Pages - Menu

Halaman

Sabtu, 02 Mei 2015

Persiapan Masuki Tahap Akhir, Museum Surabaya Siap Diresmikan

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Museum Surabaya akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Pahlawan. Saat ini, persiapan museum yang bertempat di lantai dasar eks-Gedung Siola tersebut sudah memasuki tahap akhir. Rencananya, Museum Surabaya akan di-launching pada Minggu pagi (3/5) oleh Walikota Tri Rismaharini.

Sudah sejak beberapa pekan terakhir, aktivitas di eks-Gedung Siola mengalami peningkatan. Dinas pengelolaan bangunan dan tanah (DPBT) dan dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) tampak boyongan memindahkan arsip mereka dari kantor lama. Sementara, lantai dasar yang dimanfaatkan sebagai museum terus diisi barang-barang penuh nilai historis. Di samping itu, pengerjaan taman pada bagian depan bangunan terus dikebut.

H-1 jelang peresmian, Walikota Tri Rismaharini terjun langsung di lokasi. Dia ikut mengarahkan penataan barang-barang koleksi museum yang terus berdatangan. “Iki klambi PMK zaman Belanda, mestine topine sing iki (Ini pakaian PMK zaman Belanda, mestinya topinya yang ini),” ujar Risma sambil memakaikan topi PMK jadul pada manekin.

Sekilas, jika diperhatikan koleksi Museum Surabaya kental nuansa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Beberapa dinas memang ‘menyumbangkan’ beberapa benda yang dipandang memiliki nilai historis. Misalnya, dinas pemadam kebakaran (PMK). Sudut PMK memamerkan pakaian petugas PMK mulai dari zaman Belanda, Jepang, awal kemerdekaan hingga sekarang. Baju-baju tersebut terpajang pada manekin-manekin lengkap mulai dari topi hingga sepatu. Perlengkapan lainnya seperti alat penyemprot dan lonceng tanda kebakaran juga dipamerkan.

Sedangkan dinas perhubungan (dishub) mengusung komputer server yang pernah digunakan untuk operasional area traffic control system (ATCS). “Perangkat ini dulu mulai digunakan sejak 1994 hingga 2009. Dikarenakan sudah ada alat yang lebih canggih, maka perangkat ini tidak lagi dipakai,” terang Plt. Kadishub Surabaya Irvan Wahyudrajat.

Berjarak sekitar lima meter dari panggung etalase dishub, terdapat dua mesin proporsi manual dari dinas pendapatan dan pengelolaan keuangan (DPPK). Dalam keterangannya tertulis bahwa alat ini dahulu digunakan untuk pengesahan karcis maupun retribusi oleh Pemkot Surabaya.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- menyatakan, banyak nilai-nilai yang mungkin warga belum mengetahui namun benda tersebut merupakan bagian dari perjalanan pembangunan Kota Surabaya. Jadi, museum ini sengaja menampilkan perpaduan antara masa lalu dan masa kini.

Dia menambahkan, pemkot sudah menyiapkan konsep matang demi menunjang keberadaan museum ini. Selain panggung etalase benda-benda bersejarah, dalam gedung tersebut juga dilengkapi area makanan khas Surabaya, live performance dari para seniman, pameran lukisan serta sentra usaha kecil menengah (UKM).

Tak hanya itu, pemkot juga akan membuka pelayanan masyarakat mulai pukul 09.00 hingga 21.00. “Tempat ini akan menjadi sarana yang komplet bagi masyarakat. Mulai museum, kuliner, UKM dan pelayanan semua ada di sini,” kata Risma saat dijumpai di Museum Surabaya, Sabtu (2/5).

Walikota tidak menampik bahwa museum ini belum sempurna dan masih perlu pengembangan. Oleh karenanya, pihaknya akan terus menambah koleksi benda-benda bersejarah. “Ini (pengembangan museum) tidak berhenti sampai di sini. Ke depan pasti akan terus ditambah koleksinya,” imbuh dia.

Soal tiket masuk, walikota menegaskan bahwa museum ini dibuka gratis. Siapa saja boleh masuk dan menikmati suasana di dalamnya. Tapi, jangan coba-coba mengambil atau merusak koleksi museum sebab pemkot sudah menyiapkan CCTV di setiap sudut ruangan.  (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar