KABARPROGRESIF.COM : (Pamekasan) Target penyerapan gabah/beras oleh Bulog sebesar 15.000 ton untuk Sub Divre Madura merupakan tantangan yang cukup berat. Hal ini menjadi persoalan karena selama ini masyarakat petani di Madura tidak pernah menjual gabah hasil panennya ke Bulog.
Menyikapi persoalan tersebut, maka hari Kamis (25.06.2015) Kodim 0826/Pamekasan menggelar rapat koordinasi penyerapan gabah/beras oleh Bulog bersama Dinas Pertanian beserta Mantri Tani, Badan Penyuluh Pertanian dan Bulog Sub Divre Madura serta para Danramil dan Dosen pembimbing mahasiswa pendampingan dari Unibraw untuk memecahkan dan mencari solusi pemenuhan target penyerapan di Pamekasan.
Menurut Kurniawan Kepala Bulog Sub Divre Madura menjelaskan bahwa target penyerapan di Madura setara 15.000 ton beras, jika dikonversikan ke gabah kurang lebih 30.000 ton GKG.
"Untuk wilayah Pamekasan ditarget 4.075 ton beras, atau kurang lebih menjadi 8.000 ton GKG" terang kurniawan.
Sementara itu Kadistan Pamekasan Isye Windarti menjelaskan bahwa dilihat dari hasil panen gabah Pamekasan tahun 2015 lebih dari 100.000 ton, maka untuk target penyerapan gabah 8.000 ton sangat mungkin tercapai.
Berdasarkan penjelasan dan keyakinan Kadistan tersebut, maka Dandim 0826/Pamekasan Letkol Arm Mawardi, S.A.P menyampaikan usul saran dan perintah kepada para Danramil dan Babinsa untuk mengajak petani khususnya di daerah produktif (panen dua kali atau lebih) untuk menjual hasil panennya ke Bulog.
" Manfaatkan kelompok tani dan koordinir penjualan gabah lewat Poktan. Setelah terkumpul baru kita panggil Bulog untuk membeli dan langsung mengambil gabah tersebut " jelas Mawardi.
Terungkap bahwa selama ini petani di Pamekasan lebih senang menjual gabah ke tengkulak, karena berani bayar ditempat tanpa regulasi dan tanpa mempertimbangkan bagaimanapun kondisi gabah, serta harga dari tengkulak bersaing dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
" Fokus kita adalah pencapaian target penyerapan gabah/beras, apapun caranya harus tercapai sesuai target. Regulasi yang bisa disederhanakan, sederhanakan!!! " papar Mawardi dengan semangat.
" Merubah mind set petani, yang tadinya tidak mau menjual gabah (ke Bulog) menjadi mau bukan hal mudah, Bulog harus mengalah untuk mendapatkan kepercayaan petani " lanjutnya.
" Kita harus yakin, dengan kerjasama antara Kodim, Distan, penyuluh dan Mantri Tani mempengaruhi petani untuk menjual gabahnya ke Bulog, target 8.000 ton gabah pasti bisa tercapai. Bisa dan pasti bisa!!! " tegas Dandim saat menutup rapat koordinas.(arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar