KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Danrem 084/ Bhaskara Jaya Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad adakan coffee morning dengan para Kepala Daerah, instansi terkait, perguruan tinggi dan stake holder dalam rangka menyukseskan swasembada pangan di wilayah Korem 084/BJ di Aula Bhaskara, Selasa (10/2). Coffe morning untuk menyukseskan swasembada pangan dikuti oleh 75 orang peserta yang terdiri dari para Bupati, Walikota, Dinas Pertanian, Pengairan, UPN Veteran, Petrokimia, Bulog dan BMKG.
Mengawali amanatnya, Danrem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad mengucapkan terima kasih dan apresisasi yang tinggi. Dengan coffee morning ini diharapkan terjalin silaturahmi, keakraban dan kekeluargaan antara jajaran Korem 084/BJ dengan jajaran pemerintah daerah, instansi terkait, perguruan tinggi dan stake holder. Masih-masing pihak yang hadir dalam suasana yang penuh kebersamaan dan kekeluargaan diharapkan dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, bertukar pikiran, memberikan informasi dan data sehingga terjadi komunikasi, koordinasi, kerjasama yang harmonis antara jajaran Korem 084/BJ dengan pemerintah daerah, instansi terkait, perguruan tinggi dan stake holder untuk menyukseskan program swasembada pangan. Dengan kebersamaan yang harmonis, adanya miskoordinasi dan miskomunikasi di lapangan dapat diminimalisir dan diselesaikan secara tuntas.
Lebih jauh Danrem menjelaskan latar belakang program swasembada pangan yaitu perintah langsung Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo kepada perwira TNI AD, Pangdam, Danrem, Dandim untuk membantu tugas-tugas pemerintah daerah baik di kota kabupaten maupun provinsi khususnya dalam mencapai swasembada nasional. Perintah Presiden RI tersebut telah ditindaklanjuti dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Menteri Pertanian RI dan Kasad. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diadakan pertemuan-pertemuan di daerah, guna membangun komitmen dan kesepakatan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan swasembada pangan.
Selanjutnya Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP dalam paparannya menjelaskan tentang pentingnya menyiapkan dan membangun sarana dan prasaran irigrasi, manajemen tata kelola air (Pengairan) yang baik dan peran teknologi tepat guna dalam mewujudkan swasembada pangan. Beberapa masalah ketahanan pangan diantaranya pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat, konversi besar-besaran lahan pertanian ke non-pertanian, sistem yang belum terintegrasi dengan baik, kesulitan untuk meningkatkan sejumlah komoditi unggulan pertanian, sistem cadangan dan distribusi serta rantai pasokan dan logistik nasional yang belum efisien, mahalnya ongkos transportasi, sering ditemuinya kasus kekurangan produksi di sejumlah daerah dan masalah stabilitas harga
Kemudian Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik M. A. Sowi dalam paparannya menjelaskan sektor pertanian apa saja yang berhak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi dan Harga Eceran Tertinggi (Het) pupuk bersubsidi berdasarkan Permentan. Rencana kebutuhan pupuk bersubsidi untuk satu tahun harus disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani yang merupakan alat pesanan pupuk bersubsidi kepada gabungan kelompok tani atau penyalur sarana produksi pertanian. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) disahkan oleh PPL/KCD/UPTD setempat. Permasalahan distribusi pupuK bersusidi diantaranya : pengecer menjual pupuk secara kiloan sesuai permintaan petani, masih terdapat kios tidak resmi yang mendapatkan pupuk dari petani yang kelebihan antara pembelian dengan penggunaan, administrasi pengecer belum tertib, masih tingginya disparitas harga antara pupuk subsidi dan non subsidi, petani menebus pupuk sebelum masa tanam karena khawatir tidak kebagian, apabila terjadi serangan hama/penyakit atau bencana yang mengharuskan pemupukan ulang, petani kesulitan mendapatkan pupuk karena RDKK telah habis dan masih terdapat petani penggarap/penyewa yang tidak terdaftar dalam RDKK.
Dalam acara tanya jawab, diawali oleh Fathurohman dari Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo yang menyampaikan keluhan mengapa dinas pengairan yang paling sengsara selalu disalahkan dan sering dicaci-maki, karena adanya dampak banjir pada musim penghujan maupun kekurangan air pada musim kemarau yang sangat merugikan petani. Padahal dinas pengairan sudah berusaha mengajukan usulan untuk pembangunan waduk dan irigasi tetapi tidak diakomodir. Menghadapi sulitnya mencari tenaga kerja sektor pertanian di perkotaan, hendaknya segera diadakan uji coba percontohan mekanisasi pertanian di daerah perkotaan.
Selanjutnya Karmiati dari Korwil Bangkalan BPPT Pertanian Jawa Timur menyampaikan permohonan bantuan mahasiswa pertanian UPN untuk ikut dilibatkan membantu PPL Pertanian dalam mendampingi petani di daerah. Hasil-hasil penelitian dan pengkajian teknologi tepat guna di UPN hendak disebarluaskan kepada masyarakat khusunya para petani.
Tidak ketinggalan Rofiq Isa M. dari BMKG Jawa Timur yang memberikan masukan tentang dampak anomali dan perubahan musim maupun cuaca yang harus senantiasa diantisipasi oleh jajaran Korem 084/BJ, pemerintah daerah, dinas instansi terkait maupun para petani guna menyukseskan swasembada pangan.
Hadir dalam acara coffee morning, Danrem 084/BJ, Rektor UPN Veteran, para Bupati dan Walikota, Direktur Petrokimia, Kepala Bulog, Kepala BMKG, Kasrem 084/BJ, para Dandim, para Kasi, para Kepala Dinas Instansi terkait dan Kabalakrem 084/BJ, acara coffee morning berlangsung aman, tertib dan lancar. (arf).
Selasa, 10 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar