Pages - Menu

Halaman

Selasa, 21 April 2015

PANGDAM V/BRAWIJAYA : SINERGITAS BUKAN BERARTI MENGAMBIL ALIH FUNGSI TETAPI SALING MELENGKAPI

KABARPROGRESIF.COM  : (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Eko Wiratmoko, S.Sos., bersama Gubernur Jatim, Soekarwo, Pangramatim, Ketua DPRD Jatim, Kepala Kejaksaan Tinggi dan Ketua Pangadilan Tinggi Jatim  pada acara Sarasehan Forpimda Jatim dengan topik “Penguatan Dan Pemberdayaan Sinergi Tiga Pilar Dalam Menghadapi Kelompok Radikal ISIS Dan Gerakan Anti Pancasila Serta Kesiapan Pemilukada Serentak 2015” di Airlangga Convention Centre Surabaya.

 Topik ini sangat strategis terkait dengan tugas pokok TNI sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI yaitu melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Dari 14 Tugas Pokok OMSP diantaranya adalah mengatasi Aksi Terorisme, Pemberdayaan Wilayah Pertahanan dan Kekuatan Pendukungnya secara dini sesuai dengan Sitem Pertahanan Semesta, Membantu Tugas Pemerintah di daerah dan Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang.

Tugas-tugas tersebut adalah dalam rangka menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, aman dan nyaman di wilayah Jawa Timur untuk mendukung kelanjutan Pembangunan Nasionalm, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

Demikian disampaikan Pangdam pada acara Sarasehan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur (21/4). Menurutnya untuk mencapai upaya tersebut, diperlukan sinerginas antara Pemda, TNI dan Polri yang tergelar sampai ke tingkat bawah sebagai ujung tombak, yaitu Sinergitas Kades/Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dengan didukung seluruh komponen masyarakat.

Sinergi Tiga Pilar (Trisula) merupakan kebutuhan bersama dan sangat mutlak untuk menghadapi berbagai perkembangan situasi internasional, regional mapun nasional.   Sebagai akibat dari pengaruh lingkungan strategis tersebut, berbagai dampak terhadap situasi dan kondisi di Wilayah Jawa Timur.

Menyinggung masalah letak geografis dan kedaan demografi, permasalahan menonjol yang terjadi di wilayah Jawa Timur saat ini, berupa ancaman terhadap ideologi Pancasila dari radikal kiri dan radikal kanan, sehingga masih memerlukan upaya untuk menangkal pengaruh penetrasi ideologi lain yang anti Pancasila.   Karena radikal kiri dan radikal kanan masih eksis di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, dikatan bahwa permasalahan juga muncul dari radikal lainnya yang masih sering terjadi, seperti tawuran antar mahasiswa, demo buruh dengan tuntutan yang tidak masuk akal dan bersifat anarkir, tandasnya.

Dalam aspek politik, kerusuhan sebagai dampak pelaksanaan Pemilu Kada masih terjadi di Wilayah Jawa Timur. 

Sedangkan Permasalahan menonjol lainnya, yang juga merupakan masalah sangat serius bagi Bangsa Indonesia, adalah ancaman dari Aspek Sosial Budaya, berupa maraknya penyalah-gunaan Narkoba dan lunturnya Budaya Lokal juga Budaya Bangsa

Dalam Aspek Militer dan Ke-amanan, Ancaman terhadap Stabili-tas muncul dari aksi Terorisme dan ISIS, bahkan terdapat indikasi ter-sangka Teroris ada yang berasal dari Jawa Timur dan berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penang-gulangan Terorisme (BNPT), Jawa Timur menjadi salah satu Provinsi sebagai daerah yang perlu diwaspadai karena sebagai tempat rawan penyebaran paham ISIS

Mencermati persoalan–persoalan menonjol di Jawa Timur, untuk saat ini yang harus mendapatkan penanganan secara komprehensif sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing adalah Ancaman dari Kelompok Radikal ISIS dan Gerakan Anti Pancasila serta Kesiapan Pemilukada Serentak 2015.

Oleh sebab itu, dalam rangka mengatasi ancaman-ancaman ter-sebut, Kodam V/Brawijaya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki telah menggariskan Pokok-pokok kebijakan baik yang bersifat kedalam maupun keluar, antara lain : Pokok kebijakan bersifat kedalam, diantaranya Meningkatkan kewaspadaan terhadap beberapa Organisasi Radikal yang Anggotanya masuk ke ISIS; dan Memberikan pemahaman kepada Masyarakat, bahwa ISIS bukanlah Negara Islam dan tidak mewakili Agama Islam meskipun mengatas-namakan Islam, tandasnya

Sedangkan Pangdam menyampaikan Pokok kebijakan bersifat Keluar, diantaranya Melakukan deteksi dini secara terus menerus terhadap setiap perkembangan situasi sekecil apapun bentuknya dan Meningkatkan pembinaan wila-yah secara sinergi Tiga Pilar yang ada di wilayah yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas & Kades / Lurah.

Lebih lanjut Pangdam mengatakan, sebagai upaya dalam penguatan, pemberdayaan dan Sinergitas Tiga Pilar, Saya ingin menyampaikan beberapa atensi sebagai berikut :

1.         Membangun hubungan emosional yang positif antara Individu dengan cara berupaya saling memahami karakter, saling meng-ingatkan dan saling membantu setiap ada kesulitan;

2.         Mengintensifkan forum pertemu-an rutin minimal 1 kali sebulan, baik ditingkat Muspida maupun Muspika sebagai tidak lanjut pertemuan yang telah dilaksanakan di Gor Ken Arok Malang;

3.         Saling menjaga, melindungi dan menyayangi dengan tulus dan ikhlas demi kepentingan maupun ke-butuhan yang jauh lebih penting dari kehidupan pribadi kita, yaitu Bangsa dan Negara Indonesia;

4.         Menanamkan Wawasan Kebang-saan, Cinta Tanah Air dan Nilai-nilai Bela Negara kepada segenap kom-ponen Masyarakat, karena tugas dan tanggung jawab kita akan berhasil apabila didukung oleh komponen Masyarakat yang telah memiliki ke tiga dasar tersebut; dan

5.         Tiga Pilar (Trisula) merupakan amanah Negara kepada kita, dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk mempersembahkan Darma Bakti Terbaik kita kepada Bangsa dan Negara Tercinta.

Dalam aplikasinya, Sinergitas bukan berarti mengambil alih fungsi tetapi melengkapi, dengan saling memberi bantuan, bagi yang mene-rima bantuan bukan berarti tidak mampu namun bagaimana menya-tukan masing-masing fungsi agar lebih optimal dan efektif dalam mencapai tugas pokok.

Sebagai penutup, Pangdam menyampaikan pesan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman yang dapat kita jadikan sebagai landasan dan motivasi dalam mengemban tugas dan amanah kita, yaitu Berbuat terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas.

Hadir pada acara Sarasehan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur  ini, Prof. Dr. Qurais Sihab, Prof. Dr. Din Samsudin, irjen Pol (Pur) Arsad Mbai. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar