Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 09 Juni 2015

Gandeng BNN Republik Indonesia, Pemerintah Kota Surabaya Resmikan Surabaya Resik Narkoba 2015.

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Narkotika dan obat/bahan berbahaya kini menjadi bahaya nyata yang mengancam masa depan generasi muda, setelah kemarin Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas Pemuda dan Olahraga mengadakan penyuluhan di setiap Kecamatan. Kini, puncaknya Pemkot Surabaya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia meresmikan modul Kurikulum Anti Narkoba 2015 (Surabaya Resik Narkoba 2015) di Jatim Expo, Surabaya. Selasa (9/6) pagi kemarin.

Acara yang dibuka oleh Tari Remo Gagrak Anyar ini, dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kepala BNN Republik Indonesia, Kepala BNN Jawa Timur, Kepala BNN Kota Surabaya , Jajaran Forpimda Kota Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala Sekolah, Guru, Ketua Osis dan Pelopor Pelajar Perubahan  Kota Surabaya.

Ikhsan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, bahwa kegiatan hari ini merupakan bagian dari program-program Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka melindungi dan mendampingi para pelajar di Kota Surabaya dari Bahaya Narkotika dan obat terlarang.

"Ibu Walikota bersama Pemerintah Kota sudah memberikan program bernama Konselor Sebaya dan program tersebut sudah berjalan di seluruh sekolah di Kota Surabaya, hal ini juga merupakan salah satu upaya agar terwujudnya program pemerintah kota yaitu program Kampunge Arek Suroboyo," tegas Ikhsan di sela-sela laporannya kepada Walikota dan BNN.

Ikhsan mengatakan, nantinya akan dilakukan Peninjauan lebih lanjut Modul Anti Narkoba oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan bersama BNN, dan secepatnya dapat disosialisasikan oleh para guru di tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat. Harapannya dapat diterapkan secepatnya di seluruh sekolah di Kota Surabaya.

Kepala BNN Republik Indonesia Anang Iskandar mengatakan, program kurikulum anti narkoba yang pertama ini merupakan salah satu amanah undang-undang. Ia juga merasa bangga, karena program ini diresmikan berdekatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional.

"Hal seperti ini sepadan, dikarenakan Indonesia merupakan negara di Asean yang tingkat penyalahgunaan narkotikanya paling tinggi dan tingkat kesadaran anak kesembuhan dari narkotika yang paling rendah," tegas Anang.

Selain peresmian dilakukan juga penyerahan modul kurikulum anti narkoba kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMP, SMA, SMK dan Sederajat.

Retno Pinasti selaku Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan SMKN 1 Kota Surabaya mengatakan program seperti ini lebih bersikap menindaklanjuti agar generasi penerus tidak lebih terjerumus bahaya narkotika.

"Hal seperti ini kami sudah dilakukan jauh-jauh hari di Sekolah, program dari kesiswaan berupa anti narkoba juga terus kami galakkan. Kami juga mengadakan seminar dan bekerja sama dengan BNN sebagai Narasumber," ujar Retno.

Dini Ramadhani (17) siswi SMAN 3 Surabaya mengaku bahwa tidak akan kesusahan kedepannya dengan dimasuknya Kurikulim baru ini. "hal-hal yang baik dan berimbas secara positif kepada diri kita sendiri, tidak akan menyusahkan kok, apapun hal itu," Imbuh Dhini.

Di akhir acara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat melayani permintaan foto bersama oleh para siswa-siswi yang datang ke Jatim Expo. Awalnya ia melihat siswa  yang malu-malu mendekat sembari membawa handphone, kemudian siswa tersebut diminta Walikota mendekat dan berfoto bersama,ternyata kemudian hal tersebut menginspirasi siswa-siswi lainnya untuk ikut berfoto bersama.

0 komentar:

Posting Komentar