Pages - Menu

Pages - Menu

Selasa, 19 November 2013

Surabaya Dinobatkan Sebagai Kota Sehat


KABARPROGRESIF.COM : Kota Surabaya terbukti mampu menjadi barometer pelayanan kesehatan nasional. Peningkatan kualitas sarana serta semakin banyaknya warga luar Surabaya yang datang untuk berobat menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pemkot mewujudkan kota sehat. Puncaknya, predikat Kota Sehat Swastisaba Pradapa yang diserahkan pada Jumat (15/11) lalu semakin menekankan bahwa fasilitas kesehatan di Kota Pahlawan sangat bisa diandalkan.

Penghargaan Kota Sehat Swastisaba Pradapa diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-49. Walikota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan tersebut dari Menteri Kesehatan (menkes) RI Nafsiah Mboi di JC Expo Pekan Raya Kemayoran Jakarta. Walikota hadir didampingi Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Febria Rachmanita dan Kabag Humas M. Fikser.

Pada kesempatan itu, Menkes Nafsiah Mboi mengatakan, pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia sejatinya tidak kalah dengan luar negeri. Beberapa kota, menurut dia, sudah menunjukkan kemajuan signifikan dengan memberikan pelayanan kesehatan taraf internasional. “Jadi buat apa jauh-jauh ke luar negeri untuk berobat. Harusnya sekarang ini orang luar negeri yang datang ke Indonesia karena fasilitas kesehatan sudah kian lengkap,” ujarnya dalam acara yang juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksono tersebut.

Sementara, Walikota Tri Rismaharini menyambut baik keberhasilan Surabaya meraih predikat kota sehat. Risma -sapaan walikota- menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen dan kerja keras pemkot dalam melaksanakan program-program kesehatan. Di satu sisi, Risma juga berharap predikat kota sehat mampu melecut semangat seluruh jajaran pemkot memberikan pelayanan yang terbaik.“Capaian ini tentu sangat membanggakan tapi ini bukan hanya tentang penghargaan. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat terlayani dengan baik. Dengan demikian dampak positifnya bisa dirasakan publik,” kata walikota perempuan pertama di Surabaya itu.

Sebagai informasi, penghargaan kota sehat baru pertama kali diselenggarakan tahun ini. Adapun faktor pendukung Surabaya meraih award yang rencananya diberikan tiap dua tahun sekali itu didasarkan pada delapan tatanan. Beberapa diantaranya terkait dengan kebijakan pemerintah daerah. Setiap tatanan punya peraturan daerah (perda) yang mengikat. Seperti, adanya perda ilegal loging dan kebakaran hutan, serta perda kawasan tanpa asap rokok. Tujuannya adalah untuk menilai komitmen pemkot dalam mewujudkan kota sehat. Memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) dan membuat daerah resapan air juga memberi poin penting karena masih merupakan bagian dari kebijakan daerah.

Kadinkes Febria Rachmanita menjelaskan, salah satu kekuatan yang dimiliki Surabaya yakni tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Dalam salah satu poin tatanan bahkan menyebutkan bahwa Surabaya merupakan salah satu kota yang seluruh elemennya terlibat mewujudkan lingkungan bersih. Gerakan massal sadar kesehatan juga bisa dilihat dari adanya car free day, olahraga rutin, zona sekolah bebas narkoba, hingga kampung bebas asap rokok dan narkoba.

Terakhir, Pemkot Surabaya memberikan inovasi dan konsistensi dalam pengelolaan sampah dan kampanye hemat energi. “Seluruh program pemkot terkait kesehatan berujung pada tujuan peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih dan mandiri,” terang Febria yang juga menjabat Plt. Direktur RSUD Dr. M. Soewandhie. (*/arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar