KABARPROGRESIF.COM : (Lamongan) Salah satu bentuk kegiatan non fisik dalam pelaksanaan TMMD ke-94 di wilayah Kodim 0812/Lamongan adalah pemberian penyuluhan buta aksara kepada kurang lebih 56 ibu – ibu dari tujuh Dusun se Desa Sukorame, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan,yang dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan pembuatan Bross seperti yang biasa dipakai oleh Artis terkenal Syahrini.
Kegiatan dilaksanakan di pendopo rumah Kepala Dusun Kutuk Bapak Sirin Jurianto, yang dipimpin langsung oleh Ibu Ririn Sriwahyuni dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan pada Selasa 12 Mei 2015, yang didampingi dua orang isteri perangkat Desa Sukorame dan Babinsa Desa Sukorame Serda Tamu.
Dalam dialognya Ibu Ririn menyampaikan kepada Tim Penrem 082, bahwa tidak semua dari 56 ibu-ibu itu buta aksara, namun karena ada pelatihan keterampilan jadi yang bisa baca dan yang masih belum bisa baca campur jadi satu sehingga menjadi 56 orang ibu-ibu.
Disambung olehnya, bahwa penyuluhan buta aksara tersebut dilakukan demi untuk membantu mencerdaskan kehidupan masyarakat Desa Sokorame, agar mereka memiliki skill yang layak dimiliki bagi seorang warga Negara, agar dapat mengakses berbagai informasi melalui baca tulis, dan umumnya mereka sudah tua- tua.
Adapun pemberian keterampilan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki oleh sebagian ibu – ibu disini, dengan harapan bila mereka serius menindaklanjutinya, maka sangat dimungkinkan bahwa keterampilan itu dapat membantu perekonomian keluarga, dan dipilihnya keterampilan pembuatan Bross yang biasa dipakai oleh Syahrini, karena Syahrini adalah termasuk public figure yang sangat dikenal oleh ibu-ibu dan masyarakat luas pada umumnya.
Keguyuban kegiatan Nampak sekali, terutama pada saat Mbah Munayah dari Dusun Ngrowo Desa Sukorame yang sudah berumur 63 tahun, berusaha memasukkan benang kedalam lubang jarum yang menjadi perhatian dan bahan tertawaan oleh semua ibu – ibu yang ikuti kegiatan tersebut. Meski pada akhirnya berhasil setelah dalam waktu kurang lebih 30 menit, dan itupun dibantu oleh ibu-ibu lainnya yang lebih muda.
Yang bikin lucu adalah celotehan Mbah Munayah dalam bahasa jawa dengan khas logat desa, “ Mripatku wis ndelok kenceng bolongane dom, tapi kok gak mlebu – mlebu yo “, maksudnya “ mata saya sudah melihat lurus kearah lubang jarum, tapi kok tetap saja gak masuk - masuk ya “.Kontan saja ada jawaban gurauan dari ibu-ibu lainnya, “ yo mestiae mbah, seje karo bolongan nek bengi iku, gak usah didelok yo mesti iso mlebu “, maksudnya ‘ Ya tentu saja Mbah, beda dengan lobang diwaktu malam, tidak perlu dilihat dan pasti bisa masuk “, guyonan ini yang menambah semaraknya situasi kegiatan non fisik dalam rangka TMMD ke-94, sehingga kegiatan yang dimulai pada pukul 14.00 wib tersebut tanpa terasa telah berlangsung selama 2 jam hingga pukul 16.00 wib, dan berakhir dengan tertib.
Sementara Dandim Lamongan yang sedang melaksanakan apel Dansat terpusat di Jakarta, ketika dihubungi melalui telephon genggamnya mengatakan bahwa sasaran non fisik dalam program TMMD harus terkoordinasikan secara baik dengan pihak yang terkait, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan secara maksimal, untuk itu diperlukan koordinasi yang mantap antara Staf Kodim, Danramil Sukorame dan kepala desa dengan segenap perangkatnya serta Pemda Kab. Lamongan yang terkait program ini, agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sesuai rencana serta sasaran, seperti kegiatan penyuluhan keaksaraan dan pelatihan keterampilan bagi ibu – ibu yang sudah berjalan, disamping sasaran non fisik lainnya. (arf)
Kamis, 14 Mei 2015
Home »
Hankam
» PENYULUHAN KEAKSARAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN DI DESA SUKORAME PADA TMMD KE-94 LAMONGAN
0 komentar:
Posting Komentar