Sabtu, 05 Juli 2014
Home »
Metropolis
» Walikota Ingatkan Pegawai Pemkot Tidak Cepat Puas dan Terus Belajar
Walikota Ingatkan Pegawai Pemkot Tidak Cepat Puas dan Terus Belajar
KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 24 calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang masuk menggantikan CPNS yang sebelumnya mengundurkan diri dari formasi 2013, mendapatkan Surat Keputusan (SK) CPNS. Penyerahan SK bagi CPNS tersebut dilakukan di Balai Kota Surabaya, Jumat (4/7). Dari 24 orang CPNS tersebut, 20 orang merupakan tenaga pendidikan (guru kelas), tiga orang adalah tenaga kesehatan dan satu orang tenaga teknis.
Prosesi penyerahan SK tersebut dipimpin Walikota Surabaya, Tri Rismaharini didampingi Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan. Turut hadir Asisten I (bidang pemerintahan), Yayuk Eko Agustin, Asisten II (bidang pembangunan), M.Taswin, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya, Mia Santi Dewi, serta Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser.
Dalam sambutannya, Walikota Tri Rismaharini menyemangati para CPNS tersebut agar bisa bekerja semaksimal mungkin dan tidak menyia-yiakan peluang yang didapat. “Jangan berpikir palingan nanti saya cuma jadi guru. Peran Anda ini sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak, Jadi jangan merasa tidak penting. Berikan yang terbaik dari kita untuk kota ini, untuk bangsa dan negara,” ujar walikota Risma.
Dikatakan walikota, selama ini, pendidikan dan kesehatan menjadi program prioritas paling penting di Kota Surabaya. Itu bisa dilihat dari besaran anggaran APBD Kota Surabaya yang banyak difokuskan untuk memajukan pendidikan dan juga pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Berbeda dengan daerah lain yang banyak mengucurkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Anggaran pendidikan di Kota Pahlawan tertinggi dibanding kota-kota lainnya. Begitu juga anggaran untuk kesehatan yang lebih dari 15 persen sementara daerah lain mayoritas kurang dari 10 persen.
“Saudara ini bagian penting dari program saya. Karena pendidikan dan kesehatan merupakan program terpenting dari bangsa ini. Sebab, dampaknya kita akan tertinggal dari bangsa lain,” sambung walikota.
Walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan kota Surabaya ini juga mengingatkan kepada ke-24 CPNS tersebut untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang ada. Mereka diingatkan untuk tetap belajar demi menambah kemampuan dan pengetahuan. “Tolong tetap belajar. Saya pun masih belajar dengan rajin membaca buku. Kalau berhenti belajar akan repot. Apalagi kalau sudah merasa paling tahu,” harap walikota.
Walikota yang berhasil membawa Kota Surabaya meraih banyak penghargaan di tingkat nasional dan internasional ini juga mengimbau kepada ke-24 CPNS tersebut untuk rajin membuka jaringan komunikasi dengan SKPD terkait. “Tolong buka komunikasi dengan yang lain. Jaga silaturrahmi. Kalau ada yang tidak tahu, silahkan bertanya,” imbau walikota.
Sementara, Kepala BKD Surabaya Mia Santi Dewi menjelaskan bahwa dasar pengangkatan CPNS adalah surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) No. B/1250/M.PAN-RB/03/2014 tanggal 20 Maret 2014 perihal Usulan untuk Mengisi Formasi yang Tidak Terisi/Lowong. Di situ disebutkan, pada prinsipnya pengisian formasi yang tidak terisi atau lowong dapat diganti atau diisi dari peserta urutan/peringkat berikutnya pada setiap formasi jabatan. Dengan catatan, terdapat peserta seleksi yang telah dinyatakan lulus kemudian membuat surat pernyataan pengunduran diri.
Di samping itu, teknis pengangkatan CPNS juga diperkuat dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) No. 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS. “Jadi semua itu ada dasar hukum dan aturan yang jelas,” kata Mia.(*/arf)
0 komentar:
Posting Komentar