Pages - Menu

Halaman

Sabtu, 27 Juni 2015

Dispendik Optimis, PPDB Online Surabaya Dipastikan tidak lemot

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Pendidikan Surabaya optimis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online berjalan lancar. Pasalnya menurut Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, M Ikhsan, sejak Maret pihaknya melakukan serangkaian persiapan diantaranya melakukan uji perangkat server serta bandwidth.

Untuk mengantisipasi trouble saat pendaftaran, Dinas Pendidikan Surabaya dibantu PT Telkom menyediakan bandwith sebesar 200 MBps (Mega Byte per Second). “Dengan kuota sebesar itu, server tidak akan lemot bila ada 10.000 pendaftar yang melakukan login secara bersama,” ura M Ikhsan.

Menurutnya, di samping itu Telkom juga menyediakan wifi corner di 80 titik se-Surabaya dan Wifi-id juga hampir tersedia di semua sekolah dan balai RW. Untuk memudahkan dalam pendaftaran, dalam website penerimaan peserta didik baru, yakni ppdbsurabaya.net, disediakan struktur kebutuhan data tentang cara aplikasi pemilihan. “Di website itu ada cara memiih. Harapannya tidak ada yang salah pilih pada akhirnya,” sambung M Ikhsan.

Sistem online ini menurutnya memberikan kemudahan bagi para siswa untuk mendaftar ke sekolah yang dituju. Sesuai jadwal, PPDB online untuk jalur kawasan mulai 1 s/d 3 Juli. Tes Potensi Akademik untuk SMP, 5 Juli, sementara SMA sederajat 6 Juli. Dan pegumumannya berlangsung 7 Juli. Sedangkan pendaftaran jalur umum dibuka 6 s/d 9 juli. Di Surabaya untuk tingkat SMP terdapat 11 sekolah kawasan, sementara SMA sekitar 12 sekolah kawasan.

Sementara untuk sekolah kawasan selain nilai ujian, pihak Dinas Pendidikan Surabaya juga menggelar Tes Potensi Akademik. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui bakat akademis siswa yang bersangkutan. Proporsinya, 60 persen bobot pertimbangan dari TPA dan 40 persen dari nilai ujian nasional. “TPA lebih besar untuk memprediksi keberhasilan anak. Siswa yang tidak diterima di jalur kawasan bisa mendaftra di jalur umum,”katanya.

Mantan Kepala Bapemas ini mengungkapkan, persaingan dalam memperebutan kursi di sekolah negeri, terutama untuk tingkat SMA sederajat cukup ketat. Pasalnya, berdasarkan data Dinas Pendidikan Surabaya, sebanyak 14 ribu siswa lulusan SMP nilainya rata-rata 8,5. Sedangkan sebanyak 20 ribu siswa nilainya rata-rata 8. Itu menunjukkan kualitas sekolah di Surabaya hampir merata.

Untuk itu, M Ikhsan berharap, dalam memilih sekolah negeri mempertimbangkan faktor kedekatan dengan tempat tinggal. “Kami dorong untuk memilih yang lebih dekat. Selain masalah transportasi mudah dijangkau, siswa juga bisa mengembangkan pretasinya secara maksimal karena meliki waktu istirahat yang cukup,” tuturnya. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar