Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Rabu, 25 Desember 2013
Lokalisasi Sememi Resmi Ditutup
KABARPROGRESIF.COM : Pemkot Surabaya benar-benar serius untuk menghapuskan bisnis prostitusi di Surabaya. Setelah berhasil menutup lokalisasi Dupak Bangunsari, Moroseneng, Klakah Rejo, dan Kremil. Minggu (22/12) malam, Pemkot bersama warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo mendaklarasikan wilayah Sememi bebas Lokalisasi.
Isi deklarasi warga dan tokoh Sememi berkeinginan wilayahnya menjadi wilayah yang bersih, sehat, aman, nyaman, dan bebas prostitusi. Menjadikan wilayah Sememi menjadi wilayah yang bermanfaat dengan membangun usaha-usaha perekonomian sesuai dengan tuntutan agama dan peraturan ayng berlaku. Serta senantiasa mengharapkan bombingan dan perhatian dari ulama dan pemerintah untuk kemajuan wilayah Sememi.
Keseriusan Pemkot menutup lokalisasi yang ada di Surabaya disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan penutupan ini dilakukan demi masa depan anak-anak Surabaya. Menurutnya, keberadaan lokalisasi sangat mempengaruhi tingkah laku dan pergaulan anak.
Menurut Risma, orang yang hidup dikawasan lokalisasi pasti akan terpenngaruh dengan lingjkungan tersebut. Ia sudah banyak menemukan bukti akbiat dari rusaknya anak-anak di kawasan tersebut, karena terpengaruh lokalisasi. “Saya ingin tidak ada lagi anak-anak yang masa depannya suram karena terjerumus dengan persoalan prostitusi,” tukasnya.
Risma menambahkan bahwasanya masa depan anak-anak di Surabaya, terutama mereka yang berada di kawasan lokalisasi tergantung pada kita semua. “Anak-anak dimana pun dia berada berhak merasakan kemerdekaan memperoleh pendidikan, keberhasilan, dan keseuksesan. Makanya, saya berniat untuk menutup lokalisasi apapun resikonya akan saya jalani,” ucap Risma dihadapan warga dan tokoh masyarakat Sememi
Risma menegaskan kalau tidak segera menekan permasalahan tersebut, maka masa depan anak-anak kita yang terdampak lokalisasi pasti tidak akan memiliki masa depan. Maka itu, mari bersama-sama untuk mengatasi permasalahan ini. “Pemkot akan terus berusaha untuk menutup lokalisasi yang ada di surabaya. supaya masa depan anak-anak kita bisa secarah harapan meraka,” tegasnya.
Memang tidak mudah menutup lokalisasi di Surabaya, lanjut Risma, prostitusi merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan untuk mendapatkan keuntungan besar. Untuk itu, Pemkot Surabaya melakukan pendampingan kepada anak-anak usia sekolah yang terjerumus dengan persoalan traficking.
“Saya melakukan pendampingan kepada anak-anak ini ke sekolah-sekolah yang terdampak kawasan lokalisasi. Setiap berkunjung saya selalu membawa psikiater untuk mengetahui permasalahan apa yang menimpa mereka sehingga mereka bisa terjerumus persoalan prostitusi. Darisanalah saya semakin kuat untuk menutup lokalisasi di Surabaya, karena memang dampaknya sangat luar biasa pada masa depan anak-anak kita,” tuturnya. (*/arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar