Pages - Menu

Halaman

Rabu, 24 Juni 2015

10.000 hektar Lahan Pertanian di Bojonegoro terancam Kekeringan dan Gagal Panen.

KABARPROGRESIF.COM : (Bojonegoro) Bertempat diareal persawahan Ds. Simorejo Kec. Kanor Kab. Bojonegoro pada hari Rabu 24 Juni 2015 mulai pukul 13.00 wib telah berlangsung kegiatan peninjauan lahan pertanian yang berpotensi kekeringan yang menyebabkan gagal panen, dan dialog antara petani dengan Menteri Pertanian Bpk Andi Amran Sulaiman.

Menteri Pertanian yang memasuki kawasan pertanian Bojonegoro dengan menggunakan Hellycopter yang mendarat di lapangan bola Ds. Simorejo Kec. Kanor, take off dari Makodam V/Brw bersama Pangdam V/Brw. Begitu tiba dilokasi yang disiapkan, Menteri Pertanian langsung disambut dengan suguhan situasi tanaman padi  yang berpotensi gagal panen karena ancaman kekeringan, maka atas sikap responsive dari berbagai pihak yang ada dilapangan, maka terjadilah dialog interaktif antara Menteri dengan segenap hadirin yang ada di pinggir persawahan tersebut.        

Dialog lebih banyak diisi oleh berbagai keluhan petani tentang ancaman kekeringan yang mengancam tanaman padi mereka, diantaranya disampaikan oleh petani bersama petugas dari dinas pengairan dan juga Kadispertan Kab Bojonegoro tentang 10.000 hektar lahan padi dimana saat ini terancam kekeringan yang dimungkinkan gagal panen dan akan mengganggu upaya pensuksesan Swasembada Pangan.

Menanggapi berbagai pernyataan tentang berbagai keluhan yang mengancam gagal panen karena faktor kekeringan, maka menteri langsung berikan bantuan berupa 300 unit pompa air dan disampaikan juga oleh menteri bahwa pompa air tersebut harus sudah sampai dalam waktu satu minggu sejak saat itu.

Dialog yang dipandu langsung oleh Bupati Bojonegoro tersebut terkesan istimewa, karena menteri pertanian disamping mengambil tindakan cepat dan tepat dalam menyelamatkan tanaman padi di wilayah Bojonegoro yang sudah terkenal sebagai salah satu lumbung padi Jawa Timur dan Nasional, juga banyak memberikan bantuan sarana pertanian  lainnya seperti mesin panen 8 unit Quick Harvester, 22 unit pompa air serta menjajikan berbagai bantuan dana terkait upaya mensukseskan program ketahanan pangan nasional untuk wilayah Kab. Bojonegoro.                  

Juga diinformasikan oleh menteri bahwa pihak Kementan saat ini telah membuat kesepakatan dengan Badan Urusan Logistik tentang upaya – upaya kesediaan Bulog untuk membeli hasil panen para petani, termasuk hasil panen selain padi, juga berharap kepada para petani agar tidak menjual hasil panennya kepada para tengkulak.

Dalam kesempatan tersebut, menteri pertanian juga mengucapkan terima kasih kepada TNI yang selama ini telah melaksanakan tugas pendampingan kepada para petani, khususnya kepada Dandim Bojonegoro atas upaya pendampingannya di wilayah Kab. Bojonegoro.

Acara dialog selama hampir 2 jam tersebut juga dihadiri oleh Pangdam V/Brw Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan, Bupati Bojonegoro Bpk. H. Suyoto, Dandim 0813/Bojonegoro Letkol Kav. Donova Pri Pamungkas, Kapolres Bojonegoro, Ketua DPRD Kab. Bojonegoro, dan berakhir pada 14.40 wib Bpk Menteri Pertanian bersama Pangdam V/Brw take off dari lapangan bola Ds. Simortejo menuju Makodam V/Brw. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar