KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Setelah tiga bulan melakukan latihan keras, akhirnya sebanyak 350 prajurit Korem 051/Wkt dan jajaran mengikuti ujian kenaikan tingkat bela diri Yong Moodo yang merupakan bela diri khas TNI AD. Kenaikan tingkat itu merupakan kenaikan tingkat dari dasar sabuk putih ke sabuk Merah di lapangan Makorem, Rabu (3/6).
Pasilat Mayor inf And Ariyanto mengungkapkan pada 2012 lalu secara resmi telah didirikan Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI). Sehingga sejak itu bela diri asal Korea Selatan ini mulai disosialisasikan kepada masyarakat umum di Indonesia. Sosialisasi berupa roadshow ke sejumlah kota besar di Indonesia dan diperagakan juga sejumlah jurus yang dilakukan oleh atlet Yongmoodo. “Faktor keamanan sangat penting karena seni bela diri ini cukup ekstrim dan keras sehingga beresiko cukup tinggi,” ucapnya. Dia berharap pengujian ini kemampuan bela diri militer prajurit tetap terpelihara sehingga prajurit TNI AD khususnya di satuan Korem 051/Wkt dan jajaran semakin siap operasional.
Dikatakan sejalan dengan falsafah militer yang menjunjung sportifitas dan patriotisme, beladiri tangan kosong ini telah menjadi seni beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak tahun 2008 atau 4 tahun sebelum resmi disosialisasikan kepada masyarakat. Yongmoodo sendiri dalam istilah kemiliteran disebut sebagai Bela Diri Militer (BDM) TNI AD yang wajib dikuasai oleh para prajurit di seluruh satuan jajaran TNI AD.
Adapun materi yang diujikan dalam kesempatan tersebut yakni Kibon sogi (tehnik dasar), dasar langkah, pukulan, tendangan, teknik jatuhan, teknik kuncian dan teknik bantingan. Sementara katagori penilaian yakni dapat Terbatas (55 - 64), Dapat (65-74), Mampu (75-84) dan Mahir (85-100). Sementara para prajurit itu sebelumnya dilatih oleh Pelda Sobari anggota Jasrem (sabuk hitam Yong Moodo). Kenaikan tingkat sabuk dipantau langsung oleh Kajasrem Kapt Arh Wahyu Suko. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar