KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Korem 084/Bhaskara Jaya dan PT Petrokimia mengadakan sosialisasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) dan peningkatan kemampuan Aparat Komando Kewilayahan (Apkowil) dalam rangka Swasembada Pangan Tahun 2015, Selasa (3/3). Sosialisasi GP3K dan peningkatan kemampuan Apkowil diikuti oleh 248 orang peserta yang terdiri dari para Babinsa, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Kelompok Tani.
Kasiterrem 084/BJ Letkol Inf S. Adi Birowo mewakili Danrem 084/BJ Kolonel Inf Mohammad Nur Rahmad dalam sambutan pembukaan, meminta agar seluruh peserta sosialisasi senantiasa secara serius mengikuti, mencermati dan mencatat hal-hal yang penting tentang pengetahuan dan keterampilan bidang pertanian sebagai bekal dalam mendampingi petani di lapangan. Jangan lupa menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti, karena para peserta nantinya berkewajiban menyebarluaskan hasil sosialisasi ini kepada para petani di wilayah binaan masing-masing.
Ketua Posko GP3K Ir. Arief Karsanto dalam paparannya menjelaskan bahwa latar belakang program GP3K yaitu sesuai Inpres No. 5 Tahun 2011 tentang “Pengamanan Produksi beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim”, di mana BUMN ikut berperan aktif dalam memperkuat pengadaan dan pengelolaan cadangan gabah/beras pemerintah, untuk itu BUMN tetap harus berkontribusi mendukung Program Pertanian Melalui Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) Tahun 2015.
Lebih jauh ketua Posko GP3K juga menjelaskan tujuan GP3K diantaranya untuk mendukung program swasembada beras, meningkatkan produktifitas lahan pertanian padi dan kesejahteraan petani serta mendukung penyediaan stok gabah/beras nasional untuk penguatan ketahanan pangan. Sedang manfaatnya agar petani memperoleh kebutuhan pupuk tepat waktu dan jumlah sesuai yang diperlukan petani, sepanjang tercantum dalam RDKK, mendapat harga pupuk maksimal HET di lini IV (Kios/Pengecer) dan hasil panen meningkat rata-rata 1 ton/Ha (GKP) serta mendapat kawalan Brigade Hama PT Petrosida Gresik, mulai dari olah lahan hingga pasca panen.
Sasaran sosialisasi program GP3K dan penggunaan pupuk berimbang formula 5-3-2 dalam rangka penjaringan peserta antara lain : kelompok tani, penyalur pupuk (distributor dan kios), pembina teknis (mantri tani, PPL, KTNA dll) dan anggota TNI AD (Danramil dan Babinsa). Kemudian yang diutamakan adalah para petani yang dapat menerima/tertarik terhadap inovasi teknologi baru, bersedia mengikuti cara budidaya tanaman berkaitan dengan penggunakan pupuk dan terdaftar dalam RDKK Kelompok Tani/Gapoktan serta mendapat rekomendasi dari distributor.
Selanjutnya juga dipaparkan bantuan kawalan teknologi yang meliputi : pendampingan budidaya padi, penggunaan pupuk 5-3-2 dan teknis aplikasi pupuk, waktu aplikasi (dasar, susulan I dan susulan II), jenis dan takaran (Pupuk Petroganik 500 Kg, Phonska 300 Kg dan Urea 200 Kg). Diajurkan benih padi yang ditanam harus yang “Berlabel dan Bersertifikat”, pola tanam : Padi-Padi-Polowijo/Bero (Istirahat) dan sistem tanam : Jajar Legowo.
Dalam acara tanya jawab, beberapa perwakilan Babinsa di antaranya Pelda Heri Sunarto menanyakan bagaimana cara mengatasi hama tanaman yang disebabkan oleh serangan burung emprit dan melaporkan banyak para petani yang tidak mau mengikuti anjuran PPL. Kemudian Sugiarto perwakilan PPL juga mempertanyakan syarat-syarat mendapatkan asuransi jika gagal panen dan bantuan dana talangan bagi petani miskin. Sementara itu Suyatno perwakilan kelompok tani juga mengusulkan agar sosialisasi ini juga diberikan langsung kepada petani di lapangan termasuk membuat Demplot (lahan percontohan) di wilayah masing-masing.
Hadir dalam sosialisasi GP3K, Kasiterrem 084/BJ, Ketua Posko GP3K, Ketua Tim Brigade Hama, para ketua Kelompok Tani dan Perwira, Bintara dan Tamtama Kodim 0830/Sby Utara, Kodim 0831/Sby Timur dan Kodim 0832/Sby Selatan, pelaksanaan sosialisasi berjalan aman, tertib dan lancar. (arf).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar