Pages - Menu

Pages - Menu

Rabu, 28 Januari 2015

DANDIM 0809/KEDIRI : “PANCASILA, KESATUAN DAN PERSATUAN SEBAGAI UPAYA TANGKAL PENGARUH ISIS DI WILAYAH KEDIRI “


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Senin 26 Januari 2015 pukul 20.00 wib, bertempat dirumah Bpk Noto Wahyudi SH. Dsn. Jamben Rt 02 Rw 01 Ds Jambean Kec. Kras Kab. Kediri, Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi S.Ip menghadiri undangan dalam acara Haul ke-17 wafatnya Bpk Mu'alif Noto Buwono, bersama kurang lebih 1.000 orang warga, dimana semasa hidupnya Almarhum Mu'alif Noto Buwono adalah seorang tokoh Agama sekaligus tokoh masyarakat yang sangat kharismatik di wilayah setempat dan menjadi panutan masyarakat pada waktu itu, sehingga karena kharisma itulah hingga sekarang masyarakat masih sangat menghormati keluarga  Almarhum sebagai generasi penerusnya.

Selain Dandim Kediri, hadir dalam acara haul tersebut adalah Mubaliq kondang KH. AAT Ainurussalam dari Surabaya yang akan memberikan Tausyiyah Agama kepada masyarakat dan Ketua Komisi “D” DPRD Kab. Tulung Agung Bpk Saiful Anwar (keluarga Alm) yang akan memberikan sambutan mewakili keluarga Almarhum.

  Disela waktu yang ada Dandim Kediri selaku penanggung jawab Binter di wilayah itu dalam kesempatannya memberikan sambutan, mengatakan bahwa segenap keluarga besar Kodim Kediri turut berdoa semoga arwah Almarhum senantiasa memperoleh Maghfiroh-Nya, dan senantiasa diberikan kekuatan iman, kesabaran dan keikhlasan kepada keluarga yang di tinggalkan, sehingga dapat mewarisi dan meneruskan segala kebaikan perjuangan yang dulu pernah dirintis oleh Almarhum.  

Ditambahkan juga oleh Dandim, bahwa Kodim 0809 adalah Satuan Komando Kewilayahan yang menyelenggarakan Binter diwilayah Kabupaten dan Kota Kediri, kedudukannya dibawah Korem 082/CPYJ dan Kodam V/Brawijaya, melaksanakan tugas pokok Menegakkan NKRI, Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI dan Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Diingatkan juga bahwa berdasarkan pengalaman sejarah masa lalu, mengapa kita sangat lama dijajah negara asing  sampai ratusan tahun, bukan karena para orang tua kita dulu tidak berani melawan, tetapi karena bentuk perlawanan yang terpecah – pecah,  lemahnya kesatuan dan persatuan pada waktu itu, sehingga perjuangannya tidak membuahkan hasil atau kemerdekaan bagi negeri kita, setelah ada gerakan Kebangkitan Nasional, barulah kita menyadari betapa penting dan vitalnya persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga perjuangan selanjutnya memberikan hasil kemerdekaan seperti yang tengah kita nikmati saat ini.

Berkenaan dengan persatuan dan kesatuan bangsa kita, terutama dalam menghadapi pengaruh ajakan saudara – saudara kita yang lupa akan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia untuk bergabung dengan ISIS, ataupun kelompok radikal lainnya, maka dengan memantapkan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati yang tidak mungkin ditawar lagi, maka kita memerlukan kesatuan dan persatuan dalam menangkal paham ISIS maupun radikal lainnya yang Ideologinya bertentangan dengan Pancasila. Jangan sampai kita mau dipengaruhi dan dipecah belah oleh kelompok tertentu sehingga melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa kita, tegas Dandim.

Acara selanjutnya adalah tausyiyah agama yang disampaikan oleh KH. AAT Ainurussalam dari Surabaya, yang diikuti dengan penuh khitmad oleh segenap masyarakat yang hadir dengan mengingatkan kepada semua hadirin untuk selalu meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Alloh swt, sehingga kita bisa mempersiapkan bekal yang Khusnul Khotimah  untuk mati, karena mati adalah hak setiap makhluk hidup ciptaan Alloh dan hanya tiga perkara yang masih berhubungan dan mengalir terus fahalanya setelah kematian yaitu Ilmu yang bermanfaat, Do’a anak yang Sholeh dan Shodaqoh Jariyah yang pernah kita lakukan selama mengisi kehidupan ini, dan acara selesai dengan tertib, aman dan lancar hingga pukul 23.30 wib serta ditutup dengan do’a. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar