
Kondisi nenek Satriya/bu Toha (89) memang sangat mengenaskan, hidup sebatang kara dan dirawat keponakannya bu Arsiya (51) yang juga janda dengan pekerjaan hanya buruh tani, sehingga untuk kebutuhan makan saja kurang, hanya mengharap belas kasihan tetangga. Apalagi Satriya sudah tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat dan buang air kecil di dalam rumah, sedangkan untuk buang air besar di depan rumahnya yang lebih layak disebut gubuk reyot.
Kondisi itulah yang mendorong media massa, Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan dan Kementerian Kesehatan mendatangi si nenek renta ini dan memberikan bantuan untuk memperbaiki rumahnya. Pembangunan dimulai hari ini (10.06.2015) sampai 3 (tiga) hari kedepan. "Kita rencanakan dalam 3 hari pembangunan rumah selesai, dan layak untuk ditempati" tegas Samsul. (arf).
0 komentar:
Posting Komentar