Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 12 Mei 2015

DPRD Surabaya Kecam Ulah Arogansi Satpol PP, Irvan Harus di Copot

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ulah arogansi Satpol PP Surabya sangat keterlaluan. Tidakan reperesif menjurus kasar yang dilakukannya terhadap Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Paulina ditengah penertiban PKL di Pasar Tembok, mendapat reaksi keras dari para anggota dewan.

Tindakan premanisme yang dilakukan anak buah Irvan ini bukan pertama kalinya. Hal serupa juga terjadi beberapa waktu lalu terhadap istri seorang wartawan yang saat itu pulang kerja.

Mengetahui ulah kasar ini, sejumlah anggota DPRD Surabaya tidak terima apalagi anggotanya diperlakukan kasar, pimpinan DPRD pun meluruk ke kantor Satpol PP Surabaya,  Senin (11/05/2015).

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha menyesalkan sikap berlebihan yang dilakukan oknum Satpol PP tersebut. Bahkan, pihaknya akan ada evaluasi lebih lanjut terhadap kinerja penegak Perda itu.

“Anggota dewan saja dilakukan seperti ini, apalagi masyarakat biasa. Jelas harus ada evaluasi menyeluruh terhadap Satpol PP Surabaya. Ini sudah keterlaluan,” kata politisi PKB di Kantor Satpol PP Surabaya.

Reaksi keras juga ditunjukkan Ketua Fraksi PDIP Sukadar. Ia mengecam argansi petugas Satpol PP terhadap anggotanya. Pihaknya menegaskan harus ada tindakan kongkrit terhadap Pimpinan Satpol PP karena tidak bisa mengatur anak buahnya.

“Kalau Pak Irvan Widyanto (Kasatpol PP) mewakili anak buahnya meminta maaf. Saya juga begitu, sabagai Ketua Fraksi (PDIP) saya jelas tidak terima ada perlakuan seperti itu terhadap anggota saya. Ini kan termasuk penganiayaan,” tegasnya dihadapan Kasatpol PP Irvan Widyanto.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Syafudin Zuhri juga secara langsung manyampaikan evaluasi terhadap Satpol PP Surabaya akan dilakukan secara khusus oleh Komisi A.

“Kalau menendang itu kan ibaratnya dilakukan kepada penjahat atau apalah. Ini kan sudah mengaku Anggota Dewan Surabaya. Seharusnya menjadi pengayom, bukan bertindak adigang-adigung,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Agustin Poliana mendapat tindakan penganiayaan ringan karena ditarik dan ditendang oleh Satpol PP Surabaya saat dirinya meminta Satpol PP tidak bertindak berlebihan saat melakukan penertiban PKL di Pasar Tembok. Bukanya digubris, anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya ini malah ‘ditaek-taekkan’, bahkan sempat ditarik-tarik.

Bukan hanya Agustin, saat itu anaknya yang kebetulan ikut belanja juga mendapat perlakuan kasar dari Satpol PP.

“Secara pribadi saya bisa memaafkan, tatapi penghinaan terhadap institusi DPRD Surabaya sangat keterlaluan. Bagaimana pembinaan yang dilakukan terhadap Anggota Satpol PP kok sampai begitu,” ungkap Agustin. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar