soedi Wibowo, dikonfirmasi terpisah, memastikan hingga kemarin pihaknya belum menerima salinan putusan PT yang membebaskan Yoga tersebut.

Senada, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Surabaya, Judhy Ismono, juga mengaku masih belum menerima salinan putusan PT yang membebaskan Yoga. "Sejak pekan lalu kita masih menerima petikan putusannya saja dari PT. Kita perlu tahu pertimbangan Majelis Hakim PT yang membebaskan Yoga sebelum kita mengajukan kasasi. Pertimbangan Majelis Hakim itu ada di salinan putusan PT," tukas Judhy. (Komang)




KABARPROGRESIF.COM : Sebagai simbol protes ke Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya yang menjatuhkan vonis bebas terhadap I Made Djumante Yoga mantan Kasub Sie Umum Rutan Medaeng, LSM Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Surabaya, Senin (23/12/2013) menyerahkan satu kresek nasi bungkus untuk dibagibagikan kepada Hakim PT.

Tiga nasi bungkus di antaranya ditujukan kepada Majelis Hakim yang memberi putusan banding bebas terhadap Yoga, yaitu Hakim Ketua, Johanna Lucia Usmany, beserta dua anggotanya, Jasinta Daniel dan H.Maenong. "Ya, nanti (nasi bungkus ini) kita sampaikan kepada hakim yang bersangkutan," ujar Iswandi, yang mewakili instansi PT menerima satu kresek nasi bungkus dari perwakilan aktivis Granat tersebut.

Menurut Ketua DPC Granat Kota Surabaya, Arie S Styawatie, nasi bungkus itu adalah simbol narkoba jenis shabu yang dikenal di kalangan pengedar dan pemakai. "Kalau mau beli shabu, mereka bilangnya beli nasi bungkus," jelasnya. Ditandaskan Arie, aksi ini digelar agar kedepan para hakim tidak mudah memberikan putusan bebas kepada para pengedar narkoba.

Sementara Wakil Ketua PT Surabaya, Iswandi mengatakan pihaknya cuma bisa menampung aspirasi masyarakat yang mengecam putusan Majelis Hakim pasca mengabulkan banding Yoga pada pekan lalu. (Komang)

KABAR PROGRESIF.COM : LSM Gerakan Anti Narkotika (GRANAT), Senin (23/12/2013) melakukan aksi protes ke Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya yang telah menjatuhkan hukuman bebas terhadap I Made Djumante Yoga mantan Kasub Sie Umum Rutan Medaeng yang sebelumnya divonis bersalah menguasai narkoba jenis sabu seberat 97 gram dan di ganjar 6 tahun penjara oleh hakim PN Surabaya yang diketuai M Yappi.


‪Mereka meminta putusan bebas yang dibacakan majelis hakim yang diketuai Johanna Lucia Usmany dan beranggotakan Jasinta Daniel dan H.Maenong tersebut, untuk ditinjau kembali.‬

‪"Putusan majelis hakim Lucia tersebut merupakan upaya dukungan bagi para bandar narkoba yang merusak generasi bangsa. Sudah jelas Made Yoga tertangkap tangan BNN bertransaksi dengan Siswo. Bahkan mereka menggunakan bahasa isyarat 'nasi bungkus padang' untuk mengistilahkan sabu tersebut. Dia (hakim Lucia.red) juga punya anak dan cucu, apa tidak memikirkan pengaruh jahat peredaram narkoba bagi mereka," terang Arie, Kordinator Granat saat melakukan orasinya.

‪GRANAT  mengancam bakal melaporkan hakim Lucia terkait pelanggaran kode etik profesi hakim. "Sudah beberapa kali hakim Luciana ini membebaskan para terdakwa narkoba ditingkat banding," ujarnya.‬

Arie  berjanji akan terus mengawal proses penegakan hukum yang melibatkan pejabat rutan Medaeng ini. "GRANAT akan mengawal kasus ini di tingkat Kasasi hingga PK," ujar Caleg dari partai Nasdem tersebut.‬

‪Seperti diketahui, di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Made Yoga divonis enam tahun penjara. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim yang diketuai M Yapi ini lebih ringan satu tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Wayan Oja Miasta. Selain dikenai pidana penjara enam tahun, Made Yoga juga dikenai denda sebesar Rp 1 miliar subsider dua bulan penjara. Dalam sidang yang digelar di ruang Sari II, ketua majelis hakim M Yapi menilai Made Yoga terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 114 ayat 2 UU No 35/2009 tentang narkotika, yakni kedapatan memesan dan menerima sabu-sabu seberat 97 gram dari Siswo Prawiro.‬

‪I Made Djumante Yoga ditangkap petugas BNN di depan Mako Brimob kawasan Medaeng dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju kantornya pada 21 Mei lalu.‬

‪Saat ditangkap, dia kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 97 gram yang kemudian disita sebagai barang bukti. Dia ditangkap berdasarkan perkembangan kasus yang sama melibatkan bandar narkoba lintas Jakarta-Kalimantan, Siswo Prawiro. Siswo sendiri merupakan mantan binaan Yoga, saat yang bersangkutan masih menjabat sebagai Kasub Sie Umum Rutan Klas I Medaeng. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melakukan langkah antisipasi jelang perayaan Natal dan tahun baru 2014. Walikota Tri Rismaharini langsung memberikan pengarahan dalam apel gelar pasukan di Taman Surya, Selasa (24/12). Apel tersebut sekaligus guna memastikan kesiapan segenap jajaran pemkot selama masa libur panjang akhir tahun.

Sedikitnya 500 personel gabungan turut menghadiri apel. Jajaran pasukan datang dari sejumlah instansi antara lain, Satpol PP, Linmas, Dinas Perhubungan, PMK, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, serta Dinas PU Bina Marga.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- menegaskan, pelayanan tertentu seperti kesehatan, pemadam kebakaran, serta pengamanan tetap beroperasi meski memasuki masa libur panjang. Dengan begitu, masyarakat tak perlu khawatir. Warga tetap bisa mendapatkan pelayanan optimal saat libur. “Puskesmas dan rumah sakit tetap buka seperti biasa,” ujarnya saat apel.

Pada kesempatan tersebut, Risma mewaspadai tiga ancaman utama, yakni banjir, kebakaran, dan tindak kriminalitas seperti pencurian. Untuk mengantisipasi banjir, walikota menjamin kesiapan rumah pompa sudah maksimal. Artinya, para petugas di sejumlah rumah pompa siap menghadapi intensitas hujan yang tinggi.

Pun demikian halnya dengan potensi kebakaran. Selama masa libur Natal dan tahun baru, sebagian besar warga metropolis diprediksi bepergian ke luar kota. Di sisi lain, hal tersebut bisa jadi celah terjadinya kebakaran mengingat rumah dalam keadaan kosong. Dan bilamana terjadi hubungan listrik arus pendek, kebakaran sangat mungkin terjadi.

“Petugas PMK selalu dalam keadaan siaga. Namun demikian, warga tetap kami himbau melakukan pengecekan instalasi listrik sebelum meninggalkan rumah,” kata Risma.

Kondisi rumah kosong juga mengundang tindak pencurian/pembobolan. Menyikapi hal tersebut, Risma mengaku sudah menginstruksikan personel linmas untuk siaga di kawasan perumahan.

Tak lupa walikota mengucapkan selamat Natal dan tahun baru kepada seluruh warga Surabaya. “Saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya mengucapkan selamat Natal bagi yang merayakan. Semoga semua berjalan lancar dan tidak ada kendala apa pun,” tutur Risma. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Serangkaian tes sudah dilakukan para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemkot Surabaya. Selasa (24/12), Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya resmi mengumumkan CPNS yang lolos seleksi.

Para CPNS bisa melihat hasil seleksi tersebut di website resmi Pemerintah Kota Surabaya www.surabaya.go.id. Apabila ada pertanyaan para CPNS bisa melayangkan pertanyaan melalui nomor 031-5456920, sms 081230257000, facebook.com/sapawarga surabaya, twitter@sapawargasby, email : mediacenter@surabaya.go.id, fax: 031-5463435. Pengumuman CPNS tahun 2014, juga akan ditempelkan di kantor-kantor SKPD dan Kecamatan se Surabaya.

Dalam seleksi tahun ini, para CPNS yang lolos tidak sesuai dengan 375 formasi yang dibutuhkan Pemkot Surabaya. ada beberapa formasi yang kosong, karena para pendaftar CPNS di formasi ini tidak mencapai passing great yang telah ditetapkan. Diantaranya, formasi pengawasan pematusan 4, pelatih olahraga 1, lingkungan hidup 1, dan pengawas transportasi darat 3.

Kepala BKD Surabaya, Mia Santi Dewi mengatakan formasi yang kosong nantinya dibiarkan tidak terisi. Meskipun Pemkot Surabaya masih butuh tenaga tersebut. Setelah dinyatakan lolos seleksi, para CPNS ini harus mengikuti pemberkasan, guna penentuan NIP. Pemberkasan akan dilakukan pada tanggal 7-11 Januari 2014, di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan No.2 Surabaya.

Mia menegaskan apabila CPNS yang tidak mengikuti pemberkasan, maka akan dianggap gugur atau batal sebagai CPNS Pemerintah Kota Surabaya. “Saya berharap para CPNS yang lolos seleksi untuk mengikuti pemberkasan. Supaya segera ditentukan NIP nya,” tegasnya.

Mia menambahkan sebenarnya pemkot masih banyak memerlukan pegawai negeri. Sebab, setiap tahunnya pegawai negeri yang pensiun kurang lebih 100 orang. Sedangkan seleksi CPNS tahun 2013 hanya 366  berhasil lolos seleksi dari 375 formasi yang dibutuhkan . “Saat ini, jumlah pegawai negeri di lingkungan Pemkot Surabaya sekitar 18.000 orang,” jelasnya.

Disinggung mengenai iklan penerimaan CPNS oleh pihak yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya. Asisten Administrasi Umum, Hadi Siswanto Anwar mengatakan proses seleksi CPNS tahun 2013 Pemkot Surabaya secara resmi sudah dilakukan serentak bersamaan dengan seleksi CPNS nasional. “Dari pertama sampai terakhir, kita selalu mengumumkan di website resmi www.surabaya.go.id Pemkot Surabaya. Dan prosesnya sudah selesai,” terangnya.

Jadi, apabila ada seleksi CPNS mengatasnamakan Pemkot Surabaya, lanjut Hadi, hendaknya masyarakat jangan terlalu mempercayai iklan tersebut. Hadi menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan konfirmasi ke BKD Kota Surabaya. “Supaya masyarakat tidak menjadi korban penipuan orang-orang tidak bertanggung jawab,” pesannya.

Senada, disampaikan Kepala Bagian Humas, Muhammad Fikser menuturkan bahwasnya selama proses seleksi CPNS berlangsung Pemkot Surabaya tidak pernah melakukan wanwancara di hotel maupun rumah makan. Dia juga menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan iklan yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya. “Sebenarnya, kasus seperti ini tidak hanya dialami pemkot Surabaya. Namun, kejadian ini juga terjadi di Kabupaten/Kota di Jawa Timur,” ujarnya. (*/arf)





 KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melaunching Green Building Awareness Award (GBAA) di balai kota, Senin (23/12). Langkah tersebut sebagai upaya mengkampanyekan gerakan green building yang ramah lingkungan.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, GBAA merupakan upaya konkret pemkot untuk menggugah para pemilik maupun pengelola gedung agar menerapkan manajemen yang ramah lingkungan. Bentuknya berupa penilaian terhadap gedung-gedung bertingkat di Surabaya. Nah, dari penilaian itu nantinya akan diketahui apakah gedung tersebut sudah ramah lingkungan atau tidak.

Berbeda dengan daerah lain, dalam upayanya mengkampanyekan GB, Pemkot Surabaya memilih mengutamakan penyadaran masyarakat terlebih dahulu. Baru setelah itu ditindak lanjuti dengan regulasi yang diatur dalam peraturan daerah (perda). Menurut walikota, hal tersebut dipandang lebih efektif karena ketika nanti perda sudah disahkan, masyarakat sudah tinggal menyesuaikan saja mengingat konsep GB sudah berjalan. “Jadi transisinya tidak terlalu sulit. Makanya proses penerapan green building ini didahului dengan langkah penyadaran masyarakat,” kata Risma -sapaan Tri Rismaharini- saat membuka acara.

Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji menjelaskan, semua gedung yang memiliki ketinggian lebih dari 4 lantai dan luasan 2.500 meter persegi akan dinilai. Di Surabaya, jumlahnya mencapai 120 gedung. Dalam hal penilaian, Pemkot Surabaya akan menggandeng kalangan akademisi mengingat banyaknya gedung yang akan dicermati. Instrumen penilaian dalam GBAA hanya digunakan pada existing building (EB) atau bangunan yang sudah terbangun. Instrumen ini menggunakan konsep self assessment (penilaian mandiri) dengan dua bagian, yakni poin prasyarat dan poin kredit. Sedangkan untuk gedung baru yang hendak dibangun tetap diarahkan menerapkan GB sejak pengajuan izin mendirikan bangunan (IMB).

“Hasil penilaian diperkirakan sudah bisa diketahui pada pertengahan tahun 2014,” ujar Agus. Nantinya, gedung-gedung tersebut akan diberi plakat yang menginformasikan tingkatan atau grade, sejauh mana bangunan itu menerapkan konsep GB. Nah, plakat tersebut, lanjut Agus, wajib dipasang di tempat yang dapat dilihat semua orang. Mantan Kabag Bina Program ini yakin, gedung bertingkat di Surabaya akan berlomba-lomba menerapkan prinsip GB. Sebab, jika tidak, plakat rangking negatif akan terpampang dan itu bisa berpengaruh terhadap citra gedung tersebut. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Pemkot Surabaya benar-benar serius untuk menghapuskan bisnis prostitusi di Surabaya. Setelah berhasil menutup lokalisasi Dupak Bangunsari, Moroseneng, Klakah Rejo, dan Kremil. Minggu (22/12) malam, Pemkot bersama warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo mendaklarasikan wilayah Sememi bebas Lokalisasi.

Isi deklarasi warga dan tokoh Sememi berkeinginan wilayahnya menjadi wilayah yang bersih, sehat, aman, nyaman, dan bebas prostitusi. Menjadikan wilayah Sememi menjadi wilayah yang bermanfaat dengan membangun usaha-usaha perekonomian sesuai dengan tuntutan agama dan peraturan ayng berlaku. Serta senantiasa mengharapkan bombingan dan perhatian dari ulama dan pemerintah untuk kemajuan wilayah Sememi.

Keseriusan Pemkot menutup lokalisasi yang ada di Surabaya disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan penutupan ini dilakukan demi masa depan anak-anak Surabaya. Menurutnya, keberadaan lokalisasi sangat mempengaruhi tingkah laku dan pergaulan anak.

Menurut Risma, orang yang hidup dikawasan lokalisasi pasti akan terpenngaruh dengan lingjkungan tersebut. Ia sudah banyak menemukan bukti akbiat dari rusaknya anak-anak di kawasan tersebut, karena terpengaruh lokalisasi. “Saya ingin tidak ada lagi anak-anak yang masa depannya suram karena terjerumus dengan persoalan prostitusi,” tukasnya.

Risma menambahkan bahwasanya masa depan anak-anak di Surabaya, terutama mereka yang berada di kawasan lokalisasi tergantung pada kita semua. “Anak-anak dimana pun dia berada berhak merasakan kemerdekaan memperoleh pendidikan, keberhasilan, dan keseuksesan. Makanya, saya berniat untuk menutup lokalisasi apapun resikonya akan saya jalani,” ucap Risma dihadapan warga dan tokoh masyarakat Sememi

Risma menegaskan kalau tidak segera menekan permasalahan tersebut, maka masa depan anak-anak kita yang terdampak lokalisasi pasti tidak akan memiliki masa depan. Maka itu, mari bersama-sama untuk mengatasi permasalahan ini. “Pemkot akan terus berusaha untuk menutup lokalisasi yang ada di surabaya. supaya masa depan anak-anak kita bisa secarah harapan meraka,” tegasnya.

Memang tidak mudah menutup lokalisasi di Surabaya, lanjut Risma, prostitusi merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan untuk mendapatkan keuntungan besar. Untuk itu, Pemkot Surabaya melakukan pendampingan kepada anak-anak usia sekolah yang terjerumus dengan persoalan traficking.

“Saya melakukan pendampingan kepada anak-anak ini ke sekolah-sekolah yang terdampak kawasan lokalisasi. Setiap berkunjung saya selalu membawa psikiater untuk mengetahui permasalahan apa yang menimpa mereka sehingga mereka bisa terjerumus persoalan prostitusi. Darisanalah saya semakin kuat untuk menutup lokalisasi di Surabaya, karena memang dampaknya sangat luar biasa pada masa depan anak-anak kita,” tuturnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : Memperingati hari raya Natal 2013,  Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jatim memberikan remisi terhadap  275 narapidana yang memeluk agama Kristen mendapatkan remisi di hari Natal 2013 ini,  3 diantaranya langsung dapat menghirup udara bebas pada 25 Desember esok.

Dari data yang dimiliki Kemenkum HAM  Jatim, saat ini jumlah narapidana yang ada di Jawa Timur mencapai 16.018 orang yang tersebar di 22 lapas dan 13 rutan.

Menurut, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkum HAM Jatim, I Dewa Putu Gede mengatakan pemberian remisi tersebut atas pengajuan yang diminta oleh rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas) se Jatim.

"Kami  hanya menyetujuinya atas usulan mereka yang melihat napi binaannya telah berkelakuan baik selama di dalam tahanan," jelasnya, Selasa (24/12/2013).

Lanjut Gede,Untuk ketiga napi yang bebas tersebut kesemuanya adalah napi kasus pidana umum bukan narkoba ataupun kasus korupsi.

Para napi yang mendapat remisi ini, mendapatkan pengurangan hukuman yang bervariasi, mulai dari potongan hukuman 1 hingga 3 bulan dari masa hukuman yang telah dijalaninya.

Pemberian remisi ini berlaku bagi napi yang  divonis 5 tahun keatas penjara dan  telah menjalani dua pertiga dari hukuman putusan pengadilan. (Komang)


KABARPROGRESIF,COM : Maraknya taman-taman indah di berbagai sudut Kota Pahlawan mengesankan biaya perawatan yang sangat mahal. Nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya. Pemkot Surabaya membuktikan bahwa pengelolaan taman yang berkualitas tidak harus membutuhkan bujet selangit. Kira-kira, apa resep jitu pemkot di balik keberhasilan penataan taman di Surabaya?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Surabaya dikenal dengan kota yang pembangunannya mengedepankan faktor ramah lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari landscape kota dimana sejauh mata memandang selalu ada taman maupun ruang terbuka hijau (RTH). Taman kota yang dibangun pemkot tidak dikerjakan secara asal-asalan. Masing-masing taman mempunyai tema dan didesain sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat warga menghabiskan waktu di taman tersebut.

Sebagian orang mungkin berpendapat, pasti Pemkot Surabaya mengalokasikan dana super untuk perawatan taman-taman tersebut. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya Chalid Buhari menyatakan, pemkot menerapkan metode efisiensi dalam pengelolaan taman. Caranya, yakni dengan memanfaatkan sampah menjadi pupuk kompos yang baik untuk tanaman.

Sebagai kota besar dengan jumlah penduduk yang banyak, Surabaya tentu menghasilkan volume sampah yang tinggi. Menyikapi hal itu, pemkot punya solusi yakni dengan mengelola sampah secara tepat guna. Dikatakan Chalid, warga Surabaya sudah menerapkan pengelolaan sampah sehingga volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) semakin lama semakin menurun.

Menurut mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) ini, sampah yang bisa didaur ulang diolah menjadi produk baru. Sedangkan sampah organik diarahkan ke rumah-rumah kompos yang kini ada di berbagai sudut kota. Nah, rumah kompos inilah yang memproduksi pupuk. “Pupuk tersebut digunakan untuk merawat tanaman di taman kota maupun jalur hijau. Jadi dari sampah kita olah menjadi sesuatu yang berguna. Tidak perlu beli jadi biaya perawatan taman bisa ditekan,” paparnya.

Kiat ini pula yang sedikit banyak membuat Surabaya berhasil meraih penghargaan Indonesia Green Region Award (IGRA) pada 19 Desember 2013 lalu. Surabaya untuk kali kesekian, dinobatkan menjadi yang terbaik untuk kategori kota. Disamping, penghargaan khusus yang diberikan kepada Walikota Surabaya atas pencapaiannya membawa kotanya menyabet IGRA tiga kali berturut-turut. Berdasar data DKP, saat ini jumlah taman aktif di Surabaya mencapai 54 taman. Sedangkan taman pasif 270. Chalid mengatakan, pada 2014 pemkot akan menambah taman baru di 46 titik. Seperti di Keputih, Gayungan dan Kenjeran. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nur Rachman menjatuhkan tuntutan 7 tahun penjara terhadap Benni, terdakwa Sindikat peredaran narkoba didalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Madiun.

‪Dalam sidang yang digelar di ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (23/12/2013), Benni dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan telah memperjual belikan narkoba.‬
"Meminta Majelis Hakim memberikan hukuman 7 tahun penjara denda 1 miliar subsidar 3 bulan penjara," ujar Jaksa Nurachman dalam tuntutannya.‬

‪Dalam persidangan sebelumnya, di ruang sari 2 PN Surabaya minggu lalu, tiga terdakwa dihadirkan, diantaranya Benni (narapidana penghuni Lapas Madiun), beserta dua kurirnya yakni Suep bin Umri, dan Edi Simon.‬

‪Dalam dakwaanya, Jaksa Penuntut Umum menjerat terdakwa dengan pasal berlapis.‬ "Kami jerat Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), Pasal 137 huruf (a) dan (b) Jungto Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 131 Undang-Undang No 35 tahun 2009, tentang narkotika," ujar JPU Nurachman.‬

‪Penangkapan Benni ini bermula dari penangkapan enam pelaku lain yang berhasil dibekuk BNNP Jatim dan hanya menyisahkan satu orang buron.‬

‪Pengungkapan jaringan narkoba antar Lapas dan antar kota ini, bermula dari penangkapan seorang
tersangka bernama Suep bin Umri (23), asal Madura, Jawa Timur. Suep yang berperan sebagai kurir itu, ditangkap di daerah Dukuh Kupang Barat, Kec Dukuh Pakis, Surabaya, pada 6 September lalu.‬

‪Suep mengaku mendapatkan barang haram miliknya itu dari seorang narapidana di Lapas Lowokwaru, Malang bernama Junaidi. Kemudian
barang tersebut disimpan di sebuah gudang atau bengkel mobil milik tersangka Andy.‬

‪Kemudian petugas menangkap tersangka Andy (26) , selaku pemilik bengkel mobil De Workshop yang
berada di Jalan Dukuh Kupang 17 No 10 A, Kec Dukuh Pakis, Surabaya. Tak hanya Andy, petugas juga menangkap penjaga bengkel milik Andy yang digunakan sebagai gudang penyimpanan narkoba
tersebut, yaitu tersangka Ponidi (62) di Jalan Dukuh Kupang Barat No 62 (lokasi bengkel mobil).‬

‪Setelah menangkap tiga tersangka ini, BNNP terus mengembangkan kasusnya dan kembali menangkap tersangka Edi Simon alias Ali. Edi yang berperan sebagai gudang dan kurir narkotika jenis ekstasi plus sabu-sabu itu ditangkap Jalan Semut Gg Semprong No 22, Pabean Cantikan, Surabaya.‬

‪Selanjutnya BNNP Jatim
menangkap seorang perempuan bernama Sujani Sima, usia 49 tahun, juga warga Surabaya.Sujani ini berperan sebagai penerima uang hasil peredaran narkoba dari para tersangka.‬

‪Dari para kelima tersangka itulah akhirnya petugas berhasil membekuk big bos-nya, yaitu Benni, seorang
narapidana penghuni Lapas Madiun.‬

‪Terdakwa Benni merupakan pengendali sekaligus pemilik
narkotika jenis ekstasi, sabu-sabu dan pil hppy five.‬

‪Meski sudah membekuk enam orang tersangka, petugas menyayangkan lepasnya satu orang tersangka bernama Wenny (29), warga Surabaya yang berperan sebagai pengelola keuangan hasil peredaran narkoba yang dikendalikan Benni dari
Lapas Madiun.‬

‪Sementara dari penangkapan enam tersangka ini, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 132 gram sabu, 2665 butir ekstasi dan 190 butir happy five.‬

‪Selain barang bukti narkoba, petugas juga menyita barang bukti non-narkoba, yaitu uang
tunai Rp 41,6 juta, tiga unit motor, dua passport atas nama Sujana dan Andy, empat buku tabungan BCA atas nama Sujani dan Andy, 22 unit HP dan 9 simcard, tiga unit laptop, satu unit timbangan elektronik dan 12 kartu ATM. (Komang)


*Bersamaan dengan Agenda Puncak Pahlawan Ekonomi

KABARPROGRESIF.COM : Ratusan ibu di Kota Surabaya merayakan peringatan Hari Ibu dalam nuansa kebersamaan di Taman Surya, Minggu (22/12). Ibu-ibu dengan berbagai latar belakang status social, dari yang memiliki status marginal hingga yang sudah merasakan nikmatnya sukses, disatukan dalam suasana akrab.

Kebersamaan tersebut dimaksudkan sebagai momen untuk transfer ilmu dari ibu-ibu yang sudah sukses menjadi pengusaha kepada ibu-ibu yang masih merintis jalan menuju sukses. Tidak ketinggalan, ibu-ibu yang telah menjadi ‘pahlawan’ bagi para kepala Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) Pemkot Surabaya, ikut hadir.

"Yang ingin saya sampaikan di hari Ibu ini, kita harus jaga kebersamaan. Sebab, hanya dengan kebersamaan kita bisa membangun Surabaya menjadi kota yang maju dan lebih baik,” tegas Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT dalam sambutannya.

Kepada para ibu pekerja di Kota Pahlawan yang selama ini telah bekerja keras demi menafkahi keluarganya, Pemkot Surabaya memberikan apresiasi khusus. Mereka diantaranya berprofesi sebagai penjual nasi jagung, penjual dawet, penjual tape, tukang pijat, buruh pabrik, buruh cuci. Profesi yang terkadang dipandang sebelah mata oleh orang lain itu mereka lakoni selama puluhan tahun dengan tanpa mengeluh.

“Terkadang kita tidak sadar bahwa tanpa beliau-beliau ini, kita akan kerepotan. Kita butuh mereka," jelas Walikota Risma ketika memberikan penghargaan.

“Alhamdulillah. Kita masih mendapatkan perhatian dari Ibu walikota. Terima kasih ibu wali,” ujar Hamiyah (44 tahun), warga Kelurahan Dukuh Setro yang sudah berjualan dawet selama hampir 20 tahun.

Selain perempuan-perempuan pekerja yang punya semangat luar biasa untuk sukses, para perempuan yang telah sukses dalam pekerjaannya, tampil memberikan testimoni. Salah satunya, Ivy Kamajaya. Dalam testimoni nya, dia menyampaikan bahwa ibu-ibu harus memiliki optimisme dalam menjalankan profesinya. "Kita harus melihat tantangan sebagai kesempatan, lihat masalah sebagai peluang," ujarnya.

Tidak ketinggalan adalah penampilan para kepala SKPD Pemkot Surabaya yang naik pentas dengan menyanyikan beberapa lagu khusus untuk memperingati hari ibu. Mereka diantaranya Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Suharto Wardoyo yang tampil sebagai lead vokal didampingi Asisten I Sekkota, Yayuk eko Agustin, Kepala Dinas Komunifo Surabaya, Antiek Sugiharti, Kepala Bapemas KB, Nanis Chaerani, Kepala Bappeko Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser. Sementara Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Widodo Suryantoro tampil sebagai gitaris.

Acara semakin meriah ketika Caisar tampil dengan jogged Caisar, goyang kereta malam dan juga oplosan. Puluhan ibu-ibu dari 31 kecamatan dengan dandanan unik dan menarik, antusias berjoget Caisar. 

Peringatan hari ibu tahun 2013 ini juga bersamaan dengan agenda puncak pahlawan ekonomi Surabaya. Beberapa sentra industry kecil terpilih menjadi yang terbaik dalam anugerah pahlawan ekonomi 2013. Untuk kategori “home industry”, juara I diraih Usaha Kecil Menengah (UKM) DD I Tenggilis Mejoyo dengan sambal asli Surabaya. Untuk kategori “industry kreatif” diraih UKM Kharisma dari Tegalsari. Dan untuk kategori “kuliner dan bisnis” diraih UKM Pecel Dewi dari Kecamatan Tandes.

“Warga Surabaya tidak boleh malas, harus kerja keras. Kalau kita kerja keras dan diiringi doa, Insya Allah Tuhan akan memberikan jalan. Kalau kita malas, anak-anak kita yang akan menanggunng akibatnya. Kita harus siapkan anak-anak kita bisa bersaing dengan anak-anak lain di seluruh dunia,” pesan Walikota Risma.

Sementara Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung. Dalam sambutannya, pria sukses yang kini menjadi bos Trans Corp ini membagi kisah sukses. Chairul Tanjung yang masa kecilnya tinggal di tepi sungai dan gemar makan singkong, berpesan kepada ibu-ibu agar menjadikan anak-anak mereka lebih sukses, lebih disiplin dari orang tuanya. “Dan itu hanya bisa diraih karena kerja keras orang tuanya,” ujar Chairul.

Dijelaskan Chairul Tanjung, hingga Oktober 2013, inflasi di Surabaya saat ini hanya 0,3 persen. Menurutnya, itu prestasi luar biasa. Begitu juga pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,35 persen. “Kalau Surabaya makin maju, maka kesejahteraan warganya akan lebih merata. Surabaya punya walikota luar biasa, harus diimbangi dengan warganya, supaya lebih maju lagi dan jadi kota paling maju di Indonesia,” sambung Chairul Tanjung.(*/arf)

Sabtu, 21 Desember 2013


KABARPROGRESIF.COM : Keterampilan para pelajar Surabaya dalam membuat game dan animasi memang patut diacungi jempol. Seolah tak ingin kalah dengan produser game profesional, pelajar setingkat SMP dan SMA/SMK memamerkan karyanya dalam Surabaya Animation and Game Expo (SAGA) 2013. Acara yang digagas Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) Surabaya tersebut digelar di Sutos, mulai 19-22 Desember.

Sedikitnya 41 tim dari berbagai sekolah ikut ambil bagian dalam ajang ini. Setiap tim beranggotakan 2 orang. Mereka menuangkan ide-ide kreatifnya dalam menciptakan permainan maupun karya animasi. Tak hanya dipamerkan, puluhan karya tersebut juga dilombakan. Soal jenis lomba, panitia membaginya dalam dua kategori, yakni game dan animasi. Sedangkan untuk kelompok tingkatan dibedakan menurut jenjang pendidikan, SMP dan SMA/SMK.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, SAGA 2013 merupakan wadah yang disediakan pemkot khusus bagi para penikmat maupun penghobi game dan animasi. Menurutnya, banyak sisi positif yang dapat diambil. Salah satunya, kegiatan ini mampu merangsang generasi muda untuk terus mengembangkan inovasinya. “Ini bagus bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang mereka. Dari pada melakukan hal-hal yang negatif,” ujar walikota saat membuka SAGA 2013, Jumat (20/12).

Risma menyadari, ke depan dunia teknologi dan informasi (TI) sangat diperlukan dalam seluruh aspek. Oleh karenanya, dia mendorong para pelajar di Kota Pahlawan bisa ikut ambil bagian dalam bisnis TI yang menjanjikan. Untuk itu, para penghobi game diharapkan tidak hanya bisa main saja, tapi juga harus bisa menciptakan game maupun animasi.

Menurut Risma, untuk membuat game dan animasi, diperlukan kreatifitas tinggi. Selain itu, konsistensi dan kerja keras dibutuhkan agar karya yang dihasilkan berkualitas. “Pintar saja tidak cukup, kalian harus kreatif. Jika kalian ingin terjun di bidang ini, tekunilah dengan baik. Tidak perlu ragu,” kata walikota perempuan pertama di Surabaya saat memotivasi para pelajar.

Walikota menyatakan siap mendukung karya-karya para pelajar Surabaya. Caranya dengan memberi pendampingan dalam mendapatkan hak paten. Dengan maksud, agar game dan animasi yang diciptakan anak-anak Surabaya tidak diklaim oleh pihak lain.

Sementara itu, kualitas karya para peserta SAGA 2013 tidak bisa dipandang sebelah mata. Game versi pelajar ini kebanyakan berjenis RPG (role-playing game), meskipun ada juga beberapa yang bergenre action dan interaktif.

Dream Wars merupakan salah satu game yang dibuat oleh Apriliansyah Putra dan Rahmat Amrinsyah. Tim yang mewakili SMPN 7 Surabaya tersebut membutuhkan waktu 4 hari untuk proses pembuatan game bergenre RPG. Sekilas, tampilan grafis Dream Wars mengingatkan publik pada game RPG kondang macam Final Fantasy dan Genso Suikoden.

Apriliansyah menjelaskan, Dream Wars menggunakan bahasa Indonesia. Keunggulan game ini, kata pelajar kelas IX tersebut terletak pada garis cerita. Tokoh sentral Dream Wars adalah Kazuma, seorang pemuda yang menemukan jalan ke dunia lain. Nah, ternyata Kazuma terpilih sebagai manusia yang mampu menyelamatkan dunia tersebut dari kehancuran.

Kendati demikian, Rahmat, rekan Apriliansyah, mengaku bahwa game Dream Wars masih memerlukan penyempurnaan. Menurut dia, salah satu hambatan yang dihadapi yakni masalah script. Maklum, kata Rahmat, perihal script tersebut masih belum diajarkan di sekolahnya. “Pelajaran belum sampai situ. Tapi kami coba belajar sendiri dan terus mengembangkan skill,” tuturnya saat dijumpai di saat pameran. (*/arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive