Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Sabtu, 21 Desember 2013
Walikota Dorong Pelajar Ciptakan Game dan Animasi yang Kreatif
KABARPROGRESIF.COM : Keterampilan para pelajar Surabaya dalam membuat game dan animasi memang patut diacungi jempol. Seolah tak ingin kalah dengan produser game profesional, pelajar setingkat SMP dan SMA/SMK memamerkan karyanya dalam Surabaya Animation and Game Expo (SAGA) 2013. Acara yang digagas Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) Surabaya tersebut digelar di Sutos, mulai 19-22 Desember.
Sedikitnya 41 tim dari berbagai sekolah ikut ambil bagian dalam ajang ini. Setiap tim beranggotakan 2 orang. Mereka menuangkan ide-ide kreatifnya dalam menciptakan permainan maupun karya animasi. Tak hanya dipamerkan, puluhan karya tersebut juga dilombakan. Soal jenis lomba, panitia membaginya dalam dua kategori, yakni game dan animasi. Sedangkan untuk kelompok tingkatan dibedakan menurut jenjang pendidikan, SMP dan SMA/SMK.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, SAGA 2013 merupakan wadah yang disediakan pemkot khusus bagi para penikmat maupun penghobi game dan animasi. Menurutnya, banyak sisi positif yang dapat diambil. Salah satunya, kegiatan ini mampu merangsang generasi muda untuk terus mengembangkan inovasinya. “Ini bagus bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang mereka. Dari pada melakukan hal-hal yang negatif,” ujar walikota saat membuka SAGA 2013, Jumat (20/12).
Risma menyadari, ke depan dunia teknologi dan informasi (TI) sangat diperlukan dalam seluruh aspek. Oleh karenanya, dia mendorong para pelajar di Kota Pahlawan bisa ikut ambil bagian dalam bisnis TI yang menjanjikan. Untuk itu, para penghobi game diharapkan tidak hanya bisa main saja, tapi juga harus bisa menciptakan game maupun animasi.
Menurut Risma, untuk membuat game dan animasi, diperlukan kreatifitas tinggi. Selain itu, konsistensi dan kerja keras dibutuhkan agar karya yang dihasilkan berkualitas. “Pintar saja tidak cukup, kalian harus kreatif. Jika kalian ingin terjun di bidang ini, tekunilah dengan baik. Tidak perlu ragu,” kata walikota perempuan pertama di Surabaya saat memotivasi para pelajar.
Walikota menyatakan siap mendukung karya-karya para pelajar Surabaya. Caranya dengan memberi pendampingan dalam mendapatkan hak paten. Dengan maksud, agar game dan animasi yang diciptakan anak-anak Surabaya tidak diklaim oleh pihak lain.
Sementara itu, kualitas karya para peserta SAGA 2013 tidak bisa dipandang sebelah mata. Game versi pelajar ini kebanyakan berjenis RPG (role-playing game), meskipun ada juga beberapa yang bergenre action dan interaktif.
Dream Wars merupakan salah satu game yang dibuat oleh Apriliansyah Putra dan Rahmat Amrinsyah. Tim yang mewakili SMPN 7 Surabaya tersebut membutuhkan waktu 4 hari untuk proses pembuatan game bergenre RPG. Sekilas, tampilan grafis Dream Wars mengingatkan publik pada game RPG kondang macam Final Fantasy dan Genso Suikoden.
Apriliansyah menjelaskan, Dream Wars menggunakan bahasa Indonesia. Keunggulan game ini, kata pelajar kelas IX tersebut terletak pada garis cerita. Tokoh sentral Dream Wars adalah Kazuma, seorang pemuda yang menemukan jalan ke dunia lain. Nah, ternyata Kazuma terpilih sebagai manusia yang mampu menyelamatkan dunia tersebut dari kehancuran.
Kendati demikian, Rahmat, rekan Apriliansyah, mengaku bahwa game Dream Wars masih memerlukan penyempurnaan. Menurut dia, salah satu hambatan yang dihadapi yakni masalah script. Maklum, kata Rahmat, perihal script tersebut masih belum diajarkan di sekolahnya. “Pelajaran belum sampai situ. Tapi kami coba belajar sendiri dan terus mengembangkan skill,” tuturnya saat dijumpai di saat pameran. (*/arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar