
Dalam Kuliah Umumnya Danrem 052/Wkr menerangkan tentang bahayanya Proxy War atau perang dengan menggunakan kekuatan pihak ketiga sebagai peran pengganti berkelahi, alias diwakilkan. Sementara kekuasaan kadang-kadang digunakan pemerintah sebagai perwakilan, aktor non-negara kekerasan, dan tentara bayaran, pihak ketiga lainnya yang lebih sering digunakan.
"Lawan proxy war! Pemuda dan tokoh masyarakat sinergi dengan tantangan Indonesia kedepan, jagalah Indonesia dengan Pancasila, Ke Bhinekaan, Semangat Persatuan, toleransi, Kesantunan, pluralisme dan kemanusiaan" tegas Danrem. Selesai pemaparan, Danrem 052/Wkr melanjutkan dengan sesi tanya jawab yang audience-nya kebanyakan adalah mahasiswa setempat.
Kuliah umum tersebut diikuti oleh Mahasiswa semester 1 sampai 7 berjumlah 256 dari jurusan Ilmu Sosial Politik Pemerintahan dan Administrasi Bisnis. Acara ini dimeriahkan oleh akustik dari Batalyon Arhanudse -10, Lenggang Cisadane dan Perkusi bangun pagi Anak langit. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar