Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Senin, 10 November 2014
Surabaya Menuju Green City 2020
KABARPROGRESIF.COM : (surabaya) Bersamaan akan dilaksanakannya Hari Bangunan Indonesia (HBI) tanggal 11 Nopember 2014. Komunitas pecinta gedung tinggi atau pencakar langit yang disebut skyscrapercity, menggelar gathering nasional ke IV, Sabtu (8/11), di pusat perkantoran Spazio.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sekaligus membeberkan konsep dan realisasi pembangunan green city Surabaya. Sebagai dasar menuju Surabaya 2020.
Sebagai negara yang berkembang, kebutuhan rakyat terhadap bangunan masih sangat tinggi, baik perumahan, fasilitas publik ataupun infrastruktur, sehingga diperlukan percepatan pelaksanaan pembangunan dengan kualitas yang baik, sehat dan berkelanjutan, biaya yang relatif terjangkau serta sesuai dengan kondisi Indonesia.
Wali Kota Surabaya mengatakan kedepan di Surabaya sudah tidak memungkinkan pembangunan dilakukan secara horizontal. Dikarenakan lahan di Surabaya semakin hari semakin sempit, mau tidak mau pembangunan gedung perkantoran dan perumahan (apartemen,red) di bangun vertikal (menjulang tinggi,red).
“Sekarang ini kita sudah sangat sulit untuk memiliki ruang publik, makanya dengan dibangunnya bangunan secara vertikal. Juga gedung yang dibangun harus peduli terhadap lingkungan, dengan menerapkan green building. Hal itu sangat diperlukan untuk masa depan anak-anak kita kelak,” ujarnya.
Pemkot Surabaya juga membantu masyarakat ekonomi menengah dan kurang mampu dengan membangun rumah susun. Sebab, sebanyak 60 persen masyarakat lebih memilih tinggal di perkotaan, karena dekat dengan pekerjaan mereka. Namun, yang terjadi sekarang, lanjut Risma, mereka tinggal di pinggir perkotaan karena nilai jual rumah relatif murah dibandingkan di kota.
“Akan tetapi, yang terjadi adalah biaya hidup mereka menjadi membengkak, apalagi bagi ekonomi menengah dan bawah. Berapa biaya transportasi yang mereka hasbiskan per bulannya. Kenapa di China banyak membangun rusun di perkotaan, karena mereka sadar kota menjadi salah satu tujuan untuk mencari pekerjaan,” terangnya.
Pembangunan gedung vertikal harus dibarengi dengan transportasi massal yang memadai, kata Risma, untuk itu Pemkot Surabaya akan membangun Angkutan Massal Cepat (AMC) trem dan monorel. Karena, transportasi massal akan sangat dibutuhkan agar di pusat kota tidak macet.
“Untuk itu, Pemkot akan membangun enam gedung parkir, sehingga masyarakat yang mau kearah kota bisa memarkir kendaraannya disana, kemudian naik AMC menuju kota. Dengan bagitu kemacetan ditengah kota akan teratasi,” pungkasnya.
Menurut Sinarto Dharmawan, Chief Operating Officer Surabaya PT Intiland Development Tbk, Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan bencana juga memerlukan standar bangunan yang cocok dengan kondisi tersebut dan seharusnya seluruh pelaku konstruksi dan masyarakat harus memahami standar bangunan.
Disamping itu Indonesia juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang telah meninggalkan bangunan-bangunan bersejarah dan arsitektural yang memiliki nilai budaya tinggi, maka hal tersebut harus terus dijaga, dilestarikan dan dikembangkan
“Dengan banyaknya isu-isu penting tentang bangunan maka beberapa orang inisiator menggagas momentum yang secara rutin setiap tahun dapat terus menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan kualitas bangunan untuk masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang dimiliki untuk Indonesia yang lebih baik,” tukasnya.
HBI mempunyai visi yakni Membentuk manusia pembangun yang berkualitas untuk mewujudkan bangunan dan infrastruktur berkualitas serta berkelanjutan bagi generasi masa depan yang sehat dan sejahtera. (*/arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar