Pages - Menu

Pages - Menu

Kamis, 25 Juni 2015

Cangkru’an Swasembada Pangan di Purwoasri Kediri

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Disebuah Gubug pada areal persawahan di wilayah Kec. Purwoasri Kab. Kediri, mulai pukul 09.00 wib hari Kamis 25 Juni 2015 telah berlangsung suatu kegiatan Cangkru’an antara beberapa pejabat penting wilayah Kab Kediri dengan anggota Gapoktan Kec. Purwoasri. Kegiatan tersebut digelar dengan maksud untuk mencari solusi terbaik dalam membantu menyelesaikan permasalahan para petani, terutama permasalahan pembelihan Gabah oleh Bulog Kab. Kediri.

Cangkru’an yang terselenggara selama kurang lebih 3 jam sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan Swasembada Pangan di wilayah Kab. Kediri , berlangsung dengan situasi yang sangat guyub, sehingga interaksi dialog antara semua pihak yang ada di gubug berlangsung dalam situasi yang sangat hidup.
Dandim Kediri Letkol Inf Purnomosidi mengatakan bahwa acara tersebut digelar guna menyalurkan aspirasi para pemimpin daerah, khususnya para pemimpin di wilayah Kab. Kediri atas keinginan bersama guna dapat memahami segala bentuk permasalahan petani, yang perlu dicarikan solusi pemecahannya sebagai jalan keluar.

Dengan metoda seperti yang tergelar saat ini, akan lebih memungkinkan untuk dapat saling mengisi dan memberi tentang permasalahan yang dihadapi, karena mereka terlihat bebas berpendapat tanpa adanya hal – hal tertentu yang menekan mereka, tegas Dandim.

Acara yang digelar untuk memantapkan komunikasi sosial dengan masyarakat, petani dan para golongan pejabat  wilayah Kab. Kediri tersebut dihadiri oleh Kabulog Kab. Kediri, Kadispertan Kab. Kediri, Kepala Desa Wil Purwoasri, Kordinator PPL  Kec. Purwoasri, Gapoktan Kec. Purwoasri.        Pada kesempatan tersebut oleh Kabulog Kab. Kediri diinformasikan bahwa pihak Bulog saat ini siap membeli gabah petani dengan harga yang cukup tinggi, yang tidak kalah dengan harga tengkulak, dan Kabulog Kediri  juga menyampaikan bahwa bukan hanya gabah yang dibeli oleh Bulog, namun pihaknya siap membeli setiap hasil  panen para petani yang lainnya, seperti jagung, kedelai dan lain – lain. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar