Pages - Menu

Pages - Menu

Selasa, 17 Februari 2015

Koramil 0832/05 Gayungan Bersama Petani Kota Nyemplung & Praktek Tanam Padi di Sawah

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Pertanian Kota Surabaya, Koramil 0832/05 Gayungan dan Petani bersama-sama mempraktekkan tentang tata cara bercocok tanam padi yang benar dan baik. Danramil, Babinsa dan Petani yang berjumlah 28 orang menerima pembekalan praktis dari Dinas Pertanian/Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) tentang cara bercocok tanam padi, pemupukan dan pemberantasan hama langsung di areal persawahan daerah Siwalankerto, Selasa (17/2)

Danramil 0832/05 Gayungan Kapten Inf Widodo dalam wawancara singkatnya mengatakan bahwa anggota Koramil 0832/05 bertekad mensukseskan Swasembada Pangan sesuai perintah Bapak Presiden RI dan Bapak KASAD. Para Babinsa merasa sangat senang bisa dekat, bersama-sama dan membaur dengan para petani. Koramil 0832/05 Gayungan dan para petani sangat berterima kasih kepada Dinas Pertanian atas bekal dan pelatihan praktis bercocok tanam di sawah khususnya sistim tanam padi Jarwo atau Jajar Legowo. Model pelatihan praktis yang diisi dengan metode arahan, dialog dan praktek langsung cara menanam, memupuk dan memberantas hama di areal persawahan ini sangat cocok dan mengena sasaran. Dengan mandi air lumpur dibadan, para Babinsa yang biasa latihan tempur dan dinas di perkantoran, tidak merasa canggung, namun justru terlihat terkesan dan sangat menikmati suasana kebersamaan di persawahan tersebut.

Dalam suasana kekeluargaan, Pak Ketut dari PPL/Dinas Pertanian merasa sangat kagum dengan semangat petani perkotaan di Surabaya. Para Petani Surabaya yang tinggal dekat dengan kawasan perkantoran, perdagangan dan industri justru tidak terpengaruh dengan budaya kota yang mayoritas warganya telah memilih beralih profesi menjadi pegawai, pedagang atau karyawan perusahaan. Para petani ini kelihatan sedikitpun tidak merasa malu dan gengsi, tetapi justru merasa bangga dan bersemangat serta berjanji mau mempertahankan profesi mulianya yaitu sebagai petani. Sebab menurut para petani ini, kalau tidak ada yang mau menjadi petani siapa lagi yang mau bercocok tanam, nanti kalau tidak ada yang menanam padi, jagung dan kedelai berarti tidak tersedia beras, jagung dan kedelai,  terus rakyat/masyarakat mau makan apa.

Ketika ditanya pendapatnya tentang Babinsa yang ikut bekerja disawah, Pak Ketut kelihatan antusias dan menjawab sangat setuju dengan kebijakan Bapak Kasad tersebut, sebab kalau tidak bapak TNI (Babinsa), siapa lagi yang mau menjadi motor penggerak swasembada pangan.

Hadir kegiatan tanam padi bersama, Danramil 0832/05 Gayungan, para Babinsa, para petani Siwalakerto. kegiatan berjalan aman, tertib dan lancar. (arf).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar