Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Jumat, 10 Januari 2014
Cegah Kematian Satwa Tak Wajar, Pemkot akan Pasang CCTV
KABARPROGRESIF.COM : Kematian satwa kebun binatang Surabaya (KBS) mendapat tanggapan dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Menurutnya, kematian seekor singa bernama Michael sangat tidak wajar. Dia menengarai ada pihak-pihak yang punya kepentingan tertentu. Namun demikian, orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Saya sepakat kematian singa dengan cara yang tidak wajar. Tapi itu semua kewenangan pihak kepolisian, saya berharap penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus ini,” ujar Risma -sapaan Tri Rismaharini saat ditemui di kediaman Jl Sedap Malam no 1.
Agar kejadian tersebut tidak terulang, dia menegaskan akan mengambil langkah konkret. Diantaranya, mengerahkan tenaga lebih untuk penjagaan KBS siang dan malam. Pemasangan CCTV akan dikerjakan dalam satu minggu. Di samping itu, pemasangan kaca pada kandang hewan juga bakal dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan keamanan satwa KBS.
Pada kesempatan itu, Risma juga menjelaskan seluk-beluk persoalan yang selama ini melanda KBS. Tak dapat dipungkiri bahwa kondisi satwa KBS yang memprihatinkan lantaran adanya konflik berkepanjangan, yang hingga kini masih belum ada putusan resmi. Nah, berangkat dari situ, Pemkot Surabaya berinisiatif mengambil alih pengelolaan KBS dengan tujuan ingin mengembalikan kejayaan kebun binatang yang sudah ada sejak zaman Belanda itu. Dulu, KBS bahkan sempat menyandang predikat kebun binatang terbesar di Asia Tenggara.
Setelah melewati proses panjang, kini KBS dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS. Dikatakan Risma, meski PDTS KBS baru mengelola KBS selama enam bulan terakhir, namun kondisi makanan serta kebersihan sejatinya lebih baik. PDTS KBS berusaha membenahi kondisi hewan-hewan yang ada dengan meningkatkan kualitas makanan dan perawatan.
Tapi, pengelolaan yang dilakukan belum bisa maksimal karena masih terbentur sengketa. Akhirnya, pemkot memutuskan menggandeng Universitas Airlangga (Unair) untuk melakukan audit terhadap KBS. Nah, hasil audit tersebut yang akan dipakai untuk mengetahui mana yang bisa atau tidak bisa dilakukan. “Dari situ pemkot punya gambaran untuk pembenahan KBS ini,” terang Risma.
Demi menghindari kemungkinan polemik di kemudian hari, pemkot akan membangun sejumlah sarana tanpa menyentuh aset yang sedang dalam sengketa. Misalnya, pengolahan air bersih. Risma menyatakan, pemkot akan membangun tandon baru dan sama sekali tidak akan mengutak-atik tandon lama. Hal itu dilakukan agar benar di mata hukum.
Sementara itu, menanggapi berita salah satu media asing yang memuat tentang KBS yang memperlakukan koleksi hewannya secara kejam, Risma menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Pasalnya, artikel maupun foto yang ditampilkan sama sekali tidak menggambarkan kondisi KBS saat ini. Setelah dikroscek, ternyata foto-foto diambil setahun yang lalu. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa itu bukan kondisi terkini. Yang saat ini sudah jauh lebih baik,” kata Risma mengklarifikasi. (*/arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar