KABARPROGRESIF.COM : (Trenggalek) Korem 081/DSJ Madiun, Bertempat di Aula Kodim 0806/Trenggalek, telah diselenggarakan sosialisasi GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi), yang dihadiri oleh Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, Ketua Tim GP3K Petrokimia Gresik se-Indonesia Ir. Arif Karsanto, Ketua Tim Brigade Petrosida se-Indonesia Ir. Tri Joko, dan Kepala BBSDLP/Balitbang Pertanian yang diwakili DR. Achmad Rahman. Rabu (25/2).
Pada kesempatan itu, Danrem mengatakan Kegiatan sosialisasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), bertujuan untuk Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman serta untuk mendukung program swasembada beras pada tahun 2015.
Lebih lanjut Danrem menjelaskan, Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pertanian dibutuhkan sumber daya (resources), baik sumber daya manusia, alam maupun lahan. Salah satu sumber daya yang paling dibutuhkan untuk pertanian adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan memegang peranan penting karena diperlukan dalam setiap aktivitas hidup manusia, terutama pada sektor pertanian.
Oleh karenanya, dalam menghadapi berbagai kemungkinan tersebut, maka perlu diberikan penjelasan dan pemahaman bahwa Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) diharapkan dapat menekan laju konversi lahan pertanian dengan usaha ekstensifikasi lahan pertanian menjadi lahan persawahan.
Pada sosialisasi kali ini, Ir. Fadli M.SC menyampaikan bahwa Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) diawali dengan ditetapkannya Instruksi Presiden no. 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional Dalam Menghadapi Iklim Ekstrim. Dalam Inpres tersebut dijelaskan bahwa tugas Kementrian BUMN sebagai berikut:
1.Penyedia Lahan pada Kawasan Hutan dengan pola tumpang sari produksi untuk tanaman padi.
2.Penyediaan dan penyaluran sarana produksi dan distribusi gabah/beras,
3.Pengadaan dan pengelolaan cadangan gabah/beras pemerintah.
Program GP3K adalah Program intensifikasi berupa paket teknologi terekomendasi (benih, pupuk, pestisida, biaya kerja) senilai tertentu, yang diberikan kepada petani berupa pinjaman bayar-panen (yarnen), dengan disertai pendampingan dalam aplikasinya. Ekstensifikasi Pencetakan areal persawahan baru. Sudah dimulai di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Selatan seluas 2,000 ha dari target total 40,000 ha tahun 2014.Tujuannya, antara lain, untuk menutup defisit neraca lahan sawah akibat konversi ke peruntukan lain terutama di Jawa. Kontribusi GP3K diharapkan
a. Membantu penyediaan saprodi sehingga semua sawah dapat ditanam minimal dua kali setahun
b. Membantu Petani untuk dapat bertransformasi secara kelembagaan sehingga mampu menjalankan usaha pertanian dengan visi agribnisnis.
Pendampingan Dari TNI AD
Memotivasi petani untuk melakukan penanaman pada setiap musim tanam
Mengawal pencapaian target tanam
Membantu memonitor kondisi infrastruktur pertanian
Mengawal agar segala gangguan terhadap pencapaian swasembada beras dapat teratasi sesuai dengan tugas dan fungsi TNI-AD
UPAYA KHUSUS (UPSUS) yang disampaikan bapak Rahman adalah Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta Swasembada Kedelai melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan kegiatan pendukung lainnya.
Pengembangan jaringan irigasi,
Optimasi lahan,
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT),
Optimasi Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeksi Pertanaman (PAT-PIP Kedelai),
Perluasan Areal Tanam Jagung (PAT Jagung),
Penyediaan PSP (benih, pupuk, pestisida dan Alsin) dan
Pengawalan/pendampingan
Sementara itu, Ketua Tim GP3K Ir. Ari Karsanto menjelaskan bahwa, Tujuan program GP3K adalah untuk mendukung program swasembada beras Kementerian Pertanian, meningkatkan produktivitas lahan pertanian padi dan kesejahteraan petani serta mendukung penyediaan stok gabah/beras nasional untuk mendukung penguatan ketahanan pangan nasional. Sedangkan manfaatnya adalah :
Petani memperoleh kebutuhan pupuk tepat waktu dan Jumlah sesuai yang diperlukan petani, sepanjang tercantum dalam RDKK.
Harga pupuk maksimal HET di lini IV (Kios/Pengecer).
Hasil panen meningkat rata-rata 1 ton/Ha (GKP).
Mendapat Kawalan Brigade Hama PT Petrosida Gresik Mulai dari Olah Lahan Hingga Pasca Panen
Selain itu Ir. Ari Karsanto menyampaikan sesuai Inpres No. 5 Tahun 2011 tentang “Pengamanan Produksi beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim” ;BUMN ikut berperan aktif dalam memperkuat pengadaan dan pengelolaan cadangan gabah/beras pemerintah BUMN tetap harus ber-kontribusi mendukung Program Pertanian Melalui Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) tahun 2015.(arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar