Pages - Menu

Halaman

Minggu, 12 Juli 2015

Banyak yang Berani Bayar Asalkan Risma Tidak Walikota

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) DPD Partai Golkar Kota Surabaya menggelar Rapat Pleno, Kamis (09/07/2015). Upaya ini dilakukan Golkar untuk memanasu mesin politik menghadapi Pilkada Desember mendatang.

Dihadapan para kader partai berlambang Pohon Beringin ini, Wakil Ketua DPD Golkar Jatim, Sabron Jamil Pasaribu optimis bagi para calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Golkar untuk tidak rendah diri.

Kata Sabron, tidak ada yang mustahil di dunia politik, meskipun lawannya adalah incumbent Tri Rismaharini yang memiliki elektabilitas tinggi. Namun dengan kerja keras, maka Golkar akan meraih kemenangan.

“Golkar Jatim memberikan apresiasi untuk kinerja DPD Partai Golkar Kota Surabaya menjelang Pilwali. Meski Risma memiliki elektabilitas tinggi, kalau Tuhan menghendaki calon Golkar menang, maka tidak bisa dihalangi,” kata Sabron di kantor DPD Golkar Surabaya di Jalan Adityawarman, Kamis (09/07/2015).

Mantan anggota DPRD Jatim ini meminta calon yang diusung golkar percaya diri, mengingat selama ini kinerja Risma bukan tanpa cacat. Banyak pengusaha di Surabaya yang kecewa dan tidak mendukung Risma.

“Bahkan mereka (pengusaha) berani bayar asalkan tidak Risma yang jadi Walikota. Karena Risma tidak mau ketemu pengusaha, tapi timnya yang bertemu dengan pengusaha. Banyak pengusaha real estate dan hotel yang tidak dukung Risma. Banyak yang diganjal. Silakan ditulis yang besar-besar itu. Saya yang bicara,” tandas Sabron.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Alyas mengakui, adanya konflik internal di DPP Golkar sangat mempengaruhi minat masyarakat (bakal calon) untuk mendaftar. Hingga saat ini, hanya ada tiga cawali dari eksternal yang mendaftar lewat partainya.

“Kok sepi pasar pilkada ini dibanding pasar akik. Sepertinya pasar akik lebih rame dibanding bursa kepala daerah,” ujarnya disambut tertawa para kader Golkar.

Karena itu, lanjut dia, hingga saat ini banyak bacawali dan bacawawali yang daftar ke Golkar semuanya berasal dari eksternal. Mereka adalah Dhimam Abror, Sukoto dan Eddi Yuwono Slamet. Sedangkan yang dari internal Golkar yakni M Alyas, Andi Budi Suliatiyanto dan Agus Sudarsono.

“Enam orang inilah yang resmi daftar. Kita tidak pernah kecil hati. Namanya jabatan itu amanah dan tidak ada yang mustahil di dunia politik. Masih ada empat bulan dan banyak kemungkinan yang terjadi,” tandas Alyas.

Ditanya perihal koalisi Majapahit, Alyas menyatakan pihaknya berharap koalisi itu berlanjut hingga ke parlemen.

“Wacananya ingin koalisi yang permanen di lembaga legeslatif. Koalisi ini juga menjamin komitmen bahwa penjaringan dilakukan bersama-sama dan pada waktunya akan disampaikan secara bersama-sama calon yang akan diusung. Nantinya akan mengerucut satu pasangan calon (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar