Rabu, 15 Oktober 2014
SAKSI-SAKSI DUGAAN KORUPSI DANA BOS-BOPDA MI AKAN DIPERIKSA MARATON
KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak terus mendalami dugaan korupsi dana Bantuan Oprasional Sosial (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA) di kawasan Surabaya Utara. Pekan depan, tim penyelidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dari pengelola sekolah.
Kasus ini sudah diserahkan ke Pidana Khusus Kejari Perak sejak beberapa waktu lalu, setelah tim intelijen mengantongi data dan informasi yang mengindikasikan terjadinya korupsi. Selanjutnya, tim akan mendalami itu dengan mengorek keterangan dari saksi. “Mulai pekan depan kita jadwalkan pemeriksaan saksi-saksi dari pihak sekolah,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Perak Bayu Susetyo, Rabu (15/10/2014).
Keterangan saksi, lanjut Bayu, dibutuhkan untuk menguatkan itu. Dia menuturkan, kasus ini mengerucut pada terjadinya penyimpangan di satu sekolah saja. Yakni Madrasah Ibtidaiyah di kawasan Surabaya Utara. Sayang, Bayu enggan menyebutkan MI mana yang sedang diusutnya dengan alasan kepentingan penyelidikan. “Yang jelas MI,” tandasnya.
Informasi diperoleh menyebutkan, sekolah ini menerima bantuan dana BOS dan BOPDA tahun 2013 total sebesar Rp 250 juta. Dana tersebut berasal dari pemerintah dan Australia. Temuan penyelidik, realisasi penggunaan dana tidak sesuai dengan laporan pertanggungjawaban yang diserahkan ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya, institusi penyalur bantuan tersebut.
Memang, sebelumnya Kepala Seksi Intelijen Kejari Perak Tantowi Kemas Pasha menerangkan, dana tersebut disalurkan pemerintah ke madrasah melalui Kemenag. “Jadi bukan melalui Dinas Pendidikan,” tandasnya. Karena itu, pihaknya juga akan memintai keterangan pihak Kemenag Surabaya.(Komang)
0 komentar:
Posting Komentar