
Acara yang juga dihadiri Walikota Surabaya, jajaran Forpimda, beserta para Musipida dan juga seluruh Ketua Partai DPC/DPD Kota Surabaya, dibuka dengan terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat keputusan Panitia Pengawas Pemilihan Walikota oleh Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Walikota, Wahyu Haryadi.
Wahyu mengharapkan kedepannya seluruh 93 anggotanya dapat bersikap secara independen tanpa memihak dan segera mengambil langkah sesuai instruksi secara tertulis. Wahyu menambahkan, “Surabaya kini menjadi pilot project dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang berintegritas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jangan sampai terjadi satu sen pun penyalahgunaan anggaran”.
Walikota mengucapkan terima kasih atas peran serta seluruh pihak, karena menurutnya peran Panwas sangat penting dan ditunggu oleh masyarakat. “Peran semua akan berpengaruh terhadap komisi lima tahun ke depan di Kota Surabaya, peran para Panwas semua sangat mulia. Sehingga nantinya karena pemilihan yang tepat akan melahirkan anak-anak yang memperoleh pendidikan yang baik, dan masyarakat akan mendapatkan akses yang lebih baik. Ini semua berkat saudara semua yang melakukan proses demokrasi yang baik dan benar,” tegas Walikota.
Walikota meyakini jika program ini dilakukan dengan benar, maka surabaya bisa menjadi salah satu kota terbaik di Dunia. Walikota juga merasa bangga ketika mendengar kabar jika Surabaya menjadi pilot project dari KPK. Usai memberi sambutan, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Ketua Panwas diikuti para jajaran Forpimda berjalan dan menyalami satu persatu panitia pengawas pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar