KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ, Upacara Bendera awal bulan Mei 2015 yang diikuti oleh prajurit TNI dan PNS Korem 081/DSJ serta Satdisjan Wilayah Madiun dengan Inspektur Upacara Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama dihadiri oleh Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Akhyari, S.I.P, para Dan/Kadisjan Wil. Madiun dan para Kasi Korem 081/DSJ, bertempat di lapangan upacara Gajah Mada Mojorejo Kota Madiun, Senin (4/5).
Usai pelaksanaan upacara bendera dilanjutkan dengan jam Komandan oleh Danrem 081/DSJ. Pada kesempatan itu, Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama menyampaikan pointer-pointer bahan jam Komandan Kepala Staf Angkatan Darat awal bulan Mei 2015, dimana Kasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh prajurit TNI AD, baik satuan tempur, satuan bantuan tempur, satuan komando kewilayahan maupun yang bertugas di Markas Besar Angkatan Darat, Kotama Operasi dan jajaran Badan Pelaksana Pusat, karena secara umum kegiatan pelaksanaan program kerja sepanjang Triwulan I tahun anggaran 2015 telah dapat dilalui dengan aman, tertib dan lancar. Program kerja masing-masing satuan secara umum telah dapat dilaksanakan dengan baik, dimana kegiatan yang menjadi prioritas dalam tahun konsolidasi baik yang bersifat ke dalam maupun ke luar secara umum telah dilaksanakan dengan baik oleh para prajurit di satuan masing-masing, karena tingkat disiplin, kesungguhan dan loyalitas prajurit kepada satuan dan pelaksanaan tugas yang semakin membaik.
Kasad merasa bangga kepada para prajurit, sehingga menyampaikan harapan dan arahan tentang nilai-nilai, semangat dan jiwa keprajuritan yang semestinya juga dipahami dan diamankan oleh prajurit TNI AD sekaligus pemberian motivasi untuk selalu mengutamakan pelaksanaan tugas di atas segala-galanya. Hal ini menjadi satu kebanggaan Kasad kepada prajurit TNI AD, sehingga Kasad menyebut bahwa “Prajurit TNI AD berisi orang-orang super gila”. Istilah gila ini terkait dengan hal-hal yang positif, karena prajurit TNI AD itu gila perang, gila cinta kepada NKRI, sehingga karena gilanya, prajurit ingin mati heroik seperti seorang pahlawan. Penyebutan ini tentu bukan tanpa alasan, karena pengamatan selama ini banyak dikesatuan ditemukan bahwa jika ada tugas operasi dan ada prajurit yang tidak diajak melaksanakan tugas tersebut, prajuirit tersebut akan menanyakan kepada Komandannya mengapa mereka tidak disertakan dalam tugas operasi. Semua prajurit ingin ikut tugas, karena mereka senang menerima tugas, bahkan tugas operasi yang beresiko tinggi sekalipun. Jika ada prajurit yang tidak ikut, mereka akan merasa dilecehkan. Sebaliknya, jika mereka terpilih untuk berangkat tugas, seperti mendapat anugerah dan kehormatan yang besar. Mereka tidak punya rasa takut. Bahkan karena tingginya keinginan prajurit untuk melaksanakan tugas operasi, terkadang ada di antara mereka bertanya kepada Komandannya kapan ada perang. Ini tentu merupakan semangat dan kesungguhan prajurit yang patut dihargai dan harus terus dijaga dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Bagi prajurit TNI AD melaksanakan tugas apapun dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik, bukanlah untuk mendapatkan pujian atau sanjungan. Bagi prajurit TNI AD yang lebih penting adalah pengabdian kepada negara dan bangsa, bahkan para prajurit pada umumnya haus akan pengabdian dan sama sekali bukan haus akan pujian. Selain itu Kasad mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI AD untuk selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan seluruh komponen bangsa, selaras dengan adat istiadat dan budaya luhur bangsa. Karena dengan cara seperti itu diharapkan akan terjalin kedekatan antara TNI AD dengan rakyat, baik secara fisik maupun secara kejiawaan, serta prajurit TNI AD akan semakin mampu memahami pikiran, perasaan dan kehendak rakyat di wilayah tugas masing-masing. Pemahaman dan perhatian yang tepat inilah yang akan menjadi landasan bagi kemanunggalan TNI AD dengan rakyat. Diingatkan bahwa pengalaman sejarah telah menunjukkan bahwa kemanunggalan TNI AD dengan rakyat ini jauh lebih penting dari alutsista yang paling modern sekalipun.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kemanunggalan TNI-rakyat merupakan salah satu pilar kekuatan TNI yang sangat penting, tidak hanya pada periode merebut dan mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga pada periode pembangunan bangsa. Saat ini maupun dimasa depan, peran dukungan rakyat akan tetap senantiasa menjadi salah satu faktor penentu bagi upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan negara. Hal ini juga berlaku secara universal, dimana sejarah mencatat penggunaan kekuatan militer dengan teknologi modern yang canggih sekalipun, tanpa adanya dukungan rakyat, atau tanpa dibarengi dengan kemampuan untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat, akan menjadi sia-sia. Sekali lagi sangat penting bagi prajurit TNI AD untuk senantiasa menjalin hubungan baik dan kedekatan yang positif dan bermanfaat dengan segenap komponen bangsa, seluruh rakyat Indonesia, dalam menjaga dan menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kasad mengingatkan jajaran TNI AD bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal ini harus dimaknai tidak hanya dengan upaya terus-menerus untuk menjaga dan mempertahankan perdamaian dengan bangsa-bangsa lain di dunia, tetapi yang lebih penting lagi harus diwujudkan dalam bentuk mempersiapkan diri dan satuan untuk menghadapi dan memenangkan setiap perang yang mungkin dihadapi. Pada suatu sisi membangun hubungan baik dengan Angkatan Bersenjata negara sahabat, melalui kegiatan bersama dan berbagai bentuk diplomasi militer, terus dikembangkan dan diperluas.
Namun pada sisi lain bersiap diri dimana pada tahun anggaran 2015 ini antara lain diwujudkan dalam bentuk kebijakkan Kasad untuk melakukan langkah-langkah konsolidasi, harus dilaksanakan dengan penuh disiplin, kesungguhan dan semangat yang tinggi. Pada periode ini, ke dalam dilaksanakan pembinaan satuan terutama pembinaan bela diri militer dan kemampuan kemahiran menembak prajurit, serta ke luar dengan melaksanakan serbuan teritorial. Sebagaimana telah ditekankan kegiatan pembinaan satuan dan serbuan teritorial ini harus terus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku, serta dilaksanakan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Dalam kesempatan ini juga perlu disampaikan kepada prajurit sekalian bahwa Kasad pada saat memberikan sambutan penutup pada acara pengarahan Presiden RI kepada peserta Apel Danrem dan Dandim TA. 2014 tanggal 7 Desember 2014 di Pangkalan Bun, menanggapi pernyataan Presiden saat itu bahwa akan ada kenaikan tunjangan kinerja bagi prajurit TNI dari semula 37 persen, menjadi sekitar 50 persen. Disampaikan oleh Kasad bahwa jika Presiden sudah menyampaikan tunjangan kinerja akan dinaikan menjadi sekitar 50 persen, prajurit tidak usah banyak bertanya, karena itu berarti pasti di atas 55 persen. Hal ini terbukti benar, sesuai dengan penyampaian Presiden Jokowi pada tanggal 16 April 2015 dalam acara pengukuhan Presiden sebagai warga kehormatan Kopassus, Korps Marinir dan Korps Paskas di Mabes TNI Cilangkap, dalam waktu dekat tunjangan kinerja untuk prajurit TNI akan dinaikan menjadi sekitar 56-60 persen. Oleh karenanya seluruh jajaran TNI AD tentu harus bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang dari waktu ke waktu terus memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI, sehingga dengan dukungan moril ini para prajurit TNI AD dapat bekerja dan berprestasi lebih baik lagi saat ini dan di waktu mendatang.
Perhatian Pemerintah ini tentu tidak terlepas dari kinerja para prajurit selama ini. Sebagaimana telah disampaikan pada awal, telah terjadi peningkatan yang cukup baik di seluruh jajaran TNI AD, sehingga pemerintah memutuskan akan segera menaikkan prosentase tunjangan kinerja bagi prajurit TNI. Dalam kaitan itu maka jajaran TNI AD di samping harus makin meningkatkan kinerja sesuai tugas tanggung jawab masing-masing, juga harus mendukung dan membantu sepenuhnya pelaksanaan pembangunan di seluruh tanah air. Hal ini akan dapat dicapai jika para prajurit terus meningkatkan disiplin dan profesionalnya, terus berusaha menjadi contoh bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, terus meningkatkan kepedulian serta selalu siap membantu kesulitan rakyat, serta makin mendekatkan diri dan makin mencintai rakyat.
Selain itu, terkait dengan dukungan dan bantuan kepada Pemerintah dapat dilakukan secara langsung, antara lain sebagaimana bantuan TNI AD di bidang pertanian dalam mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun ke depan, di samping juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan terus menjaga dan mengawal stabilitas dan ketahanan di wilayah tugas masing-masing.
Dengan terciptanya stabilitas dan ketahanan di seluruh tanah air, maka keberlangsungan dan keberhasilan program-program Pemerintah dalam rangka memajukan dan menyejahterakan rakyat akan dapat diwujudkan dengan lebih baik. Kasad sangat bangga dengan para prajurit TNI AD serta menyampaikan salam kepada segenap Prajurit TNI AD dan keluarganya dimanapun bertugas dan berada. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar