Acara yang dibuka oleh Tari Remo Gagrak Anyar ini, dihadiri juga oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kepala BNN Republik Indonesia, Kepala
BNN Jawa Timur, Kepala BNN Kota Surabaya , Jajaran Forpimda Kota Surabaya,
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Sekolah, Guru, Ketua Osis
dan Pelopor Pelajar Perubahan Kota
Surabaya.
Ikhsan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, bahwa
kegiatan hari ini merupakan bagian dari program-program Pemerintah Kota
Surabaya dalam rangka melindungi dan mendampingi para pelajar di Kota Surabaya
dari Bahaya Narkotika dan obat terlarang.
"Ibu Walikota bersama Pemerintah Kota sudah memberikan program
bernama Konselor Sebaya dan program tersebut sudah berjalan di seluruh sekolah
di Kota Surabaya, hal ini juga merupakan salah satu upaya agar terwujudnya
program pemerintah kota yaitu program Kampunge Arek Suroboyo," tegas
Ikhsan di sela-sela laporannya kepada Walikota dan BNN.
Ikhsan mengatakan, nantinya akan dilakukan Peninjauan lebih lanjut Modul
Anti Narkoba oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan bersama BNN, dan secepatnya
dapat disosialisasikan oleh para guru di tingkat SMP sederajat dan SMA
sederajat. Harapannya dapat diterapkan secepatnya di seluruh sekolah di Kota
Surabaya.
Kepala BNN Republik Indonesia Anang Iskandar mengatakan, program
kurikulum anti narkoba yang pertama ini merupakan salah satu amanah
undang-undang. Ia juga merasa bangga, karena program ini diresmikan berdekatan
dengan Hari Anti Narkotika Internasional.
"Hal seperti ini sepadan, dikarenakan Indonesia merupakan negara di
Asean yang tingkat penyalahgunaan narkotikanya paling tinggi dan tingkat
kesadaran anak kesembuhan dari narkotika yang paling rendah," tegas Anang.
Selain peresmian dilakukan juga penyerahan modul kurikulum anti narkoba
kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMP, SMA, SMK dan
Sederajat.
Retno Pinasti selaku Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan SMKN 1 Kota
Surabaya mengatakan program seperti ini lebih bersikap menindaklanjuti agar
generasi penerus tidak lebih terjerumus bahaya narkotika.
"Hal seperti ini kami sudah dilakukan jauh-jauh hari di Sekolah,
program dari kesiswaan berupa anti narkoba juga terus kami galakkan. Kami juga
mengadakan seminar dan bekerja sama dengan BNN sebagai Narasumber," ujar
Retno.
Dini Ramadhani (17) siswi SMAN 3 Surabaya mengaku bahwa tidak akan
kesusahan kedepannya dengan dimasuknya Kurikulim baru ini. "hal-hal yang
baik dan berimbas secara positif kepada diri kita sendiri, tidak akan
menyusahkan kok, apapun hal itu," Imbuh Dhini.
Di akhir acara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat melayani
permintaan foto bersama oleh para siswa-siswi yang datang ke Jatim Expo.
Awalnya ia melihat siswa yang malu-malu
mendekat sembari membawa handphone, kemudian siswa tersebut diminta Walikota
mendekat dan berfoto bersama,ternyata kemudian hal tersebut menginspirasi
siswa-siswi lainnya untuk ikut berfoto bersama.
0 komentar:
Posting Komentar